Paulus dari Tarsus

Paulus
Rasul
Saintpauloftarsus.jpg
Potret Paulus dari zaman-zaman awal.
Data diri
Kelahiranc. 3 Masehi[1]
di Tarsus, Kilikia[3]
(Turki tengah anggota selatan)
Meninggalc. 67 Masehi[2]
mungkin di Roma[2]
Anggota dari seri mengenai
Kekristenan
Jesus depicted as the Good Shepherd
Portal Kristen

Paulus dari Tarsus (awalnya bernama Saulus dari Tarsus) atau Rasul Paulus, (3 Masehi–67 Masehi) diakui sebagai tokoh penting dalam penyebaran dan pengartian nasihat kekristenan yang bersumberkan dari babak mengajarkan Yesus Kristus. Paulus memperkenalkan diri melintasi gugusan surat-suratnya dalam Kontrak Baru di Alkitab Kristen sebagai seorang Yahudi dari suku Benyamin,[4] yang berkebudayaan Yunani (helenis) dan penduduk Romawi. Beliau kelahiran di kota Tarsus tanah Kilikia (sekarang di Turki), dibesarkan di Yerusalem dan dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel.[5] Pada masa mudanya, beliau hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama Yahudi.[6] Mulanya beliau seorang penganiaya orang Kristen (saat itu bernama Saulus), dan sehabis pengalamannya berjumpa Yesus di jalan menuju kota Damaskus, beliau berubah menjadi seorang pengikut Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 9).

Paulus menyebut dirinya sebagai "rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi" (Roma 11:13). Beliau membuat usaha yang luar biasa melintasi surat-suratnya untuk komunitas non-Yahudi untuk memperlihatkan bahwa keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus adalah untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Gagasan Paulus ini menimbulkan perselisihan gagasan selang murid-murid Yesus dari keturunan Yahudi asli dengan mereka yang berlatar belakang bukan Yahudi. Mereka yang dari keturunan Yahudi berpendapat bahwa untuk menjadi pengikut Yesus, penduduk yang bukan Yahudi haruslah pertama-tama menjadi Yahudi terlebih dulu. Murid-murid yang mula-mula, Petrus, sempat tidak berpendirian menghadapi hal ini (lihat Galatia 2:11-14). Untuk membereskan konflik ini, diadakanlah persidangan di Yerusalem yang diberi nasihat oleh Petrus dan Yakobus, saudara kandung yang lebih muda Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 15), yang disebut sebagai Sidang Sinode atau Konsili Gereja yang pertama.

Konsili ini memproduksi beberapa keputusan penting, misalnya:

  1. untuk menikmati karya penyelamatan Yesus, orang tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu
  2. penduduk Kristen yang bukan berasal dari latar belakang Yahudi tidak diwajibkan memasuki tradisi dan pantangan Yahudi (misalnya perihal mengenai sunat dan memakan makanan yang diharamkan).
  3. Paulus mendapat mandat untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah bercakap Yunani.

Paulus dijadikan seorang Santo (orang suci) oleh seluruh gereja yang menghargai santo, termasuk Katolik Roma, Ortodoks Timur, dan Anglikan, dan beberapa denominasi Lutheran. Beliau berbuat jumlah untuk kemajuan Kristen di selang para penduduk bukan Yahudi, dan dianggap sebagai salah satu sumber utama dari doktrin awal Gereja, dan merupakan pendiri kekristenan bercorak Paulin/bercorak Paulus. Surat-suratnya menjadi anggota penting Kontrak Baru. Jumlah yang berpendapat bahwa Paulus melakukan peranan penting dalam menjadikan agama Kristen sebagai agama yang berdiri sendiri, dan bukan sebagai sekte dari Yudaisme.

Pertobatan Paulus

Patung Santo Paulus di Damaskus

Sebelum bertobat Paulus dikenal sebagai penganiaya umat Kristen mula-mula. Beliau adalah seorang Farisi yang sangat taat untuk Hukum Taurat (Filipi 3:5). Kisah Para Rasul juga mengutip perkataan Paulus yang menyebut bahwa beliau "adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi" (Kisah Para Rasul 23:6).

Pertobatan Paulus dapat diperkirakan selang tahun 33-36 dengan bukti kuat untuk tahun 34[7][8][9] dengan mengacu pada salah satu suratnya.[10] Menurut Kisah Para Rasul, pertobatannya (atau metanoia) terjadi di jalan menuju Damaskus di mana beliau mengalami "pertemuan" dengan Yesus, yang lalu menyebabkan beliau menjadi buta untuk sementara (Kisah Para Rasul 9:1-31, 22:1-22, 26:9-24). Pertobatan ini sangat istimewa dimana kemauan untuk Paulus bertobat awalnya datang dari Tuhan Yesus sendiri setelah itu barulah muncul niatan bertobat dari Paulus sendiri.

Dicatat bahwa "berkobar-kobar hati Saulus (nama Paulus sebelum menjadi murid Yesus) untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Beliau menghadap Imam Besar, dan menanti surat kuasa dari padanya untuk dibawa untuk majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika beliau menemukan laki-laki atau perempuan yang memasuki Jalan Tuhan, beliau menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum."[11]

  • Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika Saulus sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi beliau.[12] Waktu itu adalah tengah hari, dan cahaya dari langit itu menyilaukan.[13] Saulus membicarakan untuk raja Agripa: "Tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong diri sendiri melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi diri sendiri dan teman-teman seperjalananku."[14]
  • Saulus dan teman-temannya semua rebah ke tanah dan kedengaranlah oleh Saulus suatu suara yang berucap kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"[15] Suara itu cakap dalam bahasa Ibrani, dan berucap lagi: "Sukar bagimu menendang ke galah rangsang."[16]
  • Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus orang Nazaret yang kauaniaya itu."[17]
  • Maka Saulus berkata: "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?"[18] Kata suara itu (Saulus menyebutnya "Tuhan") kepadanya: "Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan untukmu segala sesuatu yang ditugaskan untukmu (apa yang harus kauperbuat)."[19] Dalam penuturannya di hadapan Agripa, Saulus memberitahukan kata-kata selanjutnya dari Tuhan: "Diri sendiri menampakkan diri untukmu untuk menetapkan engkau menjadi orang bawahan dan saksi mengenai segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan mengenai apa yang akan Kuperlihatkan untukmu nanti. Diri sendiri akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Diri sendiri akan mengutus engkau untuk mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan untuk terang dan dari kuasa Iblis untuk Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku mendapatkan pengampunan dosa dan mendapat anggota dalam apa yang dipilihkan untuk penduduk yang dikuduskan."[20]
  • Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, sebab mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.[21] Mereka melihat cahaya dan walaupun mendengar, mereka tidak nasihat bahwa suara itu cakap ("tidak mendengar" pembicaraan).[22]
  • Saulus bentuk dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi beliau tidak dapat melihat apa-apa;[23] oleh sebab cahaya yang menyilaukan mata itu;[24] Maka kawan-kawan seperjalanannya memegang tangan Saulus dan harus menuntun beliau turut ke Damsyik.[23][24]
  • Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya beliau tidak makan dan minum,[25] dan terus berdoa.[26] Selama itu beliau tinggal di rumah Yudas yang tidak kekurangan di jalan yang bernama Jalan Lurus.[26]
  • Setelah tiga hari itu, Saulus mendapat suatu penglihatan di mana beliau melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias turut ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya beliau dapat melihat lagi.[27]
  • Ananias adalah seorang murid Tuhan Yesus yang tinggal di Damsyik.[28] Saulus menyebutnya "seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di selang semua orang Yahudi yang berlaku di situ."[29] Firman Tuhan untuknya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: "Ini diri sendiri, Tuhan!" Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Beliau sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan beliau melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias turut ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya beliau dapat melihat lagi." Jawab Ananias: "Tuhan, dari jumlah orang telah kudengar mengenai orang itu, betapa jumlahnya kejahatan yang dilanjutkannya terhadap penduduk kudus-Mu di Yerusalem. Dan beliau datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu." Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku untuk bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan penduduk Israel. Diri sendiri sendiri akan memperlihatkan untuknya, betapa jumlah penderitaan yang harus beliau tanggung oleh sebab nama-Ku."[30]
  • Lalu pergilah Ananias ke situ dan turut ke rumah itu. Beliau datang berdiri di dekat Saulus, menumpangkan tangannya ke atas Saulus, dan berkata: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri untukmu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh diri sendiri untukmu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus. Bukalah matamu dan melihatlah!" Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga Saulus dapat melihat lagi dan menatap Ananias.[31]
  • Lalu kata Ananias: "Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benardan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang mengenai apa yang kaulihat dan yang kaudengar. Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru untuk nama Tuhan!"[32]
  • Saulus bentuk lalu dibaptis. Dan setelah beliau makan, pulihlah dayanya.[33]

Sejak dibaptis kehidupan Saulus berubah drastis dan menjadi orang bawahan Tuhan yang setia hingga penghabisan hayatnya

Perjalanan misi Paulus

Gambar pada pranala luar
Searchtool.svgPeta interaktif perjalanan Paulus

Pelayanan awal

Rumah yang diyakini sebagai milik Ananias di Damaskus

Setelah perjumpaannya dengan Yesus dan menjadi buta, Saulus tinggal 3 hari di kota Damaskus, di mana beliau disembuhkan dari kebutaan dan dibaptis oleh Ananias di Damaskus (tahun 34 M)[34] Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.[35] Di yang akan datang dalam suratnya untuk jemaat di Galatia, Saulus, yang sudah berubah nama menjadi Paulus, membicarakan bahwa beliau lalu pertama-tama pergi ke tanah Arab, dan lalu lagi ke Damaskus.[36] Ketika itu juga beliau memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan membicarakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Semua orang yang mendengar hal itu ajab dan berkata: "Bukankah beliau ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah beliau datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?" Akan tetapi Saulus lebih akbar pengaruhnya dan beliau membingungkan penduduk Yahudi yang tinggal di Damsyik, sebab beliau membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias. Beberapa hari lalu orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus. Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus. Siang malam penduduk Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh beliau. Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya mengambilnya dan menguranginya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang. Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri untuk murid-murid, tetapi semuanya takut untuknya, sebab mereka tidak dapat percaya, bahwa beliau juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima beliau dan membawanya untuk rasul-rasul dan menceriterakan untuk mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan cakap dengan beliau dan bagaimana keberaniannya memberi pelajaran di Damsyik dalam nama Yesus. Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian memberi pelajaran dalam nama Tuhan. Beliau juga cakap dan bersoal jawab dengan penduduk Yahudi yang bercakap Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh beliau. Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa beliau ke Kaisarea dan dari situ membantu beliau ke Tarsus.[37] Beliau menerangkan dalam Surat Galatia bagaimana 3 tahun setelah pertobatannya, beliau pergi ke Yerusalem (tahun 37 M). Di sana beliau bertemu Yakobus dan tinggal bersama Simon Petrus selama 15 hari (Galatia 1:13-24).

Tidak berlaku catatan tertulis eksplisit bahwa Paulus telah mengenal Yesus secara pribadi sebelum penyaliban-Nya, tetapi dipastikan bahwa beliau mengetahui pelayanan Yesus dan juga pengadilan Yesus di hadapan Imam Akbar Yahudi. Paulus menegaskan bahwa beliau menerima Injil bukan dari orang lain, melainkan oleh wahyu Yesus Kristus (Galatia 1:11-12).

Dalam suratnya untuk jemaat di Galatia itu Paulus mengisahkan bagaimana beliau ditolong melarikan diri dari kota Damaskus pada zaman pemerintahaan raja Aretas dari Nabataea.[38] Raja Aretas (Harithat IV) yang meninggal pada tahun 40 (lihat 2 Korintus 11:32-33) memerintah dari tahun 9 sampai 40 M. [39] Sejarawan Flavius Yosefus mencatat detail perselisihan selang raja Aretas dengan raja Herodes Antipas mengenai dekat batas.[40] Yosefus menuliskan Aretas sebagai "raja Arabia Petrea" (Josephus Antiquities 18.5, Whiston 1957:539). Kaisar Romawi Tiberius berpihak untuk Herodes Antipas dan memerintahkan Vitellius, prokonsul di Suriah, "untuk berperang melawan Aretas." Dalam perjalanan Vitellius menerima komunikasi yang mengabarkan kematian Tiberius, maka beliau menarik lagi tentaranya. Tiberius meninggal pada tanggal 16 Maret 37 dan pada saat itu Damaskus tidak kekurangan di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi dan diberi nasihat oleh Vitellius. Raja Aretas meninggal pada tahun 40 sehingga lolosnya Paulus dari Damaskus terjadi selang tahun 37 dan 40. Belum jelas kapan Aretas menerima kuasa atas Damaskus dari Kaisar Caligula dalam pemberesan kasus di Suriah. Pemerintahan Areta di Damaskus dapat berawal dari tahun 37 berdasarkan penemuan arkeologi berupa mata uang logam. Dosker menulis: "Waktu Tiberias meninggal pada tahun 37, dan ingat urusan Arabia sudah tuntas pada tahun 39, jelas bahwa pertobatan Paulus terjadi selang tahun 34 dan 36. Tanggal ini lalu menjadi tentu berkat sebuah koin dari Damaskus, dengan gambar raja Aretas dan tahun "101". Jika tahun itu mengacu pada era Pompian, berarti sama dengan tahun 37 M, sehingga pertobatan Paulus terjadi pada tahun 34 (T. E. Mionnet, Description des medailles antiques greques et romaines, V [1811], 284f.)."[41]

Dalam Surat Galatia, Paulus juga mengisahkan bahwa 14 tahun setelah pertobatannya (tahun 48 M) beliau turut lagi ke Yerusalem (Galatia 2:1-10). Tidak diketahui sepenuhnya apa yang terjadi selama 14 tahun ini, sebab Kisah Para Rasul maupun Surat Galatia tidak memberikan detail jelas.[42] Pada penghabisan masa ini, Barnabas pergi untuk mencari Paulus di Tarsus dan membawa beliau lagi ke Antiokhia (Kis 11:25).

Ketika bencana kelaparan terjadi di Yudea, diduga lebih kurang tahun 45-46[43] atau 48 M, Paulus dan Barnabas berangkat ke Yerusalem untuk memberikan dukungan finansial dari komunitas Antiokhia.[44] Menurut Kisah Para Rasul, Antiokhia menjadi pusat alternatif bagi penyebaran orang Kristen setelah kematian Stefanus. Di Antiokhialah para pengikut Yesus pertama kali disebut "Kristen"[45]

Perjalanan misi pertama

Bab Kisan, diyakini sebagai tempat Paulus melarikan diri dari penganiayaan di Damaskus

Penulis Kisah Para Rasul menata perjalanan Paulus menjadi tiga perjalanan terpisah. Perjalanan pertama, (Kis. 13-14) awalnya diberi nasihat oleh Barnabas, yang mengambil Paulus dari Antiokhia menuju Siprus lalu Asia Kecil (Anatolia) selatan, dan lagi ke Antiokhia. Di Siprus, nama Yunani "Paulus" mulai dipakai menggantikan nama Yahudi "Saulus". Di sini beliau memarahi dan membutakan mata Elimas si penyihir (Kis 13:8-12) yang berusaha menghalang-halanginya menyampaikan ajaran-ajaran mereka. Dari titik ini, Paulus digambarkan sebagai pemimpin gugusan.[46] Antiokhia dilayani sebagai pusat kekristenan utama dari penginjilan Paulus. [2]

Konsili Yerusalem

Lebih banyak sarjana setuju bahwa pertemuan penting selang Paulus dan jemaat di Yerusalem terjadi di selang tahun 48-50,[10] yang dinyatakan dalam Kis. 15:2 dan pada umumnya dilihat sebagai peristiwa yang sama dengan yang disebutkan oleh Paulus dalam Galatia 2:1.[10] Pertanyaan kunci yang diajukan adalah apakah non-Yahudi yang bertobat butuh disunat.[47] Pada pertemuan ini, Petrus, Yakobus (saudara Yesus Kristus), dan Yohanes menyetujui misi Paulus bagi bangsa-bangsa lain.

Insiden di Antiokhia

Walaupun kontrak dicapai pada Konsili Yerusalem sebagaimana yang dipahami oleh Paulus, Paulus mengisahkan bagaimana beliau lalu di hadapan umum mengkritik Petrus, atas keengganan Petrus untuk makan bersama dengan orang Kristen non-Yahudi di Antiokhia, setelah menerima kunjungan penduduk Yahudi Kristen (karena secara tradisi, penduduk Yahudi dilarang makan bersama penduduk bukan Yahudi).[48]

Di dalam Surat Galatia, yang merupakan sumber utama dari insiden di Antiokhia ini, Paulus mencatat perkataannya untuk Petrus: "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?" (Galatia 2:11-14). Paulus juga menyebutkan bahwa bahkan Barnabas (rekan seperjalanannya hingga saat itu) ikut-ikutan bersikap seperti Petrus.[49]

Hasil penghabisan dari insiden tersebut masih belum jelas. The Catholic Encyclopedia menyatakan: "catatan Paulus atas insiden itu tidak meninggalkan keraguan bahwa Petrus melihat kebenaran dari teguran itu." Setelah kejadian itu Paulus lalu berangkat memulai misi berikutnya dari Antiokhia.

Perjalanan misi kedua

Dalam perjalanan misi kedua, setelah pertikaian dengan Barnabas sebab persoalan Yohanes Markus, Paulus ditemani oleh Silas. Mereka berangkat dari Antiokhia, menuju Siria dan Kilikia, dan tiba di selatan Galatia. Di Listra, Timotius bergabung dengan mereka. Mereka menyeberangi daerah Frigia dan dekat batas Misia. Lalu mereka bergabung dengan Lukas di Troas. Beliau memutuskan untuk pergi ke Eropa, dan di Makedonia beliau mendirikan komunitas Kristen pertama Eropa: Jemaat Filipi. Juga di Tesalonika, Berea, Atena dan Korintus. Beliau tinggal selama 1,5 tahun di Korintus, di rumah sepasang suami-isteri, Akwila dan Priskila (Kisah Para Rasul 18:11). Masa tinggalnya ini bersamaan dengan waktu Galio menjabat singkat sebagai gubernur (prokonsul) di Akhaya dari 1 Juli 51 sampai 1 Juli 52.[50] Pada musim dingin tahun 51, beliau menulis surat pertama untuk Jemaat Tesalonika, dokumen tertua dari Kontrak Baru. Tahun berikutnya beliau lagi ke Antiokhia.

Perjalanan misi ketiga

Setelah tinggal di Antiokhia beberapa saat, Paulus pergi ke Galatia dan Frigia untuk mendukung gereja-gereja yang telah beliau dirikan pada perjalanan sebelumnya (Kisah Para Rasul 18:23). Lalu beliau berkeliling pada wilayah barat Bitinia dan tiba di Efesus dengan perjalanan darat. Di Efesus beliau menulis surat pertamanya untuk penduduk Korintus pada tahun 54 dan surat kedua pada penghabisan 57.

Setelah tiga tahun di Efesus, Paulus lalu mengunjungi Asia Kecil dan Yunani. Lalu menyaingi Lukas, beliau berlayar ke Troas, disertai beberapa murid-muridnya (Kisah Para Rasul 20:4), disebabkan sebab rencana pembunuhan terhadap dirinya oleh penduduk Yahudi. Dan akibatnya beliau lagi ke Yerusalem dan bertemu dengan Yakobus di sana.

Penangkapan

Penangkapan Paulus, ilustrasi Alkitab di awal 1900-an.
Pemenggalan Paulus. Lukisan Enrique Simonet tahun 1887.

Paulus tiba di Yerusalem tahun 57 membawa uang sumbangan yang dikumpulkan untuk jemaat di sana dari kota-kota yang dikunjunginya.[10] Beliau disambut hangat, tetapi juga ditanya dengan teliti oleh Yakobus mengenai tuduhan bahwa beliau "mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di selang bangsa-bangsa lain untuk meninggalkan hukum Musa, sebab engkau membicarakan, supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut hukum budaya istiadat" Yahudi. [51] Paulus dianjurkan untuk melakukan upacara pentahiran, supaya "semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar mengenai engkau begitu saja tidak berlaku, melainkan bahwa engkau tetap memelihara hukum Taurat."[52]

Tidak berapa lama setelah sampai di Yerusalem, Paulus ditangkap dengan tuduhan membawa penduduk bukan Yahudi ke dalam Bait Allah. Paulus dibawa ke markas tentara Romawi dan dihadapkan untuk gubernur Romawi Antonius Feliks di Kaisarea. Beliau ditahan selama 2 tahun, sampai gubernur yang baru, Perkius Festus, membuka lagi kasusnya pada tahun 59. Sebab tidak mau diperiksa dan diputuskan dengan adil di Yerusalem, Paulus menerangkan banding untuk Kaisar, sehingga lalu beliau dikirim ke Roma dengan naik kapal.[53]

Perjalanan ke Roma

Kisah Para Rasul mencatat perjalanan Paulus ke Roma, termasuk kisah terdamparnya kapal yang membawa Paulus di pulau Malta,[10][54] dimana beliau bertemu dengan Publius[55] dan penduduk pulau itu yang menyambut mereka dengan ramah.[56] Setelah 3 bulan di sana, Paulus berangkat lagi dan tiba di Roma tahun 60. Beliau tinggal selama 2 tahun dalam tahanan rumah.[10](Kis 28:16) Seluruhnya, Paulus menghabiskan 5,5 sampai 6 tahun dari masa pelayanannya sebagai orang tahanan di dalam penjara.

Irenaeus, bapa gereja pada masa abad ke-2, mencatat bahwa Petrus dan Paulus adalah tokoh-tokoh utama gereja di Roma dan mereka telah menunjuk Linus sebagai uskup gereja Roma, meneruskan tugas mereka.[57] Paulus bukan uskup gereja di Roma, nampaknya juga bukan perintisnya, sebab sudah berlaku penduduk Kristen di Roma ketika Paulus tiba (Kis 28:14-15) dan Paulus juga menulis surat untuk jemaat di Roma sebelum beliau sempat mengunjungi Roma (Roma 1:1,7,11-13; Roma 15:23-29). Namun, Paulus dapat berlagak penting dalam mengorganisir dan membesarkan gereja mula-mula di Roma.

Kewarganegaan Roma

Paulus secara sah memiliki kewarganegaraan Romawi dari sejak kelahiran (Kisah Para Rasul 22:28). Kemungkinan akbar kewarganegaraan ini diberikan untuk keluarganya sebab pengabdian orang tua atau leluhurnya untuk pemerintah Romawi.

Sumber mengenai kewarganegaraan Paulus dicatat dalam beberapa anggota pada Kisah Para Rasul:

  • Kisah Para Rasul 16:37-39: Tetapi Paulus berucap untuk penduduk itu: "Tidak diperiksa dan diputuskan dengan adil mereka telah mendera kita, warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu melemparkan kita ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kita dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kita ke luar." Pejabat-pejabat itu menyampaikan perkataan itu untuk pembesar-pembesar kota. Ketika mereka mendengar, bahwa Paulus dan Silas adalah orang Rum, maka takutlah mereka. Mereka datang minta maaf lalu membawa kedua rasul itu ke luar dan memohon, supaya mereka meninggalkan kota itu.
  • Kisah Para Rasul 22:25-29: Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah beliau untuk perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tidak diadili?" Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya untuk kepala pasukan, katanya: "Apakah yang akan engkau perbuat? Orang itu warganegara Rum." Maka datanglah kepala pasukan itu untuk Paulus dan berkata: "Katakanlah, benarkah engkau warganegara Rum?" Jawab Paulus: "Benar." Lalu kata kepala pasukan itu: "Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal." Jawab Paulus: "Tetapi diri sendiri mempunyai hak itu sebab kelahiranku." Maka mereka yang harus menyesah beliau, segera mundur; dan kepala pasukan itu juga takut, setelah beliau tahu, bahwa Paulus, yang beliau suruh ikat itu, adalah orang Rum.
  • Kisah Para Rasul 23:23-27: Lalu kepala pasukan memanggil dua perwira dan berkata: "Siapkan 200 orang prajurit untuk berangkat ke Kaisarea beserta 70 orang berkuda dan 200 orang bersenjata lembing, lebih kurang pada jam 9 malam ini. Sediakan juga beberapa keledai tunggang untuk Paulus dan bawalah beliau dengan selamat untuk wali negeri Feliks." Dan beliau menulis surat, yang kontennya sebagai berikut: "Salam dari Klaudius Lisias untuk wali negeri Feliks yang luhur. Orang ini ditangkap oleh penduduk Yahudi dan ketika mereka akan membunuhnya, diri sendiri datang dengan pasukan mencegahnya dan meninggalkannya, sebab diri sendiri dengar, bahwa beliau adalah warganegara Roma.

Kisah Para Rasul juga mencatat bahwa ketika Paulus diperiksa dan diputuskan dengan adil oleh Perkius Festus, beliau menuntut naik banding untuk Kaisar (Kisah Para Rasul 25-26). Hanya yang berkewarganegaraan Romalah yang bisa naik banding langsung untuk Kaisar. Sebab naik banding itu, beliau dikirim ke Roma.

Surat-surat Paulus

Paulus sedang menulis surat-suratnya, Masa abad 16 (Blaffer Foundation Collection, Houston, Texas).

Surat-surat Paulus merupakan alat komunikasi selang dirinya dengan komunitas-komunitas Kristen perdana, tetapi juga penting sebab memuat uraian teologisnya. Berlaku 13 surat dalam Kontrak Baru yang memperlihatkan Paulus sebagai penulisnya.[58] Namun, saat ini sejumlah para pandai Kontrak Baru saling berargumentasi menentukan mana surat yang ditulis sendiri oleh Paulus (surat-surat Pauline) dan mana surat yang mengatasnamakan dirinya sebagai penulis (surat-surat Deutero-Pauline).[58] Konsensus yang sementara ini diterima di kalangan para pandai Kontrak Baru mengenai surat-surat Paulus adalah sebagai berikut:[58]

Surat-surat Pauline

  1. Surat 1 Tesalonika
  2. Surat 1 Korintus
  3. Surat 2 Korintus
  4. Surat Galatia
  5. Surat Roma
  6. Surat Filipi
  7. Surat Filemon

Surat-surat Deutero Pauline

  1. Surat Kolose
  2. Surat Efesus
  3. Surat 2 Tesalonika
  4. Surat 1 Timotius
  5. Surat 2 Timotius
  6. Surat Titus

Babak mengajarkan Paulus yang kentara dalam surat-suratnya mendapat pengakuan positif dari Petrus yang mengelompokkannya ke dalam tulisan-tulisan Kitab Suci, seperti tertulis dalam Surat 2 Petrus pasal 3:

"Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis untukmu menurut hikmat yang dikaruniakan untuknya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila beliau cakap mengenai perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu berlaku hal-hal yang sukar difahami, sehingga penduduk yang tidak mengertinya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain."[59]

Kematian

Alkitab tidak membicarakan bagaimana dan kapan Paulus meninggal. Namun menurut tradisi Kristen, Paulus diputus di Roma pada masa pemerintahan Nero pada lebih kurang pertengahan 60-an di Tre Fontane Abbey.[60] Kewarganegaraan Romawi yang dimilikinya mengijinkan Paulus menjalani hukuman mati yang lebih cepat adalah dengan pemenggalan.[61]

Makam

Pada bulan Juni 2009, Paus Benediktus mengumumkan hasil penggalian makam Paulus di Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Sarkofagus itu sendiri tidak buka, namun diuji dengan upaya penyelidikan. Dan itu memperlihatkan potongan-potongan kemenyan, kain ungu dan kain biru serta fragmen tulang kecil. Tulang itu bertanggal radiokarbon masa abad ke-1 hingga ke-2. Menurut Vatikan, ini tampaknya mengkonfirmasi tradisi makam milik Paulus.[62]

Periode kehidupan Paulus

Berikut adalah garis akbar kehidupan Paulus, dengan ingat bahwa pentarikhan ini bersifat agak.[63]

Tahun (Masehi)Peristiwa
34Pertobatan
37Kunjungan pertama ke Yerusalem dari Damsyik
46Kunjungan kedua ke Yerusalem dari Antiokhia (membawa sumbangan untuk bencana kelaparan)
47-48Perjalanan misionaris pertama
48Konsili Yerusalem
49-51Perjalanan misionaris kedua
50 (awal)Menulis Surat 1 Tesalonika
50 (atau awal 51)Menulis Surat 2 Tesalonika
52-57Perjalanan misionaris ketiga
55 (musim semi)Menulis Surat 1 Korintus
55 (musim gugur)Menulis Surat 1 Timotius
56 (awal)Menulis Surat 2 Korintus
56 (akhir)Menulis Surat Galatia
57 (awal)Menulis Surat Roma
57 (akhir musim semi)Menulis Surat Titus
57Tiba lagi di Yerusalem
57-59Dipenjarakan di Kaisarea
58 (musim semi)Menulis Surat Filipi dan dibawa oleh Epafroditus ke Filipi.
58 (musim panas)Menulis Surat Filemon dan Surat Kolose;

mengutus Timotius ke Filipi;
menulis Surat Efesus dan mengirimkannya bersama-sama
dua surat yang lain melintasi Tikhikus ke Asia Kecil;
mengutus Markus ke Kolose

58 (musim gugur)Menulis Surat 2 Timotius dan mengirimkannya ke Filipi
60Berangkat dari Kaisarea ke Roma
60-62Dipenjarakan di Roma (periode pertama)
64Dipenjarakan di Roma untuk kedua kalinya sampai dihukum mati

Acuan

  1. ^ Peter and Paul . In the Footsteps of Paul . Tarsus . 1. PBS. Retrieved 2010–11–19.
  2. ^ a b c Harris, Stephen L. Understanding the Bible. Palo Alto: Mayfield. 1985. ISBN 978-1-55934-655-9
  3. ^ Kisah Para Rasul 22:3
  4. ^ Filipi 3:5
  5. ^ Kisah Para Rasul 22:3
  6. ^ Kisah Para Rasul 26:5
  7. ^ Bromiley, Geoffrey William (1979). International Standard Bible Encyclopedia: A-D (International Standard Bible Encyclopedia (Wbeerdmans)). Wm. B. Eerdmans Publishing Company. hlm. 689. ISBN 0-8028-3781-6. 
  8. ^ Barnett, Paul (2002). Jesus, the Rise of Early Christianity: A History of New Testament Times. InterVarsity Press. hlm. 21. ISBN 0-8308-2699-8. 
  9. ^ L. Niswonger, Richard (1993). New Testament History. Zondervan Publishing Company. hlm. 200. ISBN 0-310-31201-9. 
  10. ^ a b c d e f "Paul, St" Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005
  11. ^ Kisah Para Rasul 9:1-2; 22:5; 26:12
  12. ^ Kisah Para Rasul 9:3
  13. ^ Kisah Para Rasul 22:6
  14. ^ Kisah Para Rasul 26:13
  15. ^ Kisah Para Rasul 9:4; 22:7
  16. ^ Kisah Para Rasul 26:14
  17. ^ Kisah Para Rasul 9:5; 22:8; 26:15
  18. ^ Kisah Para Rasul 22:10
  19. ^ Kisah Para Rasul 9:6; 22:10
  20. ^ Kisah Para Rasul 26:16-18
  21. ^ Kisah Para Rasul 9:7
  22. ^ Kisah Para Rasul 22:9
  23. ^ a b Kisah Para Rasul 9:8
  24. ^ a b Kisah Para Rasul 22:11
  25. ^ Kisah Para Rasul 9:7
  26. ^ a b Kisah Para Rasul 9:11
  27. ^ Kisah Para Rasul 9:12
  28. ^ Kisah Para Rasul 9:10
  29. ^ Kisah Para Rasul 21:12
  30. ^ Kisah Para Rasul 9:11-16
  31. ^ Kisah Para Rasul 9:17-18; 22:13
  32. ^ Kisah Para Rasul 22:14-16
  33. ^ Kisah Para Rasul 9:18-19
  34. ^ Hengel, Martin and Anna Maria Schwemer, trans. John Bowden. Paul Between Damascus and Antioch: The Unknown Years Westminster John Knox Press, 1997. ISBN 0-664-25736-4
  35. ^ Kisah Para Rasul 9:19
  36. ^ Galatia 1:17
  37. ^ Kisah Para Rasul 9:20-30
  38. ^ Galatia 1:17
  39. ^ Swaim 1962 Aretas. Pp. 217-218 in The Interpreter’s Dictionary of the Bible edited by G. A. Buttrick. Nashville: Abingdon Press, 1962. Halaman 217–218.
  40. ^ Flavius Josephus, Antiquities 18.5.3.
  41. ^ Dosker, Henry E. 1986 Aretas. P. 288 in The International Standard Bible Encyclopedia, vol. 1, edited by Geoffrey W. Bromiley. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company. Halaman 288–289.
  42. ^ Barnett, Paul The Birth Of Christianity: The First Twenty Years (Eerdmans Publishing Co. 2005) ISBN 0-8028-2781-0 p. 200
  43. ^ Ogg, George, Chronology of the New Testament in Peake's Commentary on the Bible. Nelson. 1963
  44. ^ Barnett p. 83
  45. ^ Kisah Para Rasul 11:26
  46. ^ Peta perjalanan misi pertama
  47. ^ Kisah Para Rasul 15:2, Galatia 2:1
  48. ^ Catholic Encyclopedia: Judaizers lihat anggota judul: "The Incident At Antioch"
  49. ^ Catholic Encyclopedia: Judaizers
  50. ^ Kisah Para Rasul 18:12-17
  51. ^ Kisah Para Rasul 21:21
  52. ^ Kisah Para Rasul 21:24
  53. ^ Kisah Para Rasul 25
  54. ^ Kis 28:1
  55. ^ Kis 28:7
  56. ^ Kis 28:2
  57. ^ Ireneaus Against Heresies 3.3.2: the "...Gereja didirikan dan diorganisasi di Roma oleh 2 orang rasul yang paling luhur, Petrus dan Paulus; juga dengan iman yang diajarkan untuk penduduk, telah diturunkan untuk zaman kita melintasi pergantian uskup-uskup... Para rasul yang diberkati, lalu, setelah mendirikan dan membesarkan Gereja, menyerahkan untuk Linus, jabatan keuskupan (episkopat)"
  58. ^ a b c Bambang Subandrijo. 2010. Menyingkap Pesan-pesan Kontrak Baru 1. Bandung: Bina Media Informasi. 29.
  59. ^ 2 Petrus 3:15-16
  60. ^ Serena De Leonardis and Stefano Masi (1999). Art and history: Rome and the Vatican. Casa Editrice Bonechi. p. 21
  61. ^ Lashway, Calvin. "HOW and WHERE did the Apostle Paul die?" Web: HOW and WHERE did the Apostle Paul die?
  62. ^ St Paul's tomb unearthed in Rome dari BBC News (08-12-2006); http://www.dw-world.de/dw/article/0,,4442169,00.html?maca=en-rss-en-all-1573-rdf
  63. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3

Pustaka tambahan

  • Badenas, Robert. Christ the End of the Law, Romans 10.4 in Pauline Perspective. 1985. ISBN 0-905774-93-0. Berpendapat bahwa telos diartikan dengan tepat sebagai tujuan, bukan penghabisan, sehingga Kristus adalah tujuan (goal) dari hukum (Taurat). Sebutan "akhir dari hukum" (end of the law) akan bersifat antinomianism.
  • Brown, Raymond E. An Introduction to the New Testament. Anchor Bible Series, 1997. ISBN 0-385-24767-2.
  • Bruce, F.F., Paul: Apostle of the Heart Set Free (ISBN 0-8028-4778-1)
  • Dunn, James D.G. Jesus, Paul and the Law 1990 ISBN 0-664-25095-5
  • Hart, Michael. The 100. Carol Publishing Group, July 1992. Paperback, 576 pages. ISBN 0-8065-1350-0.
  • Maccoby, Hyam. The Mythmaker: Paul and the Invention of Christianity. New York: Harper & Row, 1986. ISBN 0-06-015582-5.
  • MacDonald, Dennis Ronald, 1983. The Legend and the Apostle : The Battle for Paul in Story and Canon Philadelphia: Westminster Press.
  • Marxsen, Willi, 1992. Pengantar ke dalam Kontrak Baru, Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Lihat pula

Pranala luar


 
Perjalanan Paulus
 
Perjalanan Pertama
1. Antiokhia Â· 2. Seleukia Â· 3. Siprus  Â· 3a.Salamis  Â· 3b. Pafos Â· 4. Perga Â· 5.Antiokhia di Pisidia  Â· 6. Konya (Ikonium) Â· 7. Listra Â· 8. Derbe Â· 9. Antalya Â· 10. Antiokhia (kembali}
 
Perjalanan Kedua
1. Kilikia Â· 2. Derbe Â· 3. Listra Â· 4. Frigia Â· 5.Galatia Â· 6. Misia (Alexandria Troas) Â· 7. Samotrake Â· 8. Kavala (Neapolis) Â· 9. Filipi Â· 9. Amfipolis Â· 10. Apolonia Â· 11. Tesalonika Â· 12. Beroea Â· 13. Athena Â· 14. Korintus Â· 15. Kengkrea Â· 16. Efesus Â· 17. Siria Â· 18. Kaisarea (Caesarea Maritima) Â· 19. Yerusalem 20. Antiokhia
 
Perjalanan Ketiga
1. Galatia Â· 2. Frigia Â· 3. Efesus Â· 4. Makedonia Â· 5.Korintus Â· 6. Kengkrea Â· 7. Makedonia (lagi) Â· 8. Troad (Troas) Â· 9. Asos Â· 10. Metilene Â· 11. Khios Â· 12. Samos Â· 13. Miletus Â· 14. Kos Â· 15. Rodos 16. Patara Â· 17. Tirus Â· 18. Ptolemais Â· 19. Kaisarea (Caesarea Maritima) Â· 20. Yerusalem
 
Dalam kitab-kitab Injil: Yesus Kristus
 

Alfeusʉۢ Barabasʉۢ Bartimeusʉۢ Orang buta dari Betsaidaʉۢ Hanaʉۢ Hanasʉۢ Kayafasʉۢ Kleopasʉۢ Iblisʉۢ Elisabetʉۢ Gabrielʉۢ Lazarusʉۢ Legion (roh jahat)ʉۢ Lukasʉۢ Malkhusʉۢ Markusʉۢ Martaʉۢ Maria Magdalenaʉۢ Maria ibu Yesusʉۢ Maria saudari Martaʉۢ Maria (isteri Klopas)ʉۢ Anak janda dari Nainʉۢ Nikodemusʉۢ Salome (murid Yesus)ʉۢ Simeonʉۢ Simon dari Kireneʉۢ Simon (saudara Yesus)ʉۢ Simon si kustaʉۢ Susanaʉۢ Teofilusʉۢ Putri Yairusʉۢ Yakobus muda (saudara Yesus)ʉۢ Yohana (isteri Khuza)ʉۢ Yohanes Pembaptisʉۢ Yusuf (saudara Yesus)ʉۢ Yudas (saudara Yesus)ʉۢ Yusuf (suami Maria)ʉۢ Yusuf Arimateaʉۢ Zakheusʉۢ Zakhariaʉۢ Zebedeus
Pejabat Romawi: Herodes Luhurʉۢ Herodes Antipasʉۢ Herodes Arkhelausʉۢ Herodes Filipus IIʉۢ Herodiasʉۢ Lisaniasʉۢ Pontius Pilatus dan istrinyaʉۢ Kireniusʉۢ Salome anak Herodiasʉۢ Tiberius

Kelompok: Malaikatʉۢ Penginjilʉۢ Herodianʉۢ Orang majusʉۢ Orang Farisiʉۢ Orang Sadukiʉۢ Orang Samariaʉۢ Orang Zelotʉۢ Sanhedrinʉۢ 70 Murid
 
 
Simon Petrus Â· Andreas Â· Yohanes dan Yakobus anak-anak Zebedeus Â· Filipus Â· Yakobus anak Alfeus Â· Matius
Tomas/Didimus Â· Bartolomeus/Natanael Â· Yudas anak Yakobus/Tadeus Â· Simon orang Zelot Â· Yudas Iskariot yang ditukarkan oleh Matias
 
Dalam Kisah Para Rasul dan Surat-surat para Rasul
 

Pemimpin (selain 12 rasul): Paulus, yang nama Yahudinya, Saulusʉۢ Yakobus (adik Yesus Kristus)
Tokoh: Agabusʉۢ Akhaikusʉۢ Ananias dan Safiraʉۢ Ananias dari Damsyikʉۢ Apfiaʉۢ Apolosʉۢ Akwila dan Priskilaʉۢ Aristarkhusʉۢ Arkhipusʉۢ Artemasʉۢ Bernikeʉۢ Baryesus (Elimas)ʉۢ Barnabasʉۢ Demetriusʉۢ Dionisiusʉۢ Dorkasʉۢ Eneasʉۢ Epafrasʉۢ Epafroditusʉۢ Eutikhusʉۢ Febeʉۢ Filemonʉۢ Fortunatusʉۢ Gamalielʉۢ Gayusʉۢ Krispusʉۢ Kloeʉۢ Korneliusʉۢ Lidia dari Tiatiraʉۢ Lukasʉۢ Lukius dari Kireneʉۢ Maria ibu Markusʉۢ (Yohanes) Markusʉۢ Onesimusʉۢ Publiusʉۢ Skewaʉۢ Silas/Silwanusʉۢ Simeon yang disebut Nigerʉۢ Simon sang Penyihirʉۢ Sopaterʉۢ Sostenesʉۢ Stefanus dari Korintusʉۢ Tabitaʉۢ Tertiusʉۢ Teudasʉۢ Tikhikusʉۢ Timotiusʉۢ Titusʉۢ Trofimusʉۢ Yasonʉۢ Yudas dari Galileaʉۢ Yusuf Barsabasʉۢ Zenas
Tujuh Diaken: Stefanusʉۢ Filipusʉۢ Prokhorusʉۢ Nikanorʉۢ Timonʉۢ Parmenasʉۢ Nikolaus

Pejabat Romawi: Agripa Iʉۢ Agripa IIʉۢ Feliksʉۢ Aretas IVʉۢ Klaudius Lisiasʉۢ Galioʉۢ Perkius Festusʉۢ Sergius Paulus
 




Sumber :
id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), kategori-antropologi.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dsb.