Dionisius orang Areopagus
![](https://kategori-antropologi.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=7&kodegb=250px-VA_-_Raphael_St_Paul_Preaching_in_Athens_1515.jpg)
Dionisius orang Areopagus (bahasa Yunani: Διονύσιος ὁ Ἀρεοπαγίτης; bahasa Inggris: Dionysius the Areopagite) adalah seorang yang dinamakan dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen, yang kemudian dijadikan martir Kristen pada masa pemerintahan Kaisar Domitian.[1] Dia lahir di Athena.[1] Dionisius mempelajari bidang astronomi di Mesir sehingga dia dijadikan seorang astrolog terkenal pada masanya.[1] Usai menimba ilmu di Mesir, dia kembali ke Atena dan di sana Dionisius dipilih dijadikan senator di dalam majelis Areopagus.[1] Dionisius dijadikan salah satu orang yang dijadikan Kristen oleh karena pemberitaan Paulus di Athena.[1] Dengan demikian, dia mengalami dilemma sebagai seorang senator dan seorang Kristen.[1] Sebagai senator, dia harus ikut menyembah dewa-dewa Romawi dan kaisar.[1] Akhirnya, Dionisius memutuskan meninggalkan jabatannya sebagai senator.[1] Dalam Kisah Para Rasul dicatat:
"Beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan dijadikan percaya, di antaranya juga Dionisius, bagian majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka."[2]
Tradisi Kristen
Menurut Dionisius dari Korintus, yang dikutip oleh Eusebius, Dionisius yang di Atena ini kemudian dijadikan uskup kedua di Atena.[3] Sehabis terjadi berbagai penghambatan terhadap orang-orang Kristen di Athena, Dionisius ikut tertangkap dan diadili di hadapan gubernur Athena.[1] Dia mengalami berbagai penyiksaan karena tidak mau ikut mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa dan kaisar.[1] Oleh Kaisar, Dionisius dijatuhi hukuman mati yaitu hukuman pancung.[1]
Dionisius banyak meninggalkan karya-karya yang ditulisnya selama dia hidup.[4] Beberapa karyanya yang terkenal adalah:
- De Divinis Nominibus (Nama-nama Ilahi), di dalamnya dibicarakan tentang nama-nama Allah dan sifat-sifatnya.[4]
- De Mystica Theologia (Teologi Mistik) yaitu mengenai persekutuan manusia dengan Allah.[4]
- De Caelesti Hierarchia (Hirarki Surgawi) yang berbahasa tentang kodrat malaikat.[4]
- De Ecclesiastica Hierarchia (Hirarki Gerejawi) yang berisi tentang angkatan pelayanan dalam gereja.[4]
Sumber acuan
- ^ a b c d e f g h i j k {id} F.D Wellem. 2003. Hidupku Bagi Kristus:Kisah Penderitaan dan Kemartiran Orang Kristen pada Periode Gereja Lama 30-591. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 70.
- ^ Kisah Para Rasul 17:34
- ^ Eusebius, Historia Ecclesiae III: iv
- ^ a b c d e {id} Tony Lane. 2005. Runtut Pijar:Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 57.
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, kategori-antropologi.program-reguler.co.id, dsb.