Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Kesudahan
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Kesudahan adalah gereja propertti oleh Joseph Smith pada 6 April 1830.[1] Gereja ini seringkali disingkat dijadikan OSZA yang dikenal juga dengan nama gereja Mormon.[1] Dalam bahasa Inggris, namanya adalah The Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints dan disingkat LDS. [1] Nama Mormon yang diberikan kepada kelompokan ini berkaitan dengan Kitab Suci mereka yang kedua di samping Alkitab, yaitu Kitab Mormon (The Book of Mormon).[1]
Gereja ini merupakan salah satu gereja yang sangat cepat berkembang pada 100 tahun ke-20 dan ke-21.[1] Pengaruh mereka sangat terasa di Amerika Serikat, khususnya dalam politik pemerintahan negara.[1] Kala ini mempunyai 5 orang senator AS yang berlatar belakang Mormon, yaitu Orrin Hatch dan Bob Bennett (Utah, R), Mike Crapo (Idaho, R), Harry Reid (Nevada, D), dan Gordon Smith (Oregon, R).[1] Dunia ronde mendidik dan kebudayaan AS juga cukup banyak dipengaruhi oleh orang-orang Mormon, misalnya Stephen Covey yang terkenal dengan bukunya 7 Habits of Highly Effective People dan keluarga Osmond yang terkenal melalui Donny Osmond dan Mary Osmond.[1] Paduan suara Mormon Tabernacle dapat dinyatakan sebagai salah satu paduan suara terbaik di dunia dan banyak sekali pengagumnya. [1]
Latar Belakang dan Konteks Kemunculan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Kesudahan di Amerika
![](https://kategori-antropologi.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=220px-Joseph_Smith_Jr.jpg)
Joseph Smith
Masuk ke dalam 100 tahun ke-19, kekristenan di Amerika terutama bercorak Protestan.[1] 100 tahun ke-19 juga merupakan masa ekspansi geografis dari bangsa Amerika yang baru terbentuk itu, bersamaan dengan ekspansi gereja-gereja mereka dimana ekpansi ke arah barat dan selatan diintensifkan dan hal ini berhasil dilakukan.[1] Keberhasilan ini melahirkan optimisme besar yang biasanya diberi cap keagamaan bahwa mereka mengerti diri sebagai bangsa pilihan Allah dan memandang benua Amerika sebagai tanah akad atau Yerusalem baru. [1] Kebangkitan semangat nasionalisme ini dimateraikan dengan semboyan religius bahwa Kerajaan seribu tahun (Kerajaan Allah) sudah aci di Amerika dan Yesus hendak datang untuk kedua kalinya pada kesudahan masa seribu tahun itu. [1]
Keadaan ini pun membuat gereja Mormon timbul pada suasana dan iklim keagaamaan di wilayah timur-laut AS. [1] Kebangunan Besar gelombang pertama yang dimulai pada tahun 1770-an ini berlanjut dengan serangkaian kebangunan rohani sehingga pada waktu itu semangat dan mutu kehidupan rohani dapat dinyatakan sangat merosot.[1]. Revolusi dan perang kemerdekaan yang berpuncak pada tahun 1770-an dan 80-an, namun berlanjut hingga tahun 1810, telah berakhir dengan kehidupan baik hidupnya ada pada titik terendah di sepanjang sejarah bangsa itu.[1] Pada masa itu tanpa diasumsikan aneh atau bergantian bertentangan bila masyarakat di satu pihak menganut nasihat gereja dan di pihak beda menganut ilmu magic dan okultisme. [1]
Sebagai respons terhadap keadaan ini, sejak 1820-an berlangsunglah Kebangunan besar Gelombang kedua, dengan tokoh-tokoh selang lain: Charles G. Finey dan Alexander Campbell.[1] Semangat menginjili ke dalam dan ke luar negeri pun dilakukan. [1] Para pengkhotbah dari berjenis-jenis gereja atau aliran pun berlomba-lomba untuk mentobatkan atau mentobatkan kembali masyarakat, termasuk dengan cara membanjiri mereka dengan Alkitab, traktat dan majalah. [1] Hal ini kemudian memunculkan kebingungan bagi orang-orang yang ingin diinjili, termasuk Joseph Smith. [1]
Kemunculan dan Perkembangan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Kesudahan
![](https://kategori-antropologi.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=220px-BrighamYoung1.jpg)
Brigham Young
Gereja Mormon atau yang dinamakan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Kesudahan adalah aliran khas Amerika karena lahir disana sebagai agama yang baru sekalipun dalam tradisi kekristenan.[2] Gereja ini didirikan oleh Joseph Smith.[2] Joseph Smith lahir tanggal 23 Desember 1805 di Vermont, di lingkungan keluarga yang menganut paham universalis (menolak doktrin Trinitas).[2] Ia adalah anak kelima dari sebelas anak dalam keluarga Joseph Smith Sr. dan Lucy Mack Smith.[2] Ia banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja membantu ayahnya dan kakak lelakinya menebang pohon serta bercocok tanam di tanah akad keluarganya. [2]
Pada masa itu, semangat gairah keagamaan sedang melanda anggota sebalah barat New York, tempat keluarga Smith tinggal.[2] Keluarga Smith, seperti keluarga bedanya, menghadiri pertemuan pembaharuan iman golongan-golongan Kristen di daerah tersebut.[2] Sementara sebagian anggota keluarganya dijadikan anggota salah satu gereja, Joseph Smith tanpa. [2] Hendak tetapi, ketika Joseph Smith berusia 14 tahun, ia ingin mengetahui gereja mana yang harus ia ikuti. [3] Oleh karena itu, ia berdiskusi kepada Allah dalam doa yang sungguh-sungguh, dan doanya pun dikabulkan.[3] Ia mendapat penglihatan pertama.[3] Sebagai jawaban atas doanya, Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus, menampakkan diri kepada Joseph Smith serta memberitahunya bahwa Gereja Yesus Kristus yang sejati tanpa mempunyai di bumi dan Mereka telah memilih Joseph Smith untuk memulihkannya.[3] Salah seorang dari mereka bercakap, Inilah anak yang Kukasihi, dengarkanlah dia. [4] Mereka pun menasihatkannya supaya tanpa mengikuti salah satu pun dari gereja dan agama yang di sekitarnya, karena semua perhimpunan agama itu mempercayai nasihat yang keliru. [1]
Sehabis itu, Joseph Smith mengalami penampakan dengan adanya Moroni, putra Mormon.[1] Moroni memberitahu Joseph tentang sejumlah lempengan emas yang mempunyai di bukit kecil dekat Palmyra dan mengandung tulisan yang sangat berguna. [1] Ia pun dilarang mengalihkan lempengan itu dari tempat persembunyian hingga kala yang yang hendak ditetapkan oleh Tuhan.[1] Kemudian ia mendapat penglihatan yang berisi nasihat dan izin untuk mengambil dan menerjemahkan isi lempengan emas itu.[1]
Pada awal 1830 naskah itu terwujud secara mujizat dan dijadikan sebuah buku dan diberi nama Kitab Mormon.[1] Kitab itu merupakan kitab suci baru yang diartikan dari lempengan emas.[1] Menurut Thomas O’Dea, tema dalam Kitab Mormon adalah tiba dan bermukimnya orang Ibrani di benua Amerika sebelum era kekristenan.[1] Tema ini pas dengan maksud untuk menerangkan asal-usul orang indian di Amerika, yang pada masa Joseph Smith banyak diperdebatkan.[1]
Hendak tetapi, pada tahun 1829 Joseph Smith dan Oliver Cowdey menerima penyampaian imamat Harus dari Yohanes Pembaptis melalui penumpangan tangan.[1] Kemudian mereka juga dikunjungi tiga rasul (Petrus, Yakobus dan Yohanes) untuk diserahi imamat Melkisedek.[1] Berlandaskan hal itu, Joseph Smith pun mulai mengumpulkan pengikut. [1]
Ia pun menerima sejumlah wahyu baru, dan pada tanggal 6 April 1830 ia pun mewujudkan gereja baru berlandaskan wahyu tersebut dan pada masa pembentukan itu, disingkapkanlah satu wahyu baru yang mengemukakan Joseph Smith sebagai pelihat, penerjemah, nabi, rasul Yesus Kristus dan penatua gereja.[1] Lewat Oliver Cowdery diarahkan untuk menahbiskan Joseph Smith menurut semua gelar dan jabatan tersebut.[1] Kemudian wahyu selanjutnya memerintahkan Joseph Smith untuk menahbiskan Cowdery sebagai penatua bagi gereja Kristus.[1]
Gereja Mormon pun berkembang pesat, terutama di daerah Nauvoo.[1] Perkembangan ini pun membuat masyarakat non-Mormon di daerah tersebut merasa sebagai ancaman yang sangat serius bagi mereka, dan mereka pun menuduh aliran ini dengan beberapa tuduhan bahwa umat dalam aliran ini terlibat dalam kerusuhan.[1] Hal ini menyebabkan Joseph Smith beserta Hyrum Smith dan dua orang pengikutnya dipanggil oleh gubernur satu tempat dan dipenjara.[1] Kemudian, pada 27 Juni 1844 mereka ditembak ketika ada di penjara dan kematian mereka dipandang sebagai kesahidan.[1]
Terbunuhnya Joseph Smith membuat aliran ini hidup tanpa mempunyai yang memimpin.[1] Kaum Mormon pun bergumul untuk meresmikan pengganti dari nabi mereka yang sudah tiada.[1] Sidney Ridgon pun mengemukakan diri layak untuk dijadikan pengganti Joseph Smith, hendak tetapi ia disorongkan dan dikucilkan, karena keluarga Smith menuntut bahwa kepemimpinan harus tetap dipegang keluarga itu.[1] Tetapi sebagian besar dari keduabelas rasul bersama sebagian besar umat memilih Brigham Young.[1] Hal ini menyebabkan Brigham Young terpilih dijadikan presiden dan nabi yang kedua dalam aliran Mormon.[1]
Mayoritas umat gereja Mormon yang mendukung Brigham Young selanjutnya meninggalkan Nauvoo karena mereka tanpa bisa hidup berdamai dengan tetangganya di sana.[1] Pada bulan Mei 1846 terjadilah eksodus besar-besaran karena Nauvoo dikuasai oleh kaum sosialis utopian asal Peran.[1] Bait suci yang baru ditahbiskan pada bulan Mei 1845 itu kemudian dibakar dan disisanya hancur karena badai Tornado pada tahun 1850.[1]
Young pun memulai bagian baru dalam sejarah aliran Mormon di Salt Lake yang dipandang sebagai Sion atau Yerusalem Baru yang diidam-idamkan itu.[1] Rakyat di daerah tersebut pun dijadikan warga Mormon karena kerja keras, keuletan dan sikap positif terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang diajarkan kepada masyarakat di daerah tersebut.[1] Selain itu, berkembang juga berbagai nasihat dan peraturan serta praktik baru.[1] Sebagian besar berpedoman pada nasihat dan tulisan (yang dipandang sebagai kitab suci) warisan Joseph Smith, sedangkan sebagian lagi berlandaskan wahyu dan nubuatan yang diterima oleh pemimpin aliran ini, terutama mereka yang menjabat presiden.[1]
Salah satu pokok nasihat yang secara resmi dan ditetapkan dan diumumkan Brigham Young pada tahun 1852 di tempat itu adalah tentang poligami.[1] Hal ini pun memunculkan banyak protes dari dalam maupun luar kalangan Mormon, sehingga mereka melakukan upaya pembatalan melalui jalur hukum dan dukungan pemerintah.[1] Berlandaskan hal itu, pada tahun 1890 nasihat itu resmi dibatalkan oleh nabi dan presiden keempat aliran ini, Wilford Woodruff berlandaskan wahyu khusus, dan pada tahun 1904 aliran ini secara resmi menjatuhkan sanksi pengucilan terhadap mereka yang masih mempraktikkannya.[1]
Pokok-pokok Nasihat Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Kesudahan
Pokok-pokok nasihat Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Kesudahan terdapat pada dokumen Pasal-pasal Iman yang dimuat pada anggota belakang kitab Mutiara yang Sangat Berguna.[1] Pasal-pasal kepercayaan tersebut selang lain : [1]
- Kami percaya kepada Allah, Bapa yang kekal, serta PutraNya, Yesus Kristus dan Roh Kudus
- Kami percaya bahwa orang hendak dihukum untuk dosanya sendiri dan bukan untuk pelanggaran Adam
- Kami percaya bahwa melalui penebusan Kristus, seluruh umat manusia dapat diselamatkan dengan jalan mematuhi hukum-hukum serta tatacara Injil
- Kami percaya bahwa azaz-azas Utama serta tatacara-tatacara Injil adalah: pertama, beriman kepada Tuhan Yesus Kristus; kedua, bertobat; ketiga, pembaptisan dengan pencelupan untuk pengampunan dosa-dosa,keempat,penumpangan tangan untuk karunia Roh Kudus
- Kami percaya bahwa seseorang harus dipanggil oleh Allah, melalui nubuat, serta dengan penumpangan tangan oleh mereka yang mempunyai wewenang untuk memberitakan Injil serta melaksanakan tatacara-tatacara daripadanya
- Kami percaya hendak organisasi yang sama yang terdapat pada Gereja abad dahulu, yaitu para rasul, nabi, gembala, pengajar, penyebar Injil, dan sebagainya
- Kami percaya hendak karunia lidah, nubuat, wahyu, penglihatan, penyembuhan, penafsiran bahasa dan sebagainya.
- Kami percaya bahwa Alkitab adalah firman Allah sejauh Alkitab itu diartikan secara betul; kami juga percaya bahwa Kitab Mormon adalah firman Allah
- Kami percaya hendak segala yang telah dikemukakan Allah, segala yang sekarang dinyatakan-Nya, dan kami percaya bahwa Dia masih hendak mengemukakan banyak hal yang besar dan penting mengenai kerajaan Allah
- Kami percaya hendak arti sesungguhnya daripada akumulasi Israel dan pemulihan Sepuluh Suku; bahwa Sion hendak ditegakkan di atas benua ini [Amerika]; bahwa Kristus secara pribadi hendak memerintah di atas bumi; dan bahwa bumi hendak diperbarui serta menerima kemuliaan firdausnya
- Kami menuntut hak untuk memuja Allah yang Mahakuasa sesuai dengan suara hati kami, dan mengakui hak yang sama bagi semua orang; biarlah mereka memuja, bagaimana, di mana atau apapun yang mereka inginkan
- Kami percaya bahwa kami harus tunduk kepada raja, presiden, penguasa serta pembesar pemerintahan, dalam mematuhi, menghormati serta menjunjung hukum
- Kami percaya bahwa kami harus jujur setia, suci, bajik, berkelakuan baik dan berbuat baik terhadap semua orang; sesungguhnya, kami dapat mengisahkan bahwa kami mengikuti nasihat Paulus - Kami mempercayai segala hal, kami mengharapkan segala hal, kami telah mengatasi banyak hal dan mengharapkan mampu mengatasi segala hal. Bila mempunyai sesuatu yang bajik, yang indah atau terhormat atau tidak sewenang-wenang dipuji maka kami berusaha untuk melaksanakannya
Untuk mengerti pokok-pokok nasihat dalam pasal-pasal kepercayaan tersebut, berikut penjelasannya:
Allah
Menurut gereja Mormon, Allah adalah Bapa dan Allah satu-satunya yang dikenal dan dengan jelas, Bapa adalah satu pribadi yang mempunyai bangun tertentu dengan bagian-bagian tubuhnya.[5] Aliran ini mengetahui bahwa Bapa dan Anak keduanya mempunyai dalam bangun dan sosok tubuh manusia yang sempurna, masing-masing mempunyai tubuh yang nyata, sama sekali suci dan sempurna dan dipenuhi kemuliaan yang sangat besar, namun demikian, hanya satu tubuh daging dan tulang. [5] Dengan demikian, aliran ini tanpa mengakui ketritunggalan Allah, melainkan mengerti masing-masing sebagai pribadi yang terpisah.[1]
Yesus Kristus
Yesus adalah anak pertama dari Bapa di Surga. Dia juga mempunyai tubuh dari daging dan tulang. Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad kesudahan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Walau pun demikian, Yesus dan Allah Bapa merupakan dua orang yang terpisah.
Kitab Suci
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Kesudahan mengakui Alkitab sebagai "firman Allah sejauh kitab itu diartikan dengan benar".[1] Mereka percaya bahwa biasanya terjemahan Alkitab mengandung banyak kesalahan atau dengan sengaja diubah dari teks aslinya.[1] Perubahan-perubahan ini merupakan penyebab dari banyaknya kesalahan yang telah dilakukan oleh agama Kristen tradisional.[1] Gereja Yesus Kristus OSZA mengakui terjemahan Alkitab versi Raja James sebagai Alkitab yang mendekati kebenaran.[1] Selain itu, Gereja ini juga mengakui kitab-kitab berikut ini sebagai Kitab Suci mereka yang setara dengan Alkitab:[6]
- Kitab Mormon yang berisi karya Allah dengan para masyarakat Amerika kuno
- Nasihat dan Akad, yaitu kumpulan wahyu dan pernyataan yang diilhamkan yang diberikan untuk pembentukan dan pengaturan Gereja Yesus Kristus pada kesudahan abad
- Mutiara yang Sangat Berguna, yaitu kumpulan wahyu, terjemahan, dan tulisan-tulisan Joseph Smith
Manusia
Semua manusia tinggal bersama Allah dan Anak-Nya, Yesus Kristus, di dalam pra kehidupan sebelum mereka masuk ke dalam dunia.[7] Manusia pada mulanya juga bersama dengan Allah, budaya atau terang kebenaran.[7] Manusia tanpa diproduksi atau diproduksi, dan ini juga tanpa dapat.[7] Sebagaimana Allah pada mulanya, demikian pula kami sekarang, bahwa manusia bisa dijadikan Allah, sama dengan “Allah-allah” bedanya.[7]
Keselamatan
Injil Yesus Kristus dinamai dalam gereja ini sebagai rencana keselamatan.[1] Rencana ini merupakan satu sistem aturan-aturan yang harus dilakukan untuk memperoleh keselamatan.[1] Dengan mempercayai asas-asas yang pertama dari peraturan-peraturan Injil yang adalah: pertama, Iman di dalam Tuhan Yesus Kristus, kedua Pertobatan, ketiga Baptisan untuk pengampunan dosa, keempat: Penumpangan tangan untuk karunia Roh Kudus.[1] Peraturan-peraturan gereja mengenai keselamatan (baptisan dan penumpangan tangan) harus dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kedudukan sebagai imam, yaitu orang-orang yang diberi kuasa oleh Allah.[1] Tanpa orang-orang yang ditahbiskan dan mendapat wahyu ilahi ini, yaitu orang-orang yang menjabat sebagai Imam yang kudus, maka pekerjaan pelayanan tanpa dapat dilakukan dan diterima oleh Allah, atau gereja tanpa dapat disempurnakan.[1]
Baptisan itu butuh untuk keselamatan.[5] Baptisan untuk orang mati juga diajarkan dan dilakukan oleh orang-orang Mormon.[5] Mereka yang masih hidup dibaptiskan untuk mewakili leluhur mereka yang telah berpulang yang tanpa memeluk kepercayaan Mormon.[5] Gereja ini mengajarkan bahwa keselamatan hendak disediakan bagi orang-orang yang sudah mati.[5] Mereka yang belum mendapat kesempatan untuk mendengar khotbah orang-orang Mormon pada waktu mereka masih hidup di dunia, hendak diberi kesempatan untuk bertobat sehabis kematian.[5]
Perkawinan
Dalam hal perkawinan, Tuhan berkehendak bahwa akad pernikahan aci untuk kehidupan ini dan untuk selama-lamanya, sedangkan praktik menikah ialah sampai kematian memisahkan yang tanpa berasal dari Tuhan atau hamba-Nya, melainkan satu ronde mengajarkan yang diproduksi oleh manusia”. [1]
Prakehidupan, tujuan kehidupan ini dan kehidupan sehabis kematian
Sebelum orang-orang dilahirkan di bumi ini, mereka tinggal bersama Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam bangun Roh.[6] Kala itu mereka belum memiliki tubuh tetapi dijadikan Roh yang berbentuk manusia.[6] Kehidupan ini adalah waktu ujian apakah seseorang mengikuti bisikan iblis ataupun bisikan Roh Kudus yang dapat dirasakan dalam hati.[6] Iblis hendak berusaha untuk mengoda manusia berbuat jahat dan Roh Kudus hendak menuntun seseorang untuk berbuat hal-hal yang baik dan aci dan semakin dijadikan sempurna seperti "Allah Bapa dan Yesus Kristus adalah sempurna" (Mat 5,48).[6] Karena manusia tanpa dapat sempurna dalam kehidupan ini para anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Kesudahan percaya adalah sangat penting untuk tanpa pernah berjeda berlatih dan semakin memperhatikan ilham yang berasal dari suara Roh Kudus yang dirasakan dalam hati nurani.[6]
Dalam nasihat gereja ini adalah penting untuk ikut teladan Yesus Kristus dalam segala hal. Beberapa asas utama dan tatacara yang penting adalah:[6]
- Iman kepada Allah Bapa dan Yesus Kristus
- Pertobatan (meninggalkan segala gerakan, ucap dan keinginan untuk berbuat jahat dan menjalankan kehidupan yang aci dengan mematuhi setiap perintah Allah)
- Pembaptisan dengan pencelupan untuk pengampunan dosa yang dilakukan ketika orang sudah mampu untuk bertanggungjawab atas gerakan mereka mulai usia 8 tahun dan orang yang membaptiskan harus memiliki wewenang dari Allah, yang dinamakan "Imamat Harun" dalam teologi gereja
- Pembaptisan dengan api dan Roh Kudus dengan penumpangan tangan. Dalam tatacara ini manusia menerima hak untuk memiliki bimbingan Roh Kudus secara terus menerus dalam kehidupannya sejauh dia tanpa melanggar perintah-perintah Allah
- Menjalankan setiap perintah Allah sampai kesudahan kehidupan yang fana ini dan bertobat atas setiap kesalahan dan dosa yang dilakukan
Dalam kebangkitan setiap orang, baik maupun jahat hendak menerima tubuh yang sempurna yang tanpa dapat berpulang dan sakit lagi.[6] Dalam kala itu setiap orang hendak berdiri di hadapan Allah Bapa dan Yesus Kristus untuk diperiksa dan diputuskan dengan tidak berat sebelah untuk setiap gerakan dan keinginan hatinya sewaktu dia masih tinggal dalam tubuh yang fana.[6] Dalam penghakiman itu orang hendak masuk ke dalam tingkat-tingkat kemuliaan berbeda yang selaras dengan kebenaran kehidupan mereka. [6] Adalah Kemuliaan seperti bintang, seperti bulan dan seperti matahari (lihat 1 Kor 15:41). Kemuliaan matahari adalah kemuliaan yang tertinggi dan merupakan kehidupan kekal, yang berarti untuk tinggal bersama Allah Bapa dan Yesus Kristus untuk selamanya.[6]
Sehabis kehidupan ini Roh manusia hendak meninggalkan tubuh yang fana dan pergi ke suatu tempat tinggal di mana dia menunggu kebangkitan.[6] Tempat tinggal yang dinamakan dijadikan tempat yang indah dan damai bagi orang aci dan sebuah penjara roh untuk orang yang berpulang dalam dosa mereka, sejauh mereka tanpa bertobat dalam kehidupan yang fana.[6]
Karena pembaptisan dengan air dan Roh Kudus merupakan asas yang utama untuk keselamatan manusia, juga harusnya mempunyai sebuah cara untuk orang yang tanpa memiliki kesempatan untuk dibaptiskan dalam kehidupan yang fana.[6] Untuk tujuan ini, para anggota Gereja menyelidiki para leluhur mereka dan membawa nama mereka ke bait suci, di mana mereka dapat dibaptiskan untuk leluhur mereka secara agen (lihat 1 Kor 15:29).[6]
=Presiden Kuorum Dua Belas Rasul
Lihat Daftarnya:
# | Presiden Kuorum | Tanggal Tenur | Kenapa Tenurnya Akhir? | Catatan | Presiden |
---|
1 | Thomas B. Marsh | 14 Februari 1835—17 Maret 1839 | diekskomunikasi karena murtad | | Joseph Smith, Jr. |
2 | Brigham Young | 17 Maret 1839–27 Desember 1847 | Dijadikan Presiden Gereja ke-2 | Tanpa secara resmi dikhususkan sebagai Presiden Kuorum sampai 14 April 1840 | Joseph Smith, Jr. |
3 | Orson Hyde | 27 Desember 1847–10 April 1875 | Gereja Presiden Brigham Young disesuaikan aturan senioritas dalam Kuorum: anggota senior adalah untuk dijadikan orang dengan terpanjang terganggu layanan di Kuorum, yang bertentangan dengan orang yang masuk Kuorum di awal tanggal. Senioritas Hyde di Kuorum itu karena itu berkurang untuk mencerminkan fakta bahwa ia telah dikucilkan dan karenanya dihapus dari Kuorum untuk periode singkat waktu pada tahun 1839 dan 1846. | Dari tahun 1847 sampai 1868, Hyde sebenarnya adalah' rasul ketiga paling senior. Rasul paling senior kedua adalah Heber C. Kimball, seorang anggota Presidensi Utama. Bila praktek kala ini yang dikunjungi, Kimball hendak dijadikan Presiden Kuorum dan Hyde hendak menjabat sebagai Pejabat Presiden selama periode ini. Namun, Kimball tanpa pernah dinamakan sebagai Presiden Kuorum Dua Belas. | Brigham Young |
4 | John Taylor | 10 April 1875—10 Oktober 1880 | Dijadikan Presiden Gereja ke-3 | Dijadikan Presiden Kuorum ketika Gereja Presiden Brigham Young disesuaikan aturan senioritas dalam Kuorum, lihat Catatan pada Orson Hyde, di atas; tanpa resmi dikhususkan sebagai Presiden Kuorum sampai sehabis kematian Brigham Young pada tahun 1877 | Brigham Young |
5 | Wilford Woodruff | 10 October 1880—7 April 1889 | Dijadikan Presiden Gereja ke-4 | Jelas apakah ia pernah secara resmi dikhususkan sebagai Presiden Kuorum | John Taylor |
6 | Lorenzo Snow | 7 April 1889—13 September 1898 | Dijadikan Presiden Gereja ke-5 | | Wilford Woodruff |
7 | Franklin D. Richards | 13 September 1898—9 December 1899 | Richards menderita stroke dan kelumpuhan di musim gugur di 9 Desember 1899 | | Lorenzo Snow |
8 | Brigham Young, Jr. | 9 Desember 1899—10 Oktober 1901 | Kematian Lorenzo Snow, Presidensi Utama dibubarkan dan Joseph F. Smith bergabung Kuorum Dua Belas Rasul sebagai senior dan Presiden Kuorum | Pada awal masa Young, George Q. Cannon adalah Rasul paling senior kedua di Gereja. Namun, Cannon adalah seorang penasihat dalam Presidensi Utama dan tanpa pernah dinamakan sebagai Presiden Kuorum. (Bila praktek kala ini telah dikunjungi, Cannon hendak dinamakan sebagai Presiden Kuorum dan Young sebagai. Pejabat Kuorum Presiden) Ketika Cannon berpulang pada April 1901, muda tetap Presiden Kuorum meskipun fakta bahwa anggota Presidensi Utama Joseph F. Smith kemudian dijadikan Rasul yang paling senior kedua. Untuk situasi anomali yang sama, lihat 1847-1868 masa Orson Hyde, di atas. Young juga menjabat sebagai Presiden Kuorum selang 17 Oktober 1901 dan 11 April 1903. | Lorenzo Snow |
9 | Joseph F. Smith | 10 Oktober 1901—17 Oktober 1901 | Dijadikan Presiden Gereja ke-6 | Jabatan terpendek sebagai Presiden Kuorum, tanpa jelas apakah ia pernah secara resmi diasingkan | Sendiri |
10 | Brigham Young, Jr. | 17 Oktober 1901—11 April 1903 | Young berpulang di Salt Lake City, Utah pada usia 66. Dia dimakamkan di Salt Lake City Cemetery. | Juga menjabat sebagai Presiden Kuorum selang 9 Desember 1899 dan 10 Oktober 1901; hanya Presiden Kuorum untuk melayani dua istilah terganggu | Joseph F. Smith |
11 | Francis M. Lyman | 11 April 1903—18 November 1916 | Lyman berpulang di rumahnya pneumonia pada tanggal 18 November 1916. Stephen L Richards dipanggil untuk menggantikannya dalam Kuorum Dua Belas sehabis kematiannya. Heber J. Grant menggantikan dia sebagai Presiden Kuorum. | | Joseph F. Smith |
12 | Heber J. Grant | 18 November 1916—23 November 1918 | Dijadikan Presiden Gereja ke-7 | | Joseph F. Smith |
13 | Anthon H. Lund | 23 November 1918—2 Maret 1921 | Anthon H. Lund berpulang 2 Maret 1921 dari ulkus duodenum, suatu penyakit yang melanda dirinya selama bertahun-tahun. Dia dimakamkan di Salt Lake City Cemetery. John A. Widtsoe dipanggil ke Kuorum Dua Belas sehabis kematiannya. | Anggota dari Presidensi Utama selama keseluruhan masa jabatannya sebagai Presiden Kuorum. Rudger Clawson adalah Pejabat Presiden selama waktu ini. | Heber J. Grant |
14 | Rudger Clawson | 2 Maret 1921—21 Juni 1943 | Clawson berpulang karena radang paru-paru pada usia 86 di Salt Lake City, Utah . Ia pernah bertugas di kuorum untuk total 45 tahun. Dia dimakamkan di Salt Lake City Cemetery. | Masa terpanjang sebagai Presiden Kuorum, juga Pejabat Presiden selang 23 November 1918 dan 2 Maret 1921 | Heber J. Grant |
15 | George Albert Smith | 21 Juni 1943—21 Mei 1945 | Dijadikan Presiden Gereja ke-8 | | Heber J. Grant |
16 | George F. Richards | 21 Mei 1945—8 Agustus 1950 | Richards berpulang di Salt Lake City trombosis koroner. Ia dimakamkan di Salt Lake City Cemetery. Sehabis kematian Richards ', Delbert L. Stapley dinamakan dalam konferensi umum Oktober tahun itu untuk memasukkan kekosongan, dan David O. McKay dijadikan Presiden Kuorum. | | George Albert Smith |
17 | David O. McKay | 8 Agustus 1950—9 April 1951 | Dijadikan Presiden Gereja ke-9 | Selama masa jabatannya sebagai Presiden Kuorum, dia adalah anggota dari Presidensi Utama selang 8 Agustus 1950 dan 4 April 1951. Joseph Fielding Smith adalah Pejabat Presiden selama waktu ini. | George Albert Smith |
18 | Joseph Fielding Smith | 9 April 1951—23 Januari 1970 | Dijadikan Presiden Gereja ke-10 | Juga Penjabat Presiden selang 8 Agustus 1950 dan 4 April 1951. Selama masa jabatannya sebagai Presiden Kuorum, ia adalah anggota Presidensi Utama selang 29 Oktober 1965 dan 8 Januari 1970, namun tetap dijadikan anggota Kuorum selama waktu ini. | David O. McKay |
19 | Harold B. Lee | 23 Januari 1970—7 Juli 1972 | Dijadikan Presiden Gereja ke-11 | Selama masa jabatannya sebagai Presiden Kuorum, ia adalah anggota Presidensi Utama selang 23 Januari 1970 dan 2 Juli 1970. Spencer W. Kimball Penjabat Presiden Bergerak melakukan sesuatu selama ini. | Joseph Fielding Smith |
20 | Spencer W. Kimball | 7 Juli 1972—30 Desember 1973 | Dijadikan Presiden Gereja ke-12 | Juga Penjabat Presiden selang 23 Januari 1970 dan 2 Juli 1970 | Harold B. Lee |
21 | Ezra Taft Benson | 30 Desember 1973—10 November 1985 | Dijadikan Presiden Gereja ke-13 | | Spencer W. Kimball |
22 | Marion G. Romney | 10 November 1985—20 Mei 1988 | Romney berpulang di rumahnya di Salt Lake City dari insiden menyebabkan usia. Dia adalah 90 dan telah dijadikan Gereja Orang-orang Suci Abad Kesudahan umum otoritas selama 47 tahun. Layanan Pemakaman diadakan pada tanggal 23 Mei 1988 di Tabernakel Salt Lake bawah nasihat Ezra Taft Benson. Romney dimakamkan di Wasatch Lawn Memorial Park di Salt Lake City, Utah, di samping istrinya yang mendahuluinya dalam kematian pada tahun 1979. | Karena sakit Romney, Howard W. Hunter menjabat sebagai Pejabat Presiden untuk keseluruhan masa jabatannya sebagai Presiden Kuorum. | Ezra Taft Benson |
23 | Howard W. Hunter | 20 Mei 1988—5 Juni 1994 | Dijadikan Presiden Gereja ke-14 | Juga Penjabat Presiden selang 10 November 1985 dan 20 Mei 1988 | Ezra Taft Benson |
24 | Gordon B. Hinckley | 5 Juni 1994—12 Maret 1995 | Dijadikan Presiden Gereja ke-15 | Selama masa jabatannya sebagai Presiden Kuorum, ia adalah anggota Presidensi Utama selang 5 Juni 1994 dan 3 Maret 1995. Boyd K. Packer Penjabat Presiden selama ini. | Howard W. Hunter |
25 | Thomas S. Monson | 12 Maret 1995—3 Februari 2008 | Dijadikan Presiden Gereja ke-16 | Adalah anggota dari Presidensi Utama untuk keseluruhan masa jabatannya sampai Gordon B. Hinckley 's kematian pada 27 Januari 2008. Boyd K. Packer adalah Pejabat Presiden selama waktu yang Monson adalah anggota Presidensi Utama. | Gordon B. Hinckley |
26 | Boyd K. Packer | 3 Februari 2008—sekarang | Petahana | Apakah juga Pejabat Presiden dari 5 Juni 1994-3 Maret 1995, ketika Gordon B. Hinckley adalah anggota Presidensi Utama, dan dari 12 Maret 1995 hingga 27 Januari 2008, ketika Thomas S. Monson adalah anggota Presidensi Utama. | Thomas S. Monson |
Sistem Organisasi dan Pemerintahan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Kesudahan
Sistem organisasi gereja Mormon disusun pada wawasan imamat Harun dan imamat Melkisedek.[1] Yang diperkenankan dijadikan imam hanyalah pria. Kedua imamat itu terdiri dari sejumlah dewan atau kuorum yang berfungsi sebagai anak tangga dari jabatan paling rendah hingga yang paling tinggi.[1] Imamat Harun memiliki wewenang untuk melaksanakan tatacara jasmani sakramen dan pembaptisan.[8] Dalam imamat Harun terdapat pembagian berikut: diaken, pengajar, imam dan uskup (ada uskup yang merupakan keturunan langsung dari Harun, mempunyai juga yang ditunjuk dari selang para imam besar Imamat Melkisedek).[8]
Mempunyai tiga kuorum dalam Imamat Harun:[8]
- Kuorum diaken, beranggotakan sampai 12 diaken. Presidensi kuorum diaken dipanggil oleh uskup dari selang anggota kuorum itu
- Kuorum Pengajar, beranggotakan sampai 24 pengajar. Presidensi kuorum pengajar dipanggil oleh uskup dari selang anggota kuorum itu
- Kuorum Imam, beranggotakan sampai 48 imam. Kuorum ini diketuai oleh uskup lingkungan yang kuorum itu termasuk di dalamnya. Uskup adalah imam besar dan karenanya juga termasuk dalam kuorum imam besar
Dalam imamat Harun, seseorang dapat dijadikan diaken pada usia 12 tahun.[8] Ia bertugas untuk mengedarkan sakramen kepada anggota Gereja, memelihara dengan baik gedung dan pelataran gereja, bergerak melakukan sesuatu sebagai utusan bagi pemimpin imamat, serta memenuhi tugas khusus seperti mengumpulkan persembahan puasa.[8] Bila seseorang sudah berumur 14 tahun atau bertambah, ia bisa ditahbiskan sebagai pengajar (guru).[8] Biasanya mereka melayani sebagai pengajar ke rumah dengan mengunjungi rumah anggota-anggota gereja serta mendorong mereka untuk menjalankan asas-asas Injil dengan mengajarkan kebenaran Injil dari tulisan suci.[8] Selanjutnya, seseorang yang telah berusia 16 tahun dapat ditahbiskan dijadikan imam. Imam memiliki semua tugas, hak dan kuasa dari jabatan diaken dan pengajar.[8] Seorang imam dapat membaptis, dapat menyelenggarakan sakramen, mentahbiskan imam, pengajar dan diaken.[8] Apabila dalam pertemuan tanpa mempunyai imamat Melkisedek, imam dan memimpin pertemuan tersebut.[8] Ia juga harus mengkhotbahkan Injil kepada orang-orang yang mempunyai di sekitarnya.[8] Selanjutnya, seorang uskup ditahbiskan dan ditetapkan untuk mengetuai Imamat Harun di sebuah lingkungan.[8] Dia adalah prsediden kuorum imam yang mengelola keuangan dan keuangan serta mengarahkan pemeliharaan bagi yang miskin dan membutuhkan.[8]
Sedangkan Imamat Melkisedek memiliki kuasa dan memegang untuk memimpin Gereja dan mengarahkan pengkhotbahan Injil di seluruh penjuru dunia.[8] Dalam imamat Melkisedek terdapat pembagian dan jabatan berikut: penatua, imam besar, bapa bangsa, tujuhpuluh, dan rasul. Penatua dipanggil untuk memberi pelajaran, menguraikan, menasihati, membaptis dan mengawasi Gereja. Semua pemegang imamat Melkisedek adalah penatua.[8] Mereka memiliki wewenang untuk menganugerahkan karunia Roh Kudus dengan menumpangkan tangan dan melayani orang sakit serta memberkati anak-anak kecil.[8] Seorang imam besar diberi wewenang untuk menjabat dalam gereja dan menyelenggarakan hal-hal rohani (lihat A&P 107:10), dan yang ditahbiskan sebagai imam besar adalah presiden wilayah, presiden misi, dewan tinggi, uskup dan pemimpin gereja.[8]
Bapa bangsa ditahbiskan oleh presiden wilayah ketika mereka diwenangkan oleh Dewan Dua Belas untuk memberikan berkat-berkat bapa bangsa kepada anggota gereja.[8] Berkat itu berupa tentang pemanggilan di bumi.[8] Sedangkan tujuhpuluh adalah saksi khusus bagi Yesus Kristus kepada dunia dan membantu membangun dan membenahi gereja di bawah nasihat Presiden Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul.[8] Selain itu, Rasul juga merupakan saksi khusus bagi nama Yesus Kristus di seluruh dunia dengan melakukan urusan-urusan gereja di dunia.[8] Mereka yang mendapat jabata rasul ditetapkan sebagai anggota Kuorum Dua Belas Rasul.[8] Dengan demikian, oara pemegang Imamat Melkisedek diorganisasi ke dalam kuorum-kuorum berikut:[8]
- kuorum Penatua di mana setiap kuorum penatua diwujudkan untuk pengurus tetap; walaupun demikian mereka dapat bepergian, tetapi sekarang mereka ditahbiskan dijadikan pengurus tetap. Kuorum ini beranggotakan 96 penatua, yang diketuai oleh sebuah presidensi kuorum, yang apabila jumlah ini terlampaui, kuorum dapat dipecah
- kuorum Imam Besar di mana setiap kuorum mencakup imam besar yang tinggal dalam batasan-batasan wilayah, termasuk bapa bangsa dan uskup sedangkan presiden wilayah dan para penasihatnya adalah presidensi wilayah dan para penasihatnya adalah presidensi kuorum ini dan imam besar di setiap lingkungan diorganisasi dalam sebuah kelompokan dengan seorang pemimpin kelompokan
Pada puncak hirarki gereja ini terdapat satu badan yang dinamakan General Authorities. Badan ini terdiri dari seorang presiden, dua penasihat dan dewan dua belas rasul.[8] Presiden dipandang sebagai nabi yang menerima wahyu ilahi, pelihat dan penyingkap gereja yang dipulihkan.[8] Presiden juga menunjuk dan mengangkat seluruh anggota General Authorities yang calon-calonnya terlebih dahulu ditunjuk warga dan pejabat Mormon yang menghadiri konferensi umum setiap tahun di Salt Lake City.[8] Ketua dewan dua belas rasul biasanya dibawa ke atas dijadikan presiden baru bila presiden yang lama berpulang.[8]
Pranala luar
Situs Resmi
- (Inggris) LDS.org - Situs resmi The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
- (Inggris) mormon.org - Situs resmi The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
- (Indonesia) GerejaYesusKristus.or.id - Situs resmi di Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Akhir, Indonesia
Kritik
- (Inggris) Situs Recovery from Mormonism - The Mormon Church
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as at au av aw ax ay az ba bb bc bd be bf bg bh bi bj bk bl bm bn bo bp bq br (Indonesia)Jan Sihar Aritonang. 2009. Berbagai Aliran-aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 292-358.
- ^ a b c d e f g h (Indonesia)Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Akhir/OSZA. 2007. Ajaran-ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith. Jakarta: Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Akhir. Hlm. 31.
- ^ a b c d (Indonesia)Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Akhir/OSZA. 1998. Kesaksian Nabi Joseph Smith. Jakarta: Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Akhir. Hlm. 1.
- ^ (Indonesia)Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Akhir/OSZA. 1996. Peninggalan Kita: Sejarah Singkat Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Akhir. Jakarta: Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Akhir. Hlm. 4.
- ^ a b c d e f g (Inggris)James E. Talmage. 1987. Articles of Faith. USA: The Church of Jesus Christ of Latter-day Sainst. Hlm. 41-42, 122.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o (Indonesia)http://www.mormon.org/. Diakses Selasa, 15 Maret 2011. Pk.14.00 WIB.
- ^ a b c d (Indonesia)LeGrand Richards. 1982. Suatu Pekerjaan yang Aneh dan Menakjubkan. Jakarta:Pusat Distribusi Indonesia. Hlm. 365.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa (Indonesia)Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Akhir/OSZA. 2009. Asas-asas Injil. Jakarta: Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Abad Akhir. Hlm. 82-87.
Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, kategori-antropologi.nomor.net, dan sebagainya.