Cerita Para Rasul 27

pasal 26       Cerita Para Rasul 27       pasal 28
Apostles by Fedor Zubov

Pekerjaan para rasul, ikon Rusia, karya Fedor Zubov, 1660.
Kitab:Cerita Para Rasul
Anggota Alkitab:Kontrak Baru
Kitab ke-5
Kategori:Sejarah gereja

Cerita Para Rasul 27 (disingkat "Kis 27") adalah anggota Kitab Cerita Para Rasul dalam Kontrak Baru di Alkitab Kristen. Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]

Teks

Tempat

Tempat-tempat yang disebut dalam pasal ini (biru) dan tempat lain di sekitarnya (hitam).
Tempat-tempat yang disebut dalam pasal ini (coklat) dan tempat lain di sekitarnya (hitam).

Perjalanan Paulus dari Kaisarea Ke Roma (Italia) dimulai dengan naik sebuah kapal dari Adramitium ke Sidon, lalu menyusuri pantai Siprus, mengarungi laut di depan Kilikia dan Pamfilia, sampai di Mira, di daerah Likia. Di situ Paulus dan rombongannya dipindah ke sebuah kapal dari Aleksandria, dan singgah di pulau Kreta. Setelah membiarkan bebas pulau itu kapal diserang angin kuat menghampiri pulau Kauda dan penghabisannya terdampar di pulau Malta.[3]

Bangun

Pembagian isi pasal (disertai acuan silang dengan anggota Alkitab lain):

Ayat 8

Sehabis kita dengan susah payah melewati tanjung itu, sampailah kita di sebuah tempat bernama Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea.[4]

Ayat 12

Karena pelabuhan itu tidak adil bagi tinggal di situ selagi musim dingin, maka biasanya dari mereka lebih setuju bagi berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks bagi tinggal di situ selagi musim dingin. Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan pulau Kreta, yang membuka ke arah barat daya dan ke arah barat laut.[5]

Ayat 22-24

[Paulus berkata: ]"Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, diri sendiri menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di selang kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini. Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang diri sendiri sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku, dan dia berkata: 'Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang tidak kekurangan bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.'"[6]

Paulus mendapat kepastian dari Allah yang Mahakuasa dan Mahatahu bahwa tidak seorangpun akan binasa.[7]

Anggaran kedudukan

Bukti meteorologi dan kelautan membuktikan bahwa Lukas dengan cermat menulis catatannya mengenai pelayarannya bersama Paulus ke khususnya tentang badai yang menimpa dari pulau Kreta ke pulau Malta. Bukti terpenting adalah arah kompas dari angin akbar itu yang dapat ditentukan dari tiga anggaran terpisah.[8]

Dengan kata lain, kapal itu baru berlayar kurang dari setengah jalan ke tujuan mereka, yaitu kota Feniks (Cerita Para Rasul 27:15). Mereka pasti tidak kekurangan di selang Cape Matala (Tanjung Matala) dan suatu titik 17 mil barat-barat laut dari tanjung itu ketika badai menimpa.

  • (2) Tidak kekurangan kaitan pulau Kauda (Cauda atau Clauda) dengan titik awal ini (Cerita Para Rasul 27:16). Cape Matala tidak kekurangan pada arah timur 7 derajat utara dari ujung timur Kauda, sedangkan tengah jalan ke Feniks adalah timur 40 derajat utara. Supaya kapal itu tertiup di balik pulau Kauda, Euraquilo harus bertiup dari suatu titik di selang dua arah ini. Titik tengah di selang dua angka ini adalah timur 25 derajat utara (atau timur-timur laut 1/4 utara) dan ini tentunya tidak lebih dari satu point setengah dari arah angin sebenarnya.
  • (3) Disebutkan bahwa ketika mereka tidak kekurangan di balik Kauda, para pelaut takut terdampar di beting Sirtis, yaitu bukit pasir di utara Afrika (Cerita Para Rasul 27:17). Namun, supaya tertiup ke arah itu dari Kauda, Euraquilo harus bertiup dari titik selang timur 18 derajat utara dan timur 37 derajat utara. Titik tengah selang dua angka ini adalah timur 27 derajat utara. Angka ini hanya 1/4 poin melenceng dari angka rata-rata hasil anggaran sebelumnya pada butir (2).

Ketika anggaran ini menunjukkan arah angin bertiup tidak lebih dari 1 poin dari tujuan timur-timur laut 1/2 utara.[8]

Ini membawa ke bukti lain yang dramatik. Ketika kapal terombang-ambing ke arah barat dari Kauda, tentunya kapal itu mengarah ke utara. Hal ini diketahui karena supaya tidak tenggelam suatu kapal tidak dapat berlayar tepat ke arah angin, melainkan harus sedikit melenceng dari arah datangnya angin, dari informasi ini dapat dihitung arah dan kecepatan hanyutnya kapal ke arah barat.[8]

Catatan kuno menunjukkan bahwa kapal muatan Mesir (Cerita Para Rasul 27:6) adalah kapal terbesar pada zaman itu, dengan ukuran seperti kapal permulaan masa seratus tahun ke-19. Ukuran ini secara implisit dikuatkan oleh pernyataan Lukas bahwa tidak kekurangan 276 orang di kapal itu (Cerita Para Rasul 27:37).[8]

Karena kapal itu mengarah ke utara, sedangkan angin bertiup dari arah timur laut, dapat dihitung secara kasar bahwa azimut atau arah hanyutnya kapal itu dari Kauda agaknya lebih kurang ke arah barat 8 derajat utara. Pulau Malta terletak tidak tepat di sebelah barat Kauda, melainkan tepat "barat 8 derajat utara".[8]

Hal ini membawa ke bukti lain, yaitu dicatat bahwa kehanyutan kapal berlanjut 14 hari lamanya sampai penghabisannya terdampar di pulau Malta (Cerita Para Rasul 27:27). Jarak dari Kauda ke titik paling timur pulau Malta adalah 476,6 mil. Bagi menghitung kecepatan hanyut ke arah barat, butuh diketahui dua hal: ukuran kapal dan daya angin. Dari agak kedua informasi itu dapat dihitung bahwa rata-rata kapal itu hanyut dengan kecepatan satu setengah mil per jam ke arah barat. Berlaku kapal itu membutuhkan lebih kurang 13 hari bagi hanyut ke Malta, tidak berbeda jauh dari catatan 14 hari. Ini dan bukti-bukti yang dijabarkan sebelumnya menunjukkan ketepatan catatan sejarah Cerita Para Rasul tulisan Lukas.[8]

Lihat pula

Acuan

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Kontrak Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Kontrak Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Cerita Para Rasul 28:1
  4. ^ Kis 27:8
  5. ^ Kis 27:12
  6. ^ Kis 27:22-24
  7. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  8. ^ a b c d e f Paul's Shipwreck on Malta ("Karamnya kapal yang ditumpangi Paulus di pulau Malta") dari "Evidence and Paul's Journeys" (Paperback) oleh Jefferson White. Publisher: Parsagard Press (January 24, 2001). ISBN-10: 0970569505. ISBN-13: 978-0970569509

Pranala luar

Cerita Para RasulΠράξεις των Αποστόλων (Práxeis tōn Apostólōn)
 
Alkitab
Cerita Para Rasul 12345678910111213141516171819202122232425262728
 
Tempat/Sebutan
 
Orang

Pemimpin: PaulusPetrus dan Keduabelas RasulYakobus (saudara Yesus)Yesus Kristus
Tokoh: Agabus • Ananias dan Safira • Ananias dari Damsyik • Apolos • Akwila dan Priskila • Aristarkhus • Bernike • Baryesus (Elimas) • Barnabas • Damaris • Demetrius • Dionisius • Dorkas • Drusila • Eutikhus • Gamaliel • Gayus • Kornelius • Krispus • Lidia • Lukas • Lukius dari Kirene • Maria ibu Markus • (Yohanes) Markus • Publius • Skewa • Silas/Silwanus • Simeon yang disebut Niger • Simon sang Penyihir • Sopater • Sostenes • Teudas • Tikhikus • Timotius • Titius Yustus • Titus • Trofimus • Yason • Yohanes Pembaptis • Yudas dari Galilea • Yusuf Barsabas
Tujuh Diaken: Stefanus • Filipus • Prokhorus • Nikanor • Timon • Parmenas • Nikolaus

Pejabat Romawi: Agripa I • Agripa II • Feliks • Aretas IV • Klaudius (kaisar) • Klaudius Lisias • Galio • Perkius Festus • Sergius Paulus
 
Sumber
Teks Yunani • Latin Vulgata • Versi Terjemahan Baru • Versi Wycliffe • Versi King James • Versi American Standard • Versi World English
 
Injil Yohanes (pasal 21) ← • → Surat Roma (pasal 1)


Sumber :
kategori-antropologi.al-quran.co, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, diskusi.biz, dsb.