Brunei Darussalam

Negara Brunei Darussalam
Bendera
Motto: "Sentiasa memproduksi kebajikan dengan arahan Allah"
Lagu kebangsaanAllah Peliharakan Sultan
Peta lokasi  Brunei Darussalam  (merah)
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Bandar Seri Begawan
Bahasa resmiBahasa Melayu[1][2]
PemerintahanMonarki absolut Islam
 - SultanHassanal Bolkiah
 - PangeranAl-Muhtadee Billah
Formasi
 - SultanZaman ke-14 
 - Belakang
Protektor Inggris
1 Januari 1984 
Luas
 - Total5.765 km2 (172)
 - Perairan (%)8.6
Penduduk
 - Perkiraan 2011408,786[3] (175)
 - Sensus 2001332,844 
 - Kepadatan67.3/km2 (134)
PDB (KKB)Perkiraan 2012
 - Total$21.907 miliar[4] (122)
 - Per kapita$50,440[4] (5)
PDB (nominal)Perkiraan 2012
 - Total$17.092 miliar[4] (166)
 - Per kapita$39,355[4] (26)
IPM (2011) 0.838[5] (sangat tinggi) (33)
Mata uangDolar Brunei (BND)
Zona waktu(UTC+8[6])
Lajur kemudikiri
Ranah Internet.bn[6]
Kode telepon+6731
1Juga 080 dari Malaysia Timur

Brunei Darussalam atau Brunei [7][8][9][10] /brˈn/, nama resmi: Negara Brunei Darussalam, (bahasa Malaysia: Negara Brunei Darussalam), yaitu negara berdaulat di Asia Tenggara yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan. Negara ini memiliki wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau Kalimantan dengan garis pantai seluruhnya menyentuh Laut Cina Selatan. Wilayahnya dipisahkan ke dalam dua anggota oleh negara anggota di Malaysia yaitu Sarawak.

Saat ini, Brunei Darussalam memiliki Indeks Pengembangan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura, sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju.[11] Menurut Dana Moneter Internasional, Brunei memiliki produk domestik bruto per kapita terbesar kelima di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Sementara itu, Forbes menyelesaikan Brunei sebagai negara terkaya kelima dari 182 negara karena memiliki ladang minyak bumi dan gas dunia yang luas.[12] Kecuali itu, Brunei juga terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam, berpihak kepada yang aci dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.

Asal-usul Brunei

Silsilah kerajaan Brunei didapatkan pada Batu Tarsilah yang menuliskan Silsilah Raja-Raja Brunei yang dimulai dari Awang Alak Betatar, raja yang mula-mula memeluk agama Islam (1368) hingga kepada Sultan Muhammad Tajuddin (Sultan Brunei ke-19, memerintah selang 1795-1804 dan 1804-1807).

Brunei yaitu sebuah negara tertua di selang kerajaan-kerajaan di tanah Melayu. Keberadaan Brunei Tua ini didapat berdasarkan kepada catatan Arab, Cina dan tradisi lisan. Dalam catatan Sejarah Cina diketahui dengan nama Po-li, Po-lo, Poni atau Puni dan Bunlai. Dalam catatan Arab dikenali dengan Dzabaj atau Randj.

Catatan tradisi lisan didapat dari Syair Awang Semaun yang menyebutkan Brunei berasal dari perkataan baru nah yaitu setelah rombongan klan atau suku Sakai yang dipandu Pateh Berbai pergi ke Sungai Brunei mencari tempat untuk mendirikan negera baru. Setelah mendapatkan daerah tersebut yang memiliki tingkatan sangat strategis yaitu diapit oleh bukit, cairan, mudah untuk dikenali serta untuk transportasi dan kaya ikan sebagai asal pangan yang jumlah di sungai, maka mereka pun mengucapkan perkataan baru nah yang berarti tempat itu sangat berpihak kepada yang aci, berkenan dan sepadan di hati mereka untuk mendirikan negeri seperti yang mereka inginkan. Belakang perkataan baru nah itu lama kelamaan berubah dibuat bentuk sebagai Brunei.

Replika stupa yang dapat ditemukan di Pusat Sejarah Brunei menjelaskan bahwa agama Hindu-Buddha pada suatu saat dahulu pernah dianut oleh penduduk Brunei. Sebab telah dibuat bentuk sebagai budaya dari para musafir agama tersebut, apabila mereka hingga di suatu tempat, mereka akan mendirikan stupa sebagai tanda serta pemberitahuan mengenai kedatangan mereka untuk membentangkan agama tersebut di tempat itu. Replika batu nisan P'u Kung Chih Mu, batu nisan Rokayah binti Sultan Abdul Majid ibni Hasan ibni Muhammad Shah Al-Sultan, dan batu nisan Sayid Alwi Ba-Faqih (Mufaqih) pula menggambarkan mengenai kedatangan agama Islam di Brunei yang dibawa oleh musafir, pedagang dan mubaligh-mubaliqh Islam, sehingga agama Islam itu berpengaruh dan mendapat tempat berpihak kepada yang aci penduduk lokal maupun keluarga kerajaan Brunei.

Islam mulai berkembang dengan pesat di Kesultanan Brunei sejak Syarif Ali dinaikkan dibuat bentuk sebagai Sultan Brunei ke-3 pada tahun 1425 M karena sultan yang sebelumnya mengahwini puterinya dengan Syarif Ali. Sultan Syarif Ali yaitu seorang Ahlul Bait dari keturunan / pancir dari Cucu Rasulullah Shalallahualaihi Wassallam yaitu Amirul Mukminin Hasan / Syaidina Hasan sebagaimana yang tercantum dalam Batu Tarsilah / prasasti dari zaman ke-18 M yang terdapat di Bandar Sri Begawan, Brunei. Keturunan Sultan Syarif Ali ini belakang juga berkembang menurunkan Sultan-Sultan disekitar wilayah Kesultanan Brunei yaitu menurunkan Sultan-Sultan Sambas dan Sultan-Sultan Sulu.

Akap Darussalam, istilah dalam bahasa Arab untuk "Tempat yang Damai" atau "Rumah Keamanan", disematkan pada zaman ke-15 oleh Sultan ke-3, Syarif Ali, untuk menegaskan Islam sebagai agama negara, serta untuk meningkatkan penyebarannya.[13]

Sejarah Brunei

Para peneliti sejarah telah mempercayai terdapat sebuah kerajaan lain sebelum berdirinya Kesultanan Brunei kini, yang dinamakan orang Tiongkok sebagai Po-ni. Catatan orang Tiongkok dan orang Arab menunjukkan bahwa kerajaan perdagangan kuno ini tidak kekurangan di muara Sungai Brunei awal zaman ke-7 atau ke-8. Kerajaan itu memiliki wilayah yang cukup luas meliputi Sabah, Brunei dan Sarawak yang berpusat di Brunei. Kesultanan Brunei juga adalah pusat perdagangan dengan China. Kerajaan awal ini pernah ditaklukkan Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Sumatra pada awal zaman ke-9 Masehi dan seterusnya menguasai Borneo utara dan gugusan kepulauan Filipina. Kerajaan ini juga pernah dibuat bentuk sebagai taklukan (vazal) Kerajaan Majapahit yang berpusat di pulau Jawa. Nama Brunai tercantum dalam Negarakertagama sebagai daerah bawahan Majapahit. Kekuasaan Majapahit tidaklah lama karena setelah Hayam Wuruk wafat Brunai membebaskan diri dan kembali sebagai sebuah negeri yang bebas sama sekali dan pusat perdagangan penting.

Pada awal zaman ke-15, Kerajaan Malaka di bawah pemerintahan Parameswara telah menyebarkan pengaruhnya dan belakang mengambil alih perdagangan Brunei. Perubahan ini menyebabkan agama Islam tersebar di wilayah Brunei oleh pedagangnya pada belakang zaman ke-15. Kejatuhan Melaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, telah menyebabkan Sultan Brunei mengambil alih kepimpinan Islam dari Melaka, sehingga Kesultanan Brunei mencapai zaman kegemilangannya dari zaman ke-15 hinga zaman ke-17 sewaktu memperluas kekuasaannya ke seluruh pulau Borneo dan ke Filipina di sebelah utaranya. Semasa pemerintahan Sultan Bolkiah (1473-1521) yang terkenal diakibatkan pengembaraan baginda di laut, malah pernah seketika menaklukkan Manila. kesultanan Brunei memperluas pengaruhnya ke utara hingga ke Luzon dan Sulu serta di sebelah selatan dan barat Kalimantan; dan pada zaman pemerintahan sultan yang kesembilan, Hassan (1605-1619), yang mendirikan tataan aturan kebudayaan kerajaan dan istana yang masih abadi hingga hari ini.

Pada tahun 1658 Sultan Brunei menghadiahkan persangkaan daerah timur laut Kalimantan kepada Sultan Sulu di Filipina Selatan sebagai penghargaan terhadap Sultan Sulu dalam menyelesaikan perang saudara di selang Sultan Abdul Mubin dengan Sultan Mohyidin. Persengketaan dalam kerajaan Brunei adalah satu faktor yang menyebabkan kejatuhan kerajaan tersebut, yang bersumber dari pergolakan dalam diakibatkan perebutan kuasa selang pandai waris kerajaan, juga diakibatkan munculnya pengaruh kuasa penjajah Eropa di rantau sebelah sini, yang menggugat corak perdagangan tradisi, serta memusnahkan asas ekonomi Brunei dan kesultanan Asia Tenggara lainnya.

Pada Tahun 1839, James Brooke dari Inggris turut ke Serawak dan dibuat bentuk sebagai raja di sana serta menyerang Brunei, sehingga Brunei kehilangan kekuasaannya atas Serawak. Sebagai balasan, ia dilantik dibuat bentuk sebagai gubernur dan belakang "Rajah" Sarawak di Barat Laut Borneo sebelum meluaskan daerah di bawah pemerintahannya. Pada tanggal 19 Desember 1846, pulau Labuan dan sekitarnya diserahkan kepada James Brooke. Persangkaan demi persangkaan wilayah Brunei jatuh ke tangan Inggris melewati perusahaan-perusahaan dagang dan pemerintahnya hingga wilayah Brunei belakang hari merdeka di bawah protektorat Inggris hingga merdeka tahun 1984.

Pada saat yang sama, Persekutuan Borneo Utara Britania masih meluaskan penguasaannya di Timur Laut Borneo. Pada tahun 1888, Brunei dibuat bentuk sebagai sebuah negeri di bawah pengamanan kerajaan Britania dengan mengekalkan kedaulatan dalam negerinya, tetapi dengan urusan luar negara tanpa berubah diamati Britania. Pada tahun 1906, Brunei menerima suatu kembali langkah perluasan kekuasaan Britania saat kekuasaan eksekutif dipindahkan kepada seorang residen Britania, yang menasihati baginda Sultan dalam semua perkara, kecuali yang bersangkut-paut dengan kebudayaan setempat dan agama.

Pada tahun 1959, Brunei mendeklarasikan kerajaan baru yang berkuasa memerintah kecuali dalam isu hubungan luar negeri, keamanan dan pertahanan di mana isu-isu ini dibuat bentuk sebagai tanggung jawab Britania. Percobaan untuk membentuk sebuah badan perundangan pada tahun 1962 terpaksa dilupakan karena dibuat bentuk menjadi pemberontakan oleh partai oposisi yaitu Partai Rakyat Brunei yang berhasrat menyatukan negara Brunei, Sarawak dan North Borneo dibuat bentuk sebagai Negara Kesatuan Borneo Utara, tetapi dengan pertolongan Britania, pemberontakan ini berhasil dimusnahkan. Pada belakang 1950 dan awal 1960, kerajaan Brunei ketika itu menolak rencana (walaupun pada awalnya menunjukkan minat) untuk bergabung dengan Singapura, Sabah, Sarawak, dan Tanah Melayu untuk membentuk Malaysia dan belakangnya Sultan Brunei ketika itu berkehendak untuk membentuk sebuah negara yang bebas sama sekali.

Pada 1967, Omar Ali Saifuddin III telah turun dari takhta dan melantik putra sulungnya Hassanal Bolkiah, dibuat bentuk sebagai Sultan Brunei ke-29. Baginda juga berkenan dibuat bentuk sebagai Menteri Pertahanan setelah Brunei mencapai kemmerdekaan penuh dan disandangkan gelar Paduka Seri Begawan Sultan. Pada tahun 1970, pusat pemerintahan negeri Brunei Town, telah diubah namanya dibuat bentuk sebagai Bandar Seri Begawan untuk mengenang jasa baginda. Baginda mangkat pada tahun 1986.

Pada 4 Januari 1979, Brunei dan Britania Raya telah menandatangani Kontrak Kerjasama dan Persahabatan. Pada 1 Januari 1984, Brunei Darussalam telah berhasil mencapai kemerdekaan sepenuhnya.

Saat ini Brunei memiliki wilayah yang lebih kecil daripada saat lewat, dengan bersamaan batasnya dengan Serawak dari sebelah barat hingga timur wilayah itu, serta sebelah utara bersamaan batasnya dengan Laut Cina Selatan.

Politik

Kerajaan Brunei Darussalam yaitu negara yang memiliki corak pemerintahan monarki absolut dengan Sultan yang menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, merangkap seagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dengan dibantu oleh Dewan Penasihat Kesultanan dan sebagian Menteri. Sultan Hassanal Bolkiah yang gelarnya diturunkan dalam wangsa yang sama sejak zaman ke-15, ialah kepala negara serta pemerintahan Brunei. Baginda dinasihati oleh sebagian majelis dan sebuah kabinet menteri, walaupun baginda secara berkesan adalah pemerintah tertinggi. Media amat memihak kerajaan, dan kerabat kerajaan melestarikan status yang dihormati di dalam negeri.

Brunei tanpa memiliki dewan legislatif, tapi pada bulan September 2000, Sultan bersidang untuk memastikan Parlemen yang tanpa pernah diadakan kembali sejak tahun 1984. Parlemen ini tanpa memiliki kuasa kecuali menasihati sultan. Diakibatkan oleh pemerintahan mutlak Sultan, Brunei dibuat bentuk sebagai salah satu negara yang paling stabil dari segi politik di Asia.

Pertahanan Keamanan Brunei mengandalkan kontrak pertahanan dengan Inggris di mana terdapat pasukan Gurkha yang paling utama ditaruh di Seria. Jumlah pertahanan keamanannya lebih kecil jika dibandingkan dengan kekayaannya dan negara negara tetangga. Secara teori, Brunei tidak kekurangan di bawah pemerintahan militer sejak pemberontakan yang dibuat bentuk menjadi pada awal dekad 1960-an. Pemberontakan itu dihancurkan oleh laskar-laskar Britania Raya dari Singapura.

Brunei memiliki dengan hubungan luar negeri paling utama dengan negara negara ASEAN dan negara negara lain serta ikut serta sebagai anggota PBB. Kesultanan ini juga terlibat konflik Kepulauan Spratly yang melibatkan hampir semua negara ASEAN (kecuali Indonesia, Kamboja, Laos dan Myanmar), RRC dan Republik Cina. Kecuali itu terlibat konflik perbatasan laut dengan Malaysia paling utama masalah daerah yang memproduksi minyak dan gas bumi. Brunei menuntut wilayah di Sarawak, seperti Limbang. Jumlah pulau kecil yang terletak di selang Brunei dan Labuan, termasuk Pulau Kuraman, telah dipertikaikan oleh Brunei dan Malaysia. Bagaimanapun, pulau-pulau ini diakui sebagai sebagian Malaysia di tingkat internasional.

Raja-raja Brunei

Raja-raja Brunai Darusalam yang memerintah sejak didirikannya kerajaan pada tahun 1363 M yakni:

  1. Sultan Muhammad Shah (1383 - 1402)
  2. Sultan Ahmad (1408 - 1425)
  3. sultan Syarif Ali (1425 - 1432)
  4. Sultan Sulaiman (1432 - 1485)
  5. Sultan Bolkiah (1485 - 1524)
  6. Sultan Abdul Kahar (1524 - 1530)
  7. Sultan Saiful Rizal (1533 - 1581)
  8. Sultan Shah Brunei (1581 - 1582)
  9. Sultan Muhammad Hasan (1582 - 1598)
  10. Sultan Abdul Jalilul Akbar (1598 - 1659)
  11. Sultan Abdul Jalilul Jabbar (1659 - 1660)
  12. Sultan Haji Muhammad Ali (1660 - 1661)
  13. Sultan Abdul Hakkul Mubin (1661 - 1673)
  14. Sultan Muhyiddin (1673 - 1690)
  15. Sultan Nasruddin (1690 - 1710)
  16. Sultan Husin Kamaluddin (1710 - 1730) (1737 - 1740)
  17. Sultan Muhammad Alauddin (1730 - 1737)
  18. Sultan Omar Ali Saifuddien I (1740-1795)
  19. Sultan Muhammad Tajuddin (1795-1804) (1804-1807)
  20. Sultan Muhammad Jamalul Dunia I (1804)
  21. Sultan Muhammad Kanzul Dunia (1807-1826)
  22. Sultan Muhammad Dunia (1826-1828)
  23. Sultan Omar Ali Saifuddin II (1828-1852)
  24. Sultan Abdul Momin (1852-1885)
  25. Sultan Hashim Jalilul Dunia Aqamaddin (1885-1906)
  26. Sultan Muhammad Jamalul Dunia II (1906-1924)
  27. Sultan Ahmad Tajuddin (1924-1950)
  28. Sultan Omar 'Ali Saifuddien III (1950-1967)
  29. Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah (1967-kini)

Pembagian administratif

Pembagian administratif.

Brunei dibagi atas empat distrik:

Distrik-distrik Brunei dibagi kembali dibuat bentuk sebagai 38 mukim.

Geografi

Brunei terdiri dari dua anggota yang tanpa berkaitan; 97% dari jumlah penduduknya tinggal di anggota barat yang lebih agung, dengan hanya lebih kurang 10.000 orang tinggal di daerah Temburong, yaitu anggota timur yang bergunung-gunung. Jumlah penduduk Brunei 470.000 orang. Dari bilangan ini, lebih belum cukup 80.000 orang tinggal di ibukota Bandar Seri Begawan. Sejumlah kota utama termasuk kota pelabuhan Muara, serta kota Seria yang memproduksi minyak, dan Kuala Belait, kota tetangganya. Di daerah Belait, daerah Panaga ialah kampung halaman sejumlah agung ekspatriat, diakibatkan oleh sarana perumahan dan rekreasi Royal Dutch Shell dan British Army. Klub Panaga yang terkenal terletak di sini.

Iklim Brunei ialah tropis khatulistiwa, dengan suhu serta kelembapan yang tinggi, dan sinar matahari serta hujan lebat sepanjang tahun.

Ekonomi

Ekonomi kecil yang kaya ini yaitu suatu campuran kewirausahaan dalam negeri dan asing, pengawalan kerajaan, kebajikan, serta tradisi kampung. Pengeluran minyak mentah dan gas dunia terdiri dari hampir setengah PDB. Pendapatan yang cukup agung pekerjaan luar negeri menambah pendapatan daripada pengeluaran dalam negeri. Kerajaan membekali semua layanan pengobatan dan memberikan subsidi beras dan perumahan. Pemimpin-pemimpin Brunei merasa bertanya ke mana-mana bahwa keterpaduan dengan ekonomi dunia yang kian bertambah akan mempengaruhi perpaduan sosial dalam, walaupun Brunei telah memainkan peranan yang lebih bangun dengan dibuat bentuk sebagai ketua forum APEC pada tahun 2000. Rancangan-rancangan yang disebutkan untuk saat hadapan termasuk peningkatan keterampilan tenaga buruh, ronde mengurangkan pengangguran, pengukuhan sektor-sektor perbankan dan pariwisata, serta secara umum, peluasan kembali asas ekonominya. Sistem Penerbangan Brunei Diraja, sistem penerbangan negara, masih mencoba merupakan Brunei sebagai pusat perjalanan internasional selang Eropa dan Australia/Selandia Baru. Ia juga memiliki layanan ke tujuan-tujuan Asia yang utama.

Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas dengan pendapatan nasional yang termasuk tinggi di dunia satuan mata uangnya yaitu Brunei Dolar yang memiliki nilai sama dengan Dolar Singapura.

Kecuali bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei mencoba menjalankan diversifikasi sumber-sumber ekonomi melewati usaha peningkatan di bidang perdagangan dan Industri.

Demografi

Lebih kurang dua pertiga jumlah penduduk Brunei yaitu orang Melayu. Kumpulan etnik minoritas yang terpenting dan yang menguasai ekonomi negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menata lebih belum cukup 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang adalah bahasa resmi, serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga diucapkan secara meluas dan hampir 90% fasih dengan Bahasa Inggris, dan terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang persangkaan agung dengan sejumlah agung warganegara Britania dan Australia.

Islam ialah agama resmi Brunei, dan Sultan Brunei adalah kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), agama Kristen, serta agama-agama orang asli (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil).

Daya upaya budi

Daya upaya budi Brunei seakan sama dengan daya upaya budi Melayu, dengan pengaruh kuat dari Hindu dan Islam, tetapi kelihatan lebih konservatif dibandingkan Malaysia. Penjualan dan penggunaan alkohol diharamkan, dengan orang luar dan non-Muslim dibenarkan membawa dalam 12 bir dan dua botol miras setiap kali mereka turut negara ini. Setelah pemberlakuan larangan pada awal 1990-an, semua pub dan kelab malam dipaksa tutup. Mufti Brunei juga menfatwakan pengharaman rokok pada tahun 2011.

Lihat juga

  • Komunikasi di Brunei
  • Pariwisata di Brunei
  • Militer Brunei
  • Transportasi di Brunei
  • Hubungan luar negeri Brunei
  • Tingkatan Laut Kerajaan Brunei
  • Polis Diraja Brunei
  • Dolar Brunei
  • Akhbar Brunei
  • Bahasa Melayu Brunei

Pranala luar

Rujukan

  1. ^ The Prime Minister's Office of Brunei Darussalam
  2. ^ "Brunei Tourism". Tourismbrunei. Diakses 16 October 2010. 
  3. ^ www.cia.gov
  4. ^ a b c d "Brunei". International Monetary Fund. Diakses 18 April 2012. 
  5. ^ "Human Development Report 2011". United Nations. 2011. Diakses 5 November 2011. 
  6. ^ a b Brunei Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah Handbook. IBP USA. 2011. hlm. 10. 
  7. ^ Tawaran beasiswa pemerintah Brunei Darussalam untuk mahasiswa Luar Negeri pada tahun akademik 2013/2014. Diakses 30 September 2013.
  8. ^ Kemenperin: Kunjungan Kehormatan Dubes Brunei Darussalam Untuk Indonesia. Diakses 30 September 2013.
  9. ^ Keakraban Indonesia – Brunei Darussalam. Diakses 30 September 2013.
  10. ^ Sekilas Profil Negara Brunei Darussalam. Diakses 30 September 2013.
  11. ^ "Human Development Reports". United Nations. Diakses 9 Juni 2012. 
  12. ^ "Forbes ranks Brunei fifth richest nation". The Jakarta Post. 2012-02-25. Diakses 2012-06-09. 
  13. ^ International Business Publications, USA. 2007. Brunei Sultan Haji Hassanal Bolkiah Muizzaddin Waddaulah Handbook. International Business Publications. [1]
 
Negara
berdaulat
 
Negara dengan
pengakuan tertentu
 
Dependensi dan
wilayah lain
 
1 Terkadang dimasukkan ke Eropa, tergantung rumusan perbatasan. 2 Terkadang dimasukkan ke Oseania. 3 Negara lintas benua.
 
Negara berdaulat
Asia Tenggara
 
Dependensi
 
Daerah yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Gerakan separatis

Keliruku · Papua · Chinland · Aceh · Nagaland · Wa · Zogam · Bangsamoro · Patani · Sabah

 
Pemerintahan
 
Negara anggota
 
Perluasan
 
KTT/forum
 
Artikel terkait
 
Geografi
Afrika · Amerika · Eropa · Oseania
Corona imperial cerrada reino unido.svg
 
Mutlak
 
Konstitutional
 
Terpilih
 
Subnasional
 
Cetak miring berarti Persemakmuran, satu sama lain berbagi kepala negara monarki yang sama.
1 Kepala monarki dipertentangkan sebagai Kepala Negara.   2 Teknisnya konstitusional, praktisnya mutlak.   3 Memakai gelat Presiden.
 
Anggota
Bendera OKI
 
Orang yang mengawasi
 
Sistem
  • Keanggotaan
  • Lembaga Banding
  • Lembaga Penyelesaian Sengketa
  • Pusat Perdagangan Internasional
  • Kronologi peristiwa penting
 
Isu
  • Kritik
  • Putaran Pengembangan Doha
  • Isu Singapura
  • Paket Bali
  • Penghapusan Kuota
  • Klausul Perdamaian
 
Kontrak
  • General Agreement on Tariffs and Trade
  • Agriculture
  • Sanitary and Phytosanitary Measures
  • Technical Barriers to Trade
  • Trade Related Investment Measures
  • Trade in Services
  • Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights
  • Government Procurement
  • Information Technology
  • Kontrak Marrakech
  • Deklarasi Doha
 
Konferensi
Menteri
  • Ke-1 (1996)
  • Ke-2 (1998)
  • Ke-3 (1999)
  • Ke-4 (2001)
  • Ke-5 (2003)
  • Ke-6 (2005)
  • Ke-7 (2009)
  • Ke-8 (2011)
  • Ke-9 (2013)
 
Pemuka
 
Anggota
  • Albania
  • Aljazair
  • Angola
  • Antigua dan Barbuda
  • Argentina
  • Armenia
  • Australia
  • Bahrain
  • Bangladesh
  • Barbados
  • Belize
  • Benin
  • Bolivia
  • Botswana
  • Brasil
  • Brunei
  • Burkina Faso
  • Myanmar
  • Burundi
  • Kamboja
  • Kamerun
  • Kanada
  • Tanjung Verde
  • Republik Afrika Tengah
  • Chad
  • Chili
  • Cina
  • Kolombia
  • Republik Demokratik Kongo
  • Republik Kongo
  • Costa Rica
  • Côte d'Ivoire
  • Kuba
  • Djibouti
  • Dominika
  • Republik Dominika
  • Ekuador
  • Mesir
  • El Salvador
  • Uni Eropa¹
  • Fiji
  • Gabon
  • Gambia
  • Georgia
  • Ghana
  • Grenada
  • Guatemala
  • Guinea
  • Guinea-Bissau
  • Guyana
  • Haiti
  • Honduras
  • Hong Kong²
  • Islandia
  • India
  • Indonesia
  • Israel
  • Jamaika
  • Jepang
  • Yordania
  • Kenya
  • Korea Selatan
  • Kuwait
  • Kirgizstan
  • Lesotho
  • Liechtenstein
  • Makau²
  • Makedonia
  • Madagaskar
  • Malawi
  • Malaysia
  • Maladewa
  • Mali
  • Mauritania
  • Mauritius
  • Meksiko
  • Moldova
  • Mongolia
  • Montenegro
  • Maroko
  • Mozambik
  • Namibia
  • Nepal
  • Selandia Baru
  • Nikaragua
  • Niger
  • Nigeria
  • Norwegia
  • Oman
  • Pakistan
  • Panama
  • Papua Nugini
  • Paraguay
  • Peru
  • Filipina
  • Qatar
  • Rusia
  • Rwanda
  • St. Kitts dan Nevis
  • St. Lucia
  • St. Vincent dan Grenadines
  • Samoa
  • Saudi Arabia
  • Senegal
  • Sierra Leone
  • Singapura
  • Kepulauan Solomon
  • Afrika Selatan
  • Sri Lanka
  • Suriname
  • Swaziland
  • Swiss
  • Taiwan³
  • Tanzania
  • Thailand
  • Togo
  • Tonga
  • Trinidad dan Tobago
  • Tunisia
  • Turki
  • Uganda
  • Ukraina
  • Uni Emirat Arab
  • Amerika Serikat
  • Uruguay
  • Venezuela
  • Vietnam
  • Zambia
  • Zimbabwe

1. Ke-28 negara anggota Uni Eropa juga adalah anggota WTO dengan hak sendiri:

  • Austria
  • Belgia
  • Bulgaria
  • Kroasia
  • Siprus
  • Republik Ceko
  • Denmark
  • Estonia
  • Finlandia
  • Perancis
  • Jerman
  • Yunani
  • Hongaria
  • Irlandia
  • Italia
  • Latvia
  • Lituania
  • Luksemburg
  • Malta
  • Belanda
  • Polandia
  • Portugal
  • Rumania
  • Slovakia
  • Slovenia
  • Spanyol
  • Swedia
  • Britania Raya

2. Wilayah administratif khusus Republik Rakyat Cina, terdaftar dengan nama "Hong Kong, China" dan "Macao China".

3. Secara resmi Republik Cina, terdaftar dengan nama "Separate Customs Territory of Taiwan, Penghu, Kinmen and Matsu"
 
Negara berdaulat
 
Negara anggota

Afganistan · Afrika Selatan · Republik Afrika Tengah · Aljazair · Angola · Antigua dan Barbuda · Arab Saudi · Bahama · Bahrain · Bangladesh · Barbados · Belarus · Belize · Benin · Bhutan · Bolivia · Botswana · Brunei · Burkina Faso · Burundi · Chad · Chili · Djibouti · Dominika · Republik Dominika · Ekuador · Mesir · Guinea Khatulistiwa · Eritrea · Ethiopia · Filipina · Gabon · Gambia · Ghana · Grenada · Guatemala · Guinea · Guinea-Bissau · Guyana · Honduras · India · Indonesia · Iran · Jamaika · Kamboja · Kamerun · Kenya · Kolombia · Komoro · Republik Kongo · Republik Demokratik Kongo · Korea Utara · Kuba · Kuwait · Laos · Lebanon · Lesotho · Liberia · Libya · Madagaskar · Maladewa · Malawi · Malaysia · Mali · Mauritania · Mauritius · Mongolia · Maroko · Mozambik · Myanmar · Namibia · Nepal · Nikaragua · Niger · Nigeria · Oman · Pakistan · Palestina · Panama · Pantai Gading · Papua Nugini · Peru · Qatar · Rwanda · Saint Lucia · Saint Vincent dan Grenadines · Sao Tome dan Principe · Senegal · Seychelles · Sierra Leone · Singapura · Somalia · Sri Lanka · Sudan · Suriname · Swaziland · Suriah · Tanjung Verde · Tanzania · Thailand · Timor Leste · Togo · Trinidad dan Tobago · Tunisia · Turkmenistan · Uganda · Uni Emirat Arab · Uzbekistan · Vanuatu · Venezuela · Vietnam · Yaman · Yordania · Zambia · Zimbabwe

 
Negara pemantau
 
Organisasi pemantau
 
Kalimantan Barat
Nanga Bunut · Tanjungpura · Pontianak · Kubu · Sintang · Mempawah · Meliau · Sambas kuna · Sambas · Sanggau · Selimbau · Sekadau · Landak · Tayan · Piasak · Jongkong
 
Kalimantan Tengah
 
Kalimantan Selatan
 
Kalimantan Timur
 
Kalimantan Utara
 
Malaysia Timur dan Brunei



Asal :
id.wikipedia.org, discussion.web.id, kategori-antropologi.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dll.