Bolivia

República de Bolivia
Bendera
MottoLa unión es la fuerza.
Lagu kebangsaanBolivianos, el hado propicio
Ibu kotaSucre (ibukota konstitusional)
La Paz (ibukota administratif)
Kota terbesarSanta Cruz
Bahasa resmiSpanyol, Quechua, Aymara
PemerintahanRepublik
 - PresidenEvo Morales
 - Wakil PresidenÁlvaro García Linera
Kemerdekaan
 -   - Dari Spanyol
6 Agustus 1825 
Lebar
 - Total1,098,581 km2 (28)
 - Perairan (%)1,29
Penduduk
 - Perkiraan Juli 201310.461.053[1] (83)
 - Kepadatan9/km2 (221)
PDB (KKB)Perkiraan 2012
 - Total$55,229 miliar[2] 
 - Per kapita$5.099[2] 
Mata uangBoliviano (BOB)
Zona waktu(UTC-4)
 - Musim panas (DST) (UTC-4)
Ranah Internet.bo
Kode telepon591
1. Kursi pemerintahan terletak di Lapaz. Sucre adalah ibu kota resmi.

Republik Bolivia adalah sebuah negara di Amerika Selatan yang berbatasan dengan Brasil di sebelah utara dan timur, Paraguay dan Argentina di selatan, serta Chili dan Peru di barat.

Di antara negara-negara di Amerika Selatan, wilayah Bolivia adalah yang tertinggi dan terpencil. Negara ini adalah salah satu penghasil koka dan timah terbesar di alam.

Asal nama

Negara Bolivia didirikan dengan nama "República Bolívar" untuk menghormati pendirinya Simón Bolívar. Analogi yang dipakai dalam pemberian nama itu adalah: "Romulus menurunkan nama Roma, sedangkan Christopher Columbus menurunkan Kolombia, dan Bolívar menurunkan Bolivia. Bagian nama yang dipentingkan untuk diabadikan nampaknya adalah nama marga.

Sejarah

Bolivia adalah koloni Spanyol dahulunya. Pertambangan perak di Bolivia memberi berkah pada keuangan Spanyol, dan Spain mempekerjakan orang Bolivia sebagai budak untuk bertugas di pertambangan. Sehabis banyak perang, Simon Bolivar membantu Bolivia dijadikan negara lepas.

Kenegaraan

Konstitusi 1967, diamandemen pada 1994, mempersiapkan kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang seimbang. Namun, eksekutif yang secara tradisional kuat cenderung membelakangi kongres, yang umumnya perannya terbatas pada berdebat dan persetujuan pembuataan UU yang digagas oleh eksekutif. Peradilan, terdiri atas Mahkamah Luhur serta pengadilan rendah dan departemen, telah lama terbobol korupsi dan ketakefisienan. Melewati revisi konstitusi 1994, dan hukum sehabisnya, pemerintah telah menggagas reformasi jarak jauh dalam sistem dan proses peradilan.

Kesembilan departemen di Bolivia menerima otonomi lebih mulia di bawah Hukum Desentralisasi Administrasi 1995. Lebih lanjut otonomi departemen ini bertambah dengan pemilihan gubernur departemen (prefectos) pertama yang populer pada 18 Desember 2005, sehabis protes panjang oleh pemimpin departemen pro-otonomi Santa Cruz. Kota-kota di Bolivia diperintah oleh walikota dan dewan yang dipilih secara langsung. Pemilu kotamadya diadakan pada 5 Desember 2004, dengan dewan yang dipilih untuk masa 5 tahun. Hukum Keikutsertaan Rakyat April 1994, yang menyalurkan porsi signifikan penerimaan nasional untuk kotamadya untuk penggunaan lepas, telah memungkinkan komunitas yang dahulunya dimudahkan membuat perkembangan mencolok dalam fasilitas prasarana dan layanannya.

Presiden dipilih untuk masa jabatan 5 tahun oleh suara rakyat. Presiden terpilih Gonzalo Sánchez de Lozada mundur pada Oktober 2003, dan ditukarkan WaPres Carlos Mesa. Mesa belakangnya ditukarkan oleh ketua MA Eduardo Rodríguez pada Juni 2005. 6 bulan kemudian, pada 18 Desember 2005, pemimpin sosialis pribumi, Evo Morales, terpilih sebagai presiden.

Cabang legislatif 
Congreso Nacional (Kongres Nasional) memiliki 2 kamar. Cámara de Diputados (Kamar Deputi) memiliki 130 bagian yang dipilih untuk masa jabatan 5 tahun, 70 orang dari distrik bagian tunggal (circunscripciones) dan 60 oleh perwakilan proporsional. Cámara de Senadores (Kamar Senator) memiliki 27 bagian (3 bagian per departemen), dipilih untuk masa jabatan 5 tahun.

Menurut Guinness World Records, jumlah kudeta di Bolivia yang sebanyak 192 adalah yang terbanyak dibanding negeri lain.

Politik

Komunitas Andes

Bolivia adalah salah satu bagian Komunitas Negara Andes (Comunidad Andina de Naciones), bersama dengan negara lainnya seperti Kolombia, Ekuador, Peru, dan Venezuela (dalam proses keluar). Pada 1996, ditandatanganilah Pacto Andino o Grupo Andino. Komunitas Negara Andes adalah organisasi regional yang bergerak di bidang ekonomi dan politik yang dibuat pada 26 Mei 1969. Markasnya hadir di Lima, Perú.

Pembagian administratif

Bolivia terbagi atas sembilan daerah yang dikenal sebagai departamentos.

  1. Beni
  2. Chuquisaca
  3. Cochabamba
  4. Oruro
  5. Pando
  6. La Paz
  7. Potosí
  8. Santa Cruz
  9. Tarija

Batas darat

Bolivia berbatasan di utara dan timur dengan Brasil. Di timur dan tenggara dengan Paraguay, dan di selatan dengan Argentina, selatan dan barat dengan Chili, di barat dengan Peru. Jumlah total batas adalah 6.834 kilometer.

Geografi fisik

Peta Bolivia dari CIA World Factbook

Lebar Bolivia kira-kira 424.135 mi² (1.098.581 km²[1]). Ini berarti Bolivia adalah negara terbesar ke-28 (setelah Ethiopia). Ukurannya sama seperti Mauritania.

Bolivia adalah negara pedalaman, yang berarti etiap batas Bolivia adalah batas dengan negara lain, sehingga tak memiliki laut. Dahulu memiliki pesisir di Samudra Pasifik, namun hilang pada 1979 yang belakang sekali suatu peristiwa Perang Pasifik. Bagian barat Bolivia hadir di jajaran pegunungan Andes. Pegunungan tertinggi di Bolivia dinamakan Nevado Del Sajama dan di situlah kota Oruro. Meski bagian negeri amat tinggi dengan hadirnya pegunungan, hadir pula bagian Bolivia yang amat datar, dan bagian negeri yang nyaris menghampiri permukaan laut. Hadir pula sedikit bagian Bolivia yang ditutupi oleh hutan hujan Amazon, dan danau mulia yang adalah danau tertinggi di alam, yang dinamakan Danau Titicaca.

Kota-kota utama adalah La Paz, Santa Cruz de la Sierra dan Cochabamba.

Ekonomi

Salar de Uyuni, tapak garam. Terluas di alam

Bolivia tetap dijadikan negara termiskin di Amerika Selatan sehabis Guyana. Ini telah dikaitkan dengan tingginya korupsi dan peran imperialisme daya asing di negeri itu sejak koloniasasi. Negeri ini kaya hendak sumber daya alam, dan dijuluki "keledai yang duduk di atas tambang emas" karena hal itu. Lepas dari pertambangannya yang terkenal, yang diketemukan oleh bangsa Inka dan kemudian dieksploitasi oleh bangsa Spanyol, Bolivia memiliki ladang gas alam terbesar ke-2 di Amerika Selatan sehabis Venezuela. Lebih lanjut, El Mutún di departemen Santa Cruz mewakili 70% besi dan magnesium alam.

PDB Bolivia pada 2002 berjumlah 7,9 miliar dolar AS. Perkembangan ekonomi kira-kira 2,5% setahun dan inflasi diperkirakan antara 3% dan 4% pada 2002 (di bawah 1% pada 2001).

Kondisi ekonomi terkini Bolivia yang tak bergairah bisa dihubungkan pada beberapa faktor dari 2 puluh tahun terakhir. Ledakan utama pada ekonomi Bolivia tiba dengan kejatuhan dramatis dalam harga perak selama awal 1980-an yang berdampak pada sumber pemasukan utama Bolivia dan satu dari industri pertambangan utamanya. Ledakan ekonomi ke-2 berasal dari belakang Perang Dingin di belakang 1980-an dan awal 1990-an karena bantuan ekonomi ditarik oleh negara-negara barat yang sebelumnya telah mencoba melindungi rezim pasar lepas melewati bantuan keuangan. Ledakan ekonomi ke-3 datang dari pembubaran panen koka di sana yang didukung AS yang dipakai 80% untuk produksi kokain alam pada puncaknya. Bersama dengan pengurangan penanaman koka datanglah kehilangan mulia dalam ekonomi Bolivia, khususnya kelas petani.

Sejak 1985, Pemerintah Bolivia telah mewujudkan program jangka panjang atas stabilisasi makroekonomi dan reformasi struktural yang ditujukan memelihara kestabilan harga, membuat kondisi perkembangan terus menerus, dan menjadikan berkurang kelangkaan. Perbaikan layanan bea cukai pada tahun-tahun terkini telah meningkatkan keterbukaan di wilayah ini. Perubahan struktural terpenting dalam ekonomi Bolivia telah melibatkan kapitalisasi sejumlah perusahaan sektor publik. (kapitalisasi dalam konteks Bolivia adalah bentuk swastanisasi di mana investor memperoleh saham 50% dan kendali manajemen perusahaan umum dengan menyetujui berincvestasi langsung ke perusahaan selama beberapa tahun daripada membayar tunai ke pemerintah).

Reformasi legislatif paralel telah mengunci kebijakan pasar lepas, khususnya adalah sektor hidrokarbon dan telekomunikasi, yang telah menampik investasi swasta. Investor asing diantarkan laporan nasional, dan kepemilikan perusahaan asing menikmati tiadanya pembatasan di Bolivia. Saat program kapitalisasi berhasil dalam menampik investasi asing langsung besar-besaran di Bolivia ($1,7 miliar dalam saham selama 1996-2002), arus investasi tersebut telah surut pada tahun-tahun terkini karena investor menempatkan kewajiban akad kapitalisasinya.

Pada 1996, 3 unit perusahaan minyak negara Bolivia yang terlibat dalam eksplorasi, produksi, dan transportasi hidrokarbon dikapitalisasikan, memberi fasilitas pembangunan jalur pipa ke Brasil. Pemerintah memiliki persetujuan penjualan jangka panjang ke Brasil sehabis lewat 2019. Jalur pipa Brasil membawa kira-kira 12 juta meter kubik (424 juta kaki kubik) per hari pada 2002. Bolivia memiliki cadangan gas alam terbesar ke-2 di Amerika Selatan, serta pemakaian dan ekspor domestiknya sekarang ke Brasil terhitung hanya sebagian kecil dari produksi potensialnya. Pemerintah berkeinginan memegang referendum yang bersifat mengikat pada 2004 pada rencana mengekspor gas alam. Penentangan lebar mengekspor gas melewati Chili menyembulkan protes yang menyebabkan Presiden Sánchez de Lozada mengundurkan diri pada Oktober 2003.

Pada April 2000, Bechtel menandatangani akad dengan Hugo Banzer, bekas presiden Bolivia, untuk memprivatisasi pasokan cairan di kota terbesar ke-3 Bolivia, Cochabamba. Secara resmi akad itu dianugerahkan ke cabang Bechtel bernama Aguas del Tunari, yang secara spesifik telah dibuat untuk tujuan itu. Segera sehabisnya, perusahaan itu melipattigakan tingkat cairan di kota itu, sikap yang dibuat yang menyebabkan protes dan pembunuhan di antara yang tak bisa memproduksi cairan bersih lebih banyak. Kondisi perang dikumandangkan, dan polisi Bolivia membunuh setidanya 6 orang dan melukai lebih dari 170 pemrotes. Di tengah jatuhnya ekonomi nasional Bolivia dan berkembangnya huru-hara nasional atas kondisi ekonomi, pemerintah Bolivia dipaksa menarik akad cairan. Pada 2001, Bechtel mengarsipkan gugatan pemerintah Bolivia sebanyak $25 juta karena kehilangan pendapatan. Pertarungan hukum yang berlanjut telah menarik perhatian dari kelompok antiglobalisasi dan antikapitalis .

Ekspor Bolivia berjumlah $1,3 miliar pada 2002, dari $652 miliar pada 1991. Impor berjumlah $1,7 miliar pada 2002. Tarif Bolivia secara seragam rendah (10%), dengan peralatan modal yang hanya 5%. Defisit perdagangan Bolivia berjumlah $460 miliar pada 2002.

Perdagangan Bolivia dengan negara tetangganya sedang berkembang, khususnya karena beberapa persetujuan perdagangan preferensial regional maka telah dibicarakan. Bolivia adalah bagian Masyarakat Andes dan menikmati perdagangan lepas nominal dengan negara bagian lainnya (Peru, Ekuador, Kolombia, dan Venezuela.) Bolivia mulai mewujudkan persetujuan persatuan dengan Mercosur (Pasar Umum Kerucut Selatan) pada Maret 1997. Persetujuan itu menyediakan pembentukan bertahap dari daerah perdagangan lepas yang setidaknya meliputi 80% perdagangan antarpihak lebih dari masa 10 tahun, meski krisis ekonomi di kawasan itu telah menggelincirkan proses integrasi. UU Preferensi Perdagangan dan Penegakan Obat Andes AS (ATPDEA) mengizinkan sejumlah produk Bolivia memasuki Amerika Serikat lepas bea atas landasan unilateral, termasuk produk alpaca dan llama serta, subyek kuota, tekstil katun.

AS tetap dijadikan mitra dagang terbesar Bolivia. Pada 2002, AS mengekspor $283 juta barang dagang ke Bolivia dan mengimpor $162 juta. Ekspor utama Bolivia ke AS adalah timah, emas, perhiasan, dan kayu. Impor utanya dari AS adalah komputer, kendaraan, gandum, dan mesin. Perjanjian Investasi Bilateral antara AS dan Bolivia aci pada 2001.

Pertanian terhitung kira-kira 15% dari PDB Bolivia. Jumlah tanah yang diproses oleh teknik pertanian modern sedang bertambah cepat di daerah Santa Cruz, di mana cuaca mengizinkan 2 hasil setahun. Kedelai adalah hasil panen utama, dijual ke pasar Komunitas Andes. Ekstraksi mineral dan hidrokarbon terhitung kira-kira 10% PDB dan manufaktur belum cukup dari 17%.

Pemerintah Bolivia tetap banyak bergantung pada bantuan asing untuk proyek pengembangan keuangan. Di belakang 2002, pemerintah berutang $4,5 miliar ke kreditur asingnya, dengan $1,6 miliar dari jumlah ini pada pemerintah dan sebagian mulia keseimbangan utang ke bank pembangunan multilateral. Sebagian mulia pembayaran ke pemerintah lain telah dijadwal ulang pada beberapa kesempatan sejak 1987 melewati mekanisme Paris Club. Kreditur luar telah berkeinginan melaksanakan hal itu karena Pemerintah Bolivia telah mencapai sasaran moneter dan fiskal yang diatur oleh program IMF sejak 1987, meski krisis ekonomi pada tahun-tahun terkini telah membuat barang-barang Bolivia dijual dengan harga rendah. Persetujuan penjadwalan ulang yang diberikan oleh Paris Club telah memungkinkan negara-negara kreditor individual menerapkan syarat yang amat lunak untuk hutang yang dijadwalkan ulang. Sebagai hasilnya, beberapa negara telah mengampuni jumlah debet bilateral substansial Bolivia. Pemerintah AS mencapai persetujuan di pertemuan Paris Club pada Desember 1995 yang diturunkan oleh stok hutang 67% yang hadir. Pemerintah Bolivia membayar hutangnya ke bank pembangunan multilateral tepat waktu. Bolivia ialah pandai waris Negara Miskin yang Banyak Berutang (HIPC) dan program bantuan utang yang dipertinggi, yang dengan perjanjian itu membatasi akses Bolivia ke pendapatan lunak. Bolivia adalah salah sat dari 3 negara di Belahan Barat yang terpilih memenuhi syarat untuk Laporan Tantangan Milenium dan ikut serta sebagai pengamat dalam perundingan FTA.

Pada 2004 pemerintah memberi kepentingan mulia bagi pengembangan fasilitas prasarana pelabihan di Puerto Busch, sungai Paraguay. Lebih ke utara di Puerto Suarez and Puerto Aguirre, yang dihubungkan ke sungai Paraguay lewat terusan tamengo, yang mengalir melewati Brasil, kapal pengangkut ukuran sedang melalui. Dari 2004 kira-kira separuh ekspor Bolivia melewati sungai Paraguay. Saat Puerto Busch habis, kapal pelintas samudra yang lebih mulia hendak bisa masuk dok di Bolivia. Secara besar-besaran ini hendak meningkatkan tingkat kompetisi Bolivia, yang hendak menjadikan berkurang keperluan pelabihan asing, seperti yang di Peru dan Chili, yang menambahkan harga ekspor dan impor. Tembakau diproduksi oleh petani Bolivia – pada 1992, lebih dari 1 miliar ton – namun lebih banyak yang dilakukan impor untuk memuaskan permintaan dalam negeri.

Demografi

Cristo de la Concordia di Cochabamba.

Sebaran etnis di Bolivia diperkirakan 30% Amerindian penutur Quechua dan 25% Amerindian penutur Aymara. Jumlah terbanyak dari kira-kira 3 lusin penduduk asli adalah orang Quechua (2,5 juta), Aymara (2 juta), kemudian Chiquitano (180.000), dan Guaraní (125.000). 30% sisanya adalah Mestizo (campuran Eropa dan Amerindian), dan kira-kira 15% diklasifikasikan sebagai kulit putih.

Penduduk kulit putih terbesar adalah criollo, yang pada gilirannya terdiri atas keluarga keturunan Spanyol yang nyaris tak tercampur, diturunkan dari kolonis Spanyol awal, yang telah membentuk sebagian mulia aristokrasi sejak kemerdekaan. Kelompok kecil lain dalam populasi itu adalah orang Jerman yang mendirikan maskapai penerbangan nasional Lloyd Aereo Boliviano, begitupun orang Italia, Amerika, Basque, Kroasia, Rusia, Polandia, dan minoritas lain, banyak dari bagian keluarganya diturunkan dari keluarga yang telah tinggal di Bolivia selama beberapa generasi.

Juga yang berpihak kepada yang benar dicatat adalah masyarakat Afro-Bolivia yang berjumlah lebih dari 0,5% penduduk, diturunkan dari budak Afrika yang diangkut ke Brazil untuk bertugas dan kemudian pindah ke arah selatan (Bolivia). Mereka sebagian mulia terkonsentrasi di kawasan Yungas (provinsi Nor Yungas dan Sud Yungas) di departemen of La Paz, kira-kira 3 jam dari kota La Paz. Hadir juga orang Jepang yang sebagian mulia terkonsentrasi di Santa Cruz de la Sierra, dan orang Timur Tengah yang makmur hidupnya dari perdagangan.

Bolivia adalah salah satu negara yang belum cukup berkembang di Amerika Selatan. Nyaris dua pertiga penduduknya, sebagian mulia petani subsisten, hidup dalam kemiskinan. Kepadatan penduduk berkisar dari belum cukup dari 1 jiwa/km persegi di dataran tenggara hingga kira-kira 10 jiwa/km persegi (25 per mi2) di tengah dataran tinggi. Sejak 2006, penduduknya bertambah kira-kira 1,45% per tahun.[3]

La Paz adalah ibukota tertinggi di alam pada 3.600 m (11.800 kaki.) di atas permukaan laut. Kota yang berhampiran adalah El Alto, pada 4.200 m (13.800 kaki) dpl, adalah salah satu yang paling cepat berkembang di Belahan Barat. Santa Cruz, pusat perdagangan dan industri di dataran rendah bagian timur, juga sedang mengalami pertambahan penduduk dan perkembangan ekonomi.[3]

Mayoritas orang Bolivia adalah Katolik Roma (agama resmi), meski denominasi Protestan sedang berkembang cepat.[3] Islam yang dipraktekkan oleh keturunan Timur Tengah nyaris tiada. Hadir pula komunitas Yahudi kecil yang nyaris semuanya berasal dari Ashkenazi. Lebih dari 1% orang Bolivia mempraktekkan Kepercayaan Bahá'í (membuat Bolivia salah satu tempat dengan persentase Bahá'í terbesar di dunia). Hadir pula koloni orang Mennonit di departemen Santa Cruz .[4] Banyak masyarakat asli menjalin simbol pra-Columbus dan Kristen dalam ibadah mereka. Kira-kira 80% penduduknya bercakap bahasa Spanyol sebagai bahasa ibu mereka, meski bahasa Aymara dan Quechua juga umum. Kira-kira 90% anak-anak masuk SD namun sering hanya setahun atau belum cukup. Tingkat melek huruf rendah di banyak daerah pinggiran kota, namun menurut CIA tingkat melek huruf 87% yang lebih mulia daripada tingkat melek huruf di Brasil atau negeri-negeri TimTeng lain. Perkembangan budaya dari Bolivia masa sekarang terbagi atas 3 periode berbeda: pra-Columbus, kolonial, dan republik. Reruntuhan arkeologi, ornamen emas dan perak, monumen batu, keramik, dan tenunan tetap dari beberapa budaya pra-Columbus yang penting. Reruntuhan utama termasuk Tiwanaku, Samaipata, Incallajta, dan Iskanawaya. Negeri ini penuh dengan tempat lain yang sulit dijangkau dan jarang dieksplorasi.[3]

Bangsa Spanyol membawa kebudayaan seni agamanya sendiri yang di tangan pembangun dan pekerja tangan penduduk asli dan brought mestizo, berkembang dijadikan gaya arsitektur, lukisan, dan pahatan yang kaya dan istimewa yang dikenal sebagai "Mestizo Baroque". Masa kolonial tak hanya memproduksi lukisan Pérez de Holguín, Flores, Bitti, dll namun juga karya pemahat batu, pemahat kayu, perajin emas, dan prajin perak terlatih namun tak dikenal. Sebuah badan musik barok keagamaan asli dari masa kolonial ditemukan pada tahun-tahun terkini dan telah ditayangkan di kancah internasional dan memperoleh pengakuan sejak 1994.[3]

Seniman tinggi Bolivia 100 tahun ke-20 termasuk Guzmán de Rojas, Arturo Borda, María Luisa Pacheco, dan Marina Núñez del Prado.

Bolivia kaya hendak cerita rakyat. Musik rakyat setempatnya amat bervariasi. "Tarian setan" di karnaval tahunan Oruro adalah salah satu peristiwa rakyat mulia di Amerika Selatan, dan yang belum cukup dikenal karnaval di Tarabuco.[3]

Budaya

Budaya Bolivia memiliki banyak pengaruh Inca, Aymara dan pengaruh setempat lain dalam keagamaan, musik, dan pakaian. Hadir festival mulia di Oruro, yang dinamakan "El carnaval de Oruro". Orang Bolivia suka main sepak bola, yang sering dipertontonkan di jalanan. Kebun binatang juga populer, namun tak punya banyak uang.

Olahraga

    • Sepak bola adalah olahraga terkenal di Bolivia. Pertama kali ditayangkan pada 1886 di Oruro, oleh Klub Oruro Royal, tim sepak bola tertua di Bolivia. Klub-klub sepak bola di Bolivia adalah Club San José dan Oruro Royal di Oruro; Club Bolívar dan The Strongest di La Paz; Wilstermann dan Aurora di Cochabamba, Blooming dan Oriente Petrolero di Santa Cruz.

Catatan dan rujukan

  1. ^ "Field Listing :: Population". Central Intelligence Agency. Diakses 15 October 2013. 
  2. ^ a b "Bolivia". International Monetary Fund. Diakses 18 April 2013. 
  3. ^ a b c d e f "Background Note: Bolivia". United States Department of State. Diakses 17 October 2006. 
  4. ^ Sally Bowen (Jan 1999). "Brazil Wants What Bolivia Has". Latin Trade. Diakses 17 Oktober 2006. 

Lihat pula

Pranala luar

 
Negara berdaulat
 
Dependensi dan
wilayah lain



Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, kategori-antropologi.program-reguler.co.id, dsb.