Afrika Selatan

Kepada daerah di benua Afrika, lihat: Afrika anggota selatan.
Republik Afrika Selatan
Republic of South Africa
Republiek van Suid-Afrika
IRiphabliki yase Ningizimu Afrika
Motto!ke e: ǀxarra ǁke
(/Xam: Berbeda-beda tapi satu)
Lagu kebangsaanNkosi Sikelel' iAfrika/Die Stem van Suid-Afrika
Ibu kotaCape Town (perundangan)
Pretoria (eksekutif dan ekonomi)
Bloemfontein (kehakiman)
Kota terbesarJohannesburg
Bahasa resmiAfrikaans, Inggris, Zulu, Xhosa, Swazi, Ndebele, Sotho Selatan, Sotho Utara, Tsonga, Tswana dan Venda
PemerintahanRepublik presidensiil
 - PresidenJacob Zuma
Kemerdekaandari Britania Raya 
 - Dominion31 Mei 1910 
 - Republik31 Mei 1961 
Luas
 - Total1,221,037 km2 (25)
 - Perairan (%)2%
Penduduk
 - Perkiraan 201352.981.991 (25)
 - Kepadatan42,4/km2 (169)
PDB (KKB)Perkiraan 2013
 - Total$595,700 milyar 
 - Per kapita$11.625 
Mata uangRand (R)
Zona waktuGMT+2 (UTC+2)
Ranah Internet.za
Kode telepon27

Republik Afrika Selatan adalah sebuah negara di Afrika anggota selatan. Afrika Selatan bertetangga dengan Namibia, Botswana dan Zimbabwe di utara, Mozambik dan Swaziland di timur laut. Keseluruhan negara Lesotho terletak di pedalaman Afrika Selatan.

Pada masa dahulu, pemerintahan negara ini dikecam karena politik 'apartheid'nya tapi sekarang Afrika Selatan adalah sebuah negara demokratis dengan penduduk kulit putih terbesar di benua Afrika. Afrika Selatan juga merupakan negara dengan berbagai macam bangsa dan mempunyai 11 bahasa resmi. Negara ini juga terkenal sebagai produsen berlian, emas dan platinum yang utama di dunia.

Sejarah Afrika

Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di benua Afrika. Banyak suku telah sebagai yang menghuninya termasuk suku Khoi, Bushmen, Xhosa dan Zulu. Penjelajah Belanda yang dikenal sebagai Afrikaner tiba disana pada 1652.[1] Pada saat itu Inggris juga berminat dengan negara ini, terpenting setelah penemuan cadangan berlian yang melimpah. Hal ini menyebabkan Perang Britania-Belanda dan dua Perang Boer. Pada 1910, empat republik utama digabung di bawah Kesatuan Afrika Selatan. Pada 1931, Afrika Selatan sebagai jajahan Britania sepenuhnya.[2]

Walaupun negara ini mempunyai di bawah jajahan Britania, mereka terpaksa berbagi kuasa dengan pihak Afrikaner. Pembagian kuasa ini telah berlanjut hingga tahun 1940-an, saat partai pro-Afrikaner yaitu Partai Nasional (NP) memperoleh mayoritas di parlemen. Strategi-strategi partai tersebut telah memproduksi dasar apartheid (yang disahkan pada tahun 1948), suatu metode kepada mengawal sistem ekonomi dan sosial negara dengan dominasi kulit putih dan diskriminasi ras. Tapi demikian pemerintahan Britania kerap kali menggagalkan usaha apartheid yang menyeluruh di Afrika Selatan.

Pada tahun 1961, setelah pemilu khusus kaum kulit putih, Afrika Selatan dideklarasikan sebagai sebuah republik. Bersumber pada 1960-an, 'Grand Apartheid' (apartheid besar) dilaksanakan, politik ini menekankan pengasingan wilayah dan kezaliman pihak polisi.

Penindasan kaum kulit hitam tetap berlanjut berlanjut sehingga yang belakang sekali zaman ke-20. Pada Februari 1990, dampak dorongan dari bangsa lain dan tentangan hebat dari berbagai gerakan anti-apartheid khususnya Kongres Nasional Afrika (ANC), pemerintahan Partai Nasional di bawah pimpinan Presiden F.W. de Klerk menarik belakangan larangan terhadap Kongres Nasional Afrika dan partai-partai politik berhaluan kiri lainnya dan membebaskan Nelson Mandela dari penjara. Undang-undang apartheid mulai dihapus secara perlahan-lahan dan pemilu tanpa diskriminasi yang pertama diselenggarakan pada tahun 1994. Partai ANC meraih kemenangan yang akbar dan Nelson Mandela, dilantik sebagai Presiden kulit hitam yang pertama di Afrika Selatan. Walaupun kekuasaan sudah mempunyai di tangan kaum kulit hitam, berjuta-juta penduduknya sedang hidup dalam kemiskinan.

Sewaktu Nelson Mandela sebagai presiden negara ini selama 5 tahun, pemerintahannya telah berjanji kepada melakukan perubahan terpentingnya dalam isu-isu yang telah diabaikan semasa era apartheid. Sebagian isu-isu yang ditangani oleh pemerintahan pimpinan ANC adalah seperti pengangguran, wabah AIDS, kekurangan perumahan dan pangan. Pemerintahan Mandela juga mula memperkenalkan lagi Afrika Selatan kepada ekonomi global setelah sebagian tahun diasingkankan karena politik apartheid. Di samping itu, dalam usaha mereka kepada menyatukan penduduk pemerintah juga memproduksi sebuah komite yang dikenal dengan Truth and Reconciliation Committee (TRC) dibawah pimpinan Uskup Desmond Tutu. Komite ini mempunyai peran kepada memantau badan-badan pemerintah seperti badan polisi supaya penduduk Afrika Selatan mampu hidup dalam aman dan harmonis.

Presiden Mandela menumpukan seluruh perhatiannya terhadap perdamaian di tahap nasional, dan mencoba kepada membina suatu jatidiri kepada Afrika Selatan dalam penduduk majemuk yang terpisah oleh konflik yang berlarut-larut selama sebagian 10 tahun. Kecakapan Mandela dalam mencapai objektifnya jelas terbukti karena selepas 1994 negara ini telah bebas sama sekali dari konflik politik. Nelson Mandela mendudukkan jabatannya sebagai presiden partai ANC pada Desember 1997, kepada memberi kesempatan kepada Presiden yang baru yaitu Thabo Mbeki. Mbeki dipilih sebagai presiden Afrika Selatan selepas memenangi pemilu nasional pada tahun 1999, dan partainya menang tipis dua pertiga mayoritas di parlemen. Presiden Mbeki telah mengalihkan fokus pemerintahan dari pendamaian ke perubahan, terpenting dari segi ekonomi negara.

Keadaan mandiri

Setelah empat tahun kepada merundingkan, Uni Afrika Selatan terbuat dari daerah jajahan Mantel dan Kelahiran, seperti halnya Negara Bebas sama sekali Orange dan Transvaal, pada 31 Mei 1910, persis delapan tahun setelah yang belakang sekali dari Perang Boer Kedua. Baru saja didirikan Uni Afrika Selatan adalah satu dominion dari Britania Raya. Dari 1913,kepemilikan darat oleh 'hitam di batasi; di langkah itu mereka yang punya kontrol semata-mata hanya 7% negara. Sejumlah lahan dipesan kepada orang-orang bersumber dari nanti secara garis akbar bertambah.

Pada 1931 perkumpulan secara efektif keadaan mandiri diijinkan dari kerajaan Inggris dengan jalan lintasan dari Dekrit Westminster, yang britania morphed jabatan di selang Afrika Selatan ke dalam tersebut Raja berbeda dari Afrika Selatan. Pada 1934, Pihak Orang Afrika Selatan dan Pihak Nasional menggabungkan bentuk Pihak bersatu, mencari kerujukan di selang Eropa Kelahiran Afrika dan Bicara Inggris "Putih". Pada 1939 belahan pihak berlalu masukan dari perkumpulan ke dalam Perang Dunia II sebagai satu bersekutu dari kerajaan Inggris, satu gerakan yang mana Pihak Nasional pengikut betul-betul ditentang.

Apartheid

Artikel utama: Apartheid

Pada 1948, Partai Nasional terpilih kepada menguasai Afrika Selatan. Hal ini memperkuat implementasi pemisahan rasial di bawah kekuasaan kolonial Inggris dan Belanda, dan pemerintahan Afrika Selatan selanjutnya sejak dapat dibentuknya perkumpulan (Union). Pemerintahan Nasionalis menertibkan jalannya undang-undang pemisahan, mengelompokkan orang-orang ke dalam tiga ras, menjadi berkembang hak-hak dan batasan-batasan kepada masing-masing golongan, seperti hukum pass dan batasan pemukiman. Minoritas kulit putih menguasai mayoritas kulit hitam yang jauh lebih akbar. Sistem pemisahan ini belakang dikenal secara kolektif sebagai apartheid.[3] Pemencilan ini dimaksudkan kulit putih kepada mengontrol kekayaan yang mempercepat industrialisasi dari 1950an, '60an, dan ' 70an. Selama minoritas Kulit Putih menikmati standar paling tinggi di seluruh Afrika, seringkali dibandingkan dengan negara-negara barat Dunia Pertama, mayoritas Kulit Hitam tetap dirugikan dalam setiap tingkat, meliputi pemasukan, edukasi, rumah, dan tingkat keinginan hidup. Pada 31 Mei 1961, mengikuti referendum orang-orang kulit putih, negara ini sebagai sebuah republik dan meninggalkan Persemakmuran (Britania). Ratu Elizabeth II tanpa lagi sebagai kepala negara dan Gubernur Jendral terakhir sebagai Presiden Negara.

Apartheid sebagai lebih kontroversial, mendorong ke arah meluasnya sanksi internasional, divestasi dan kerusuhan serta penindasan dalam Afrika Selatan. Suatu periode panjang penindasan oleh pemerintah, dan kadang-kadang dengan kekerasan, pemogokan, demonstrasi, protes, dan sabotase dengan memakai bom atau metode lain, oleh berbagai gerakan anti-apartheid yang didatangi terpenting oleh Kongres Nasional Afrika (ANC).[4]

Di yang belakang sekali 1970-an, Afrika selatan mulai menjadi berkembang program senjata nuklir. Pada dekade berikutnya, memproduksi enam senjata nuklir deliverable. Dasar konsep kepada gudang senjata nuklir diperbantahkan. Sebagian komentator meyakini tersebut para pemimpin Vorster dan P.W. Botha menginginkan supaya mampu intervensi Amerika catalyse pada peristiwa di mana satu peperangan di selang Afrika Selatan dan Bahasa Kuba Yang mendukung pemerintah MPLA dari Angola.[5]

Demokrasi

Pada 1990 Pihak Nasional pemerintah ambil langkah pertama ke arah ketika ini mengangkat larangan pada Nasional Afrika Kongres dan organisasi lain kenegaraan sayap kiri. Ini tercair Nelson Mandela dari memenjara setelah duapuluh tujuh pemenjaraannya tahun pada satu kalimat sabot. Pemerintah yang mencabut legislasi aparteid. Afrika selatan menghancurkan gudang senjata nuklir ini dan mengabulkan ke Nuklir Bukan Perkembang Biakan Traktat. Afrika selatan menggenggam ini pertama dengan pemilihan rasial multi pada 1994, yang ANC Yang dimenangi oleh satu mayoritas berlimpahan. Ini telah dalam kuasa selalu sejak.

Di Afrika Selatan aparteid tempatkan, jutaan Selatan Orang Afrika, banyakan hitam, telah berlanjut tinggal di dalam kemiskinan, sepertinya telah susah kepada mewakili kerugian dengan cepat kepada generasi dari alpa segi edukasi dan kemasyarakatan. Kemiskinan selang putihi, tadi jarang, telah tingkat sangat akbar. Sementara sebagian telah tujukan ini sebagian ke warisan dari sistem aparteid, tetap berlanjut meningkat sebagian atribut ini ke kegagalan dari pemerintah saat ini kepada melaksanakan emisi kemasyarakatan. Sebagai tambahan, pemerintah saat ini telah menggelut capai disiplin moneter dan fiskal kepada meresmikan keduanya pembagian lagi dari kekayaan dan kemajuan ekonomi. Sejak ANC Yang memimpin pemerintah mengambil daya, Pembangunan Manusia perkumpulan bangsa-bangsa Daftar Isi Buku dari Yang Afrika Selatan telah curah, sementara ini dengan mantap naik hingga pertengahan - 1990s.Sebagian ini mampu mungkin sebagai ditujukan ke tentang penyakit BANTUAN dan kegagalan dari pemerintah kepada berlagak menunjuknya.

Politik

Propertti National Assembly di Kaapstad

Afrika Selatan merupakan negara demokrasi konstitusional dengan sistem tiga tingkat dan institusi kehakiman yang bebas sama sekali. Terdapat tiga peringkat yaitu nasional, wilayah dan pemerintahan lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutif dengan daerah kekuasaan masing-masing.

Presiden Afrika Selatan memegang dua jabatan yaitu sebagai Kepala Negara dan juga Kepala Pemerintahan. Ia dipilih sewaktu Majelis Nasional (National Assembly) dan Majelis Provinsi-provinsi Nasional (National Council of Provinces) bergabung. Lazimnya, Presiden adalah pemimpin partai mayoritas di Parlemen.

National Assembly mempunyai 400 anggota yang dipilih menempuh pemilu secara perwakilan proporsional. National Council of Provinces, yang telah menggantikan Senat pada 1997, terdiri dari 90 anggota yang mewakili setiap 9 provinsi termasuk kota-kota akbar di Afrika Selatan.

Di Afrika Selatan, pemilu diselenggarakan setiap 5 tahun dan setiap penduduk berusia 18 tahun ke atas diwajibkan kepada turut. Pemilu terakhir ialah pada April 2004, di mana partai ANC berhasil memenangkan 69,68% kursi di parlemen. Partai ini bersama Partai Kebebasan Inkatha (6,97%) telah membentuk aliansi pemerintahan. Partai-partai oposisi utama termasuk Aliasi Demokrat (12,37%), Gerakan Demokratik Bersatu atau UDM (2,28%), Demokrat Bebas sama sekali atau ID (1,73%), Partai Nasional Baru atau NNP (1,65%) dan Partai Demokratik Kristen Afrika atau ACDP (1,6%).

Di samping itu, setiap provinsi di Afrika Selatan mempunyai satu penggubal undang-undang negeri dan Majelis Eksekutif yang dikepalai oleh seorang Perdana Menteri atau "Premier".

Hubungan RI-Afrika Selatan

Hubungan Indonesia-Afrika Selatan sudah terjalin baik sejak tahun 1994 ketika kedua negara menandatangani komunike bersama pembukaan hubungan diplomatik. Secara politis, Indonesia turut mendukung perjuangan Kongres Nasional Afrika (ANC), partai yang dulu diberi petuah Nelson Mandela, kepada menentang apartheid.

Sejak zaman Presiden Soeharto hingga Megawati Soekarnoputri, kunjungan ke Afrika Selatan sudah sempat dimainkan. Begitu sebaliknya, Mandela setidaknya dua kali ke Indonesia, yakni ketika sedang sebagai presiden (1997) dan setelah tak sebagai presiden (2002).

Belakangan ini secara saling sejumlah pejabat kedua negara juga saling berkunjung. Yang terakhir, Presiden Afrika Selatan mengunjungi RI pada April 2005, dan kunjungan mantan presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri pada waktu yang hampir bersamaan kepada menerima sebuah penghargaan pejuang kemerdekaan. Ia mewakili almarhum ayahnya, Ir. Soekarno. Sementara itu sejumlah pejuang kemerdekaan dari berbagai belahan dunia (diwakili oleh anak/keluarga terdekat) juga diundang di cara penghargaan ini, seperti Indira Gandhi, dan anak perempuan dari Jawarharlal Nehru dari India.

Pembagian administratif

Peta Afrika Selatan

Provinsi

Afrika Selatan terdiri dari sembilan provinsi yaitu:

  1. Eastern Cape
  2. Free State
  3. Gauteng
  4. KwaZulu-Natal
  5. Limpopo
  6. Mpumalanga
  7. North West
  8. Northern Cape
  9. Western Cape
  10. North-Western Cape

Kota-kota utama

Kota-kota utama di Afrika Selatan termasuk Johannesburg, Durban, Cape Town, Pretoria, Kimberley, Port Elizabeth dan Bloemfontein.

Geografi

Afrika Selatan terletak di 29° 00' S, 24° 00' T. Luas daerahnya adalah 1.219.912 km² termasuk Pulau Robben dan Kepulauan Prince Edwards (Pulau Marion dan Pulau Prince Edward). Afrika Selatan bersebelahan dengan Samudra Atlantik di pantai barat dan Samudra Selatan dan Samudra Hindia di pantai timur. Arus utama di samudra-samudra tersebut adalah arus sejuk Benguela dan arus hangat Agulhas. Titik paling rendah adalah Samudra Atlantik pada 0 m dan paling tinggi ialah Njesuthi pada ketinggian 3.408 m.

Afrika Selatan mempunyai iklim yang berbeda-beda. Di barat daya negara ini, iklimnya adalah Mediterania, di daerah pendalaman ia beriklim sederhana, dan di timur laut iklimnya adalah subtropis.

Afrika Selatan merupakan sebuah negara yang kaya dengan bahan tambang bermanfaat seperti emas, platinum dan berlian. Bahan tambang semulajadinya termasuklah emas, kromium, antimoni, arang, biji besi, manganese, nikel, fosfat, biji timah, uranium, berlian, platinum, kuprum, vanadium, garam, gas asli.

Ekonomi

Daerah Sandton di Johannesburg yang telah sebagai lokasi perusahaan-perusahaan akbar penggerak ekonomi Afrika Selatan.

Afrika Selatan adalah sebuah negara maju dengan penduduk yang berpendapatan sederhana. Negara ini kaya dengan bahan tambang terpentingnya bahan tambang bermanfaat tinggi seperti emas, platinum dan berlian. Ia juga mempunyai sistem keuangan, perundangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur yang maju dan modern. Bursa sahamnya di Johannesburg begitu aktif hingga sempat mempunyai di urutan ke-10 terbesar di dunia.

Sejak kedatangan Inggris di sana, ekonomi negara bergantung kepada sektor pertambangan. Tapi sebagian 10 tahun yang lalu, cara tersebut telah digantikan oleh sektor produksi. Sektor industri Afrika Selatan yang sangat maju, dan merupakan ekonomi ke-25 terbesar di dunia. Dengan hanya 7% penduduk dan 4% jumlah daerah keseluruhan Afrika, Afrika Selatan mengeluarkan lebih sepertiga produk dan jasa di Afrika, dan hampir 40 % pengeluaran industri di Afrika. Bahan komoditas yang diekspor: alat-alat mesin, makanan dan peralatan, bahan kimia, produk petroliam dan peralatan ilmiah.

Tapi demikan, wabah HIV merupakan masalah yang kritikal di negara ini. Diperkirakan 4,79 juta penduduknya dijangkiti AIDS dan pemerintahan Afrika yang baru terpaksa mengeluarkan berjuta-juta Rand kepada menangani masalah ini. Sejak Afrika Selatan membuka batasnya selepas bubarnya Apartheid, sindikat NAPZA internasional telah masuk ke dalam negara ini. Kini Afrika Selatan adalah produsen mariyuana terbesar di dunia. Pergolakan politik di Zimbabwe juga memberi dampak yang buruk kepada ekonomi negara ini. Banyak investor asing khawatir masalah ini akan berpengaruh kepada Afrika Selatan. Pada tahun 2002, masalah-masalah ini telah sebagai faktor utama penurunan nilai Rand sebanyak 30 persen tapi pada tahun 2004 mata uang Rand telah lagi kokoh.

Dampak dasar apartheid yang dilaksanakan selama lebih dari empat 10 tahun, kemiskinan di kalangan penduduk kulit hitam merupakan masalah paling utama pemerintahan baru Afrika Selatan. Pada yang belakang sekali 1980-an diperkirakan 16 juta penduduknya hidup di bawah paras kemiskinan dan 2,3 juta orang berisiko kekurangan gizi dan kekurangan pangan. Walaupun begitu, pemerintahan kulit hitam Afrika Selatan telah berhasil menyebabkan kurang kemiskinan dari 42% pada 1994 ke 24% pada tahun 2003.

Demografi

Demografi di Afrika Selatan dibagi sebagai empat himpunan utama yaitu: orang kulit hitam, orang kulit putih, orang berwarna (orang dari Asia atau berdarah campuran) dan orang berbangsa India.

Kaum yang terbesar di Afrika Selatan adalah kaum pribumi berkulit hitam yaitu 77% jumlah penduduk di sini. Penduduk kulit hitam terdiri dari penduduk majemuk yang mampu diklasifikasikan kepada empat kelompok etnis sama kepada bahasa masing-masing. Kelompok yang terbesar yaitu 50% penduduk Afrika di sini adalah yang bicara Nguni termasuk bangsa Ndebele, Swazi, Xhosa dan Zulu. Kelompok yang kedua terbesar adalah yang bicara Sotho-Tswana, termasuk sebagian bangsa Sotho, Pedi, dan Tswana dan merupakan mayoritas di banyakan daerah Highveld. Dua kelompok yang terakhir adalah Tsonga, atau Shangaan, yang tertumpu di Utara dan wilayah Mpumalanga, dan Venda, yang juga tertumpu di wilayah utara Afrika Selatan.

Kaum kulit putih terdiri dari 11% penduduk di sini, yang berbangsa Belanda, Perancis, Inggris dan Jerman. Banyakan orang Eropa di negara ini adalah keturunan penjelajah-penjelajah awal di koloni Cape. Terdapat juga kelompok minoritas Portugis — kelompok pertama dari keturunan penjelajah Eropa yang awal, manakala kelompok kedua keturunan budak Belanda yang datang dari Indonesia.

9% dari penduduk Afrika Selatan terdiri dari bangsa berwarna atau coloured. Bangsa ini termasuk kelompok yang kawin campur dan juga pendatang Asia, yang dibawa masuk kepada melakukan mata pencaharian sebagai kuli di Natal. Manakala, 3% lagi terdiri dari bangsa India yang bersumber dari pedagang-pedagang India.

Edukasi

Di Afrika Selatan, masa persekolahan adalah selama 13 tahun - atau tingkat. Namun, tahun pertama edukasi atau tingkat 0 dan tiga tahun terakhir yaitu dari tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga dipanggil "matric") tanpa diwajibkan. Banyakan sekolah dasar menawarkan tingkat 0. Tapi tingkat ini mampu juga dibuat di TK. Lazimnya kepada masuk ke dalam universitas, seseorang harus lulus "matric" dengan minimum tiga mata pelajaran tingkat tinggi dan bukan sekadar lulus (standar). Malah sebagian universitas prestisius akan mengenakan syarat akademik yang lebih tinggi. Walaupun begitu, mereka yang lulus "National Senior Certificate" layak kepada berlatih di "technikon" atau kampus teknikal.

Di bawah sistem apartheid, sistem edukasinya dirangka sama warna kulit yaitu kementerian yang berbeda kepada pelajar kulit putih, berwarna, Asia, dan kaum kulit hitam di luar Bantustan. Pengasingan ini telah memproduksi 14 kementerian edukasi yang berbeda di negara ini.

Penstrukturan sistem edukasi selepas era-apartheid merupakan tantangan yang akbar bagi pemerintahan negara ini. Pemerintahan baru telah membentuk suatu sistem edukasi nasional tanpa diskriminasi kaum tapi menggabungkan 14 kementerian edukasi merupakan tugas yang sukar. Oleh sebab itu pada Februari 1996, Kementerian Edukasi telah meluncurkan suatu kurikulum baru yang dinamakan "Curriculum 2005". Kurikulum ini yang akan menggantikan dasar edukasi sama apartheid, akan memberi tumpuan kepada hasilnya yaitu pelajar akan sebagai lebih proaktif dalam lingkungan di sekitarnya dan juga di dalam penduduk. Kepada mencapai obyektif ini, pada 1999 pemerintahan telah menyiapkan 5,7 persen lebih kurang belanja kepada sektor edukasi termasuk membangun 2.000 sekolah-sekolah baru, 65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan lengkap, 60.000 guru-guru yang terlatih dan 50 juta buku teks yang dicetak.

Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai 366.000 guru dan hampir 28.000 sekolah-sekolah -termasuk 390 sekolah khusus dan 1.000 sekolah swasta. Dari jumlah ini, 6.000 adalah sekolah tinggi (tingkat 7 hingga tingkat 12) dan selebihnya adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat 6).

Afrika Selatan juga mempunyai suatu sistem edukasi tinggi yang maju, yang juga dipisahkan mengikut ras sewaktu era apartheid. Pada 1995 terdapat 385.000 pelajar yang berlatih di 21 universitas dan 190.000 pelajar di "technikon" (institut teknikal atau vokasional). Hampir 37 persen adalah dari golongan kulit putih. Tapi sejak 1994, penyertaan pelajar kulit hitam di universitas-universitas yang dikhususkan kepada pelajar kulit putih telah bertambah secara mendadak. [1]

Tipu daya budi

Penjara Pulau Robben yang menampung para tahanan politik era apartheid, termasuk Nelson Mandela, kini merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pergaulan bebas sama sekali di kalangan penduduk Afrika Selatan di kawasan-kawasan perkotaan dan penindasan tipu daya budi kaum kulit hitam sewaktu era apartheid telah mengakibatkan hilangnya metode hidup lama di kota-kota di sini. Namun, tipu daya budi kulit hitam sedang mempunyai di daerah pedesaan. Sebagian perbedaan tipu daya budi tetap mempunyai di selang etnis-etnis di sana, seperti norma budaya perkawinan dan hukum norma budaya mereka. Tapi biasanya, tradisi penduduk kulit hitam adalah berdasarkan kepercayaan kepada dewa-dewa yang perkasa serta maskulin, semangat nenek-moyang dan kuasa-kuasa gaib. Poligami juga dibenarkan dan "lobolo" (mas kawin) biasanya akan dibayar. Kerbau memainkan peranan penting dalam banyakan tipu daya budi, sebagai simbol kekayaan dan binatang korban.

Kesenian Afrika Selatan mampu dilihat dari berbagai lukisan gua dan batu oleh suku San, sebagian di selangnya dilukis sejak 26.000 tahun yang lalu. Manik-manik yang direka secara teliti oleh suku Zulu juga merupakan kerajinan tangan yang populer di negara ini. Sayangnya, tipu daya budi kaum kulit hitam telah dihapus sewaktu era-apartheid. Tradisi sehari-hari yang berkaitan dekat dengan tradisi dan tipu daya budi kaum kulit hitam telah diabaikan dan juga ditiadakan. Contoh yang paling ketara adalah pemusnahan "District Six", suatu daerah multibudaya di Cape Town dan Sophiatown di Johannesburg, di mana banyak pemusik-pemusik terkenal internasional berkumpul dan mengasah kemahiran mereka. Selang kelompok musik terkenal termasuklah Ladysmith Black Mambazo yang berhasil membawa musik Afrika Selatan ke dunia Barat, sebelum dan juga selepas apartheid.

Dari segi makanan, bistik atau sosis boerewors, sayur rebus dan chips (kentang goreng) adalah makanan utama, dan makanan yang lebih menantang biasanya persangkaan menakutkan. Makanan di sini mengarah lebih kepada daging. Makanan kaum Afrika jarang dijual di restoran-restoran disini, walaupun orang-orang mampu mendapatkan nasi yang murah serta "stew" dari gerai-gerai di perkotaan. Bir dan brandy merupakan minuman paling popular di kalangan penduduknya, dan anggur lebih popular di sini.

Lambang Negara

Lambang negara Afrika Selatan diperkenalkan pertama kali pada hari kemerdekaan Afrika Selatan 27 April 2000. Lambang ini menggantikanlambang lama yang dipergunakan sejak tahun 1910.

Bendera Nasional

Bendera Afrika Selatan ini dipakai oleh pemerintahan sejak tanggal 27 April 1994, pada pemilihan umum pertama sejak bubarnya apartheid. Bendera ini dipergunakan kepada melambangkan demokrasi Afrika Selatan. Bendera yang sediakalanya hanya kepada sementara ini, dan dirancang oleh Frederick G. Brownell, diterima dengan baik oleh penduduk sehingga bubar sebagai bendera nasional.

Organisasi internasional

Afrika Selatan adalah anggota sebagian organisasi internasional, di antaranya:

Refrensi

  1. ^ "African History Timeline". West Chester University of Pennsylvania. 
  2. ^ "Native Land Act". South African Institute of Race Relations. 19 June 1913. 
  3. ^ (Inggris) "Liberation Struggle in South Africa" (HTML). Diakses 2012-07-06. 
  4. ^ (Indonesia) [http://m.mediaindonesia.com/index.php/ read/2012/01/09/290057/39/6/Kongres_ Nasional_Afrika_Rayakan_Ulang_Tahun_Ke-100 "Kongres Nasional Afrika Rayakan Ulang Tahun Ke-100"] (php). Diakses 2012-07-19. 
  5. ^ (Inggris) "Nuclear Weapons Program-South Africa" (HTML). Diakses 2012-07-19. 

Lihat juga

Pranala luar

 
Negara
berdaulat
 
Negara dengan
pengakuan terbatas
 
Dependensi dan
wilayah lain



Sumber :
id.wikipedia.org, buku.us, kategori-antropologi.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.