Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak menjalankan tugas tidak dengan syarat apa-apa, sedang mencari kerja, menjalankan tugas kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah tingkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tidak kekurangan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan keadaan pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah tingkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran kebutuhan hidupnya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Yang belakang sekali suatu peristiwa jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dimainkan dengan tenaga kerja sedikit, dimainkan oleh bertambah banyak orang.
Macam dan macam pengangguran
Berdasarkan jam kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
- Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak menjalankan tugas secara optimal karena suatu gagasan tertentu.
- Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak menjalankan tugas secara optimal karena tidak tidak kekurangan lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang menjalankan tugas kurang dari 35 jam selama seminggu.
- Pengangguran Membuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran macam ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
- Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan keadaan kendala waktu, informasi dan kondisi geografis selang pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang dipilihkan pembuka lapangan kerja. Lebih maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang bertambah baik dari sebelumnya.
- Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
- Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan bangun ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
- Yang belakang sekali suatu peristiwa permintaan berkurang
- Yang belakang sekali suatu peristiwa kemajuan dan pengguanaan teknologi
- Yang belakang sekali suatu peristiwa kebijakan pemerintah
- Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena keadaan fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur yang belakang sekali suatu peristiwa imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja bertambah rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi yang belakang sekali suatu peristiwa perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya perkara perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).
Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah tingkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan keadaan pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah tingkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran kebutuhan hidupnya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Yang belakang sekali suatu peristiwa jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dimainkan dengan tenaga kerja sedikit, dimainkan oleh bertambah banyak orang.
Yang belakang sekali suatu peristiwa pengangguran
Bagi perekonomian negara
- Penurunan pendapatan perkapita.
- Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
- Meningkatnya biaya sosial yang harus dibawa keluar oleh pemerintah.
Bagi masyarakat
- Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
- Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak menjalankan tugas.
- Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
Peringkat negara berdasar tingkat pengangguran
![Tingkat pengangguran di dunia, lebih biru lebih bagus](https://kategori-antropologi.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=5&kodegb=500px-Tingkat_pengangguran_didunia.jpg)
Kebijakan-Kebijakan Pengangguran
Keadaan bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan macam pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut.
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran macam ini, cara yang digunakan adalah :
- Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
- Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
- Menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja untuk memberi konten formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
- Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi pengangguran secara umum selang lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
- Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
- Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
- Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
- Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
- Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Macam pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut.
- Pemberian informasi yang cepat jika tidak kekurangan lowongan kerja di sektor lain, dan
- Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Cara Mengatasi Pengangguran Siklis
Untuk mengatasi pengangguran macam ini selang lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
- Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan afal baik, dan
- Meningkatkan daya beli masyarakat.[1]
Sumber rujukan
- ^ Kebijakan-Kebijakan Pengangguran
Pranala luar
Sumber :
kategori-antropologi.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, sepakbola.biz, dsb.