eduNitas.com
Read too :  Job Fairs    Online Tuition in the Best 168 PTS    Study Scholarship Application   . . . . see more
Toll-free service = 0800 1234 000
Trinity
tritium
(Before this topic)
tropical climate
(Next topic)

Tritunggal

Bagian dari seri artikel tentang

Agama Kristen
Yesus Kristus
Lahir · Kematian · Kebangkitan ·
Natal · Jumat Luhur · Paskah
Landasan
Gereja · Injil · Kerajaan ·
Rasul: Paulus · Petrus
Alkitab
Perjanjian Baru · Perjanjian Lama · Kanon · Deuterokanonika
Teologi
Allah Bapa · Allah Putra · Allah Roh Kudus
Trinitas · Keselamatan · Baptisan · Maria ·
Ajaran
Sepuluh Perintah Allah · Hukum Kasih · Amanat Luhur ·
Kotbah di Bukit: Perkataan Berbahagia · Doa Bapa Kami
Sejarah Kekristenan
Gereja mula-mula · Konsili ·
Pengakuan iman · Misi · Skisma Timur-Barat ·
Perang Salib · Reformasi · Kontra Reformasi
Denominasi Kristen
Katolik
Gereja Katolik
Protestan
Lutheran · Calvinis · Anglikan · Anabaptis · Baptis · Methodis · Adventis · Injili · Pentakostal
Ortodoks

Ortodoks Timur · Ortodoks Oriental (Miaphysite) · Asiria

Topik terkait
Khotbah · Doa · Ekumenisme · Gerakan ·
Seni · Musik · Liturgi · Kalender · Simbol · Kritik
P christianity.svg Portal Kristen

Tritunggal atau Trinitas yaitu doktrin Iman Kristen yang mengakui Satu Allah Yang Esa, namun hadir dalam Tiga Pribadi: Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus, di mana ketiganya yaitu sama esensinya, sama kedudukannnya, sama kuasanya, dan sama kemuliaannya. Sebutan Tritunggal (Inggris: trinity, Latin: trinitas) mengandung arti tiga Pribadi dalam satu kesatuan esensi Allah. Sebutan "pribadi" dalam bahasa Yunani yaitu hupostasis, diartikan ke Latin sebagai persona (Inggris: Person).

Sejak awal 100 tahun ketiga[1] doktrin Tritunggal telah dinyatakan sebagai "Satu keberadaan (Yunani: ousia, Inggris: beeing) Allah di dalam tiga Pribadi dan satu substansi (natur), Bapa, Anak, dan Roh Kudus "

Kamus Oxford Gereja Kristen (The Oxford Dictionary of the Christian Church) menjelaskan Trinitas sebagai "dogma sentral dari teologi Kristen".[2] Doktrin ini diterima oleh mayoritas aliran-aliran Kristen, seperti: Katolik,Protestan, dan Orthodoks.

Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, tanpa dengan agenda eksplisit menuliskan sebutan "Allah Tritunggal", tetapi keberadaan Bapa, Putra dan Roh Kudus tersirat dalam banyak ayat, baik dengan agenda terpisah maupun bersama-sama. Berdasarkan rumusan dalam perintah tentang pembaptisan di Matius 28:19: "Karenanya pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" (TB-LAI). Doktrin Tritunggal mendapatkan bentuknya seperti sekarang, yaitu berdasarkan Firman Tuhan dalam Injil. Perkataan Yesus: "Diri sendiri di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku", mampu dipakai untuk menjelaskan sebutan "pribadi", "sifat", "esensi", "subtansi", istilah-istilah yang belum pernah dipakai oleh para Rasul.

Karena kekurangpahaman dalam membaca Injil, beberapa orang atau kelompok menyangkal bahwa doktrin yang dinyatakan pada 100 tahun ke-4 tersebut didasarkan pada argumen Kristen, dan bahwa doktrin itu yaitu sebuah penyimpangan dari ajaran Kristen mula-mula tentang Allah. Bahkan hadir yang menerangkan bahwa doktrin tersebut meminjam pemikiran pra-Kristen tentang trinitas ilahi yang dipahami oleh Plato. Namun sebenarnya justru pemikiran trinitas ini timbul dari pembacaan lebih mendalam dari Alkitab itu sendiri.

Daftar isi

Etimologi

Diagram "Scutum Fidei" atau "Perisai Trinitas" dari simbolisme Kristen Barat tradisional.

Sebutan Trinitas berasal dari bahasa Latin "trinus" dan "unitas" yang berarti "tiga serangkai atau tritunggal".[3] Sebutan benda mujarad ini terwujud dari sebutan sifat trinus (tiga masing-masing, tiga kali lipat),[4] sebagai sebutan unitas yang yaitu sebutan benda mujarad yang dibuat dari unus (satu).

Sebutan yang berdasarkan dalam bahasa Yunani yaitu Τριάς, yang berarti "satu set dari tiga" atau "berjumlah tiga".[5]

Penggunaan tercatat pertama dari sebutan Yunani ini dalam teologi Kristen (meskipun bukan tentang Trinitas Ilahi) yaitu oleh Teofilus dari Antiokhia pada sekitar 170.[6][7][8]

Tertulianus, seorang teolog Latin yang menulis pada awal 100 tahun ke-3, yang diasumsikan memakai kata-kata "Trinitas",[9] "persona" dan "substansi"[10] menjelaskan bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu "satu dalam esensi - bukan satu dalam Persona"[11]

Sekitar satu 100 tahun kemudian, pada tahun 325, Konsili Nicea menetapkan doktrin Trinitas sebagai ortodoksi dan mengadopsi Pengakuan Iman Nicea, yang menggambarkan Kristus sebagai "Allah dari allah, Terang dari terang, maha Allah dari maha Allah, diperanakkan, bukan dibuat, satu substansi (homoousios) dengan Bapa".

Sejarah

Pertemuan Nicea diadakan ketika Kaisar Romawi Konstantin memanggil semua uskup ke Nicea, yang kala itu jumlahnya sekitar 1800 uskup. Dari jumlah ini sekitar 1000 orang dari timur dan 800 orang dari barat. Namun, jumlah yang hadir lebih sedikit dan tanpa diketahui mesti berapa. Eusebius dari Kaisaria menghitung 250, Athanasius dari Alexandria menghitung 318, dan Eustatius dari Antiokhia mencatat 270 orang. Mereka bertiga hadir pada konsili ini. Belakangan Socrates Scholasticus mencatat lebih dari 300 orang dan Evagrius, Hilarius, Hieronimus dan Rufinus mencatat 318 orang.

Konstantin asalnya bukan seorang Kristen. Dia menjadikan Kristen sebagai agama resmi, karena percaya kemenangannya yaitu berkat dari Yesus Kristus. Hadir dugaan, dia baru dibaptis pada waktu sedang terbaring sekarat. Mengenai dirinya, Henry Chadwick memberitahukan dalam The Early Church: “Konstantin, seperti bapanya, menyembah Matahari Yang Tanpa Tertaklukkan;.... pertobatannya hendaknya tanpa ditafsirkan sebagai pengalaman kerelaan yang masuk dari batin.... Ini yaitu masalah militer. Pengertiannya mengenai doktrin Kristen tanpa pernah jelas sekali, tetapi dia yakin bahwa kemenangan dalam pertempuran bergantung pada karunia dari Allah orang-orang Kristen.”

Peranan apa yang dimainkan oleh Konstantin di Konsili Nicea menurut Encyclopaedia Britannica adalah:

“Konstantin sendiri dijadikan ketua, dengan giat memimpin pertemuan dan dengan agenda pribadi mengusulkan.... rumusan penting yang menerangkan hubungan Kristus dengan Allah dalam kredo yang dikeluarkan oleh konsili tersebut, ‘dari satu zat dengan Bapa’.... Karena sangat segan terhadap kaisar, para uskup, kecuali dua orang saja, menandatangani kredo itu, kebanyakan dari mereka dengan sangat berat hati.”

Karena itu, peran Konstantin penting sekali. Sehabis dua bulan berdebat agama yang sengit tanpa membuahkan hasil yang jelas, karenanya kaisar yang sekaligus politikus ini campur tangan dan mengambil keputusan demi keuntungan mereka yang memberitahukan bahwa Yesus yaitu Allah. Timbul keraguan bahwa keputusan ini bukan karena keyakinan apapun dari Alkitab. “Konstantin pada landasannya tanpa memahami apa-apa tentang pertanyaan pertanyaan yang diajukan dalam teologi Yunani,” sebutan A Short History of Christian Doctrine. Yang dia tahu yaitu bahwa perpecahan agama yaitu ancaman bagi kekaisarannya, dan dia ingin memperkuat wilayah kekuasaannya.

Perkembangan kemudian

Sehabis Konsili Nicea, perdebatan mengenai pokok ini terus berlaku selama puluhan tahun. Mereka yang percaya bahwa Yesus tanpa setara dengan Allah bahkan memperoleh angin lagi untuk beberapa waktu. Namun belakangan, Kaisar Theodosius mengambil keputusan menentang mereka. Dia meneguhkan kredo dari Konsili Nicea sebagai standar untuk daerahnya dan mengadakan Konsili Konstantinopel pada tahun 381 M. untuk menjelaskan rumus tersebut.

Konsili tersebut menyetujui untuk menempatkan Roh Kudus pada tingkat yang sama dengan Allah dan Kristus. Di sinilah dituturkan untuk pertama kalinya, Tritunggal Susunan Kristen mulai terwujud dengan jelas. Tetapi, bahkan sehabis Konsili Konstantinopel, Tritunggal tanpa dijadikan kredo yang diterima dengan agenda luas. Banyak orang menentangnya dan karenanya mengalami penindasan yang kejam.

Baru pada abad-abad belakangan Tritunggal dirumuskan dalam kredo-kredo yang tetap. The Encyclopedia Americana mengatakan:

“Perkembangan penuh dari ajaran Tritunggal terjadi di Barat, pada proses mengajarkan dari 100 tahun Pertengahan, ketika suatu pernyataan dari segi filsafat dan psikologi disetujui.”

Kredo Athanasia

Tritunggal dirumuskan lebih komplet dalam Kredo Athanasia. Athanasius yaitu seorang pendeta yang mendukung Konstantin di Nicea. Kredo yang memakai namanya berbunyi:

“Kami menyembah satu Allah dalam Tritunggal.... sang Bapa yaitu Allah, sang Anak yaitu Allah, dan Roh Kudus yaitu Allah; namun mereka bukan tiga allah, tetapi satu Allah.”

Sejumlah para sarjana yang meneliti hal ini lebih mendalam berpendapat bahwa Athanasius tanpa menyusun kredo ini. The New Encyclopedia Britannica mengomentari: “Kredo itu baru dikenal oleh Gereja Timur pada 100 tahun ke-12. Sejak 100 tahun ke-17, para sarjana biasanya setuju bahwa Kredo Athanasia tanpa ditulis oleh Athanasius (meninggal tahun 373) tetapi mungkin disusun di Perancis Selatan pada 100 tahun ke-5.... Pengaruh kredo itu tampaknya terutama hadir di Perancis Selatan dan Spanyol pada 100 tahun ke-6 dan ke-7. Ini dipakai dalam liturgi gereja di Jerman pada 100 tahun ke-9 dan kira-kira sebentar sehabis itu di Roma.”

Pengertian Pribadi dalam Tritunggal

Allah di dalam Alkitab menerangkan Diri untuk manusia yang diciptakanNya sebagai Bapa, Firman (Anak), dan Roh Kudus. Umat Krisitiani mengenal Allah sedemikian rupa dan mewujudkan sebutan Allah Tritunggal: Allah (Bapa), Allah (Anak), dan Allah (Roh Kudus) yaitu inti ajaran Kristen. Ketiga Pribadi yaitu sama, sama kuasanya, dan sama kemuliaannya. Ketiganya satu dalam esensi dan mempunyai sifat (bahasa Inggris: attribute) yang sama. Ke-mahakuasa-an, ke-tidak-berubah-an, ke-mahasuci-an, ke-tidak-tergantung-an, dimiliki oleh masing-masing Pribadi Allah.

Masing-masing Pribadi yaitu Allah, namun ketiga Pribadi tanpa identik ketika orang memanggil-Nya di dalam doa atau ketika Allah mewujudkan karya-Nya bagi penciptaan dan pemeliharaan manusia dan alam semesta, karenanya Allah Bapa bukan Allah Anak; Allah Anak bukan Allah Roh Kudus; dan Allah Roh Kudus bukan Allah Bapa. Ketiganya mampu dibedakan, tetapi di dalam esensi tanpa terpisahkan.

Yohanes Calvin menjelaskan bahwa ketiga Pribadi tersebut tanpa mampu dipisahkan dijadikan tiga sosok yang terpisah.[12] Ketiga gelar tersebut dipakai untuk menunjuk bahwa hadir kekhasan dalam agenda Allah turun ke alam ini.[12] Allah yang turun ke alam, mati dan menderita bukanlah Allah Bapa, melainkan Allah Anak.[12]

Bila ketiga pribadi yaitu satu mengapa satu sama lain berhubungan seolah-olah berbedaan eksistensi satu sama lain? Ketiganya saling berhubungan untuk mengungkapkan eksistensi-Nya yang hakiki dalam Tritunggal; Dia ingin menunjuk Diri-Nya. Yesus Kristus berkata mendukung kemuliaan Allah Bapa, Yesus dijadikan saksi Allah Bapa. Bapa berkata mendukung kemuliaan Yesus Kristus, Bapa dijadikan saksi Yesus Kristus. Roh Kudus hadir mendukung kemuliaan Allah Bapa dan Yesus Kristus, Roh Kudus dijadikan saksi Kemuliaan Allah Bapa dan Putra.

  • Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Diri sendiri berkenan."[13] (Bapa dan Roh Kudus bersaksi)
  • "Apa yang Diri sendiri katakan untukmu, tanpa Diri sendiri katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dia-lah yang menerapkan pekerjaan-Nya.”[14] (Yesus bersaksi)

Ketiga-Nya saling memberikan kesaksian untuk mengesahkan satu sama lain

  • "Kalau Diri sendiri bersaksi tentang diri-Ku sendiri, karenanya kesaksian-Ku itu tanpa jadi."[15]
  • "Dan dalam kitab Tauratmu hadir tertulis, bahwa kesaksian dua orang yaitu jadi."[16]
  • "Ini yaitu untuk ketiga kalinya diri sendiri masuk untuk kamu: Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu agenda jadi"[17]

Allah Bapa

Allah sebagai Bapa yang memelihara, yang memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang dan begitu tertib penuh ketegasan (disiplin). Bapa Sorgawi tanpa pernah sama dengan para bapa (bapak-bapak atau para ayah) alam ini dalam hal kasih dan watak yang tanpa mampu terbandingi dengan kasih dan watak Bapa Sorgawi. Allah sebagai Bapa Sorgawi yaitu Bapa yang sempurna dari segala bapa (bapak-bapak atau para ayah) alam ini yang yaitu cerminan dan rupa (duplikat dan bayangan) dari Sang Bapa Sorgawi yang murni.

Bapa (Kepribadian Bapa) tidaklah lebih tinggi daripada Anak ataupun juga dengan Roh Kudus.

Allah Anak

Allah sebagai teladan dengan Dia merendahkan diri-Nya dalam rupa manusia dan mengenakan nama Yesus yang yaitu Kristus (Allah yang masuk sebagai manusia), taat pada semua hukum yang telah Dia tetapkan, mati di kayu salib, dikuburkan, kemudian bangkit pada hari yang ketiga, dan naik ke surga dan dari sana Dia hendak masuk untuk menghakimi orang yang hidup dan mati. Dia yaitu teladan iman sejati dan sumber kehidupan bagi orang Kristen. Allah telah menunjuk kasih-Nya yang terbesar dengan dijadikan Anak yang mati di kayu salib. Ini yaitu berita Injil yang yaitu daya Allah. Alkitab menerangkan bahwa Anak yaitu yang "Anak Sulung" Allah dari semua anak-anak Allah dimaksudkan bahwa Anak pun yaitu "Sahabat Sejati" yang rela mengorbankan Nyawa-Nya dan tanpa menyayangkannya sama sekali untuk manusia mampu diterima sebagai anak-anak Allah.

Anak (Kepribadian Anak) hadir di dalam Bapa dan Bapa hadir di dalam Anak.

Allah Roh Kudus

Allah sebagai Pembimbing, Pendamping, Penolong, Penyerta, dan Penghibur yang tanpa terlihat, namun hadir dalam hati setiap manusia yang mengaku bahwa Yesus Kristus yaitu Tuhan dan hidup di dalam-Nya.

Roh Kudus bukanlah tenaga giat. Roh Kudus bukanlah kebijaksanaan (pikiran) tertinggi dari seluruh alam jagad kosmik. Roh Kudus bukanlah manusia tokoh pendiri suatu agama baru. Roh Kudus tanpa pernah berbau hal yang mistik. Memang jadi bahwa Allah itu Maha kuasa, tetapi Roh Kudus itu bukan sekedar kuasa atau daya, tetapi Roh Kudus yaitu Allah, karena Allah itu Roh. Dengan demikian Roh Kudus yaitu Pribadi Allah itu sendiri dan yaitu bagian yang tanpa terpisahkan dari Allah.

Kepribadian Roh Kudus tanpa pernah lebih rendah daripada Bapa maupun Anak.

Dasar-dasar Alkitabiah Tritunggal

  • Pada kala penciptaan dalam Kitab Peristiwa Allah berkata: "Marilah Kami ... .", sebutan "Kita" yaitu subjek jamak.
  • Kala Yesus dibaptis di sungai Yordan, Dia menunjuk kepribadian-Nya pada kala yang sama dan muncul bersambung bersama-sama dengan Roh Kudus (dalam manifestasi burung merpati) turun ke atas Anak, dan Bapa berfirman dengan lantang penuh kasih.
  • Kala penciptaan, dimana Bapa mencipta, Anak berfirman, dan Roh Kudus yang memulihkan (melayang-layang) sempurna.
  • Kala Pencurahan Pentakosta, dimana Bapa mengutus, Anak yang memberikan Roh Kudus, dan Roh Kudus tercurah pada murid-murid Yesus yang hadir di atas loteng.
  • Kala Yesus hadir di atas gunung, sehabis Dia meneladani manusia dengan berdoa, Dia menunjuk kemuliaan-Nya dan menampakkan kepribadian-Nya dengan wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya dijadikan putih bersinar seperti terang, kemudian Roh Kudus turun, dan awan yang terang menaungi 3 orang murid Yesus. Bapa dari dalam awan itu memperdengarkan suara-Nya dan berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Diri sendiri berkenan, dengarkanlah Dia."

Antitritunggal

Tanpa hadir pemeluk Kristen yang menghalau doktrin Tritunggal, tetapi beberapa menganggap suatu hal yang kurang penting untuk mendiskusikannya. Seseorang atau satu komunitas yang berasal dari agama lain hadir pada jabatan menyebut diri mereka sebagai "Antitritunggal", namun bervariasi sesual argumen mereka menghalau Tritunggal dan berdasarkan bagaimana mereka mendeskripsikan Tuhan.

Lihat juga

Sumber acuan

  1. ^ Tertullian, Against Praxeas, chapter II
  2. ^ The Oxford Dictionary of the Christian Church (Oxford University Press, 2005 ISBN 978-0-19-280290-3), article Trinity, doctrine of the
  3. ^ Lewis and Short: trinitas
  4. ^ Lewis and Short: trinus
  5. ^ Liddell & Scott, A Greek-English Lexicon. entry for Τριάς, retrieved December 19, 2006
  6. ^ Theophilus of Antioch, To Autolycus, II.XV (retrieved on December 19, 2006).
  7. ^ W.Fulton in the "Encyclopedia of Religion and Ethics"
  8. ^ Theandros, an online Journal of Orthodox Christian Theology and Philosophy, vol. 3, Fall 2005. http://www.theandros.com/htrinity.html "In like manner also the three days which were before the luminaries, are types of the Trinity Τριάδος, of God, and His Word, and His wisdom. And the fourth is the type of man, who needs light, that so there may be God, the Word, wisdom, man."
  9. ^ Against Praxeas, chapter 3
  10. ^ Against Praxeas, bab 2 and in other chapters
  11. ^ History of the Doctrine of the Trinity.
  12. ^ a b c (Indonesia)Yohanes Calvin. 1980. Institutio. Jakarta:PT BPK Gunung Mulia.
  13. ^ Lukas 3:22
  14. ^ Yohanes 14:10
  15. ^ Yohanes 5:31
  16. ^ Yohanes 8:17
  17. ^ 2 Korintus 13:1

Pranala luar

Umum

  • Doctrine of the Trinity Overview of history, doctrinal statements and critics of the doctrine of the Trinity.
  • Pengantar Bahasa Ibrani oleh DR.D.L Baker, DR.S.M.Siahaan,Dr.A.A.Sitompul (ISBN 978-979-415-328-4)
  • Kamus Singkat Ibrani - Indonesia oleh D.L.Baker dan A.A.Sitompul (ISBN 978-979-415-978-1)

Tritunggal

  • The Trinity — Historic Christian Essays by Jonathan Edwards, John Owen, Athanasius, Augustine and more. Extensive resource arguing for the doctrine's biblical nature from a conservative Calvinist POV.
  • [1] Andrei Rublev's icon of the Trinity, with discussion of the history of the Trinity in iconography.
  • Jesus Christ our Creator: A Biblical Defence of the Trinity
  • Catechism of the Catholic Church, chapter on the Creed.
  • The Trinity, the Definition of Chalcedon, and Oneness Theology (defending the Trinity against Modalism)
  • Jesus: God's Wisdom
  • The Divine Claims of Jesus
  • What does the Bible say about the Trinity?
  • Comprehending God — Part 1 mp3 sermon/study from Hope Video Ministries
  • Comprehending God — Part 2 mp3 sermon/study from Hope Video Ministries
  • Amazing Facts Questions Answers about trinity
  • One God in three Persons

Anti-Tritunggal

  • "The Oneness of God" by David K. Bernard (Series in Pentecostal Theology, Volume 1)
  • Christology Series of articles and essays on a Christadelphian discussion forum.
  • Should you believe in the Trinity? — pandangan Saksi Yehovah.
  • Comparing scripture with the Trinity doctrine — Includes a forum.
  • "Trinity" in the Forerunner Commentary — Scriptural evidence against the Trinity belief.
  • Is the Trinity a biblical doctrine? from Iglesia ni Cristo



Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, kategori-antropologi.program-reguler.co.id, dsb-nya.



   Free Online Try Out    Online Registration    Psychotest Tips & Tricks    S2 Class Program    Book Reader    Prayer Times    Online Tuition in the Best 168 PTS    Alqur'an Online    Regular Day College    Study Scholarship Application    All Information    Free Tuition Fees    User book    Afternoon / Evening Course Program    Download Catalogs    Multifarious Discussions    Advanced School Program    Job Fairs


Trinity