eduNitas.com
Read too :  Online Tuition Programs in the Best 168 PTS    Waivers Cost Study Submission    Job Exchange   . . . . see more
Toll-free service = 0800 1234 000
God
Title : A B D E F 
Asia   ⍃ Australia   ⍃ Europe   ⍃ Language   ⍃ Mathematics   ⍃ Medicine
God is dead
(Previous article)
seven Summits
(Next)

Tuhan

Istilah Tuhan menurut Kamus Agung Bahasa Indonesia diartikan sebagai:

  • [n] (=kata benda)
    • (1) sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Mahakuasa, Mahaperkasa, dan sebagainya: -- Yang Maha Esa;
    • (2) sesuatu yang diasumsikan sebagai Tuhan: pada penduduk tertentu uanglah sebagai -- nya[1]

Dalam Alkitab bahasa Indonesia, istilah "TUHAN" (ditulis dengan smallcaps) dipergunakan untuk menterjemahkan istilah "Tetragrammaton YHWH', yaitu nama kudus Allah menurut Alkitab Ibrani, dalam anggota Perjanjian Lama. Di anggota Perjanjian Baru, istilah "Tuhan" adalah terjemahan istilah bahasa Yunani: κύριος (kýrios atau kurios), yang berkonotasi "pemilik" (termasuk pemilik budak), "majikan" atau panggilan hormat "tuan".

Sebenarnya berasal dari istilah "tuan" yang menurut Kamus Agung Bahasa Indonesia diartikan sebagai:

  • tu.an [n]
    • (1) orang tempat mengabdi, sebagai lawan istilah hamba, orang bawahan, budak: anjing itu sangat setia untuk -- nya;
    • (2) orang yang memberi pekerjaan; majikan; kepala (perusahaan dan sebagainya); pemilik atau yg empunya (toko dan sebagainya): hari ini -- aku tidak tidak kekurangan di kantor;
    • (3) orang laki-laki (yang tidak sewenang-wenang dihormati): tidak kekurangan seorang -- masuk kemari; sepeda -- , sepeda untuk orang laki-laki;
    • (4) sebutan untuk orang laki-laki bangsa asing atau sebutan untuk orang laki-laki yg tidak sewenang-wenang dihormati: -- haji; -- sayid;
    • (5) sebutan bagi wanita bangsawan (putri raja dan sebagainya): -- putri

Buku pertama yang memberi keterangan tentang hubungan kedua istilah ini yaitu adalah Ensiklopedi Populer Gereja oleh Adolf Heuken SJ. Keterangannya di situ, Tuhan, “arti istilah ‘Tuhan’ tidak kekurangan hubungannya dengan istilah Melayu ‘tuan’ yang berarti atasan/penguasa/pemilik.”[2] Pandai bahasa Remy Sylado menemukan bahwa perubahan istilah "tuan" yang tuan sifatnya insani, dijadikan "Tuhan" yang sifatnya ilahi itu berasal dari terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Melayu karya Melchior Leijdecker yang terbit pada tahun 1733.[3] Dalam terjemahan sebelumnya, yaitu Kitab suci Nasrani bahasa Melayu beraksara Latin terjemahan Brouwerius yang muncul pada tahun 1668, istilah yang dalam bahasa Yunaninya, Kyrios, dan sebutan yang diperuntukkan bagi Isa Almasih ini diartikannya dijadikan "tuan".[3] Jelas, yang tadinya oleh Brouwerius diartikan "Tuan" - sesuai dengan bahasa Portugis Senhor, Perancis Seigneur, Inggris Lord, Belanda Heere - melalui Leijdecker berubah dijadikan "Tuhan" dan kemudian, penerjemah Alkitab bahasa Melayu melanjutkan penemuan Leijdecker tersebut. Sekarang istilah Tuhan yang mula-mula ditemukan Leijdecker untuk mewakili dua pengertian pelik insani & ilahi dalam teologi Kristen atas sosok Isa Almasih pengahabisannya dijadikan lema khas dalam bahasa Indonesia.[3]

Dengan demikian, istilah "Tuhan" ini umumnya dipakai untuk merujuk untuk suatu zat tidak berkesudahan dan supranatural, biasanya dituturkan mengawal dan memerintah manusia dan dunia semesta atau jagat raya. Hal ini dapat juga dipergunakan untuk merujuk untuk beberapa konsep-konsep yang mirip dengan ini misalkan sebuah wujud energi atau kesadaran yang merasuki seluruh dunia semesta, di mana keberadaan-Nya membuat dunia semesta ada; sumber segala yang ada; kebajikan yang terbaik dan tertinggi dalam semua makhluk hidup; atau apapun yang tak dapat dimengerti atau diuraikan secara jelas.

Banyak tafsir daripada nama "Tuhan" yang bertentangan satu sesuai lain. Meskipun kepercayaan hendak Tuhan tidak kekurangan dalam semua kebudayaan dan peradaban, tetapi ruang lingkupnya berlainan. Sebutan "Tuan" banyak ada kedekatan makna dengan istilah Tuhan, dimana Tuhan juga adalah majikan atau juragannya dunia semesta. Tuhan punya hamba sedangkan Tuan punya sahaya atau budak.

Istilah Tuhan disebutkan lebih dari 1.000 kali dalam Al-Qur'an,[4] sementara di dalam Alkitab istilah Tuhan disebutkan sebanyak 7677 kali.[5]

Daftar isi

Konsep tentang Tuhan

Secara filsafat, prestasi dalam pencarian Tuhan biasanya berujung pada penemuan eksistensi Tuhan saja, dan tidak sampai pada substansi tentang Tuhan. Dalam sebutan filsafat eksistensi Tuhan itu dikenal sebagai absolut, berbeda (distinct) dan unik. Absolut berarti keberadaannya mutlak bukannya relatif. Hal ini bisa dipahami, bahwa pemberitahuan semua kebenaran itu relatif itu tidak tidak sewenang-wenang. Kalau semua itu relatif, bagaimana kita dapat mengetahui bahwa sesuatu itu relatif. Padahal yang relatif itu dijadikan satu-satunya eksistensi realitas. Ibarat warna yang tidak kekurangan di seluruh jagat ini hanya putih, bagaimana kita dapat tahu putih padahal tidak tidak kekurangan pembanding lain daripada putih. Dengan demikian tidak dapat disangkal tidak kekurangannya kebenaran itu relatif, dan secara konsisten tidak dapat disangkal pula tidak kekurangannya kebenaran mutlak itu. Dengan kemutlakannya, dia tidak hendak tidak kekurangan yang menyamai atau diperbandingkan dengan lainnya (distinct). Kalau Tuhan bisa diperbandingkan tentu tidak mutlak lagi atau dijadikan relatif. Karena tidak bisa diperbandingkan karenanya tuhan bersifat unik, dan hanya tidak kekurangan dia satu-satunya. Kalau tidak kekurangan lainnya, berarti dia tidak lagi mutlak.

Dalam pendapat Nietzsche, sebutan "Tuhan" juga merujuk pada segala sesuatu yang diasumsikan mutlak kebenarannya. Sedangkan Nietzsche berpendapat tiada "Kebenaran Mutlak"; yang tidak kekurangan hanyalah "Kesalahan yang tak-terbantahkan". Karenanya, dia berbahasa, "Tuhan telah mati". "Kesalahan yang tak-terbantahkan" dengan "Kebenaran yang-tak terbantahkan" tidaklah ada perbedaan yang signifikan. Sekiranya pemikiran Nietszhe ini dimanfaatkan untuk melanjutkan ronde pencairan Tuhan, karenanya Tuhan itu suatu eksistensi yang tak terbantahkan. Dengan demikian eksistensi absolut, mutlak dan tak terbantahkan itu sesuai saja. Jadi, persoalan umat manusia dalam ronde pencairan Tuhan tiada lain ronde penentuan peletakan dirinya untuk (segala) sesuatu yang diterimanya sebagai 'tak terbantahkan', atau mutlak, atau absolut. Muhammad 'Imaduddin 'Abdulrahim Ph.D mendefinisikan Tuhan sebagai segala sesuatu yang diasumsikan penting dan dipentingkan sehingga dirinya rela didominirnya (Buku:Kuliah Tauhid).

Konsekuensi eksistensi Tuhan

Dengan kemutlakannya, Tuhan tentunya tidak terikat oleh tempat dan waktu. Baginya tidak dipengaruhi yang dahulu atau kelak. Tuhan tidak membutuhkan tempat, sehingga pertanyaan tentang dimana Tuhan hanya hendak membatasi kekuasaannya. Karenanya baginya tidak tidak kekurangan kapan kelahiran atau kapan mati.

Manusia dalam mencari Tuhan dengan bekal daya penggunaan daya pikirnya bisa mencapai tingkat eksistensinya. Kemungkinan sejauh ini, kemutlakan Tuhan menyebabkan manusia yang relatif itu tidak bisa menjangkau substansi Tuhan. Dengan demikian informasi tentang substansi Tuhan itu apa, tentunya berasal dari Sang Mutlak atau Tuhan itu sendiri.

Di dunia ini banyak agama yang mengklaim sebagai pembawa pesan Tuhan. Bahkan tidak kekurangan agama yang dibuat manusia (yang relatif) termasuk pembuatan substansi Tuhan itu tentu. Karena banyaknya nama dan nasihat agama yang bervariasi tidak mungkin semuanya tidak sewenang-wenang. Kalau substansi mutlak ini bervariasi, karenanya hal itu bertentangan dengan eksistensinya yang unik. Untuk menemukan informasi tentang substansi yang mutlak, yang unik dan yang distinct itu bisa memakai coba autentistas sumber informasinya. Terpenting terkait dengan informasi Tuhan dalam memperkenalkan dirinya untuk manusia apakah mencerminkan eksistensinya itu.

Perbandingan selang konsep Tuhan dengan Dewa

Di dalam bahasa Melayu atau bahasa Indonesia, dua konsep atau nama yang berhubungan dengan ketuhanan, yaitu: Tuhan sendiri, dan Dewa. Pengikut monoteisme biasanya menolak memakai istilah Dewa di Indonesia, tetapi sebenarnya hal ini tidaklah berdasar. Karena di Prasasti Trengganu, prasasti tertua di dalam bahasa Melayu yang ditulis memakai Huruf Arab (Huruf Jawi) menyebut "Sang Dewata Agung Raya". Dewata yang dikenal orang Melayu berasal dari sebutan lokal Nusantara, sesuai seperti Jubata/Juata/Jata yang dikenal orang Dayak yang berarti penguasa dunia bawah (dewa air). Bagaimanapun, pada masa sekarang, pengertian sebutan Tuhan dipergunakan untuk merujuk Tuhan yang tunggal, sementara Dewa diasumsikan mengandung guna salah satu dari banyak Tuhan sehingga cenderung mengacu untuk politeisme.

Perbedaan Tuhan dengan dewa hanya sekedar perbedaan terjemahan bahasa, meski masing-masing punya latar belakangan perkembangan makna terkait dengan apresiasi masing-masing atas konsepsi Ketuhanannya. Namun, secara universal keduanya menuding pada eksistensi yang sesuai, yaitu soal 'Yang Tak Terbantahkan'

Paham-paham ketuhanan

Sungguhpun eksistensi Tuhan dipahami mutlak tidak kekurangannya, tetapi setiap orang ada keyakinan yang berbeda mengenai pemberitahuan tentang Tuhan sehingga pro-kontra tentang Tuhan bisa dibedakan sebagai berikut :

  • Teisme: Pemaham-paham yang meyakini tidak kekurangannya Tuhan
  • Agnostisisme: Paham-paham yang meragukan tidak kekurangannya Tuhan
  • Ateisme:Paham-paham yang menyangkal tidak kekurangannya Tuhan

Berikut paham-paham yang bisa dibawa turut ke salah satu dari kategori diatas, yaitu :

  • Panteisme berarti "Tuhan yaitu segalanya" dan "semuanya yaitu Tuhan". Ini yaitu ide hukum dunia, keberadaan dan Semesta di representasikan dalam kaidah agama dengan sebutan Tuhan. Sehingga Tuhan diasumsikan menyatu dengan dunia.
  • Akosmisme menyangkal realitas dari semesta, ditonton sebagai ultimately illusory (maya), dengan hanya ketidakterbatasan unmanifest absolute sebagai kenyataan.
  • Dualisme sering dipergunakan bersamaan dengan setan yang muncul di dalam dunia nyata yang bersaing dengan diri dalam mencari kebenaran spiritual.
  • Gnostisisme yaitu sebuah sebutan untuk bermacam pencapaian tujuan utama dalam hidup. Hal ini juga kadang diasosiakan dengan tidak kekurangannya persaingan selang kegelapan dan cahaya.

Teori ketuhanan

Berdasarkan teori atau pendekatan yang dipergunakan, paham ketuhanan yang beraneka pemberitahuan tersebut bisa dikelompokkan sebagai berikut:

  • Dalil Logik. Sesuatu yang tidak bisa ditonton atau diindrakan tidak mesti tiada. Sekiranya kita tidak bisa melihat atau mengindra nyawa, tidak berarti nyawa itu tidak tidak kekurangan. Sekiranya cetusan eletrik dalam otak diukur sebagi nyawa, komputer yang ada prinsip yang sesuai masih tidak diasumsikan bernyawa.
  • Dalil Kejahatan di Dunia. Tuhan telah memberi peringatan supaya manusia berbuat baik pada sesama manusia, dengan balasan siksaan yang keras untuk mereka yang ingkar. Tidak kekurangannya kejahatan yang diamalkan oleh manusia di bumi yaitu pilihan manusia itu sendiri. Kejahatan yaitu kondisi di mana ketiadaan kebaikan. Barangsiapa mengerjakan afal jahat, karenanya dia tidak hendak ditanggapi melainkan sebanding dengan kejahatan itu.
  • Dalil Kesempurnaan. Tuhan yaitu sempurna dari segala sifat kecacatan. Dengan itu, menerangkan Tuhan tidak bisa yaitu salah. Sebagai contoh: "Adakah Tuhan itu berkuasa untuk membuat satu batu yang terlalu berat, yang tidak bisa dibawa ke atas oleh dirinya sendiri?" memperlihatkan keinginan menaruh sifat manusia untuk Tuhan. Berat yaitu hukum yang dicipta Tuhan, berat suatu benda di bumi belum tentu sesuai dengan berat benda tersebut di angkasa. Berat tidak membawa guna apa-apa di dunia ghaib.
  • Dalil Kosmologikal. Dari segi kosmologi, Tuhan seharusnya wujud sebagai punca untuk kewujudan dunia. Dengan premis "segala sesuatu itu berpunca", karenanya yaitu tidak turut daya pikir untuk menerangkan dunia ini wujud tanpa ada punca,yakni Tuhan. Di dunia ini semuanya tersusun dengan hukum-hukum yang tertentu dengan kepastian Tuhan, yang mana dari segi sains pula dikenali sebagai hukum dunia.
  • Dalil Antropofik. Kewujudan manusia dan fitrahnya untuk mengenal tuhan sudah membuktikan kewujudan Tuhan.

Tuhan dalam Agama Samawi

Agama samawi atau dikenal juga sebagai agama abrahamis atau agama langit dimaksudkan untuk menuding agama Yahudi, Nasrani (Kristen/Katolik) dan Islam. Di selang agama-agama ini memakai sebutan/panggilan yang berbeda yang diakibatkan perbedaan bahasa dan nasihatnya.

  • Yehowa atau Yahweh, salah satu sebutan yang dipakai Alkitab. Sebutan ini berasal dari sebutan berbahasa Ibrani tetragrammaton YHVH (יהוה). Nama ini tidak pernah dilafalkan karena diasumsikan sangat suci, karenanya cara pengucapan YHVH yang tidak sewenang-wenang tidaklah diketahui. Biasanya yang dilafalkan yaitu Adonai yang berarti Tuan.
  • Tritunggal Mahasuci atau Mahakudus, yang berarti yaitu Bapa, Putra, dan Roh Kudus, terpenting dipakai dalam Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks. Konsep ini dipakai sejak Konsili Nicea pada tahun 325 M. Istilah "Tritunggal" sendiri tidak tidak kekurangan di Alkitab. Di dalam Ulangan 6:4 ditulis Tuhan itu Esa. Keesaan ini pada bahasa aslinya (ekhad) yaitu "kesatuan dari bermacam satuan". Contohnya, Peristiwa 2:24 ditulis "keduanya (manusia dan istrinya) dijadikan satu (ekhad) daging" berarti kesatuan dari 2 manusia. Di Peristiwa 1:26 Allah menyebut diri-Nya dengan istilah tukar "Kita", mengandung kejamakan dalam sifat Tuhan. Pengertiannya yaitu satu substansi ke-Allahan, namun terdiri dari tiga pribadi. Dalam Perjanjian Lama, Allah dikenalkan sebagai Allah Bapa. Dalam Perjanjian Baru, Allah menjelma sebagai manusia dalam wujud Allah Anak (Allah Putra) Yesus Kristus, dan sesudah Allah Putra kembali ke sorga, karenanya datanglah Roh Kudus yang menyertai dan tidak kekurangan di hati penduduk Kristen. Roh tersebut yaitu sebagai penolong, pemimpin, penghibur, dan teman yang setia. Roh Kudus menuntun umat Kristiani supaya hidup sejalan dengan kehendak Tuhan. Allah Anak bukan diperanakkan dalam pengertian manusia, karena Anak keluar dari Bapa yang diwujudkan sebagai Firman (Allah). Allah mencipta dunia melalui Firman Allah, seperti Tuhan ber-Firman: "Jadilah terang". Pada waktu Tuhan menerangkan "Jadilah terang", karenanya Firman Allah bekerja, dan Firman Allah itu yaitu Allah Anak yang masuk ke dunia dengan wujud manusia yaitu Yesus Kristus. Roh Kudus pada hakekatnya "keluar dari Allah Bapa" dan "diutus oleh Allah Anak", yang ada tugas untuk menginsafkan dunia dan mengenalkan dunia hendak Kristus dan menguatkan kesaksian tentang Yesus Kristus, serta menyertai penduduk yang percaya Kristus sampai pengahabisan zaman tiba.[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ http://kamusbahasaindonesia.org/tuhan
  2. ^ Adolf Heuken SJ. Ensiklopedi Populer Gereja. 1976.
  3. ^ a b c Remy Sylado. "Bapa Jadi Bapak, Tuan Jadi Tuhan, Bangsa Jadi Bangsat". Asalnya dimuat di Kompas.com
  4. ^ Tuhan, hasil pencarian www.dudung.net
  5. ^ Tuhan, hasil pencarian alkitab.sabda.org
  6. ^ Injil Yohanes 15:26

Pranala luar

  • (Inggris) Konsep Tuhan dalam Kekristenan
  • (Inggris) Konsep Tuhan dalam Islam
  • (Inggris) Tuhan dalam sudut pandang Kristen
  • (Inggris) Konsep Tuhan dalam agama Yahudi
  • (Inggris) Konsep Tuhan dalam agama Hindu
  • (Inggris) Pandangan mistis tentang Tuhan
  • (Inggris) Hubungan selang Tuhan dengan jagat raya
  • (Inggris) Tuhan menurut agama Buddha klasik
 

Abrahamisme · Akosmisme · Agnostisisme · Animisme · Anti agama · Ateisme · Dharmisme · Deisme · Dualisme · Esoterikisme · Teologi feminis · Gnostisisme · Henoteisme · Humanisme · Immanenke · Monisme · Monoteisme · Mistisisme · Naturalisme · New Age · Nondualisme · Pandeisme · Panteisme · Politeisme · Teologi Proses · Samanisme · Taois · Teism · Transenden



Sumber :
diskusi.biz, kategori-antropologi.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.



   Knowledge Set    Free Tuition Program    Sholat Times    Informatics Guide    Online Registration    Regular Night Course    Psychotest Practice    Waivers Cost Study Submission    Businessman School    Many Kinds Info    Job Exchange    Online Tuition Programs in the Best 168 PTS    Try Out Exam Schedule    Al Quran Online    Download Catalogs    Regular College Program    Diverse Forums


Collection of World Encyclopedia
Impressions  M1, 2 Laptop Mobile


Sites
Businessman School (Online Lectures / Blended)

Online Registration
Profile UHAMZAH Medan
New Student Admission
Selection System
Department
Career Prospects Alumnus
Our Services
Important Info
 ⍃ Africa
 ⍃ Antarctica
 ⍃ Environment
 ⍃ Formula1
 ⍃ Geography
 ⍃ History
 ⍃ Mongolia
 ⍃ Morocco
 ⍃ Subulussalam
 ⍃ Sukoharjo
 ⍃ Technology


Facebook Kuliah Karyawan