Penangkapan Yesus

Babak dari seri tentang
Yesus Kristus

Title jesus.jpg

Nama dan julukan
YesusKristusMesiasIsa AlmasihJuruselamat

Yesus Kristus dan Kekristenan
KronologiLahirSilsilah
PembaptisanPelayananMukjizat
PerumpamaanPerjamuan TerakhirPenangkapan
PengadilanPenyalibanKematian
PenguburanKebangkitanKenaikan
Kedatangan keduaPenghakiman

Petunjuk utama Yesus Kristus
MesiasKotbah di Bukit
Doa Bapa KamiHukum Kasih
Perjamuan MalamAmanat Besar

Pandangan terhadap Yesus
Pandangan Kristen
Pandangan Islam
Pandangan Yahudi
Yesus dalam sejarah
Yesus dalam karya seni

Penangkapan Kristus lukisan Caravaggio, ca. 1602.

Penangkapan Yesus yaitu suatu peristiwa dramatik yang dicatat dalam kitab-kitab Injil. Setelah penangkapan ini, Yesus Kristus akhir diadili dan penghabisannya dihukum mati dengan disalibkan. Yesus ditangkap di taman Getsemani, tidak berapa lama setelah makan perjamuan terakhir Paskah dengan murid-murid-Nya. Penangkapan ini terjadi di malam hari atau menjelang dini hari, pada tanggal 14 bulan Nisan, yaitu hari pertama Hari Raya Roti Tak Beragi (Paskah Yahudi)[1][2]

Pengkhianatan Yudas

Penangkapan Kristus by Fra Angelico, c. 1440, melukiskan Yudas Iskariot dan Simon Petrus, yang memotong telinga Malkhus, seorang hamba Kayafas.
  • Injil Matius dan Injil Markus menaruh awal pengkhianatan Yudas Iskariot setelah peristiwa pengurapan Yesus oleh Maria, saudara Lazarus, di rumah Simon si kusta, di kota Betania, 6 hari sebelum Paskah.[3] Injil Yohanes mencatat bahwa Yudas Iskariot menggalang murid-murid Yesus untuk menunjukkan rasa tidak suka, bahwa minyak narwastu yang mahal itu dibuang percuma untuk mengurapi kepala dan kaki Yesus Kristus. Hal itu dijelaskannya bukan karena Yudas memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena dia yaitu seorang pencuri; dia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.[4] Yesus menegurnya bahwa pengurapan ini untuk mempersiapkan penguburan-Nya, sehingga kemungkinan Yudas dijadikan marah tersinggung dan juga kecewa karena Yesus tidak beragak-agak untuk memberontak terhadap orang Romawi, melainkan malah bersiap untuk mati.
  • Karenanya masuklah Iblis ke dalam Yudas, dan pergilah dia untuk imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana dia bisa menyerahkan Yesus untuk mereka. Yudas berkata: "Apa yang hendak kamu berikan untukku, supaya diri sendiri menyerahkan Dia untuk kamu?" Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji hendak memberikan uang untuknya, 30 uang perak. Dan mulai kala itu Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus tanpa setahu orang jumlah.[5]
  • Keempat Injil sepakat bahwa pengkhianatan ini terjadi beberapa hari sebelum malam penangkapan Yesus.

Pengumuman di Perjamuan Terakhir

  • Ketika mereka sedang makan, Yesus berkata: "Diri sendiri berkata untukmu, sesungguhnya seorang di antara kamu hendak menyerahkan Aku."[6] yaitu untuk para pemuka agama yang membenci Yesus. Ditambah juga "Lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, benar bersama dengan Diri sendiri di meja ini."[7]
  • Yesus memberi peringatan untuk pengkhianat tanpa buka identitasnya: "Anak Manusia memang hendak pergi berlandaskan dengan yang benar tertulis tentang Dia, hendak tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Yaitu semakin baik bagi orang itu sekiranya dia tidak dilahirkan."[8]
  • Murid-murid Yesus yang tidak tahu siapa orang yang dimaksudkan merasa sedih mendengar hal tersebut. Mereka memandang seorang untuk bedanya, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya. Berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan diri sendiri, ya Tuhan?" termasuk Yudas Iskariot yang bertanya: "Bukan diri sendiri, ya Rabi?" Ucap Yesus kepadanya: "Engkau telah menyebutkannya.".[9]
  • Penghabisannya Simon Petrus memberi isyarat untuk Yohanes, yang bersandar tidak jauh untuk Yesus, di sebelah kanan-Nya dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!" Murid yang duduk tidak jauh Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"[10]
  • Yesus menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Diri sendiri mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang hendak menyerahkan Aku." atau menurut catatan Yohanes: "Dialah itu, yang untuknya Diri sendiri hendak memberikan roti, sesudah Diri sendiri mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Dia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya untuk Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, dia kerasukan Iblis. Karenanya Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera." Tetapi tidak benar seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu ajaran, apa maksud Yesus menyebutkan itu untuk Yudas. Karena Yudas memegang kas benar yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia melakukan babak membeli apa-apa yang butuh untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa untuk orang miskin. Yudas menerima roti itu lewat segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.[11]
  • Yudas sudah tahu ke mana Yesus dan murid-murid-Nya hendak pergi setelah perjamuan malam itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.[12] Dia segera menemui imam-imam kepala untuk mempersiapkan penangkapan Yesus.
  • Sesudah Yudas pergi, Yesus memulai pengajarannya, tetapi tidak terus di tempat itu. Yesus dan murid-murid-Nya menyanyikan nyanyian pujian, akhir pergi ke Bukit Zaitun, sementara terus memberikan pengajaran.[13]

Di taman Getsemani

Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ benar suatu taman dan Dia turut ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.[14] Tempat itu bernama Getsemani.[15]

Yesus berdoa tiga kali

  • Lewat Dia berkata untuk murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Diri sendiri pergi ke sana untuk berdoa"[16]
  • Ucapnya pula: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."[17]
  • Dan Dia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus, Yakobus dan Yohanes, serta-Nya.[18]
  • Karenanya mulailah Dia merasa sedih, sangat takut dan gentar, kata-Nya untuk mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."[19]
  • Dia menjauhkan diri dari mereka agak sepelempar batu jaraknya, berlutut, merebahkan diri ke tanah dan berdoa, supaya, sekiranya mungkin, kala itu lewat dari pada-Nya.[20]
  • Katanya: "Ya Abba, Ya Bapa-Ku, tidak benar yang absurd bagi-Mu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lewat dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."[21]
  • Karenanya seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi daya kepada-Nya.[22]
  • Dia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya dijadikan seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.[23] Kondisi keringat darah ini dikenal di alam medis sebagai hematidrosis.
  • Setelah itu Dia balik untuk murid-murid-Nya itu dan mendapati ketiganya sedang tidur, karena dukacita. Dan Dia berkata untuk Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup bersiap-siap satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."[24]
  • Lewat Dia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa yang itu juga. Kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lewat, kecuali apabila Diri sendiri meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"[25]
  • Dan ketika Dia balik pula, Dia mendapati mereka sedang tidur, karena mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya.[26]
  • Dia membiarkan mereka di situ lewat pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.[27]
  • Sesudah itu Dia masuk balik untuk ketiga kalinya untuk murid-murid-Nya dan berkata untuk mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, kalanya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa." disambung pula: "Cukuplah. Kalanya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Diri sendiri sudah tidak jauh."[28]

Ciuman Yudas

  • Waktu Yesus masih berkata datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan akbar orang, sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang membawa senjata (pedang dan pentung) sempurna dengan lentera dan suluh, disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi dan tua-tua bangsa Yahudi. Yudas berjalan di depan mereka.[29]
  • Yudas menghampiri Yesus untuk mencium-Nya. Yudas yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini untuk mereka: "Orang yang hendak kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia." Dan segera dia maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Salam Rabi," lewat mencium Dia. Karenanya ucap Yesus kepadanya: "Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?" (Matius mencatat: "Hai teman, untuk itukah engkau datang?")[30]

Perlawanan

  • Injil Yohanes dengan cara khusus mencatat: Karenanya Yesus, yang tahu semua yang hendak menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata untuk mereka: "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya untuk mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Dia berkata untuk mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. Karenanya Dia bertanya pula: "Siapakah yang kamu cari?" Ucap mereka: "Yesus dari Nazaret." Jawab Yesus: "Telah Kukatakan untukmu, Akulah Dia. Bila Diri sendiri yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi." Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa."[31]
  • Karenanya majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.[32]
  • Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang hendak terjadi, berkatalah mereka: "Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?"[33]
  • Lewat Simon Petrus, seorang dari mereka yang menyertai Yesus dan yang membawa pedang, mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya untuk hamba Imam Akbar sehingga putus telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.[34]
  • Ucap Yesus untuk Petrus: "Sudahlah itu. Sarungkan pedangmu itu karena barangsiapa memakai pedang, hendak binasa oleh pedang. Atau kausangka, bahwa Diri sendiri tidak bisa berseru untuk Bapa-Ku, supaya Dia segera mengirim semakin dari dua belas pasukan malaikat menolong Aku? Bila begitu, bagaimanakah hendak digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang menyebutkan, bahwa harus terjadi demikian? Bukankah Diri sendiri harus minum cawan yang disampaikan Bapa kepada-Ku?"[35]
  • Lewat Dia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.[36]
  • Pada kala itu Yesus berkata untuk orang banyak: "Sangkamu Diri sendiri ini penyamun, karenanya kamu masuk sempurna dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Diri sendiri duduk memberi pelajaran di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Hendak tetapi semua ini terjadi supaya genap yang benar tertulis dalam kitab nabi-nabi (Kitab Suci). Inilah kala kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu."[37]

Murid-murid melarikan diri

  • Lewat semua murid itu membiarkan tidak terikat Dia dan melarikan diri.[38]
  • Benar seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, tetapi dia meninggalkan kainnya dan lari dengan telanjang.[39]

Yesus ditangkap

Karenanya pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lewat mereka membawa-Nya mula-mula untuk Hanas, karena Hanas yaitu mertua Kayafas, yang pada tahun itu dijadikan Imam Besar.[40]

Galeri Lukisan

Referensi

Lihat juga

Pustaka tambahan

  • Brown, Raymond E. An Introduction to the New Testament Doubleday 1997 ISBN 0-385-24767-2
  • Brown, Raymond E. et al. The New Jerome Biblical Commentary Prentice Hall 1990 ISBN 0-13-614934-0
  • Kilgallen, John J. A Brief Commentary on the Gospel of Mark Paulist Press 1989 ISBN 0-8091-3059-9
  • Miller, Robert J. Editor The Complete Gospels Polebridge Press 1994 ISBN 0-06-065587-9


Sumber :
indonesia-info.net, kategori-antropologi.ptkpt.net, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.