Search in Collection of World Encyclopedia | |
|
Suku JawaSuku Jawa |
---|
Tokoh Jawa terkenal; dari atas ke bawah: baris atas: Raden Wijaya, Tribhuwana Tunggadewi, Gajah Mada, Diponegoro, Raden Saleh. baris tengah: Pakubuwono X, Kartini, Sukarno, Suharto, Sudirman. baris bawah: Anggun C. Sasmi, Sri Mulyani Indrawati, Abdurrahman Wahid, Megawati Sukarnoputri, Dian Sastrowardoyo. | | Jumlah populasi |
---|
± 100.000.000 (2009) | Kawasan dengan populasi yang signifikan |
---|
| Bahasa |
---|
Jawa, Indonesia, Melayu (dituturkan oleh komunitas yang berdomisili di Malaysia dan Singapura), Belanda (hanya dipakai oleh yang tinggal di Belanda dan Suriname) | Agama |
---|
Islam, Kristen (termasuk Katolik dan Protestan), Kejawen, Hindu, Buddha dan Konghucu[2] (semua resmi). | Kelompok etnik terdekat |
---|
suku Sunda, suku Madura, suku Bali. |
Seorang gadis Jawa di kira-kira tahun 1900 Suku Jawa (Jawa ngoko: wong Jowo, krama: tiyang Jawi) adalah suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setidaknya 41,7% warga Indonesia adalah etnis Jawa. [3] Selain di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Suku Jawa juga mempunyai sub-suku, seperti suku Osing, orang Samin, suku Bawean/Boyan, Naga, Nagaring, suku Tengger dan sebagainya.[4] Selain itu, suku Jawa hadir pula yang hadir di negara Suriname, Amerika Tengah karena pada masa kolonial Belanda suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja dan sekarang suku Jawa disana dikenal sebagai Jawa Suriname. BahasaSuku bangsa Jawa beberapa mulia menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari. Dalam sebuah survei yang diadakan majalah Tempo pada awal puluh tahun 1990-an, belum cukup lebih hanya 12% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, kira-kira 18% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja. Bahasa Jawa mempunyai aturan perbedaan kosa kata dan intonasi berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan cakap, yang dikenal dengan unggah-ungguh. Aspek kebahasaan ini mempunyai pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat orang Jawa biasanya sangat sadar hendak status sosialnya di masyarakat. KepercayaanOrang Jawa beberapa mulia secara nominal baik hidupnya Islam. Tetapi hadir juga yang baik hidupnya Protestan dan Katolik. Mereka juga terdapat di daerah pedesaan. Penganut agama Buddha dan Hindu juga ditemukan pula di antara masyarakat Jawa. Hadir pula agama kepercayaan suku Jawa yang dinamakan sebagai agama Kejawen.[5] Kepercayaan ini terutama berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal hendak sifat sinkretisme kepercayaannya. Semua budaya luar diresap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadangkala dijadikan kabur. ProfesiMayoritas orang Jawa berprofesi sebagai petani, namun di perkotaan mereka mendominasi pegawai negeri sipil, BUMN, bagian DPR/DPRD, pejabat eksekutif, pejabat legislatif, pejabat kementerian dan militer. Orang Jawa adalah etnis paling banyak di alam artis dan model. Orang Jawa juga banyak yang bertugas di luar negeri, sebagai buruh kasar dan pembantu rumah tangga. Orang Jawa mendominasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri terutama di negara Malaysia, Singapura, Filipina, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Taiwan, AS dan Eropa. Stratifikasi sosialMasyarakat Jawa juga terkenal hendak pembagian golongan-golongan sosialnya. Pandai antropologi Amerika yang ternama, Clifford Geertz, pada tahun 1960-an membagi masyarakat Jawa dijadikan tiga kelompok: kaum santri, abangan dan priyayi. Menurutnya kaum santri adalah penganut agama Islam yang taat, kaum abangan adalah penganut Islam secara nominal atau penganut Kejawen, sedangkan kaum Priyayi adalah kaum bangsawan. Tetapi dewasa ini argumen Geertz banyak ditentang karena ia mencampur golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi sosial ini juga sulit dilangsungkan dalam menggolongkan orang-orang luar, misalkan orang Indonesia lainnya dan suku bangsa non-pribumi seperti orang keturunan Arab, Tionghoa, dan India. SeniOrang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, yaitu pementasan wayang. Repertoar cerita wayang atau lakon beberapa mulia berdasarkan wiracarita Ramayana dan Mahabharata. Selain pengaruh India, pengaruh Islam dan Alam Barat hadir pula. Seni batik dan keris adalah dua bentuk ekspresi masyarakat Jawa. Musik gamelan, yang juga dijumpai di Bali memegang peranan penting dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa. Tokoh-tokoh Jawa - Abdurrahman Wahid, Mantan Presiden Republik Indonesia.
- Ahmad Dahlan, Ulama (Kyai) dan pendiri organisasi Muhammadiyah.
- Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia.
- Hasyim Asyari, Pendiri Nahdatul Ulama.
- HM. Soeharto, Mantan Presiden Republik Indonesia.
- Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta
- Julius Darmaatmadja, Uskup Luhur Jakarta dan Mantan Ketua KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) 2000-2006.
- Khofifah Indar Parawansa, Politikus dan Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.
- Megawati Soekarno Poetri, Mantan presiden republik indonesia dan sekaligus presiden wanita pertama di Indonesia
- Nurcholish Madjid, Cendekiawan dan budayawan.
- Paul Salam Soemohardjo, Ketua Parlemen Suriname dan Ketua Partai Pertjaja Luhur di Suriname.
- Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral.
- RA. Kartini, Pahlawan Nasional.
- Saifullah Yusuf, Mantan Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Sekarang memegang jabatan Wakil Gubernur Jawa Timur.
- Soekarno, Proklamator dan mantan Presiden Republik Indonesia.
- Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia.
- Wage Rudolf Supratman, Pencipta lagu "Indonesia Raya".
- Wahid Hasjim, Pahlawan nasional Indonesia dan menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia
Galeri Catatan kaki- ^ Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Warga Indonesia Hasil Sensus Warga 2010. Badan Pusat Statistik. 2011. ISBN 9789790644175.
- ^ http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2006/02/04/149.html peresmian konghucu, diakses 15 mei 2012
- ^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003.
- ^ http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html
- ^ (Indonesia) "Suku Jawa" (html). Retrieved 12 Januari 2012.
Sumber - (Inggris) Clifford Geertz.1960. The religion of Java. Glencoe : The Free press of Glencoe
Lihat jugaSuku Jawa di Indonesia |
---|
| Sumatera | - Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Bengkulu
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Kepulauan Bangka Belitung
| |
---|
| Jawa | - Jakarta
- Jawa Barat
- Banten
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
|
---|
| Kalimantan | - Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
|
---|
| Nusa Tenggara | - Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
|
---|
| Sulawesi | - Sulawesi Barat
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Gorontalo
|
---|
| Maluku | |
---|
| Papua | |
---|
|
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, kategori-antropologi.program-reguler.co.id, dsb. |
| |
| |