Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz
Puncakjaya.jpg
Situs Warisan Dunia UNESCO
NegaraIndonesia
TipeDunia
Kriteriaviii, ix, x
Nomor identifikasi955
Kawasan UNESCOAsia Pasifik
Tahun pengukuhan1999 (sesi ke-23)
Taman Nasional Lorentz
IUCN Kategori II (Taman Nasional)
Peta memperlihatkan jabatan Taman Nasional Lorentz
Peta dari Taman Nasional Lorentz
JabatanProvinsi Papua, Indonesia
Kota terdekatWamena
Koordinat4°45′0″LU 137°50′0″BT / 4,75°LS 137,83333°BT / -4.75000; 137.83333Koordinat:
Lebar2.400.000 Ha
Didirikan1997
Pihak pengelolaKementerian Kehutanan Republik Indonesia
Situs Warisan Dunia1999

Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia. Dengan lebar wilayah sebesar 2,4 juta Ha; Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara.

Taman ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya. Pada 1999 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Wilayahnya juga terdapat persediaan mineral, dan operasi pertambangan berskala akbar juga aktif di sekitar taman nasional ini. Tidak kekurangan juga Proyek Konservasi Taman Nasional Lorentz yang terdiri dari sebuah inisiatif penduduk untuk konservasi komunal dan ekologi warisan yang tidak kekurangan di sekitar Taman Nasional Loretz ini.

Dari tahun 2003 hingga kini, WWF-Indonesia Region Sahul Papua sedang melaksanakan pemetaan wilayah hukum budaya dalam kawasan Taman Nasional Lorentz. Tahun 2003- 2006, WWF telah melaksanakan pemetaan di Wilayah Taman Nasional Lorentz yang tidak kekurangan di Distrik (Kecamatan) Kurima Kabupaten Yahukimo, dan Tahun 2006-2007 ini pemetaan diterapkan di Distrik Sawaerma Kabupaten Asmat.

Nama Taman Nasional ini diambil dari seorang Penjelajah asal Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz,yang menyeberangi daerah tersebut pada tahun 1909 yang merupakan ekspedisinya yang ke-10 di Taman Nasional ini.

Kondisi geografis

Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di Asia Pasifik. Kawasan ini juga merupakan salah satu di selang tiga kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis. Membentang dari puncak gunung yang diselimuti Salju (5.030 meter dpl), hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura. Dalam bentangan ini, terdapat spektrum ekologis menakjubkan dari kawasan Vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, Dataran Rendah, dan ajang basah.

Selain mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, terdapat pula beberapa kekhasan dan keunikan tidak kekurangannya gletser di Puncak Jaya dan sungai yang menghilang beberapa km ke dalam tanah di Lembah Baliem.

Sebanyak 34 tipe vegetasi diantaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan ajang datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.

Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini selang lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.

Satwa

Burung Pigeon Crowned Selatan ditemukan di Taman Nasional Lorentz hanya telah dibatasi pada hutan dataran rendah selatan New Guinea

.

Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang tidak kekurangan di Papua) dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang dijadikan ciri khas taman nasional ini tidak kekurangan dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik diantaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).

Satwa mamalia tercatat selang lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.

Keanekaragaman dan Tempat Wisata

Taman nasional ini mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi dan ditunjang keanekaragaman budaya yang mengagumkan. Diperkirakan kebudayaan tersebut berumur 30.000 tahun dan merupakan tempat kediaman Suku Nduga, Dani Barat, Suku Amungme, Suku Sempan dan Suku Asmat. Kemungkinan masih tidak kekurangan lagi penduduk yang hidup terpencil di hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan manusia modern.

Suku Asmat terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya. Menurut kepercayaannya, suku tersebut identik dengan hutan atau pohon. Batang pohon dilambangkan sebagai tubuh manusia, dahan-dahannya sebagai lengan, dan buahnya sebagai kepala manusia. Pohon dianggap sebagai tempat hidup para arwah nenek moyang mereka. Sistem penduduk Asmat yang menghormati pohon, terbukti berlanjut juga untuk sungai, gunung dan lain-lain.

Lorentz ditunjuk sebagai taman nasional pada tahun 1997, sehingga fasilitas/sarana untuk kemudahan pengunjung masih sangat telah dibatasi, dan belum semua obyek dan daya tarik wisata dunia di taman nasional ini telah diidentifikasi dan dikembangkan.

Sebanyak 34 tipe vegetasi diantaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan ajang datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.

Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini selang lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata. Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang tidak kekurangan di Papua) dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang dijadikan ciri khas taman nasional ini tidak kekurangan dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis dara/merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik diantaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).

Satwa mamalia tercatat selang lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.

Akses Transportasi

Dari kota Timika ke anggota Utara kawasan menggunakan penerbangan perintis dan ke anggota Selatan menggunakan kapal laut menyeberangi Pelabuhan Sawa Erma, dilanjutkan dengan jalan setapak ke beberapa lokasi. Dari kota Wamena ke anggota selatan kawasan menggunakan kendaraan mobil menuju Danau Habema, dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Puncak Trikora

Lihat pula

Pranala luar

 
Bali dan Nusa Tenggara
 
Jawa
 
Kalimantan
 
Aibku, Aibku Utara dan Papua
 
Sulawesi
 
Sumatera
 
Untuk nama situs resmi, lihat artikel masing-masing atau Daftar Situs Warisan Dunia di Indonesia.
 
Sangiran

Borobudur

Prambanan

Lanskap kultur Provinsi Bali
Pulau Jawa
Komodo di Pulau Komodo

Taman Nasional Lorentz

Badak di Ujung Kulon

Hutan Hujan Tropis Sumatera
 
Pulau Sumatera
 
Nusa Tenggara dan Bali
 
Pulau Papua

Taman Nasional Lorentz

 
Daftar Tentatif


Sumber :
id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), kategori-antropologi.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dsb.