Regency of Simeulue
Change to impressions  M1, 2 Laptop Mobile
Collection of World Encyclopedia         Title A B C E F G 
Astronomy   ⛤ Bireuen   ⛤ Deiyai   ⛤ Georgia   ⛤ Northern Ireland   ⛤ South America   ⛤ Table of Content   ⛤ Technology
Search in Collection of World Encyclopedia   
Regency of Simalungun  (Previous)(After thisRegency of Sintang

Kabupaten Simeulue

Kabupaten Simeulue
Simbol Kabupaten Simeulue
Simbol Kabupaten Simeulue
Motto: "Simeulue Ate Fulawan" Berarti "Simeulue Berhati Emas"
Lokasi Aceh Kabupaten Simeulue.svg
Peta lokasi Kabupaten Simeulue
Koordinat: -
ProvinsiAceh
Landasan hukumUU RI No. 48 Tahun 1999
Tanggal4 Oktober 1999
Ibu kotaSinabang
Pemerintahan
 - DAURp. 345.242.688.000.-(2013)[1]
Lebar2.125,02 km²
Populasi
 - Total84.704 jiwa (2010)
 - Kepadatan36
Demografi
 - Kode lahan telepon0650
Pembagian administratif
 - Kampong138
 - Situs webhttp://www.simeuluekab.go.id

Koordinat:

Kabupaten Simeulue yaitu salah satu kabupaten di Aceh, Indonesia. Sah kurang lebih 150 kilometer dari lepas sama sekali pantai barat Aceh, Kabupaten Simeulue berdiri tegar di Samudera Indonesia. Kabupaten Simeulue adalah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999, dengan harapan pembangunan kian ditingkatkan di kawasan ini.

Ibukota Kabupaten Simeulue yaitu Sinabang, kalau dinyatakan dengan logat daerah yaitu Si navang yang bermula dari legenda Navang. Navang yaitu si pembuat garam saat dahulu di daerah Babang (pintu datang teluk Sinabang. Dahulunya Navang menciptakan garam dengan membendung cairan laut yang datang ke pantai Babang, seterusnya dikeringkan lalu menjadilah garam. Garam Navang lambat laun terjadi diketahui di sekitar Ujung Panarusan hingga ke Lugu. Jika warga membutuhkan garam, maka mereka akan menuju si Navang, yang lambat laun konsonan 'V' pada Navang berubah terjadi Nabang. Sementara Sibigo ibukota disktrik Simeulue Barat bermula dari kata/kalimat CV dan Co karena masa-masa pendudukan dahulu, Sibigo yaitu lokasi perusahaan pengolahan kayu Rasak - sejenis kayu sangat keras setara dengan Jati - yang dikirim ke Belanda via laut.

Karena posisi geografisnya yang terisolasi dari Pulau Sumatera, hiruk-pikuk konflik di Aceh daratan tidak pernah berimbas di kawasan ini, bahkan tidak sah pergerakan GAM di kawasan kepulauan ini.

Daftar konten

Disktrik

Pembagian Wilayah Disktrik di Kabupaten Simeulue

Kabupaten Simeulue dibagi terjadi 10 disktrik yaitu:

Warga

Hampir seluruh warga kepulauan ini sangat memuja-muja Islam. Warga kawasan ini juga berprofil seperti orang Cina, dengan kulit kuning dan sipit dan mempunyai bahasa yang selisih dengan Aceh daratan.

Bahasa

Terdapat tiga bahasa utama yang dominan dalam pergaulan sehari-hari yakni bahasa Devayan, bahasa Sigulai, dan bahasa Leukon. Bahasa Devayan umumnya dipergunakan oleh warga yang berdomisili di Disktrik Simeulue Timur, Teupah Selatan, Teupah Barat, Simeulue Tengah dan Teluk Dalam. Bahasa Sigulai umumnya dipergunakan warga di Disktrik Simeulue Barat, Alafan dan Salang. Sedangkan bahasa Leukon dipergunakan khususnya oleh warga Kampong Langi dan Lafakha di Disktrik Alafan. Lain daripada itu dipergunakan juga bahasa pengantar (lingua franca) yang dipergunakan menjadi bahasa perantara sesama warga yang selisih bahasa di Simeulue yaitu bahasa Jamu atau Jamee (tamu), permulaannya dibawa oleh para perantau niaga dari Minangkabau dan Mandailing.

Kecerdikan budi

Warga Simeulue mempunyai norma budaya dan kecerdikan budi tersendiri selisih dengan saudara-saudaranya di daratan Aceh, salah satunya yaitu seni Nandong, suatu seni nyanyi bertutur diiringi gendang tetabuhan dan biola yang ditampilkan semalam suntuk pada acara-acara tertentu dan istimewa. Terdapat pula seni yang sangat digemari beberapa akbar warga, seni Debus, yaitu suatu seni bela diri kedigjayaan kekebalan tubuh paling penting dari tusukan bacokan pedang, rencong, ikatan besi membara, bambu, serta benda-benda tajam yang lain, dan dari seni ini pulalah para pendekar Simeulue acap diundang ke mancanegara.

Sejarah Pembentukan Kabupaten Simeulue

Ronde meningkatkan status Simeulue terjadi Kabupaten telah dirintis sejak lama dan kelahiran dari harapan luhur warga Simeulue sendiri yaitu melewati prakarsa sejumlah tokoh dan segenap komponen warga. Tonggak sejarah perjuangan ini dimulai sejak Kongres Rakjat Simeulue yang sedianya diterapkan pada tahun 1956, namun terkendala saat itu dan baru diterapkan pada tahun 1957. Salah satu bukti sejarah yang masih sah saat ini yaitu dokumen Hasil Putusan Kongres Rakjat Kewedanaan Simeulue (Dok Rasmal Kahar) dan sebuah spanduk usang pelaksanaan kongres tersebut yang telah lusuh dimakan usia. Saat itu Gubernur Aceh, Prof. Ali Hasjmi melaksanakan kunjungan ke Simeulue pada tahun 1957 menjadi bangun dukungan beliau terhadap konten pernyataan Kongres Rakjat Simeulue dalam upaya ronde meningkatkan status Simeulue.

Seterusnya pada tahun 1963 kembali diselenggarakan musyawarah Luan Balu dan dilanjutkan Musyawarah Rakyat Simeulue dan tahun 1980, dimana hasil semua pertemuan tersebut hanya sah satu kata dan satu tekad bahwa Simeulue wajib berubah status terjadi Kabupaten Otonom. Seiring dengan perjalanan waktu, perjuangan tidak berubah dilangsungkan oleh tokoh-tokoh warga Simeulue, sehingga atas perjuangan yang begitu gigih dan tak kenal lelah tersebut, kita memperoleh dukungan dari beragam pihak yaitu dari DPRD Tingkat I Aceh dan DPRD Tingkat II Aceh Barat.

Perkembangan seterusnya sehabis Drs. H. Muhammad Amin dilantik terjadi Pembantu Bupati Simeulue, upaya ini terus digulirkan dengan sungguh-sungguh dan terbukti pada tahun 1995 Gubernur Aceh menurunkan tim pemutakhiran data ke Simeulue yang diiringi dengan kedatangan Dirjen Bangda ke Simeulue pada tanggal 12 Desember 1995.

Menjadi kesudahan dari perjalanan ini, yaitu dengan datangnya Dirjen PUOD, DPODS, dan Komisi II DPR-RI pada tanggal 30 Maret 1996 dan menyiapkan rapat umum di depan pendopo Pembantu Bupati Simeulue. Dimana pada saat itu, J. Sondakh selangku Ketua Komisi II DPR-RI mengatakan rapat hari ini seakan-akan sidang DPR-RI di luar gedung karena lengkap didatangi oleh empat fraksi yaitu: Fraksi Golkar, PPP, PDI dan Fraksi Utusan Daerah dan beliau berjanji dalam waktu tidak begitu lama Simeulue akan ditingkatkan statusnya. Alhamdulillah berkat Rahmat Allah SWT, akhir-akhirnya hasil dari semua kunjungan tersebut serta niat dan doa yang tulus dari seluruh warga Simeulue, Presiden Republik Indonesia Bapak H. Mohammad Soeharto pada tanggal 13 Agustus 1996 menandatangani PP 53 tahun 1996 tentang ronde meningkatkan status wilayah Pembantu Bupati Simeulue terjadi Kabupaten Administratif Simeulue. Seterusnya pada tanggal 27 September 1996 bertempat di DPRD Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Kabupaten Administratif Simeulue diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Bapak Yogie S. Memet sekaligus melantik Drs. H. Muhammad Amin menjadi Bupati Kabupaten Administratif Simeulue.

Simeulue telah berubah status meskipun masih bersifat administratif, seluruh warga menyambut gembira disertai rasa syukur menggema dari Ujung Batu Belayar hingga batu Si Ambung-Ambung. Kabupaten yang dianggap mimpi oleh beberapa warga semasa ini telah hadir nyata dalam kehidupan warga Simeulue. Status baru ini telah menambah semangat yang tinggi untuk berjuang menggapai satu tahap lagi yaitu daerah otonom.

Untuk hingga upaya itu segala potensi dikerahkan, daya upaya dan tenaga dicurahkan, keringat bercucuran dimana semua anak pulau bahu membahu dan disertai dengan doa yang senantiasa dipanjatkan demi sebuah cita-cita. Akhir-akhirnya Allah SWT mengabulkan apa yang diinginkan, sehingga melewati UU No. 48 Tahun 1999 lahirlah Kabupaten Simeulue dan Kabupaten Bireun menjadi Kabupaten Otonom dalam khazanah Pemerintahan Indonesia.

Seterusnya pada tanggal 12 Oktober 1999 Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Ad Interim Faisal Tanjung meresmikan kelahirannya Kabupaten Simeulue dan tanggal inilah yang terjadi menjadi hari jadi Kabupaten Simeulue yang setiap tahunnya diperingati.

Pemimpin Kabupaten Simeulue

Semasa kurun waktu sejak proklamasi kemerdekaan, Kabupaten Administratif dan Kabupaten Otonom Simeulue diberi ajaran oleh beberapa orang wedana, Pembantu Bupati dan Bupati menjadi berikut :

Periode Kewedanaaan dan Pembantu Bupati

  1. Teuku Raja Mahmud (1945-1950)
  2. Muhammad Hasan Basri (1950-1955)
  3. Hasbi Usman (1955-1958)
  4. Tjoet Mamad (1958-1962)
  5. Teuku Raja Mahmud (1962-1964)
  6. Teuku Banta Bugis (1964-1965)
  7. Tgk. Muhammad Rasyidin (1965-1969)
  8. Letkol Ali Hasan (1969-1972)
  9. Mayor Juliadin (1972-1977)
  10. Mayor Kassah (1977-1984)
  11. Drs. H. Adriman Kimat (1984-1994)
  12. Drs. H. Muhammad Amin (1994-1996)

Periode Administratif

  1. Drs. H. Muhammad Amin (1996-1999)
  2. H. T. Yusuf, SH (2000-2001)
  3. Drs. H. Zulkarnaen Jafar (2001-2002)

Periode Otonom

  1. Drs. H. Darmili dan Drs. H. Ibnu Abban GT Ulma (Bupati dan Wakil Bupati Definitif Pertama) (2002-2007)
  2. H. Dermawan, MM (Pejabat Bupati) (2007 sd terpilihnya Bupati Periode ke-2)
  3. Drs. H. Darmili dan Drs. H. Ibnu Abban GT Ulma (Bupati dan Wakil Bupati Definitif ke-2). Wakil Bupati Drs. H. Ibnu Abban GT Ulma hanya dapat menemani Bupati Drs. H. Darmili satu tahun lamanya, disebabkan beliau wafat. Seterusnya tugas Wakil Bupati ditukarkan oleh Drs. M. Yunan T.
  4. Ir. H. Nurman Daud Shamad, MM, Pejabat Bupati (Mei 2012-Juli 2012)
  5. Drs. H. Riswan. NS dan Hasrul Edyar, S. Sos, M. AP (2012-2017)

Pembentukan DPRK Simeulue

Pembentukan DPRD Simeulue perdana dilaksanakan melewati upaya yang serius, melewati sebuah tim yang mewakili unsur Pemerintah dan Partai Politik yaitu menjadi berikut: Drs. Safii Agur ; Unsur Pemerintah (Kakansospol) Menjadi Ketua Tim, Satria Mandala, Golkar ; sekretaris, H. Umar Darwis, PPP ; Anggota, TM. Hasbi Mahmud, PAN ; anggota, H. Azharuddin Agur, S. Pd, Golkar ; Anggota, Maruddin Hadiar, BBA FKPPI ; Anggota, Rasyidinsyah, PDIP ; Anggota, M. Noor H, PAN ; Anggota, Drs. Rusdam. MD, PKB ; Anggota,

Tim ini berjuang sejak dari Provinsi Aceh hingga ke Jakarta dan akhir-akhirnya keluar peresmian pembentukan DPRD dan anggota hasil Pemilu tahun 1999. Periode pertama DPRD Kabupaten Simeulue diberi ajaran oleh Azharuddin Agur, S. Pd dengan para wakil ketua yaitu Umar Darwis dan Rasyidinsyah (Seterusnya ditukarkan oleh Rapian, SE, sehabis Rasyidinsyah meninggal dunia). Untuk periode ke dua diberi ajaran oleh Muhammad Daudsyah dengan wakil ketua Drs. H. Mandar M. Adam dan H. TM. Hasbi Mahmud. Pada periode ke 3 DPRK Simeulue diberi ajaran oleh H. Aryaudin dengan wakil ketua M. Asdarmansyah Mas, SE dan Iduarmin MK, SH (digantikan oleh Hasdian Yasin, SP sehabis Iduarmin meninggal dunia).

Potensi

Peternakan

Salah satu andalan Kabupaten Simeulue yang terjadi ciri khas yaitu kerbau simeulue yang meski ukurannya kecil, namun rasa dagingnya lebih manis daripada kerbau di daratan Sumatera. Kerbau ini banyak dijual keluar Pulau Simeulue dan, karena mutunya prima, harganya pun terjadi tinggi.

Kelautan

Di dalam satu sepuluh tahun terakhir hasil pulau Simeulue yang sangat terkenal yaitu Lobster (udang laut) yang cukup akbar ukurannya dan telah diekspor ke luar daerah seperti Ajang, Jakarta dan bahkan ke luar negeri hingga Singapura dan Malaysia.

Perkebunan

Kabupaten ini terkenal dengan hasil cengkehnya dimasa lalu era tahun 1970 s/d 1990. Hasil perkebunan rakyat yang lain di selangnya yaitu kopra yang bermula dari pohon kelapa yang tumbuh subur di sepanjang pantai Pulau Simeulue, lain daripada itu sah perkebunan kelapa sawit milik Pemerintah Daerah bernama Perusahaan Daerah Kelapa Sawit (PDKS) yang terdapat di Disktrik Teluk Dalam dan Teupah Selatan.

Kehutanan

Sedangkan hasil hutan yang terjadi sumber utama pabrik meubel di Cirebon, Jawa Barat yaitu rotan. Diinginkan pula dalam tahun 2008 hasil perkebunan kelapa sawit murni milik rakyat dan swakelola Pemerintah Kabupaten Simeulue akan membuahkan hasil yang nantinya diinginkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Simeulue.

Pariwisata

Simeulue mempunyai potensi tamasya yang cukup menarik. yaitu"

  1. Tamasya selancar, sah di pantai Matanurung, Pantai Nancawa, Pulau Teupah dan lain-lainnya.
  2. Tamasya Pantai, yaitu Pantai Busung, Ganting, Pantai Pasir Tinggi, Alafan, Along dan lain-lainnya.
  3. Danau, yaitu Danau Cairan Tawar Teluk Dalam, Danau Laulo dan lain-lainnya.
  4. Bahari, Pulau Siumat, Pulau Simanaha, Pulau Teupah, Pulau Batu Berlayar, dan lain-lainnya.

Minyak bumi

Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Penelitian Geologi dan Kelautan Jerman (BGR) menemukan potensi minyak (hidrokarbon) dalam jumlah sangat akbar di perairan timur laut Pulau Simeulue, Provinsi Aceh. Prediksi sementara jumlah kandungan minyak yang sah sekitar 107,5-320,79 miliar barel. "Temuan ini hasil penelitian kami dengan Kapal Penelitian Sonne, yang tujuan permulaannya untuk mengetahui detail deformasi struktur geologi di daerah busur muka (fore arc) pasca tsunami 26 Desember 2004," kata Dr Yusuf Surachman, Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Dunia BPPT, di Jakarta, Senin (11/2) seperti dikutip Antara. Dibandingkan dengan cadangan minyak bumi milik Arab Saudi yang volumenya hingga 264,21 miliar barrel. Temuan itu, sesuai keadaan Yusuf, sangat signifikan. Sedangkan nilai volume di perairan timur laut Pulau Simeulue itu dihitung minimal 17,1 x 109 m³ dan maksimal volume total 51 x 109 m³. "Perkiraan volume berdasar volume reservoir yang dihitung atas landasan sejumlah asumsi, yakni seismik dua dimensi, karbonat build-up bermodel melingkar, faktor pengali elongasi selang 0,5-1,5 dan porositas 30 persen," ujarnya.

Gempa bumi dan tsunami

Pusat gempa bumi Samudra Hindia 2004 yang terletak di utara Simeulue

Gugusan Kepulauan Simeulue yang terdiri beberapa pulau akbar dan kecil (± 40 buah) sah tepat di atas persimpangan tiga palung laut terbesar dunia, yakni pada pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Australia dan lempeng Samudera Hindia. Sehingga pada saat terjadinya gempa bumi dan tsunami tanggal 26 Desember 2004 yang ber-episentrum di ujung barat Pulau Simeulue, pulau ini mengalami kerusakan sarana prasarana sangat parah. Namun jumlah korban jiwa kesudahan suatu peristiwa kejadian tersebut relatif minim, perihal ini disebabkan warga setempat sudah mengetahui secara turun temurun kejadian yang dinamakan menjadi smong,karena kejadian serupa yakni tsunami pernah terjadi pada tahun 1907 sehingga apabila terjadi gempa akbar diiringi oleh surutnya cairan laut dari bibir pantai secara drastis dan mendadak, maka otomatis tanpa disuruh seluruh warga, tua muda, akbar kecil laki-laki dan perempuan beranjak membelakangi lokasi menuju tempat-tempat ketinggian atau perbukitan guna menghindar dari terjangan smong atau tsunami tersebut.

Kearifan Smong

Warga Simeulue menyampaikan teguran memperingatkan tradisional tsunami melewati ‘tutur’ secara turun temurun dari generasi ke generasi melewati tuturan, nanga-nanga, sikambang dan nandong (seni tradisional Simeulue berupa dendang). Smong (nama lain dari tsunami dalam bahasa Simeulue), yaitu sebuah bentuk pemahaman kecerdikan budi yang telah mengalami ronde pengendapan berpuluh tahun dalam memori kolektif warga Pulau Simeulue. Karena telah terjadi memori kolektif maka smong telah terjadi anggota dari jati diri warga Simeulue. Potongan syair tentang itu dapat ditemukan pada senandung pengantar tidur anak-anak di Pulau Simeulue.

Istilah smong diketahui warga Simeulue sehabis tragedi tsunami pada hari Jumat, 4 Januari 1907. Gempa disertai tsunami dahsyat yang terjadi di wilayah perairan Simeulue masih pada zaman pendudukan Hindia Belanda. Kejadian tsunami ini tercatat dalam buku Belanda S-GRAVENHAGE, MARTINUSNIJHOF, tahun 1916 yang telah diartikan ke dalam bahasa Indonesia.

Saat itu warga Simeulue belum mengetahui tentang tsunami ini, laut yang tiba-tiba surut pasca gempa terjadi daya tarik bagi warga pesisir pantai, karena ditemukannya banyak ikan-ikan yang terdampar. Beberapa akbar warga pesisir berlarian ke arah pantai dan berebut ikan-ikan yang terdampar tersebut, namun secara mengejutkan tiba-tiba seterusnya datanglah tsunami yang menderu-deru dari arah laut lepas sama sekali, beberapa akbar warga meninggal atas kejadian itu. Dan beberapa yang selamat, terjadi saksi mata atas kejadian smong dan menuturkannya untuk generasi mendatang supaya berhati-hati terhadap kejadian serupa.

Pada saat gempa dan tsunami Aceh tahun 2004 yang lalu di seluruh wilayah Kabupaten Simeulue lebih dari 1.700 rumah hancur tersapu tsunami, akan namun jumlah korban jiwa yang meninggal yaitu 6 jiwa. Apabila diperkirakan di Pulau Simeulue rata-rata penghuni satu rumah yaitu 5 jiwa, maka jumlah total manusia yang rumahnya diterjang tsunami lebih dari 8.500 jiwa. Atau sekitar 10 % dari total jumlah warga Kabupaten Simeulue. Perihal ini berarti pada saat itu sah ronde evakuasi besar-besaran dalam kurun waktu kurang dari 10 menit secara serempak di seluruh wilayah pantai Pulau Simeulue yang panjang garis pantainya hingga 400 kilometer. Mengingat bahwa infrastruktur telekomunikasi di Kabupaten Simeulue sangat berhingga maka kejadian mobilisasi massa tersebut yaitu kejadian yang luar biasa.

Kejadian serupa itu hanya dapat dilaksanakan oleh sebuah pemahaman bersama yang kuat dengan persepsi yang sama terhadap satu objek tertentu. Sehingga pada saat kejadian yang sangat genting perihal ini telah terjadi pengetahuan umum yang merata, yang dengan hanya satu sandi tertentu yang dinyatakan maka perihal tersebut akan terjadi pergerakan massa yang sangat masif yang bergerak dengan kecepatan tinggi secara bersama-sama, walaupun mereka sah pada daerah yang terpisah-pisah.

Kata SMONG yaitu kata sandi yang dipahami bersama oleh seluruh warga Pulau Simeulue untuk melukiskan terjadinya gelombang raksasa sehabis terjadinya gempa akbar. Mereka bukan hanya segala sesuatu yang diajarkan kata tersebut saja, namun juga mereka segala sesuatu yang diajarkan tindakan apa yang wajib dilaksanakan apabila kejadian tersebut terjadi. Ditengah tidak demikianlah keadaanya sistem teguran memperingatkan dini tsunami yang memadai, kecerdikan budi smong yang adalah salah satu bentuk kearifan lokal (local wisdom) warga Kabupaten Simeulue telah mengambil alih fungsi teknologi. Dan terbukti pula kecerdikan budi ini telah meyelamatkan warga Kabupaten Simeulue dari bencana yang lebih akbar. Warga dunia yang juga mengetahui lemahnya sistem teguran memperingatkan dini tsunami di sepanjang pantai barat Sumatera takjub mengamati keajaiban yang terjadi di Pulau Simeulue. Perihal ini seterusnya mendesak warga dunia melewati ISDR (International Strategy for Disaster Reduction) memberikan penghargaan SASAKAWA AWARD untuk warga Kabupaten Simeulue. ISDR yaitu lembaga dibawah Perhimpunan Bangsa-bangsa (United Nations) yang memberikan perhatian pada upaya-upaya warga mengurangi kerusakan dan kerugian kesudahan suatu peristiwa bencana. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Simeulue Drs H Darmili mewakili seluruh warga Kabupaten Simeulue pada tanggal 12 Oktober 2005 yang lalu di Bangkok, Thailand.

Penghargaan tersebut yaitu bangun pengakuan dunia internasional pada daya kecerdikan budi smong menjadi sistem teguran memperingatkan dini tsunami. Kecerdikan budi smong kian menemukan pengakuan ditengah keadaan bahwa sebelum tsunami 26 Desember 2004, tidak sah sistem teguran memperingatkan dini tsunami di sepanjang pantai barat Sumatera yang sangat rawan gempa dan tsunami. Ditinjau dari sisi linguistik, terbentuknya kata smong cukup dekat dengan bunyi yang mendengung saat ombak menyerang bergulung-gulung. Di warga Simeulue, smong berarti ombak akbar yang datang bergulung-gulung yang didahului oleh gempa yang sangat akbar. Fenomena yang diketahui warga dunia dengan istilah tsunami. Pemahaman tentang smong ini tertanam kuat dalam memori warga Simeulue dari anak-anak hingga orang tua.

Kuatnya penanaman smong dalam ingatan warga Simeulue menampakkan bahwa smong telah mengalami ronde pengendapan yang lama sehingga lambat laun terjadi memori kolektif dalam bentuk sistem nilai warga. Dalam sistem warga Simeulue, penyampaian sebuah pesan hingga tertanam terjadi memori kolektif warga hanya dapat dilaksanakan melewati media lisan. Nandong menjadi sebuah seni tradisi lisan warga Simeulue memegang fungsi penting dalam membangun memori kolektif tersebut. Dengan demikian nandong dalam warga Simeulue tidak hanya melakukan fungsi klasik pantun atau syair yaitu menjadi media penyampai isyarat, pendidikan, pencatat sejarah dan hiburan. Nandong telah hingga pada fungsi tertinggi kecerdikan budi lisan yaitu pembangun memori kolektif warga. Fungsi ini yang menciptakan nandong efektif membangun perilaku warga Simeulue dalam merespon fenomena dunia gempa bumi yang diiringi tsunami.

Berikut ini pantun atau syair tentang smong dalam bahasa Simeulue yang dikirimkan secara turun temurun dalam menyikapi kewaspadaan dini terhadap kejadian tsunami :

DevayanSigulaiIndonesia
Enggel mon sao curitoLongola amba curitoDengarlah sebuah tuturan
Inang maso semonanPado jaman nafe'ePada zaman dahulu
Manoknop sao fanoTobanam amba kampongTenggelam satu kampong
Uwi lah da sesewanNak daya feila la curitokanBegitulah mereka ceritakan
Unen ne alek linonYa lunen afe dahuluDiawali oleh gempa
Fesang bakat ne maliLentuk Bakat yu ekhi ebaDisusul ombak yang akbar sekali
Manoknop sao hampongTobanam mahalek negeriTenggelam seluruh negeri
Tibo-tibo mawiTibo - tiboTiba-tiba saja
Anga linon ne maliBo dahulu ni abe leJika gempanya kuat
Uwek suruik sahuliIdane yu ata'aDisusul cairan yang surut
Maheya mihawaliRongkap akhuliSegeralah cari
Fano me singa tenggiBanuami yu ala waTempat kalian yang lebih tinggi
Ede smong kahanneNak daya emong deiniItulah smong namanya
Turiang da nenektaCurito nenek moyang taSejarah nenek moyang kita
Miredem teher ereLongola ekhi - ekhiIngatlah ini betul-betul
Pesan dan navi daAmanah afe nasehatlaPesan dan nasihatnya

[Sumber Armidin] Translate to Sigulai by Odank Smile

Pemekaran Daerah

Kota Sinabang

Sinabang adalah ibukota Kabupaten Simeulue akan dinaikkan terjadi kotamadya. Disktrik yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi :

  1. Simeulue Timur
  2. Teupah Selatan
  3. Teupah Tengah

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 

Pranala luar

  • (Indonesia) UURI No.48 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Simeulue


Kabupaten Simeulue, Aceh
 
Disktrik
Simbol Kabupaten Simeulue
 
Kabupaten
Aceh Barat  • Aceh Barat Daya  • Aceh Akbar  • Aceh Jaya  • Aceh Selatan  • Aceh Singkil  • Aceh Tamiang  • Aceh Tengah  • Aceh Tenggara  • Aceh Timur  • Aceh Utara  • Bener Meriah  • Bireuen  • Gayo Lues  • Nagan Raya  • Pidie  • Pidie Jaya  • Simeulue
Simbol Provinsi Aceh
 
Kota
 


Sumber :
kategori-antropologi.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, dsb.



 Entrepreneur Class Program
 Psychological Test Questions
 Tuition free of charge Program
 Guide book
 Download Brochures
 Job Fairs
 Encyclopedia
Online Register
Scholarship Info
eduNitas.com
Being Successful is Easy
Sites
Executive Tuition Program (Online Lectures)

Profile PTS-PTS
New Student Admission
Department each PTS
Study Program + Career
Our Services
Got Career Baru
Important Info
 ⛤ Animals
 ⛤ Bau-Bau
 ⛤ Bitung
 ⛤ Economics
 ⛤ Europe
 ⛤ Formula1
 ⛤ History
 ⛤ Politics
Collection of Sites Main
Collection of Sites Regular Morning Tuition
Collection of Sites Graduate Class
Collection of Sites Entrepreneur Class
Collection of Sites Night Lecture
 Graduate Class
 Online College in the Best 168 PTS
 Online Try Out Platform
 Online Registration
 Relief Money Study Request
 Sundry Forums
 Sundry Sponsorship
 Prayer Schedule
 Qur'an Online
 Night Lecture
 Regular Morning Tuition Program




Regency of Simeulue