Kabupaten Aceh Jaya yaitu salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya dibuat sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.
Kabupaten Aceh Jaya, khususnya disktrik Jaya terkenal dengan profil penduduknya yang khas. Beberapa penduduk Disktrik Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana telah tersedia yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya adalah keturunan prajurit Portugis pada masa 100 tahun ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja kawasan itu.
Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan turut Islam, menikah dengan penduduk setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka masa inilah yang terlihat khususnya di disktrik Jaya (sekitar 75 kilometer arah barat daya Banda Aceh).
Pemerintahan
Kabupaten Aceh Jaya terwujud pada tanggal 22 Juli 2002, adalah wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 disktrik, 21 mukim dan 172 udik, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.
Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Jaya, secara yang didirikan organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang adalah kantor disktrik. Jumlah keseluruhan Pegawai Negeri Sipil daerah yang bertugas di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sebanyak 1.148 orang. Sementara itu jumlah wakil penduduk yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Penduduk Daerah (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 masih sebanyak 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil penduduk merasakan pergantian antar waktu, terutama diakibatkan oleh beberapa anggota DPRD yang wafat pada masa terjadinya bencana gempa dan tsunami.
Kondisi geografi
Kabupaten Aceh Jaya adalah wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai lebih tanpa cukup 160 kilometer. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tanpa terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar selang 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar selang 29,9-31,4 °C.
Batas wilayah
Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN) yang adalah sensus penduduk sesudah bencana lingkungan kehidupan gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilangsungkan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil jumlah penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sebanyak 4.031.589 jiwa. Sementara itu jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tersebut sebanyak 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.
Potensi
Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu daerah yang sangat berdasarkan untuk budidaya bermacam jenis komoditi pertanian, adun jenis tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk daerah Zona Pertanian di selang beberapa kabupaten yang telah tersedia di Provins NAD. Disamping itu area yang tersedia untuk budidaya pertanian masih cukup luas. Sub sektor peternakan juga sangat menjanjikan untuk lebih ditingkatkan di daerah ini memikirkan wilayah berupa padang rumput yang masih luas tersedia.
Untuk perikanan laut juga dijadikan andalan daerah ini karena semua disktriknya bersamaan batasnya langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, beberapa akbar komoditi pertanian merasakan penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini diakibatkan oleh rusaknya areal budidaya bermacam komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom sampai disktrik Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga diakibatkan lumpuhnya kota Calang sebagai sentra penyediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian bedanya.
Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau merasakan penurunan yang sangat akbar dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sebanyak 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata merasakan penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.
Referensi
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15.
- ^ http://www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf
Kabupaten Aceh Jaya, Aceh |
---|
| Disktrik | | |
---|
|
Sumber :
m.andrafarm.com, kategori-antropologi.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb.