Sistem presidensial

Anggota dari seri artikel tentang
Politik
Topik utama Daftar artikel politik Ekonomi politik Filsafat politik Politik menurut negara Politik menurut pembagian negara Sejarah politik Sejarah politik dunia
Sistem politik Anarkis Demokrasi Direksional Ekonomi campuran Federasi Feodalisme Kapitalis Liberalis Kediktatoran Komunis Meritokrasi Monarki Negara-kota Parlementer Presidensial Semi-presidensial Teokrasi
Disipilin akademik Ilmu politik Ilmuwan politik Hubungan internasional (teori) Politik perbandingan
Administrasi publik Birokrasi Birokrasi tingkat rendah Adhockrasi
Kebijakan Kebijakan publik (Doktrin hukum) Kepentingan umum Kebijakan luar negeri
Organ pemerintahan Pemisahan kekuasaan Pembagian kekuasaan Legislatif Eksekutif Yudikatif Komisi pemilihan umum
Topik lain Kedaulatan Teori perilaku politik Biologi dan kecenderungan politik
Subseri Pemilihan umum Sistem pemilihan umum Pemungutan suara Federalisme Bentuk pemerintahan Ideologi Kampanye politik Partai politik
Portal politik

Sistem presidensial (presidensial), atau dikata juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif.

Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:

• Presiden yang dipilih penduduk memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.
• Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tanpa bisa saling menjatuhkan.
• Tanpa tidak kekurangan status yang tumpang tindih selang badan eksekutif dan badan legislatif.

Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tanpa bisa dijatuhkan sebab rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih tidak kekurangan mekanisme untuk mengontrol presiden. Bila presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan sebab pelanggaran-pelanggaran terbatas, pada umumnya seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya.

Model ini dianut oleh Amerika Serikat, Filipina, Indonesia dan sebagian akbar negara-negara Amerika Latin dan Amerika Tengah.

Ciri-ciri sistem presidensial

Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu :

• Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.
• Kekuasaan eksekutif presiden diangkatkan berdasarkan demokrasi penduduk dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan penduduk.
• Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
• Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan kepada kekuasaan legislatif).
• Kekuasaan eksekutif tanpa bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
• Kekuasaan eksekutif tanpa bisa dijatuhkan oleh legislatif.

Kelebihan dan kelemahan sistem presidensial

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial:

• Badan eksekutif lebih stabil jabatannya sebab tanpa tergantung pada parlemen.
• Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu terbatas. Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina adalah enam tahun dan Presiden Indonesia adalah lima tahun.
• Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.
• Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif sebab bisa dimasukkan oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Tidak cukup Sistem Pemerintahan Presidensial:

• Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga bisa menciptakan kekuasaan mutlak.
• Sistem pertanggungjawaban belum cukup jelas.
• Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar selang eksekutif dan legislatif sehingga bisa terjadi keputusan tanpa tegas
• Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.

Lihat pula

• Sistem parlementer
• Sistem semipresidensial