Pendapatan nasional

Pendapatan nasional yaitu banyak pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Sejarah

Ekonomi
Ekonomi menurut kawasan  Afrika · Amerika Amerika Selatan · Asia Eropa · Oseania
Kategori umum
Ekonomi mikro · Ekonomi makro Sejarah pemikiran ekonomi Metodologi  · Pendekatan heterodoks
Bidang dan subbidang
Behavioral  · Budaya  · Evolusi Pertumbuhan  · Pengembangan  · Sejarah Internasional · Sistem ekonomi Keuangan dan Ekonomi keuangan Masyarakat dan Ekonomi kesejahteraan Kesehatan  · Buruh  · Manajerial Bidang usaha Informasi  · Informasi · Game theory Organisasi Industri  · Hukum Pertanian  · Sumber kekuatan alam Lingkungan · Ekologis Kota · Pedesaan  · Kawasan Peta ekonomi
Teknik
Matematika  · Ekonometrika Eksperimental · Neraca nasional
Daftar
Jurnal · Publikasi Kategori · Topik · Ekonom
Adicita ekonomi   Anarkisme · Kapitalisme Komunisme · korporatisme Fasisme · Georgisme Islam  · Globalisasi Ekonomi Pasar sosialisme · Merkantilisme Proteksionis · Sosialisme Sindikalisme · Jalan Ketiga
Perekonomian: Konsep dan Sejarah
Portal Bidang usaha dan ekonomi
Kotak ini:

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia memakai anggapan bahwa pendapatan nasional adalah penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, argumen tersebut tanpa disepakati oleh para pandai ekonomi modern, karena menurut pandangan ilmu ekonomi modern, makanan bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur perkara perekonomian yaitu Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh banyak barang dan akhlak baik yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Konsep

Berikut yaitu beberapa konsep pendapatan nasional

• Produk Domestik Bruto (GDP)

  Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) adalah banyak produk berupa barang dan akhlak baik yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan akhlak baik yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya banyak yang didapatkan dari GDP diasumsikan bersifat bruto/kotor.

Pendapatan nasional adalah salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara

• Produk Nasional Bruto (GNP)

  Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB mencakup nilai produk berupa barang dan akhlak baik yang dihasilkan oleh orang-orang suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan akhlak baik yang dihasilkan oleh warga yang berada di luar negeri, tetapi tanpa termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

• Pendapatan Nasional Neto (NNI)

  Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) yaitu pendapatan yang dihitung menurut banyak balas akhlak baik yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Akbarnya NNI mampu diperoleh dari NNP dikurang pajak tanpa langsung. Yang dimaksud pajak tanpa langsung yaitu pajak yang bebannya mampu dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

• Pendapatan Perseorangan (PI)

  Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah banyak pendapatan yang diterima oleh setiap warga dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memainkan perkara apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment yaitu penerimaan-penerimaan yang bukan adalah balas akhlak baik produksi tahun ini, melainkan diambil dari beberapa pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial untuk para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk memperoleh banyak pendapatan perseorangan, NNI mesti diturunkan dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tanpa dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya kebutuhan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan pulang sehabis tenaga kerja tersebut tanpa lagi bekerja).

• Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

  Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) yaitu pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan akhlak baik makanan dan selebihnya dijadikan tabungan yang disalurkan dijadikan investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) diturunkan dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) yaitu pajak yang bebannya tanpa mampu dialihkan kepada pihak lain, berarti mesti langsung ditanggung oleh harus pajak, misalnya pajak pendapatan.

Penghitungan

Akhlak baik perbankan turut memengaruhi akbarnya pendapatan nasional

Pendapatan negara mampu dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

• Pendekatan pendapatan, dengan perkara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga makanan dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang dikirimkan kepada perusahaan.
• Pendekatan produksi, dengan perkara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, akhlak baik, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini yaitu nilai akhlak baik dan barang yang sudah diolah (bukan bahan belum matang atau barang setengah jadi).
• Pendekatan pengeluaran, dengan perkara menghitung banyak seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan akhlak baik yang dihasilkan dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini diterapkan dengan menghitung pengeluaran yang diterapkan oleh empat pelaku perkara ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan lain selang nilai ekspor diturunkan impor ()

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin

Contoh soal :

PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 yaitu = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun landasannya berada pada tahun 2007 ?

jawab :

g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

Manfaat

Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk memperoleh data-data terperinci mengenai seluruh barang dan akhlak baik yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga tidak sewenang-wenang manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional mampu dipakai untuk menggolongkan suatu negara dijadikan negara industri, pertanian, atau negara akhlak baik. Contohnya, berlandaskan pehitungan pendapatan nasional mampu diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang adalah negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor akhlak baik, dan sebagainya.

Disamping itu, data pendapatan nasional juga mampu dipakai untuk menentukan akbarnya kontribusi bermacam sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, akhlak baik, dan sebagainya. Data tersebut juga dipakai untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan pengartian kebijakan pemerintah.

Faktor yang memengaruhi

• Permintaan dan pemberian tawaran agregat

  Permintaan agregat menunjukkan hubungan selang keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan akhlak baik sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat yaitu suatu daftar dari keseluruhan barang dan akhlak baik yang hendak dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada bermacam tingkat harga, sedangkan pemberian tawaran agregat menunjukkan hubungan selang keseluruhan pemberian tawaran barang-barang dan akhlak baik yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

  

  Makanan adalah salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional

  Jika terjadi perubahan permintaan atau pemberian tawaran agregat, maka perubahan tersebut hendak menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat perkara ekonomi secara keseluruhan. Demikianlah keadaanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang kemudian hendak mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat pemberian tawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi hendak mengurangi output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

• Makanan dan tabungan

  Makanan yaitu pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan akhlak baik dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) yaitu ronde dari pendapatan yang tanpa dibawa keluar untuk makanan. Selang makanan, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini mampu kami lihat dari argumen Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas akhlak masyarakat dalam makanan jika dihubungkan dengan pendapatan.

• Investasi

  Pengeluaran untuk investasi adalah salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

Referensi

Lihat juga

• Pendapatan perkapita
• Ekonomi
• Uang
• Perdagangan internasional
• Upah Minimum Regional