Ignatius of Loyola
Change to impressions  M1, 2 Laptop Mobile
DR of Congo   ⛤ Education   ⛤ Geography   ⛤ Greek Mythology   ⛤ Law   ⛤ Melilla   ⛤ Military   ⛤ Mythology   ⛤ Paser   ⛤ Pati   ⛤ Physics   ⛤ Science   ⛤ Table of Content
Title : A E F G K L M N 
Search in Collection of World Encyclopedia   
Igloo  (Beforehand article)(Next articleIgo

Ignatius Loyola

Santo Ignatius Loyola
Lukisan karya Peter Paul Rubens.
Confessor
Lahir1491
Loyola, Guipúzcoa, Spanyol
WafatJuly 31, 1556 (berusia 64–65)
Rome, Papal States
Dihormati diGereja Katolik Roma
Komuni Anglikan
Dibeatifikasikan27 Juli 1609 oleh Paus Paulus V
Dikanonisasikan12 Maret 1622 oleh Paus Gregorius XV
Hari peringatanJuly 31
AtributEkaristi, chasuble, buku, cross
PelindungKeuskupan San Sebastián dan Bilbao, Biscay & Guipúzcoa, negara Basque, taruna militer Filipina, Serikat Yesus, tentara, guru and babak mendidik.

Ignatius Loyola (Bahasa Basque: Ignazio Loiolakoa, Bahasa Spanyol: Ignacio de Loyola) (1491-31 Juli 1556) adalah seorang mantan ksatria Spanyol yang berasal dari sebuah keluarga bangsawan Basque, biarawan, imam Katolik semenjak tahun 1537, dan teolog, yang mendirikan Serikat Yesus dan menjadi Superior Jendral pertamanya. [1] Ignatius muncul sebagai seorang pemimpin agama selama masa Kontra-Reformasi. Bakti Ignatius pada Gereja Katolik Roma mempunyai ciri khas sikap taat total pada kekuasaan dan hierarki Gereja Katolik.[2]

Setelah terluka serius dalam Perang Pamplona pada tahun 1521, Ignatius melintasi babak perubahan spiritual saat ia menjalani perawatan. Buku De Vita Christi karya Ludolph Saxony memberikan inspirasi padanya untuk meninggalkan semua kehidupan militer pada masa lalunya dan membaktikan seluruh dirinya untuk berkarya demi Tuhan, megikuti contoh-contoh para pemimpin rohani seperti Fransiskus dari Assisi. Ia memperoleh penampakan dari Bunda Maria dan bayi Yesus saat ia berada di tempat suci Ratu Montserrat di bulan Maret 1522. Setelah itu ia pergi ke Manresa dimana ia mulai berdoa tujuh jam sehari, seringkali di dalam sebuah gua yang berada dekat disana, sembari membuat dasar-dasar Latihan Rohani. Di bulan September 1523, Loyola tiba di Tanah Suci untuk tinggal disana, namun tak lama akhir ia dikirim kembali ke Eropa oleh para imam Fransiskan.

Sela tahun 1524-1537, Ignatius memperoleh ilmu teologi dan Bahasa Latin di Spanyol dan Paris, Perancis. Pada tahun 1534, ia tiba di kota Paris selama bergejolaknya sikap anti-Protestan yang memaksa John Calvin untuk meninggalkan Perancis. Igantius dan beberapa pengikutnya mengikat diri mereka pada sumpah kemiskinan, kesucian dan ketaatan demi Tuhan dan Gereja Katolik. Pada tahun 1539, mereka mendirikan Serikat Yesus, yang disetujui oleh Paus Paulus III pada tahun 1540. Latihan Rohani juga disetujui oleh paus yang sama pada tahun 1548. Loyola juga merancang Konstitusi Serikat Yesus. Ignatius meninggal di bulan Juli 1556. Ia akhir dibeatifikasi oleh Paus Paulus V pada tahun 1609, dikanonisasi oleh Paus Gregorius XV pada tahun 1622, dan dinaikkan sebagai pelindung semua retret rohani oleh Paus Pius XI pada tahun 1922. Hari peringatan Ignatius Loyola dirayakan pada tanggal 31 Juli. Ignatius adalah santo pelindung para tentara, Serikat Yesus, wilayah Basque, dan propinsi-propinsi Guipuzcoa dan Biscay.[3]

Daftar isi

Masa Muda

Tempat Suci Loyola, di kota Azpeitia, dibangun di atas rumah tempat kelahiran Ignatius.

Ignacio López de Loyola (bukan Íñigo López de Recalde yang terkadang dipakai) [4] dilahirkan di wilayah Azpeitia di Kastil Loyola yang saat ini termasuk di dalam wilayah Gipuzkoa, di Basque, Spanyol. [5] Ia dibaptis denga nama Íñigo, dari nama Santo Innicus, biarawan dari Oña --- [4] sebuah nama Basque ratus tahun pertengahan yang kemungkinan besar bermakna “Si Kecilku”. [6] Tidak jelas kapan ia menggunakan nama “Ignatius” dan bukan Íñigo lagi(bahasa Latin: Enecus; bahasa Basque: Eneko; bahasa Spanyol: Íñigo).[7] Ignatius tidak berniat untuk mengganti namanya, namun kelihatannya ia melakukannya itu dengan menggunakan variasi sederhana dari nama aslinya agar lebih bisa diterima di sela orang-orang berbagai bangsa di Perancis dan Italia.[8]

Anak bungsu dari 13 bersaudara, Íñigo baru berusia tujuh tahun ketika ibundanya berpulang. Pada tahun 1506 Íñigo mengambil nama belakangan “de Loyola” sebagai referensi pada kota Basque bernama Loyola dimana dia dilahirkan dan menjadi pegawai kerabat keluarganya, Juan Velázquez de Cuéllar, yang menjadi bendahara (contador mayor) Kerajaan Castile.

Pada tahun 1509 Íñigo mengangkat senjata membela Antonio Manrique de Lara, raja muda Najera dan penguasa Navarre. Menurut Thomas Rochford, S.J., kualitas diplomasi dan kepemimpinannya menjadikannya seorang gentilhombre (prajurit terkemuka) yang sangat bernilai bagi sang raja muda. [9][10] Di bawah kepemimpinan sang raja muda, Íñigo terlibat dalam banyak perang tanpa menyebabkan luka pada dirinya. Namun ketika tentara Perancis yang mendukung Monarki Navarra yang digulingkan pada tahun 1512 menyerbu benteng Pamplona pada tanggal 20 Mei 1521, sebuah peluru meriam melukai salah satu kakinya, dan mematahkan kaki selisihnya. [10] Dalam kondisi terluka parah, Íñigo dibawa kembali ke kastilnya. Ia sangat cemas hendak luka-luka pada kakinya dan menjalani beberapa operasi bedah pada luka-lukanya tersebut, yang sangatlah menyakitkan pada masa-masa itu karena belum tersedianya anestesi.

Ignatius berpakaian perang.

Selama masa penyembuhan luka ini, Íñigo membaca buku De Vita Christi karya Ludolph Saxony edisi Catalan. Buku ini benar-benar mempengaruhi seluruh hidupnya. De Vita Christi merupakan hasil kerja Ludolph selama 40 tahun. Buku ini berisikan komentar-komentar mengenai kehidupan Yesus Kristus dan mengenai Injil-Injil dengan mengambil kutipan-kutipan dari karya-karya para Bapa Gereja. Ludolph terutama mengutip Santo Gregorius Besar, Santo Basilius, Santo Agustinus dan Bede Yang Terhormat. Dalam karyanya ini, Ludolph memberi-tahu para pembacanya bahwa ia mendudukkan dirinya di tempat dimana cerita-cerita Injil itu terjadi; bahwa ia memvisualisasikan palungan di tempat kelahiran Kristus, dan lainnyanya. Hal ini dikenal sebagai sebuah metode doa dengan julukan Kontemplasi Sederhana dan adalah dasar dari metode doa yang Ignatius jabarkan di dalam Latihan Rohani-nya.[11]

Tempat-tempat Aspirasi Kerohanian

Selama masa penyembuhannya pada tahun 1521, Ignatius membaca banyak tulisan-tulisan religious mengenai kehidupan Yesus [12][13] dan kehidupan para orang-orang suci (santo/santa). Hatinya membara dengan ambisi untuk hidup berkarya tanpa memikirkan diri sendiri dan mengikuti jejak tindakan-tindakan kepahlawanan Fransiskus dari Assisi dan para biarawan selisihnya. Ia memutuskan untuk mengabdikan dirinya pada usaha penyebaran Injil pada kaum non-Kristiani di tanah suci. Setelah sembuh, ia mengunjungi sebuah biara Benediktin, Santa Maria de Montserrat (25 Maret 1522) dimana ia menanggalkan jubah militernya dan mempersembahkannya pada lukisan Sang Perawan Maria. Ia akhir pergi ke kota Manresa, Catalunya, dan selama beberapa bulan tinggal di sebuah gua di dekat kota itu dimana ia bertapa dengan keras. Ignatius juga merasakan beberapa penampakan di tengah-tengah hari selama di rumah sakit. Penampakan-penampakan yang terjadi berulang kali ini tampil sebagai “suatu bangun-bangun yang mengambang di udara yang berada di dekatnya dan bangun-bangun ini memberinya rasa ketenangan yang amat mendalam karena bangun-bangun itu sangatlah indah … bangun-bangun itu entah bagaimana terlihat mempunyai bentuk mengular dan mempunyai banyak benda yang bersinar seperti mata, tapi bukanlah mata. Ia menjadi bahagia dan merasakan ketenangan hanya dengan menatap bangun-bangun ini … namun ketika bangun-bangun ini hilang ia menjadi duka.” [14] Pada tahun 1523, ia melakukan perjalanan ibadah ke Tanah Suci dengan melakukan penolakan diri sendiri dan pengorbanan. Ia tinggal disana secara singkat dari tanggal 3 hingga 23 September tapi tidak diperkenankan untuk menetap. Dua belas tahun akhir, berdiri di hadapan Sri Paus bersama rekan-rekannya, ia kembali mengajukan diri untuk mengirimkan para rekannya itu sebagai utusan Sri Paus di Yerusalem.[15]

Penampakan pada Ignatius.

Sekembalinya ke Spanyol, Ignatius dan rekan-rekannya sibuk dengan tugas untuk merubah para perempuan yang berstatus sebagai saksi oleh Pihak Inkuisisi di bawah perintah Hakim Alonso Mejias menjadi murid-murid Tuhan. Walaupuan kaum alumbrados (Illuminati, Yang Telah Dicerahi) Spanyol secara semangat dan spiritualitas mempunyai keterkaitan dengan aksi reformasi Fransiskan dimana Cardinal de Cisneros adalah penggeraknya, “para pemegang jabatan Inkuisisi mempunyai kecurigaan yang besar. Murid-murid wanita ini, Dona Leo, Dona Maria, dan Dona Beatriz bertindak-tanduk terlalu fanatik sampai-sampai “salah satunya jatuh terbanting, seorang selisihnya terkadang berguling-guling di tanah, sementara lainnyanya pernah terlihat sedang kejang-kejang atau gemetaran dan berkeringat berlebih-lebih.” Kegiatan yang dipekerjakan mencurigakan ini saat Ignatius dan rekan-rekannya sedang secara teratur berkhotbah di depan publik. Oleh karena “pidato pojok jalannya” dianggap sama dengan “aktivitas kaum alumbrados,” Ignatius otomatis diperiksa atas tuduhan sebagai salah satu “nabi” kaum tersebut, walau akhir ia diberi keleluasaan. [16] Setelah melintasi berbagai kegiatan yang dipekerjakan yang penuh petualangan ini, ia akhir turut ke Kolese Montaigu di Universitas Paris untuk menjalani kehidupan sebagai biarawan selama lebih dari tujuh tahun. Di masa tuanya, ia seringkali dipanggil “Master Ignatius”. Gelar ini diperolehnya karena ia memperoleh gelar Master dari universitas tersebut di atas pada usia empat puluh tiga tahun.[17]

Pada tahun 1534 ia telah mengumpulkan enam rekanan pentingnya, dimana semuanya ia temui saat menjadi teman kuliah di Universitas ParisFransiskus Xaverius, Alfonso Salmeron, Diego Laynez dan Nicolas Bobadilla (semuanya orang Spanyol); Peter Faber, orang Perancis; dan Simão Rodrigues dari Portugal. Nantinya Ignatius dan rekan-rekannya ini hendak dihadiri oleh Fransisco de Borja, seorang babak dari klan Borgia yang menjadi pembantu utama Kaisar Charles V serta bangsawan-bangsawan selisihnya. “Pada pagi hari tanggal 15 Agustus 1534, di ruang bawah tanah Gereja Bunda Para Martir di kota Montmartre, Ignatius beserta keenam rekannya – yang hanya satu di sela mereka pada saat itu yang telah ditahbiskan menjadi imam – bertemu dan mengambil sumpah suci atas karya hidup mereka.” [17] Ignatius Loyola adalah pendiri dan pemegang pertama kedudukan Superior Jendral Serikat Yesus, sebuah organisasi religius Gereja Katolik yang anggota-anggotanya, dikenal sebagai Kaum Yesuit, melayani Sri Paus sebagai misi utama mereka. Ignatius diingat sebagai seorang pengarah spiritual yang sangat pandai. Ia menjadi salah satu tokoh terkemuka yang menentang aksi Reformasi Protestan dan memajukan aksi Kontra Reformasi. Ia dibeatifikasi dan akhir dikanonikasi serta menerima gelar Santo pada tanggal 12 Maret 1622. Ia adalah santo pelindung propinsi Guipuscoa dan Biscay bersamaan dengan organisasi Serikat Yesus. Ignatius Loyola menulis Latihan Rohani, sebuah kumpulan sederhana dari 200 halaman mengenai meditasi, doa, dan berbagai latihan rohani selisihnya, dari tahun 1522 hingga tahun 1524. Latihan-latihan di dalam buku ini dirancang untuk diteruskan selama 28-30 hari.

Pater Jendral Kaum Yesuit

Ignatius terpilih sebagai Superior Jendral pertama dari ordonya, dianugerahi dengan gelar Pater Jendral oleh kaum Yesuit. Ia mengirimkan rekan-rekannya sebagai misionaris ke seluruh Eropa untuk mendirikan sekolah, perguruan tinggi dan seminari. Juan de Vega, duta besar Kaisar Charles V di Roma pernah bertemu dengan Ignatius di kota tersebut. Atas rasa hormatnya yang tinggi terhadap Ignatius dan Kaum Yesuit, ketika Vega dinaikkan sebagai wakil kuasa Sisilia ia membawa orang-orang Yesuit bersamanya. Sebuah perguruan tinggi Yesuit diungkapkan di Messina; kesuksesan institusi ini memperoleh perhatian besar sehingga anggaran dan metodenya akhir diteladani oleh perguruan-perguruan tinggi selisihnya. [18] Pada tahun 1548 buku Latihan Spiritual kesudahannya dicetak. Ia sempat diajukan ke depan Inkuisisi Romawi, namun akhir diberi keleluasaan.

Ignatius sebagai Superior Jendral.

Ignatius menulis Konstitusi Yesuit, yang diadopsi pada tahun 1540 oleh Serikat Yesuit, yang menciptakan organisasi yang bergaya monarki dan menekankan pada penyerahan diri dan ketaatan pada Sri Paus dan para pemimpin ordo secara mutlak (perinde ac cadaver, “berdisiplin tinggi seperti sesosok mayat” sebagaimana digambarkan oleh Ignatius). Prinsip utamanya menjadi motto kaum Yesuit: Ad maiorem Dei gloriam (“demi keagungan Allah yang lebih besar”). Kaum Yesuit merupakan pemeran utama dalam aksi Kontra Reformasi. Sela tahun 1553-1555, Ignatius mendikte cerita hidupnya kepada sekretarisnya, Romo Gonçalves da Câmara. Otobiografi ini merupakan kunci yang sangat bermanfaat untuk memahami karya tulisan Latihan Rohani-nya. Otobiografi ini disimpan di dalam arsip selama kurang-lebih 150 tahun sebelum kaum Bollandis menerbitkannya di Acta Sanctorum. Sebuah edisi penting ada di volume pertama Fontes Narrativi (1943) yang merupakan babak dari serial tulisan Monumenta Historica Societatis Iesu. Ignatius wafat di Roma pada tanggal 31 Juli 1556 sebagai akhir suatu peristiwa dari “demam Romawi”, semacam penyakit malaria yang berturut-turut terjadi di kota Roma, Italia, di beberapa periode dalam sejarah.

Kutipan Terkenal dari Ignatius Loyola:

“Bahwa semoga kita selalu sama pemikirannya dan selaras dengan Gereja, bila Gereja menetapkan sesuatu itu berwarna hitam yang walaupun di mata kita berwarna putih, kita harus menyatakannya berwarna hitam sepenuh hati. Karena kita harus percaya sepenuhnya bahwa Roh Tuhan Kita Yesus Kristus dan Roh Mempelainya Sang Gereja Yang Tradisional, yaitu Roh yang membimbing dan mengarahkan kita ke Keselamatan, adalah sama;..."[19]

Kanonisasi dan Warisan

Ignatius dibeatifikasi oleh Paus Paulus V pada tanggal 27 Juli 1609 dan dikanonisasi oleh Paus Gregorius XV pada tanggal 13 Maret 1622. Hari rayanya dirayakan tiap tahun pada tanggal 31 Juli, tanggal wafatnya. Santo Ignatius dihormati sebagai santo pelindung prajurit Katolik, Taruna militer Filipina, negara Basque and berbagai kota di kawasan tempat lahirnya.

Dari semua institusi yang didedikasikan pada Santo Ignatius, salah satu yang terkenal adalah Basilika Santo Ignatius Loyola yang dibangun di samping rumah kelahirannya di kota Azpeitia, negara Basque. Rumah keluarganya itu sekarang telah diisikan ke dalam kompleks Basilika sebagai museum.

Warisan Ignatius di selanya adalah sekolah-sekolah dan berbagai institusi babak mendidik Yesuit di seluruh penjuru dunia. Di Amerika Serikat saja terdapat 28 perguruan tinggi dan universitas serta lebih dari 50 sekolah menengah yang dikelola oleh kaum Yesuit. Di Indonesia, belasan institusi babak mendidik Yesuit telah berdiri dan melayani bangsa Indonesia selama berpuluh-puluh tahun, seperti Universitas Sanata Dharma dan Kolese De Britto di Yogyakarta serta Kolese Kanisius dan Kolese Gonzaga di Jakarta.

Lambang Keluarga Oñaz-Loyola

Lambang Keluarga Oñaz-Loyola adalah simbol garis keturunan Oñaz dalam keluarga Ignatius, dan dipergunakan oleh banyak insitusi Yesuit di berbagai penjuru dunia.

Lambang Keluarga Oñaz-Loyola

Bibliografi

Patung Ignatius of Loyola, di Belo Horizonte, Brasil.

Primer

  • Loyola, (St.) Ignatius (1964). The Spiritual Exercises of St. Ignatius. Anthony Mottola. Garden City: Doubleday. ISBN 9780385024365. 
  • Loyola, (St.) Ignatius (1900). In Joseph O'Conner. The Autobiography of St. Ignatius. New York: Benziger Brothers. OCLC 1360267. [20]
  • Loyola, (St.) Ignatius (1992). In John Olin. The Autobiography of St. Ignatius Loyola, with Related Documents. New York: Fordham University Press. ISBN 082321480X. 
  • Foss, Michael (1969). The Founding of the Jesuits, 1540. Turning Points in History Series. London: Hamilton. ISBN 0241015138. 

Sekunder

  • Bartoli, Daniello (1855). History of the Life and Institute of St. Ignatius de Loyola: Founder of the Society of Jesus. New York: Edward Dunigan and Brother. 
  • Caraman, Philip (1990). Ignatius Loyola: A Biography of the Founder of the Jesuits'. San Francisco: Harper & Row. ISBN 0062501305. 
  • O'Malley, John W. (1993). The First Jesuits. Cambridge: Harvard University Press. ISBN 0674303121. 
  • Meissner, William (1992). Ignatius of Loyola: The Psychology of a Saint. New Haven: Yale University Press. ISBN 0300060793. 
  • García Villoslada, Ricardo (1986). San Ignacio de Loyola: Nueva biografía (in Spanish). La Editorial Católica. ISBN 8422012677. 

Karya-karya Selisihnya

  • The Spiritual Exercises of St Ignatius, TAN Books, 2010. ISBN 978-0-89555-153-5

Biografi

  • Life of St. Ignatius of Loyola, TAN Books, 1997. ISBN 978-0-89555-345-4
  • St. Ignatius of Loyola, TAN Books, 2008. ISBN 978-0-89555-624-0

Referensi

Templat:Christian Mysticism

  1. ^ Idígoras Tellechea, José Ignacio (1994). "When was he born? His nurse's account". Ignatius of Loyola: The Pilgrim Saint. Chicago: Loyola University Press. p. 45. ISBN 0829407790. 
  2. ^ "The Counter-Reformation". Washington State University. Retrieved 2010-03-28. 
  3. ^ "Summer Fiestas". euskadi.net. Retrieved 2008-07-24. 
  4. ^ a b Wikisource-logo.svg John Hungerford Pollen (1913). "St. Ignatius Loyola". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. Retrieved 2008-06-28. 
  5. ^ The southern part of the Pyrenees of the Kingdom of Navarre, having been absorbed by the Kingdom of Castile in 1499, became part of the unified Kingdom of Spain
  6. ^ "Nombres: Eneko". Euskaltzaindia (The Royal Academy of the Basque Language). Retrieved 2009-04-23.  Article in Spanish
  7. ^ Verd, Gabriel María (1976). "El "Íñigo" de San Ignacio de Loyola". Archivum Historicum Societatis Iesu (in Spanish) (Roma: Institutum Historicum Societatis Iesu) 45: 95–128. ISSN 0037-8887. 
  8. ^ Verd, Gabriel María (1991). "De Iñigo a Ignacio. El cambio de nombre en San Ignacio de Loyola". Archivum Historicum Societatis Iesu (in Spanish) (Roma: Institutum Historicum Societatis Iesu) 60: 113–160. ISSN 0037-8887. "That St. Ignatius of Loyola's name was changed is a known fact, but it cannot be said that it is widely known in the historiography of the saint — neither the characteristics of the names Iñigo and Ignacio nor the reasons for the change. It is first necessary to make clear the meaning of the names; they are distinct, despite the persistently held opinion in onomastic (dictionaries) and popular thought. In Spain Ignacio and Iñigo are at times used interchangeably just as if they were Jacobo and Jaime. With reference to the name Iñigo, it is fitting to give some essential notions to eliminate ambiguities and help understand what follows. This name first appears on the Ascoli brome (dated November 18, 90 B.C.), in a list of Spanish knights belonging to a Turma salluitana or Saragossan. It speaks of Elandus Enneces f[ilius], and according to Menéndez Pidal the final «s» is the «z» of Spanish patronymics, and could be nothing other than Elando Iñiguez. It is an ancestral Hispanic name. Ignacio, on the other hand, is a Latin name. In classical Latin there is Egnatius with an initial E. It appears only twice with an initial I (Ignatius) in the sixty volumes of the Corpus Inscriptionum Latinarum. This late Latin and Greek form prevailed. In the classical period Egnatius was used as a nomen (gentilitial name) and not as a praenomen (first name) or cognomen (surname), except in very rare cases. (...) The most important conclusion, perhaps unexpected, but not unknown, is that St. Ignatius did not change his name. That is to say, he did not intend to change it. What he did was to adopt for France and Italy a name which he believed was a simple variant of his own, and which was more acceptable among foreigners. That Ignacio ended up replacing Iñigo does not change his intention. If he had remained in Spain, he would have, without doubt, remained Iñigo." 
  9. ^ Gentilhombre should be understood as servant of the court. By contrast, the English term Gentleman denotes a man of good family. In this sense the word equates with the French Gentilhomme (nobleman), which latter term was in Great Britain long confined to the peerage.(see Spanish Wikipedia article Gentilhombre.)
  10. ^ a b Rochford, Thomas. "St. Ignatius Loyola: the pilgrim and man of prayer who founded the Society of Jesus". Society of Jesus. Retrieved 2007-11-15. 
  11. ^ Sr Mary Immaculate Bodenstedt, "The Vita Christi of Ludolphus the Carthusian", a Dissertation, Washington: Catholic University of America Press 1944 British Library Catalogue No. Ac2692.y/29.(16).
  12. ^ "The Vita Christi" by Charles Abbot Conway Analecta Cartusiana 34
  13. ^ "Ludolph's Life of Christ" by Father Henry James Coleridge in The Month Vol 17 (New Series VI) July — Dec 1872 pages 337-370
  14. ^ Jesuits, A Multibiography by Jean Lacouture, p. 18, Washington, D.C.: Counterpoint, 1995
  15. ^ Jesuits, A Multibiography by Jean Lacouture, p. 24, Washington, D.C.: Counterpoint, 1995
  16. ^ Jesuits, A Multibiography by Jean Lacouture, pp. 27-29, Washington, D.C.: Counterpoint, 1995
  17. ^ a b History of The World by John Clarke Ridpath, Vol. V, pp.238, New York: Merrill & Baker, 1899
  18. ^ Wikisource-logo.svg J.H. Pollen (1913). "History of the Jesuits Before the 1773 Suppression". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. Retrieved 2008-06-28. 
  19. ^ Ignatius Loyola, Spiritual Exercises, Rule 13 Henry Bettenson, ed., Documents of the Christian Church, 2nd ed. (London: Oxford University Press, 1963), p. 260.
  20. ^ For information on the O'Conner and other translations, see notes in A Pilgrim's Journey: The Autobiography of Ignatius of Loyola Page 11-12.

Pranala Luar

  • "St. Ignatius of Loyola, Confessor", Butler's Lives of the Saints
  • The Life of St. Ignatius of Loyola, Confessor & Founder of the Jesuits
  • "St. Ignatius Loyola". Catholic Encyclopedia. 1913. 
  • Karya oleh atau mengenai Ignatius Loyola di perpustakaan (katalog WorldCat)
  • Biography of Ignatius of Loyola
  • The Spiritual Exercises of St. Ignatius Translation by Elder Mullan, S.J.
  • Letters of St. Ignatius of Loyola
  • St. Ignatius Loyola and Opus Dei
  • "Contemplation to Attain Love", by Ignatius of Loyola
  • The Goa Jesuit Province of the Society of Jesus
  • Founder Statue in St Peter's Basilica
  • FamiliaIgnaciana.com - Comunidad de Ignacianos en los Estados Unidos
  • Saint Ignatius' College
  • Finding God In All Things


Sumber :
m.andrafarm.com, kategori-antropologi.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb.



Toll-free service
0800 1234 000
 Download Brochures
 Scholarship Application
 Encyclopedists
 Job Fairs
 Informatics Engineering Reference
 Many Kinds Forums

 Morning College Program
 Businessman School
 Tuition Scholarships Program
 Online Tuition Programs in the Best 168 PTS
 Online Registration
eduNitas.com
Sites
Businessman School (Online Lectures / Blended)

Online Registration
Profile
New Student Admission
Selection System
Department
Career Prospects Alumnus
Our Services
Important Info
 ⛤ Agriculture
 ⛤ Antarctica
 ⛤ Disney
 ⛤ Europe
 ⛤ Formula1
 ⛤ Montenegro
 ⛤ Palestine
 ⛤ Poso
 Sholat Times
 Al Quran Online
 Psychological Test Practice
 Multifarious Publication



Mari dukung/dorong Pekerja melanjutkan Pendidikannya
Forum Motivasi & Cerita Inspiratif
Al-Quran dan
Islam yg Bahagia
Jobs in Indonesia

Collection of World Encyclopedia