Badan Intelijen Pusat

Lambang Central Intelligence Agency

Badan Intelijen Pusat (Bahasa Inggris: Central Intelligence Agency, disingkat CIA) ialah dinas rahasia pemerintah Amerika Serikat. Dibina pada 18 September 1947 dengan penandatanganan NSA (National Security Act) -- badan keselamatan nasional AS -- oleh Presiden Harry S. Truman. Saat itu, yang dijadikan penduduk nomor satu dalam CIA ialah Letnan Jenderal Hoyt S. Vandenberg. NSA sendiri sudah beralih nama dijadikan DCI (Director of Centeral Intelligence), yang mengkoordinasi, mengevaluasi, mengkorelasi, dan mengirim para kaki tangan CIA termasuk ke luar AS untuk menjaga keselamatan nasional. Sekarang CIA diberi petunjuk oleh David H. Petraeus.

Pada era Peperangan Dingin dengan Uni Soviet, tugas-tugas CIA semakin banyak diarahkan pada kontra-intelijen. Kini, CIA juga mulai menangani peredaran narkotika, organisasi kejahatan internasional, perdagangan senjata gelap, dan yang paling hangat ialah kontra-teroris. Yang penghabisan ini ialah terutama sehabis serangan 11 September 2001 yang menghancurkan gedung World Trade Center.

CIA membekali para kaki tangannya dengan spy-kits, di tangan Direktorat Sains dan Teknologi. Berbagai peralatan canggih yang pernah dipakai CIA pada masa awal kelahirannya sampai era Peperangan Dingin disimpan di museum CIA di McLean, negara anggota Virginia. Seperti uang sedolar yang bisa dijadikan ‘kontainer’ dokumen dan mesin, mesin pemecah kode bernama Enigma yang disetting untuk memberikan 150.000.000.000.000.000.000 jawaban, mikrodot kamera yang hanya bisa dibaca di bawah mikroskop. Itulah beberapa peralatan intelijen yang dipakai selang 1950-1960-an.

Salah satu operasi CIA yang berhasil ialah menjatuhkan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Ironisnya, putri Soekarno, Megawati Soekarnoputri juga naik dijadikan presiden dengan dukungan AS.

CIA juga ditengarai selain menggulingkan Soekarno juga tidak sewenang-wenang di belakangan pembantaian anggota dan mereka yang dituduh sebagai anggota PKI, terutama di Jawa dan Bali sehabis tahun 1965.

CIA dan Peperangan Irak 2003

Pada awal Februari 2003, Colin Powell, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan AS, bicara di depan PBB untuk meyakinkan negara-negara anggota lembaga alam itu tentang ancaman bahaya "senjata pemusnah massal" yang konon dimiliki atau sedang diciptakan oleh Irak.

Namun sehabis peperangan berlanjut berlarut-larut, sementara korban tentara yang tewas dan luka-luka di pihak AS tanpa tamat ataupun berkurang, rakyat AS mulai meragukan klaim yang diajukan Presiden Bush sebagai alasan untuk menyerang Irak. Sebaliknya, Bush dan kawan-kawan mempersalahkan CIA dan menyebut bahwa badan intelijen itu telah memberikan informasi yang aib.

Ironisnya, George Tenet, Direktur CIA pada masa Peperangan Irak 2003, justru dianugerahi "Medali Kemerdekaan Kepresidenan" oleh Presiden George W. Bush pada 14 Desember 2004, sehabis sebelumnya beliau mengundurkan diri dari kedudukannya (Juni 2004). Ini yaitu anugerah tertinggi untuk sipil di AS sebagai tanda bahwa si penerima telah membuat "sumbangan yang sangat istimewa bagi keselamatan atau kepentingan nasional Amerika Serikat, atau bagi alam, atau bagi kebudayaan ataupun upaya-upaya publik atau swasta lainnya yang penting."

Penjara rahasia CIA

Seorang wartawati The Washington Post melaporkan pada 2 November 2005 bahwa "CIA telah menyembunyikan dan menginterogasi beberapa dari tawanan terpenting mereka yang dituduh terlibat Al Qaeda di sebuah kompleks di negara Eropa Timur, menurut pejabat-pejabat AS dan asing yang mengetahui pengaturan ini." [1]

Laporan ini menerangkan bahwa CIA mempunyai sebuah sistem penjara rahasia di seluruh alam yang bertempat di Asia, Eropa Timur, dan di Teluk Guantanamo di Kuba. Sistem ini melakukan peranan penting dalam peranan anti-teror organisasi ini. Menurut laporan tersebut, sistem ini telah dirahasiakan dari para pemegang jabatan pemerintah (termasuk komisi-komisi Kongres yang menjaga CIA) melalui upaya-upaya organisasi itu sendiri maupun melalui kerja sama dengan biro-biro intelijen asing.

Laporan Priest berlanjut:

"Keberadaan dan lokasi fasilitas-fasilitas ini -- yang disebut "tempat-tempat hitam" dalam dokumen-dokumen rahasia Gedung Putih, CIA, Departemen Kehakiman dan Kongres -- hanya diketahui oleh segelintir pemegang jabatan di AS dan, biasanya, hanya oleh presiden dan segelitinr perwira intelijen puncak di masing-masing negara tuan rumah... Sarana rahasia ini adalah anggota dari sebuah sistem penjara rahasia yang diciptakan oleh CIA hampir empat tahun kemudian yang pada berbagai kesempatan mencakup pula tempat-tempat di delapan negara, termasuk Thailand, Afganistan serta sejumlah negara demokrasi di Eropa Timur, serta sebuah pusat kecil di penjara Teluk Guantanamo di Kuba, menurut pejabat-pejabat intel dan diplomat sekarang maupun yang alu dari tiga benua."

BBC telah menindak-lanjuti laporan-laporan ini dan mengukuhkan bahwa tidak sewenang-wenang bukti-bukti yang layak dipercaya tentang penjara-penjara rahasia ini. [2]

Trent Lott juga tampaknya telah menegaskan kehadiran penjara-penjara ini. [3]

Pada 8 November 2005 Pemimpin Mayoritas Senat Bill Frist dan Ketua Dewan Kaki tangan Dennis Hastert, lewat sebuah surat, menuntut diadakannya penyelidikan bersama oleh Komisi intelijen Senat dan Dewan Kaki tangan atas kebocoran berita tentang fasilitas-fasilitas rahasia CIA ini. Dalam surat mereka (bila memang laporan Post itu benar) "pembocoran yang sangat buruk ini dapat membawa akibat-akibat yang merusak dan berbahaya jauh ke depan, dan akan membahayakan upaya-upaya kami untuk melindungi bangsa Amerika dan negara kami dari serangan-serangan teroris." [4]

Surat itu selanjutnya mengatakan: "Apakah kerusakan yang sesungguhnya dan yang potensial terhadap keselamatan nasional AS dan mitra-mitra kami dalam peperangan global memerangi teror?"

Senator Republikan Lindsey O. Graham menuduh Pemimpin Mayoritas Senat Bill Frist dan Ketua Dewan J. Dennis Hastert telah mengalihkan perhatian pada investigasi tentang mengapa penjara-penjara rahasia ini tidak sewenang-wenang kepada bagaimana informasi tentang tempat-tempat itu dibocorkan kepada umum.

Spanyol sedang menyelidiki tuduhan-tuduhan bahwa CIA menggunakan lapangan terbang Palma untuk mentransfer tawanan tanpa izin [5].

Pada Desember 2005, ABC News melaporkan bahwa sejumlah bekas kaki tangan CIA menerangkan bahwa CIA telah menggunakan waterboarding, bersama-sama dengan lima "Teknik Interogasi yang Diperkuat," terhadap mereka yang dicurigai dijadikan anggota Al Qaeda yang ditawan di penjara-penjara rahasia. [6] [7].

Waterboarding dengan cara luas diasumsikan sebagai suatu bentuk penyiksaan, meskipun tidak sewenang-wenang laporan-laporan yang menerangkan bahwa Presiden Bush menandatangani suatu "penemuan" rahasia bahwa praktik itu tanpa termasuk penyiksaan, dan karenanya mengizinkan penggunaannya. Pada 13 Desember, Dick Marty, yang menyelidiki cara ilegal CIA di Eropa atas nama Dewan Eropa melaporkan bukti yang menunjuk bahwa "sejumlah penduduk telah diculik dan dialihkan ke negara-negara lain tanpa peduli tentang standar hukumnya." Pada sebuah konferensi pers, Marty menyebut bahwa beliau yakin bahwa AS telah memindahkan tahanan-tahanannya yang ilegal dari Eropa ke Afrika Utara pada awal November sebagai reaksi atas laporan Washington Post.

Lihat juga

Direktur CIA

Pranala luar

• (Inggris) Situs resmi CIA