Bengali Language
Change to impressions  M1, 2 Laptop Mobile
Title : A B D E F 
Asia   ⛤ Australia   ⛤ Europe   ⛤ Language   ⛤ Mathematics   ⛤ Medicine
Search in Collection of World Encyclopedia   
Dutch in Indonesia  (Previous article)(NextBhojpuri Language

Bahasa Bengali

Bengali
বাঙলা
Dituturkan diBangladesh, India dan beberapa negara lainnya
WilayahSebelah timur Asia Selatan
Jumlah penutur270 juta  (tidak berada tanggal)
Rumpun bahasa
Indo-Eropa

 Bahasa Indo-Iran
  Bahasa Indo-Arya
   Indo-Arya Timur
    Apabhransa Avahattha

      Bangla
Sistem penulisanAksara Bengali
Status resmi
Bahasa resmi diBangladesh, Benggala Barat, India
Diregulasi olehBangla Academy (Bangladesh)
Paschimbanga Bangla Academy (Benggala Barat)
Kode-kode bahasa
ISO 639-1bn
ISO 639-2ben
ISO 639-3ben
[[File:
Bengali world1.jpg
Global extent of Bengali.|300px]]
Aksara Hindi
Halaman ini mengandung aksara Hindi. Tanpa dukungan penerjemahan anda akan mendapatkan penempatan huruf hidup dan kekurangan konjugasi. Semakin lengkap...

Bahasa Bengali yaitu anak cabang dari Bahasa Indo-Arya. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia, dengan penutur semakin dari 200 juta jiwa yang setiap berada di Bangladesh (sekitar 120 juta), India (±70 juta). Di India, Bahasa Bengali dituturkan di negara anggota Bengala Barat, Assam, Tripura sampai Manipur, di samping penutur yang tersebar di bermacam penjuru dunia.

Bahasa Bengali dibagi sebagai dua dialek sosial yakni, yang disebut sebagai Shadhu Bhasa (yakni bahasa standar)yang didasarkan pada dialek kota Kolkata, sedangkan Cholit Bhasa yaitu bahasa non-standar yang tergantung pada wilayah tutur Bahasa itu sendiri. Di Bangladesh, bahasa Bengali didasarkan pada dialek yang dipakai di kota Dhaka.

Sebutan Bengali yaitu sebutan Inggris untuk menjabarkan bahasa dan warga wilayah Bengala. Berasal dari istilah Vanga yang kemudian berubah sebagai Bangalaah oleh lidah Persia, kemudian sebagai Bengali (dalam lafal satu tempat diucapkan sebagai Benggoli). Istilah Bangla pun kini diterima sebagai sebutan baku, sedangkan warga satu tempat menyebut wilayahnya dengan sebutan Bongo. Kini Tanah Bengali terbagi sebagai dua wilayah, yakni Poschim Bongo (Bengal Barat) dan Purbo Bongo (Bangladesh).

Daftar pokok

Sejarah Bahasa Bengali

Bahasa Bengali mulanya berkembang dari dialek timur bahasa Indo-Arya yang disebut Pracya dan dialek ini dipakai oleh kaum Buddha di India pada masa tersebut (kira-kira tahun 700 SM). Kemudian Pracya berkembang lagi sebagai bahasa Magadha (antara tahun 300-500 Masehi). Bahasa Magadha ini kemudian berubah lagi dalam wujud Apabhransa yang berarti menyimpang (Chatterjee, 1926). Namun menurut H. Jacobi, Apabhransa mulai berada sejak zaman ke-6 Masehi dan berlanjut selang tahun 600-1000 Masehi.

Seorang petualang Republik Rakyat Cina bernama Hiuen Tsang pada zaman ke-7 menulis bahwa pada masa itu, seluruh belahan timur India menggunakan bahasa yang sesuai. Setelah masa tersebut, dimulailah peningkatan Bahasa Bengali dengan tahapan sebagai berikut :

  • Bengali Lawas 1100-1400 Masehi
  • Bengali Madya 1400-1800 Masehi
  • Bengali Modern 1800 Masehi - sekarang

Bengali Lawas

Bengali Lawas dimulai pada periode selang (950-1200 Masehi). Sebelumnya Bengali Lawas berakar dari dialek Pracya yang dituturkan dalam khotbah agama Buddha. Kemudian Pracya ini berkembang pada masa Kerajaan Magadha sebagai varian baru yang kemudian disebut Apabhransa yang berarti menyimpang dari norma (Chatterjee, 1926). Naskah tertua Bahasa Bengali ditemukan oleh Hara-Prashad Shastri di Nepal pada tahun 1907 dalam wujud 47 lagu atau Carya dan untuk pertama kalinya diterbitkan pada tahun 1916.

Contoh naskah:

Nagor baahireM Dombi tohori kuRiya chai choi jai so brahma naRiya. Aalo Dombi to-e SOmo karibe mo Sanga nighino kanhakapali joii laanga. AekSo padma couSoRi pakhoRi tahaM coRi naco-a Dombi baapuRi. Aalo Dombi to puchami Sodobhaabe aaiSoSi jaaSi Dombi kaahoRiM naabeM. Taanti bikaNaha Dombi aaboraanaa caangtaa taahor antare chaaRi naRa-etta. Tu lo Dombi haau kapalii taahore antare moo-e gholili haaReri maalii. Sarabara bhaanji-a Dombi khaao molaaN maarani Dombi lemii paraaN.

Huruf Bengali

Aksara atau huruf Bengali sangat mirip dengan Huruf Devanagari di Bahasa Hindi dan sama-sama berasal dari aksara Brahmi, namun mulai berdiri sebagai huruf independen sejak zaman ke-11. Huruf Brahmi berkembang pada masa pemerintahan Asoka, dan wujudnya yang sekarang telah tercatat pada tahun 1778 dan pada zaman ke-19 telah menemukan jati dirinya yang sekarang ini.

Huruf Bengali atau Bangla Lipi, sama-sama bersumber dari huruf Brahmi. Lipi ini berkembang dari sistem penulisan India Lawas yang menorehkan tinta di atas daun lontar dan dimulai sejak zaman Raja Asoka (abad ke-3 SM).

Huruf Bengali sendiri berkembang dari varian timur huruf Brahmi yang disebut Kutilalipi, dan mulai berlainan sejak zaman ke-7 Masehi. Tulisan Bengali berbentuk semakin runcing daripada huruf Devanagari meski sedang sama-sama ada garis lurus di atasnya, sedangkan tulisan Bengali cetak untuk pertamakalinya digunakan pada buku ‘A Grammar of the Bengal Language’ karya N.B Halhed (1778). Pada tahun 1785, Warren Hastings menanti warga lainnya, yakni Charles Wilkins untuk membikin versi cetak huruf Bengali ini, sehingga Wilkins dijuluki sebagai bapak huruf cetak Bengali. Dia juga memberi pelajaran ke Panchanan Karmakar, seorang seniman terkemuka pada masa itu cara pembuatan huruf cetak untuk Bengali.

Sistem movable ini berlanjut lama sampai ditemukannya teknik linotype pada tahun 1886, dan diperkenalkan ke dalam sistem cetak huruf Bengali oleh S.C. Majumdar, R. Basu dsb-nya. Sistem inilah yang dipakai sampai sekarang.

Huruf Bengali terdiri atas 11 huruf hidup, 39 huruf mati (konsonan), dan 300 kombinasi huruf.

Kosakata Bengali

Kosakata bahasa Bengali berakar dari Prakerta Apabhransa yang mendapat pengaruh dari bahasa Inggris, Urdu, Persia, Turki dan bahasa-bahasa anggar-anggar seperti Munda, Meithei dsb-nya. Beberapa agung kosakata bahasa Bengali berasal dari bahasa Sanskerta, dan hanya 2500 kosakata saja yang berasal dari bahasa Arab maupun Persia. Di samping itu, wilayah juga memengaruhi cara pelafalan. Di Bengala Barat, nada sengau dalam bahasa ini mendapat pengaruh dari Dravida, sedangkan di anggota timur Bengala (Bangladesh) mendapat pengaruh dari bahasa-bahasa Sino-Tibet dan Austro-Asia dengan dihilangkannya nada sengau dalam bahasanya. seperti 'Bangshi' di barat tetapi dibaca 'Bashi' di timur).

Gerakan bahasa di Bangladesh

Benggala Timur atau yang sekarang dikenal dengan Bangladesh pada tahun 1947-1971 merupakan anggota dari negara baru pecahan India, yakni Pakistan dengan nama Pakistan Timur. Dan bahasa nasional yang dikuatkan oleh negara baru ini yaitu Bahasa Urdu yang justru hanya dipahami oleh muslim Bihar yang minoritas di Pakistan Timur. Bahasa Urdu dikuatkan sebagai bahasa nasional dan simbol umat Islam di kawasan itu.

Akan tetapi, warga Pakistan Timur yang mayoritas berbahasa Bengali menuntut persamaan hak dengan mensejajarkan Bengali dengan Urdu. Dari sini muncullah kalangan kelas pertengahan yang memperjuangkan Bahasa Bengali dan memunculkan apa yang disebut sebagai Gerakan Bahasa. Gerakan ini mencapai titik puncaknya pada tanggal 21 Februari 1952, masa terjadi demonstrasi di kota Dhaka. Peristiwa itu memakan korban anggar-anggar 7 mahasiswa Universitas Dhaka, sampai pada pengahabisannya pemerintah Pakistan memastikan Bahasa Bengali sejajar dengan Bahasa Urdu sebagai bahasa negara. Sejak masa itu, tanggal 21 Februari diperingati di Bangladesh sebagai Hari Bahasa atau Bhasha Dibash, dan di kota Dhaka dibangun sebuah monumen untuk memperingati para syahid di anggota bahasa ini, yang dinamakan Shohid Minar.

Bahkan yang teristimewa, UNESCO sejak tanggal 17 November 1999 dan disetujui oleh 28 negara memastikan tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Sedunia atau International Mother Language Day. Bahasa Bengali benar-benar sebagai bahasa nasional semenjak kemerdekaan Bangladesh di tahun 1971.

Sementara itu di India, gerakan bahasa serupa pernah terjadi di Assam, pada tanggal 19 Mei 1961 yang memperjuangkan hak warga Bengali di Silchar untuk menggunakan bahasanya sendiri. Sebelas penduduk tewas pada demonstrasi tanggal tersebut.

Dialek Bengali

Bahasa Bengali lain daripada dibagi atas Shadu Bhasa dan Cholit Bhasa yang merupakan wujud sosial (baku dan tidak baku), juga terbagi atas bermacam dialek lokal. Menurut Bhattacharya (1999), Bengali dibagi atas dua zona, yakni Zona Barat dan Zona Timur (Vanga atau Bongo atau Bengali Timur). Zona Barat ini dibagi lagi sebagai dialek-dialek Radha (selatan) yang terpecah jadi Bengali Barat Daya, dan Bengali Barat, Varendra (tengah utara), Kamrupa (utara). Dialek baku Bengali berasal dari dialek Bengali Barat yang dituturkan oleh warga Kolkata.

Sen (1972) ada klasifikasi yang persangkaan berlainan. Dia membagi dialek Bengali sebagai berikut:

  • Rarhi (Barat-Tengah)
  • Jharkandi (Barat-Daya)
  • Barendri (Utara)
  • Kamrupi (Timur Laut), dan
  • Bangali (Timur)

Dialek Bengali yang paling sulit dipahami oleh penutur Bengali lainnya yaitu dialek-dialek yang dipakai di wilayah Noakhali dan Chittagong, Bangladesh, sedangkan dialek Sylhet (Bangladesh Timur Laut) dipandang sebagai bahasa yang berlainan oleh penuturnya sendiri (disebut Sil'ot). Dialek-dialek Bangladesh, khususnya di anggota timur laut dan tenggara ada istilah serapan Arab-Persia semakin banyak daripada dialek Bengali di India. Pengaruh Arab-Persia ini jauh semakin kelihatan di dialek Sylhet, Noakhali dan Chittagong.

Kurang semakin 70 persen penutur bahasa Bengali beragama Islam. Mayoritas bermukim di Bangladesh, sedangkan penutur Muslim di wilayah Bengala Barat mencapai 25% seluruh rakyat.

Kesusasteraan Bengali

Kesusasteraan Bengali pertama kalinya diketahui dari kumpulan 47 lagu Carya yang ditulis oleh seorang guru agama Budha Mahayana pada masa selang 950-1200 Masehi. Kumpulan lagu tersebut ditemukan di Nepal pada tahun 1907 dan ditulis dalam bahasa Bengali Kuno, sedangkan naskah tertua dari Bengali Madya ditemukan dalam naskah Sri-Krishna Kirtan dari Chandi-dasa yang berasal dari paruh pengahabisan zaman ke-14. Sementara itu, kesusasteraan Bengali Pasca-Madya terbentuk dari kesusasteraan Vaisnava yang dipengaruhi oleh Chaitanya (1483-1533), dan dari sana berkembanglah sebuah bahasa sastera yang disebut sebagai Braja-Buli (bahasa kaum Vraja, kelahiran Sri Krishna), yang merupakan campuran selang bahasa Bengali, Bahasa Hindi dan Maithili.

Bahasa Bengali dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan seni, dan kesusasteraannya pun sudah banyak diakui oleh dunia. Para sastrawan Bengali modern yang tersohor selang lain

Kata-kata dasar

Berikut ini ungkapan-ungkapan dasar bahasa Bengali:

  • Nomoshkar : Salam (untuk pengikut Hindu), sedang Muslim menggunakan Assalamualaikum
  • Shu Prabhat : Selamat pagi
  • Shubho Ratri : Selamat malam
  • Apni kemon acchen? (baku) atau Tumi kemon accho? : Apa kabar?
  • Apnar naam ki?: Siapa nama anda?
  • Amar naam... : nama aku....
  • Nomoshkar atau Allah Hafiz : Selamat tinggal atau sampai jumpa
  • Dhonnobad : Terima kasih

Referensi

Lihat pula

  • Kesusasteraan Bengali
  • Bangladesh
  • Dasar Bahasa Bengali

Pranala luar

  • (Inggris) Bahasa Bengali di Ethnologue
  • (Bengali) Harian dari Bangladesh
  • (Bengali) Prothom Alo




Sumber :
diskusi.biz, kategori-antropologi.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.



 Online Registration
 Job Exchange
 Many Kinds Info
 Online Tuition Programs in the Best 168 PTS
eduNitas.com
Toll-free service
0800 1234 000
Sites
Businessman School (Online Lectures / Blended)

Online Registration
Profile UHAMZAH Medan
New Student Admission
Selection System
Department
Career Prospects Alumnus
Our Services
Important Info
 ⛤ Africa
 ⛤ Antarctica
 ⛤ Environment
 ⛤ Formula1
 ⛤ Geography
 ⛤ History
 ⛤ Mongolia
 ⛤ Morocco
 ⛤ Subulussalam
 ⛤ Sukoharjo
 ⛤ Technology
 Psychotest Practice
 Knowledge Set
 Diverse Forums
 Waivers Cost Study Submission
 Download Catalogs
 Free Tuition Program
 Businessman School
 Postgraduate School Program
 Regular College Program
 Regular Night Course
 Try Out Exam Schedule
 Sholat Times
 Al Quran Online
 Informatics Guide



Facebook Kuliah Karyawan

Collection of World Encyclopedia