Robert Budi Hartono

Robert Budi Hartono
Lahir28 April 1940
Semarang, Jawa Tengah
KewarganegaraanIndonesia
Nama bedaOei Hwie Tjhong
SukuTionghoa-Indonesia
Partai politikPDI Perjuangan (2017-)
PasanganWidowati Hartono
AnakVictor Hartono
Martin Hartono
Armand Hartono

Robert Budi Hartono atau yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong, (lahir di Semarang, 28 April 1940) yaitu seorang pengusaha Indonesia. Beliau merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum yaitu Oei Wie Gwan. Robert merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia. Kakaknya bernama Michael Bambang Hartono alias Oei Hwie Siang. Total kekayaan Robert pada tahun 2012 yang dicatat Forbes sampai US$ 6,5 miliar meletakkannya sebagai orang terkaya ke-146 di dunia dan orang terkaya nomor 1 di Indonesia.[1]

Selain Djarum, Robert dan Michael yaitu pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA). Mereka berdua melintas Farindo Holding Ltd. menguasai 51 % saham BCA. Selain itu, mereka juga memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektare di Kalimantan Barat sejak tahun 2008, serta sejumlah properti di selangnya pemilik Grand Indonesia dan perusahaan elektronik. Salah satu bidang usaha Group Djarum di sektor ini bergerak di bawah bendera Polytron yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Perusahaan Polytron ini sekarang juga memproduksi ponsel yang sebelumnya hanya meproduksi AC, kulkas, produk video dan audio, dan dispenser. Melintas perusahaan yang baru dibuat yakni Ventures Global Prima Digital, mereka juga membeli Kaskus, situs Indonesia yang paling populer.[2]

Robert sangat menyukai olahraga bulu tangkis yang berasal dari sekedar gemar lalu mendirikan PB Djarum pada tahun 1969. Salah satu pemain bulu tangkis yang berasal dari PB Djarum yaitu Liem Swie King, yang terkenal dengan julukan “King Smash”.

Robert Budi Hartono menikahi seorang wanita bernama Widowati Hartono atau lebih erat dengan nama Giok Hartono. Bersamanya, Pemilik PT Djarum ini memiliki tiga orang putra yang kesemuanya telah menamatkan pendidikan. Mereka yaitu Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.

Djarum

Berawal dari Mr. Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 mengubah namanya dijadikan Djarum. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek “Djarum” yang ternyata sukses di pasaran. Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963 (Oei wafat tak lama kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi memakai mesin, dihadiri merek Djarum Super yang dikenalkan pada tahun 1981.

Bersama kakaknya Michael Bambang Hartono, Robert di usianya yang ke 22 tahun menerima peninggalan salah satu perusahaan rokok ternama masa ini, Djarum. Perusahaan Djarum sebelumnya merupakan usaha kecil yang bernama Djarum Gramophon yang kemudian dibeli oleh ayah Robert pada tahun 1951 dan mengubah namanya dijadikan Djarum. Robert dan kakaknya menerima peninggalan ini setelah ayahnya wafat. Pada masa itu pabrik perusahaan Djarum baru saja terbakar dan merasakan kondisi yang tidak stabil. Namun kemudian di tangan dua bersaudara Hartono mampu bertumbuh dijadikan perusahaan raksasa.

Masa ini, di Amerika Serikat pun perusahaan rokok ini memilki pangsa pasar yang akbar, dan di negeri asalnya sendiri, Indonesia, produksi Djarum sampai 48 miliar batang pertahun atau 20% dari total produksi nasional.[butuh rujukan] Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan rokok ini menjelma dari perusahaan rokok dijadikan Group Bidang usaha yang berinvestasi di bermacam sektor.

Djarum mereka, dilarang di Amerika Serikat sejak 2009 bersama dengan rokok kretek bedanya, karena telah diluncurkannya Dos Hermanos, sebuah cerutu premium pencampuran tembakau Brasil dan Indonesia.

R. Budi Hartono dengan Group Djarum yang dipimpinnya pun melebarkan sayap ke banyak sektor diantaranya perbankan, properti, agrobisnis, elektronik dan multimedia. Diversifikasi bidang usaha dan investasi yang dilangsungkan Group Djarum ini memperkokoh imperium bidang usahanya yang berawal pada tahun 1951.

Rujukan



Sumber :
m.andrafarm.com, kategori-antropologi.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb.