Baptisan api

Dalam agama Kristen, baptisan api adalah istilah yang dipakai untuk menyebut ronde pemurnian iman dengan menggunakan penderitaan. Ucap baptis berasal dari bahasa Yunani "βάπτισμα", yang arti longgarnya "berendam atau mandi" sedangkan "api" dikonotasikan sebagai sesuatu yang panas dan memunculkan efek siksaan atau penderitaan. Karena itu "Baptisan api" adalah kiasan untuk "baptisan penderitaan", yang diasumsikan segolongan penduduk merupakan baptisan ketiga sesudah baptisan air dan baptisan Roh Kudus.

Umat Kristen mempercayai bahwa baptisan api dimainkan oleh Tuhan terhadap orang-orang tertentu dengan cara mengizinkannya untuk mengalami penderitaan tertentu untuk tujuan pemurnian dalam hal ibadahnya kepada Tuhan. Baptisan api memproduksi dua kemungkinan: sukses atau gagal. Baptisan Api berbeda dengan hukuman, karena hukuman diberikan sebagai teguran atau juga pembalasan oleh karena terjadinya suatu dosa atau kesalahan yang dimainkan sebelumnya, sedangkan baptisan api dimainkan tanpa dilatarbelakangi dosa, melainkan sebagai alat uji untuk melihat kemurnian ibadah seseorang kepada Tuhan.

Etimologi

Ucap "baptisan" berasal secara tanpa langsung dari bahasa Yunani "βάπτισμα" yang bermakna longgar "ditenggelamkan seluruhnya" atau "direndam" secara demikian sehingga obyeknya tanpa nampak di atas permukaan. Sedangkan ucap "api" menuding pada sesuatu unsur yang bersifat panas yang apabila mengenai tubuh seseorang hendak memunculkan rasa sakit atau efek siksaan tertentu. Namun seperti panasnya api dapat memurnikan logam besar dengan memisahkannya dari unsur-unsur tertentu pada suhu tertentu, maka demikian juga penderitaan tertentu dapat memunculkan watak sebenarnya dari seorang anak manusia.

Ayat-ayat Alkitab yang dijadikan landasan Baptisan Api

"Diri sendiri membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Dia yang datang kemudian dari padaku bertambah berkuasa dari padaku dan diri sendiri tanpa layak meloloskan kasut-Nya. Dia hendak membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api."(Matius 3:11)

Tetapi ucap Yesus kepada mereka: “Kamu tanpa tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima? Jawab mereka: “Kami dapat.” Yesus bercakap kepada mereka: “Memang, kamu hendak meminum cawan yang harus Kuminum dan hendak dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima."(Markus 10:38,39)

Cawan dalam konteks Markus 10:38 tersebut bermakna penderitaan, yang diperkeras oleh Sabda Yesus Kristus sewaktu berdoa di Taman Getsemani menjelang penyaliban-Nya:

"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42).

Karena itu pengertian ".... dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima" di Markus 10:39 tersebut mempunyai makna bahwa Yesus Kristus harus menerima, menjalani atau "direndam" dalam penderitaan.

Siapakah yang membaptis dengan Baptisan Api

Alkitab mencatat bahwa Baptisan Api sebenarnya telah dikenal dalam Akad Lama, diantaranya bagaimana Allah telah membaptis tokoh Ayub dengan penderitaan, sementara tokoh ini diakui Allah sebagai penduduk benar(Ayub 1:8). Sedangkan kitab Akad Baru mencatat bagaimana Allah juga telah membaptis Yesus Kristus, juga dengan penderitaan sampai dengan kematian-Nya di kayu Salib sebagai penduduk Aci (2 Kor. 5:21). Selanjutnya dalam Sejarah Gereja tercatat bagaimana Yesus Kristus juga membaptis murid-murid-Nya dengan Baptisan Api berlandaskan nubuat Yohanes Pembaptis (Matius 3:11) dengan mengijinkan mereka menderita dan mati sebagai Martyr yang meneguhkan dedikasi mereka kepada Tuhan Yesus dengan kesetiaan sampai mati.

Baptisan Api di era Akad Lama

Alkitab Akad Lama mencatat banyak peristiwa yang dapat dikategorikan sebagai Baptisan Api selang lain:

  • Tuhan memerintahkan Abraham untuk mengorbankan Ishak, anaknya, untuk mencobai sampai dimana kesetiaan dan ketaatan Nabi Tuhan itu, dan Abraham sukses menjalani Baptisan Api tersebut (Kejadian 22:1-13 dan Ibrani 11:17)
  • Tuhan mengijinkan Iblis mencobai Ayub dengan membunuh anak-anak Ayub dan merampasi hartanya, (Ayub 1:22), lewat Ayub sakit barah (semacam borok) di sekujur tubuhnya, namun Ayub sukses menjalani Baptisan Apinya, lewat dia sembuh dari penyakitnya, kekayaan dan keluarganya juga dipulihkan.(Ayub 42:10-17)
  • Sadrakh, Mesakh dan Abednego rela dimasukkan ke dalam tungku api demi kesetiaan mereka kepada Tuhan dengan tanpa mau menyembah patung berhala, lewat Tuhan membuat mereka tanpa terbakar oleh api, dan ketiganya sukses menjalani Baptisan Api mereka (Daniel 3:1-30).
  • Daniel dimasukkan ke gua Singa, karena tanpa mau dicegah untuk beribadah kepada Tuhan pada kala tertentu, lewat Tuhan menolongnya sehingga Daniel terluput dari taring Singa-singa buas (Daniel 6:1-29)

Baptisan Api di era Akad Baru

Baptisan Api yang diterima Yesus Kristus

Yesus Kristus telah menerima banyak perlakuan yang dapat dikategorikan sebagai Baptisan Api bagi-Nya, selang lain:

Yesus Kristus sukses menjalani semua Baptisan Api tersebut, lewat Dia menerima segala Kuasa di Surga dan di Bumi (Matius 28:18), (Filipi 2:9-11).

Baptisan Api yang diterima para Martyr

Sehabis Yesus, maka para murid-Nya juga menerima Baptisan Api yang diijinkan terjadi oleh Yesus Kristus (Matius 3:11) selang lain:

  • Stefanus, martyr pertama penerima Baptisan Api dengan dilempari batu sampai mati karena kesaksiaannya tentang Yesus Kristus (Kisah Rasul 7:58-60).
  • Para Rasul Yesus Kristus mengalami Baptisan Api mereka (Sumber):
    • Rasul Petrus disalibkan dengan posisi kepala di bawah oleh Kaisar Nero di Roma, sekitar tahun 64 - 67 Masehi.
    • Rasul Andreas disalibkan dengan salib mewujudkan huruf "X" di Patras di Akhaya.
    • Rasul Yakobus anak Zebedeus diputus kepalanya sekitar tahun 44 Masehi oleh Herodes Agripa I, Raja penduduk Yahudi.
    • Rasul Yohanes, penulis kitab Wahyu, dibuang di pulau Patmos abad pemerintahan Kaisar Nero.
    • Rasul Filipus memberitakan Injil di Frigia (pusat Turki barat) sebelum berpulang sebagai martir di Hieropolis.
    • Rasul Bartolomeus dan Natanael, berpulang dengan dikuliti hidup-hidup lewat diputus kepalanya.
    • Rasul Thomas memberitakan Injil di Persia (termasuk Irak modern dan Iran), lewat ke India selatan, berpulang dengan ditusuk tombak.
    • Rasul Paulus diputus kepalanya oleh Kaisar Nero.
    • Masih mempunyai beberapa penduduk Rasul yang berpulang sebagai Martyr yang merupakan Baptisan Api untuk mereka.

Baptisan Api untuk penduduk Kristen

Umat Kristen percaya, bahwa di sepanjang abad, Yesus Kristus hendak membaptis orang-orang Kristen dengan "Baptisan Api", yaitu dengan mengizinkan mereka mengalami keadan-keadan yang sulit pada waktu-waktu tertentu untuk menguji iman mereka, berlandaskan Sabda-Nya:

Lewat Yesus memanggil penduduk banyak dan murid-murid-Nya dan bercakap kepada mereka: "Setiap penduduk yang mau mengikut Aku, dia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." (Markus 8:34)

Salib yang dimaksud pada pesan Yesus tersebut, dalam hal ini adalah penderitaan pada kurun waktu tertentu, yaitu "Baptisan Api" yang butuh diterima oleh orang-orang Kristen yang sudah menjalani hidup secara aci berlandaskan nasihat Yesus Kristus sebagai ujian iman.

Lihat pula

Pranala luar



Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, kategori-antropologi.nomor.net, dan sebagainya.