Masehi

Ilustrasi Dionysius Exiguus (atau "Denis Pendek") sedang melakukan agak penanggalan Paskah

Kalender Masehi atau Anno Domini (AD) dalam bahasa Inggris adalah sebutan untuk penanggalan atau penomoran tahun yang dipergunakan pada kalender Julian dan Gregorian. Era kalender ini didasarkan pada tahun tradisional yang dihitung sejak kelahiran Yesus dari Nazaret. Masehi dihitung sejak hari tersebut, sedangkan sebelum itu disebut Sebelum Masehi atau SM. Penghitungan tanggal dan bulan pada Kalender Julian disempurnakan pada tahun pada tahun 1582 terjadi kalender Gregorian. Penanggalan ini seterusnya dipergunakan secara lebar di dunia untuk mempermudah komunikasi.

Ucap Masehi (disingkat M) dan Sebelum Masehi (disingkat SM) bersumber dari bahasa Arab (المسيح), yang berarti "yang membasuh," "mengusap" atau "membelai." (lihat pula Al-Masih). Ucap ini dalam terjemahan Alkitab bahasa Arab dipakai untuk sebutan bahasa Ibrani "Mesiah" atau "Mesias" yang berarti "Yang diurapi".

Dalam bahasa Latin penanggalan ini disebut "Anno Domini" (disingkat AD yang berarti "Tahun Tuhan") yang dipakai lebar di dunia. Dalam bahasa Inggris di zaman modern muncul sebutan Common Era yang disingkat "CE" (secara harfiah berarti "Era Umum"), sedangkan waktu sebelum tahun 1 dipakai sebutan "Before Christ" yang disingkat BC (artinya sebelum [kelahiran] Kristus) atau Before Common Era yang disingkat "BCE" (Sebelum Era Umum).

Sejarah

Awal tahun Masehi merujuk kepada tahun yang dianggap menjadi tahun kelahiran Nabi Isa Al-Masih (Yesus Kristus atau dalam bahasa Ibrani: "Yesua ha-Masiah") karenanya kalender ini dinamakan sesuai keadaan Yesus atau Masihiyah (Mesias). Kebalikannya, sebutan Sebelum Masehi (SM) merujuk pada saat sebelum tahun tersebut. Sebagian akbar orang non-Kristen biasanya mempergunakan singkatan M dan SM ini tidak merujuk kepada konotasi Kristen tersebut. Sistem penanggalan yang merujuk pada awal tahun Masehi ini mulai diadopsi di Eropa Barat semasa masa ratus tahun ke-8. Penghitungan kalender ini dimulai oleh seorang biarawan bernama Dionysius Exiguus (atau "Denis Pendek") dan mula-mula dipergunakan untuk melakukan agak tanggal Paskah (Computus) berdasarkan tahun pendirian Roma.

Kesulitan dan kontroversi

Meskipun tahun 1 dianggap menjadi tahun kelahiran Yesus, namun bukti-bukti historis amat sangat seberapa untuk mendukung perihal tersebut ^[1]. Dionysius Exiguus tidak menghitung-hitung tahun 0 serta tahun ketika kaisar Augustus memerintah Kekaisaran Romawi. Para pakar menanggali kelahiran Yesus secara bermacam-macam, dari 18 SM hingga 7 SM.

Sejarawan tidak mengetahui tahun 0, tahun 1 M adalah tahun pertama sistem Masehi dan tepat setahun sebelumnya adalah tahun 1 SM. Dalam penghitungan sains, khususnya dalam penanggalan tahun astronomis, perihal ini memunculkan persoalan karena tahun Sebelum Masehi dihitung dengan memanfaatkan angka 0, maka dari itu terdapat selisih 1 tahun di selang kedua sistem.

Penggunaan

Indonesia

Di Indonesia lain daripada tahun Masehi yang dipergunakan secara resmi, secara tidak resmi warga juga mengetahui tahun Hijriyah/tahun islam dan tahun Imlek/tahun Tionghoa/tahun jawa.

Dunia

Dalam bahasa Inggris dan dipergunakan secara internasional, sebutan Masehi disebut memanfaatkan bahasa Latin Anno Domini / AD (Tahun Tuhan kita) dan Sebelum Masehi disebut menjadi Before Christ / BC (Sebelum Kristus). Sistem ini mulai dirancang tahun 525, namun kurang lebar dipergunakan hingga masa ratus tahun ke-11 hingga ke-14. Pada tahun 1422, Portugis terjadi negara Eropa penghabisan yang melaksanakan sistem penanggalan ini. Sehabis itu, seluruh negara di dunia mengakui dan memanfaatkan konvensi ini untuk mempermudah komunikasi.

Lihat juga

• Anno Domini

Sumber rujukan