Idul Fitri
Idul Fitri | |
---|---|
Nama resmi | Eid, Eid ul-Fitr Arab: عيد الفطر |
Disebut juga | Idul Fitri, Hari Lebaran (Indonesia); Hari Raya Puasa, Hari Lebaran (Malaysia); Riyoyo, Ngaidul Fitri (Jawa); Boboran Siyam (Sunda); Shemai Eid (Bangladesh); Ramazan Bayramı (Turki) |
Dirayakan | Ummat Muslim |
Macam | Hari libur agama |
Makna | Ditandai dengan akhir-akhirnyanya bulan Ramadan, bulan puasa |
Tanggal | 1 Syawal |
Perayaan | Ibadah, memberikan hadiah, berkunjung ke sanak keluarga ataupun tetangga, mudik, beradun |
Perkara | Salat Ied |
Mengadakan komunikasi dengan | Ramadan yang berlanjut selagi 29-30 hari setelah terbenamnya matahari pada hari terbelakang. Idul Adha, yang disambut 70 hari akhir |
Idul Fitri (Bahasa Arab: عيد الفطر ‘Īdul-Fiṭr) merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Sebab penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh jadi tidak kekurangan sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda.
Daftar isi
Ibadah dan tradisi pada Idul Fitri
Pada tanggal 1 syawal mulai akhir-akhirnyanya puasa pada bulan Ramadan, akhir merayakan Idul Fitri. Awal pagi hari selalu diterapkan Salat Idul Fitri (Salat Ied), disunnahkan melakukan salat Ied di tanah luas atau bahkan jalan raya (terutama di kota besar) apabila area ibadahnya tidak cukup menampung jamaah. Sebelum salat ied di lakukan imam memperingati siapa yang belum membayar zakat fitrah, sebab kalau selesai salat ied baru membayar zakatnya hukum nya sedekah biasa bukan zakat. Adapun hukum dari Salat Idul Fitri ini merupakan sunnah mu'akkad. Di malam sebelum dan sehabis hari raya, umat muslim disunnahkan mengumandangkan takbir. Adapun perkataan takbir merupakan sebagai berikut:
Arab | Latin | Terjemahan |
---|---|---|
الله أكبر الله أكبر الله أكبر | Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar | Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar |
لا إله إلا الله | la ilaha illa Allah | Tidak tidak kekurangan Tuhan selain Allah |
الله أكبر الله أكبر | Allahu akbar, Allahu akbar | Allah Maha Besar, Allah Maha Besar |
ولله الحمد | wa li-illahi al-hamd | Segala puji hanya bagi Allah |
Takbir mulai dikumandangkan setelah bulan Syawal dimulai. Selain menunaikan Salat Sunnah Idul Fitri, kaum muslimin juga harus membayar zakat fitrah[1][2] sebanyak 2,5 kilogram bahan pangan isi. Tujuan dari zakat fitrah sendiri merupakan kepada memberi kebahagiaan pada kaum fakir miskin. Kemudian, Khutbah diberikan setelah Salat Idul Fitri berlanjut, dan dilanjutkan dengan do'a. Setelah itu, kaum muslimin di Indonesia memiliki tradisi saling bermaaf-maafan, adakalanya beberapa orang akan berziarah mengunjungi kuburan.[3]
Do'a atau ucapan pada Idul Fitri
Di Indonesia sering mengucapkan doa Minal 'Aidin wal-Faizin, sebenarnya itu merupakan tradisi penghuni Asia Tenggara. Menurut sebagian besar ulama ucapan tersebut ditidaklah berdasar dari ucapan dari Nabi Muhammad. Perkataan ini mulanya berasal dari seorang penyair di masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika beliau membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.[4]
Adapun ucapan yang disunnahkan olehnya merupakan Taqabbalallahu minna wa minkum ("Semoga Allah menerima amal kita dan kalian") atau Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik ("Semoga Allah menerima (amalan) dari kita dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu" dan semisalnya.”) dan semisalnya.[5][6][7][8]
Idul Fitri di berbagai wilayah
Asia
Asia Tenggara
Artikel ini merupakan anggota dari seri tentang: |
Islam |
---|
Portal Islam |
Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama, momen kepada berkumpul lagi bersama keluarga, jangankan keluarga yang sebab suatu gagasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memperingati perayaan hari raya ini, yang paling utama merupakan Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang diseberangi. Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sebagai hari libur nasional, yang diperingati oleh sebagian besar penghuni Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Biasanya, peresmian Idul Fitri ditentukan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam meresmikannya berbeda. Idul Fitri di Indonesia disebut dengan Lebaran, dimana sebagian besar penghuni pulang kampung (mudik) kepada merayakannya bersama keluarga. Selagi perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang paling populer dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia merupakan ketupat, yang memang sangat familiar di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Bagi anak-anak, biasanya para orang tua memberikan uang raya kepada mereka. Selagi perayaan, biasanya penghuni berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya kepada bersilaturahmi, yang dikenal dengan "halal bi-halal",[9] memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house bagi penghuni yang ingin bersilaturahmi.
Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa, Hari Raya Aidilfitri atau Hari Raya Fitrah. Penghuni di Malaysia dan Singapura datang merayakannya bersama penghuni Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu diteriakkan takbir di masjid ataupun mushala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Allah, tuhan umat Islam. Diperkampungan, biasanya banyak penghuni yang menghidupkan pelita atau panjut, atau obor di Indonesia. Banyak bank, perkantoran swasta ataupun pemerintahan yang tutup selagi perayaan Idul Fitri hingga kesudahan minggu perayaan. Penghuni di sini biasanya saling mengucapkan "Selamat Hari Raya" atau "Salam Aidil Fitri" dan "Maaf zahir dan batin" sebagai ungkapan permohonan maaf kepada sesama. Di Malaysia juga tidak kekurangan tradisi pulang kampung, atau mudik di Indonesia. Di sini juga tidak kekurangan tradisi pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.[10][11]
Umat Muslim merupakan minoritas di Filipina, sehingga sebagian besar penghuni tidak begitu familiar dengan perayaan ini. Namun, perayaan Idul Fitri sudah ditata sebagai hari libur nasional oleh pemerintah dalam Republic Act No. 9177 dan berlanjut sejak 13 November 2002.[12]
Asia Selatan
Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idul Fitri disebut Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal kepada berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisional hennadan serta menggunakan rantai yang warna-warni.
Cara yang paling populer di Asia Selatan selagi perayaan Idul Fitri merupakan dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada lainnya. Anak-anak didorong kepada menyambut para orang tua. di dalam penyambutan ini, mereka juga menanti kepada memperoleh uang, yang disebut Eidi, dari para orang tua.
Di pagi Idul Fitri, setelah mandi dan bersih, setiap Muslim didorong kepada menggunakan pakaian baru, bila mereka dapat mengupayakannya. Sebagai alternatif, mereka boleh menggunakan pakaian yang bersih, yang telah dicuci. Orang tua dan anak laki-laki pergi ke masjid atau lapangan buka, tradisi ini disebut Eidgah, salat Ied, berterimakasih kepada Allah sebab diberi kesempatan beribadah di bulan Ramadan dengan penuh arti. Setiap Muslim diwajibkan kepada membayar Zakat Fitri atau Zakat Fitrah kepada fakir miskin, sehingga mereka dapat juga datang merayakan hari kemenangan ini.
Setelah salat, perkumpulan itu dihapuskan dansetiap Muslim saling bertamu dan menyambut satu sama lain termasuk anggota keluarga, anak-anak, orang tua, teman dan tetangga mereka.
Sebagian Muslim juga berziarah ke makam anggota keluarga mereka kepada berdoa bagi keselamatan almarhum. Biasanya, anak-anak mengunjungi sanak keluarga dan tetangga yang bertambah tua kepada berharap maaf dan mengucapkan salam.
Setelah bertemu dengan teman dan sanak keluarganya, banyak orang yang pergi ke pesta-pesta, karnaval, dan perayaan khusus di taman-taman (dengan bertamasya, kembang api, mercon, dan lain-lain). Di Bangladesh, India, dan Pakistan, banyak dilaksanakan bazar, sebagai puncak Idul Fitri. Sebagian Muslim juga memanfaatkan perayaan ini kepada mendistribusikan zakat mal, zakat atas kekayaannya, kepada orang-orang miskin.
Dengan cara ini, umat Muslim di Asia Selatan merayakan Idul Fitri dalam suasana yang meriah, sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah, dan mengajak keluarga mereka, teman, dan para fakir miskin, sebagai rasa kebersamaan.
Arab Saudi
Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat Islam mendekorasi rumah kala Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan digelar seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan lain-lain. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.[13]
Cina
Di Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita menggunakan baju hangat dan kerudung separuh tutup. Seusai salat Idul Fitri, pesta makan dan bersilaturahim pun dilaksanakan.[13]
Iran
Lebaran di Iran justru belum cukup semarak. Hal ini sebab mayoritas umat Islam di sana merupakan pengikut nasihat Syiah. Setelah salat Idul Fitri di masjid atau lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan perkara silaturahmi bersama keluarga dan ditutup dengan perkara pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang belum cukup dapat.[13]
Eropa
Di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak dilaksanakan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idul Fitri tidak diperingati sebagai hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris harus mencari informasi tentang hari Idul Fitri. Biasanya, informasi ini didapat dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idul Fitri dirayakan dengan cara sederhana di Inggris. Khotbah diberikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Biasanya di satu area dimana terdapat banyak kaum Muslimin di sana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di area tersebut akan memberikan satu hari libur kepada kaum muslimin. Kepada menentukan hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para pandai agama Islam sering mengadakan rukyat hisab kepada menentukan hari raya Idul Fitri.
Turki
Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun". Pada Idul Fitri, penghuni biasanya menggunakan pakaian terbaik mereka (dikenal sebagai Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada.
Pada masa itu, orang yang bertambah muda akan mencium tangan kanan mereka yang bertambah tua dan mendudukkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar lingkungannya kepada mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.
Amerika
Amerika Utara
Umat Muslim di Amerika Utara pada umumnya merayakan Idul Fitri dengan cara yang tenang dan khidmat. Sebab peresmian hari raya bergantung pada peninjauan bulan, seringkali banyak penghuni tidak sadar bahwa hari berikutnya sudah Idul Fitri. Penghuni menggunakan metode yang berbeda kepada menentukan penghujung Ramadan dan permulaan Syawal. Orang Amerika Utara yang tidak kekurangan di wilayah timur dapat jadi merayakan Idul Fitri pada hari yang berbeda dibanding mereka yang di wilayah barat. Pada umumnya, penghujung Ramadan diumumkan via e-mail, website, atau melalui sambungan telepon.
Umumnya, keluarga Muslim di Barat akan bentuk sangat pagi sekali kepada menyiapkan makanan kecil. Setiap orang didorong kepada berpakaian formal dan baru. Banyak keluarga-keluarga yang menggunakan pakaian tradisional dari negara mereka, sebab banyakan Muslim di sana ialah imigran. Akhir mereka akan pergi ke majlis yang paling dekat kepada salat. Salat itu dapat diadakan di masjid lokal, ruang pertemuan hotel, gelanggang, ataupun stadion lokal. Salat Idul Fitri sangat penting, dan umat Muslim didorong kepada salat Id memohon ampunan dan pahala. Setelah salat, tidak kekurangan kutbah dimana imam memberikan nasihat bagi jamaahnya dan biasanya didorong kepada mengakhiri setiap kebencian ataupun kealpaan lampau yang mungkin mereka punya. Setelah salat dan kutbah, para jamaah saling memeluk dan satu sama lain saling mengucapkan selamat Idul Fitri. Muslim di Amerika Utara juga merayakan Idul Fitri dengan cara saling memberi dan menerima hadiah kepada keluarga.
Empire State Building di New York City, Amerika Serikat, memancarkan lampu-lampu berwarna hijau sebagai penghormatan terhadap hari raya Idul Fitri pada tanggal 12-14 Oktober 2007.[14]
Idul Fitri dalam kalender Masehi
Dalam kalender Islam, peresmian hari Idul Fitri selalu sama setiap tahunnya, hal ini berbeda dalam kalender Masehi yang selalu berubah dari tahun ke tahun. Dalam kalender Islam peresmian hari ialah berdasarkan fase bulan (kalender lunar), sedangkan kalender Masehi berdasar fase bumi mengitari matahari (kalender solar). Perbedaan inilah yang menyebabkan peresmian Idul Fitri selalu berubah di dalam kalender Masehi, yakni terjadi perubahan 11 hari bertambah awal setiap tahunnya. Perkiraan hari Idul Fitri dalam kalender Masehi ialah sebagai berikut:
Lihat juga
Footnote
- ^ Weigers, Gerard."Ibadat". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 327
- ^ Gaffney, Patrick D. "Khutba." Encyclopedia of Islam and the Muslim World. hal. 394.
- ^ Wiegers, Gerard. "Ritual". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 600
- ^ Dawawin Asy-Syi’ri Al-’Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182.
- ^ Muhammad bin Ziyad, berkata: "Ketika itu diri sendiri bersama Sisa dari pembakaran Umamah Al-Bahili radhiallahu anhu dan sebagian sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam lainnya, lalu apabila mereka pulang sebagian mengucapkan kepada sebagian lainnya: (Taqabbalallahu minna waminkum) (Semoga Allah menerima amal kita dan kalian), Imam Ahmad bin Hanbal berkata: "Sanadnya baik." Dari Ibnu At-Turkimani dalam kitabnya Al-Jauhar An-Naqiy Hasyiah Al-Baihaqi (3/320-321).
- ^ Syeikh Al-Albani rahimahullah dalam kitab Tamamul Minnah (356).
- ^ Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni (2/259).
- ^ Al-Ashbahani dalam kitabnya At-Targhib Wa At-Tarhib (1/251).
- ^ van Doorn-Harder, Nelly. "Southeast Asian culture and Islam". Encyclopedia of Islam and the Muslim world. hal. 649
- ^ "Hari Raya Puasa". Diakses pada 2 November 2005.
- ^ Yusof, Mimi Syed & Hafeez, Shahrul (Oct. 30, 2005). "When Raya was a bewildering experience". New Straits Times, p. 8.
- ^ Republic Act No. 9177. Diakses pada 31 Juli 2008
- ^ a b c Majalah Hidayah - Tradisi Lebaran di Sejumlah Negara. Edisi 109, September 2010
- ^ "Salat Idul Fitri di AS Tiga Versi". Diakses 30 September. Unknown parameter
|accessyear=
ignored (help) - ^ Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 24 Oktober 2006
- ^ Pemerintah Resmi Tetapkan Idul Fitri 10 September 2010
- ^ MUI Tunggu Peresmian Idul Fitri Pemerintah
Pranala luar
- (Indonesia) Memahami ungkapan sekitar Idul Fitri
- (Indonesia) Makna idul fitri bagi orang yang puasa
- (Indonesia) Lebaran di Australia Tak Seragam
- (Indonesia) PBNU: Hilal Susah Dilihat, 1 Syawal Jatuh Hari Rabu
- (Indonesia) Astronom: Lebaran Jatuh pada 31 Agustus
- (Indonesia) Bosscha: Lebaran Jatuh pada 31 Agustus
- (Indonesia) Arab Saudi Juga Rayakan Idul Fitri Selasa 30 Agustus
- (Indonesia) Saudi Arabia: 1 Syawal Merupakan Rabu 31 Agustus 2011
- (Indonesia) Hisab dan Rukyat
- (Indonesia) Ucapan Idul Fitri
- (Melayu) Hari Raya Puasa Aidil Fitri
|
|
id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), kategori-antropologi.kpt.co.id, wiki.edunitas.com, dll-nya.