Kata![](https://kategori-antropologi.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=200px-Contoh_kamus_Jawa-Belanda_GR.jpg) Contoh gambar satu halaman kamus atau daftar kata-kata. Kata atau ayat[1] menjadikan suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat. EtimologiKata "kata" dalam bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Sanskerta kathā. Dalam bahasa Sanskerta, kathā sebenarnya bermakna "konversasi", "bahasa", "cerita" atau "dongeng"[2]. Dalam bahasa Melayu dan Indonesia berlangsung penyempitan arti semantis sebagai "kata". Persoalan PendefinisianIstilah "kata" sungguh susah kepada didefinisikan. Di dalam artikel ini dicoba kepada menerangkan konsep ini dengan menyajikan tiga definisi yang berbeda: definisi menurut KBBI, bangunan bahasa baku bahasa Indonesia dan definisi yang umum diberikan di Dunia Barat. Definisi Kamus Akbar Bahasa IndonesiaKamus Akbar Bahasa Indonesia (KBBI) (1997) memberikan beberapa definisi mengenai kata: - Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan menjadikan realisasi kesatuan perasaan dan ingatan yang dapat digunakan dalam berbicara
- konversasi, bahasa
- Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas sama sekali
- Unit bahasa yang mandiri dan terdiri dari satu morfem (contoh kata) atau beberapa morfem gabungan (contoh perkataan)
Definisi pertama KBBI bisa diterjemahkan sebagai leksem yang bisa sebagai lema atau entri sebuah kamus. Lewat definisi kedua mirip dengan salah satu arti sesungguhnya kathā dalam bahasa Sanskerta. Kesudahan definisi ketiga dan keempat bisa diterjemahkan sebagai sebuah morfem atau gabungan morfem. Jenis kataBerdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan sebagai empat: kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar menjadikan kata yang menjadikan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan karena acinya afiks atau imbuhan baik di awal (prefiks atau awalan), tengah (infiks atau sisipan), maupun yang belakang sekali (sufiks atau akhiran) kata. Kata ulang menjadikan kata dasar atau bentuk dasar yang menemui perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk menjadikan gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru. Dalam bangunan bahasa baku bahasa Indonesia, kelas kata terbagi sebagai tujuh kategori, yaitu: - Nomina (kata benda); nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya buku, kuda.
- Verba (kata kerja); kata yang mengedepankan suatu aksi atau pengertian dinamis, misalnya baca, lari.
- Verba transitif (membunuh),
- Verba kerja intransitif (meninggal),
- Pelengkap (berumah)
- Adjektiva (kata sifat); kata yang menerangkan kata benda, misalnya keras, cepat.
- Adverbia (kata keterangan); kata yang memberikan keterangan pada kata yang bukan kata benda, misalnya kini, lebih kurang.
- Pronomina (kata ganti); kata pengganti kata benda, misalnya ia, itu.
- Orang pertama (kami),
- Orang kedua (engkau),
- Orang ketiga (mereka),
- Kata tukar kepunyaan (-nya),
- Kata tukar penunjuk (ini, itu)
- Numeralia (kata bilangan); kata yang mengedepankan jumlah benda atau mengenai atau menunjukkan urutannya dalam suatu deretan, misalnya satu, kedua.
- Angka kardinal (duabelas),
- Angka ordinal (keduabelas) vf
- Kata tugas menjadikan jenis kata di luar kata-kata di atas yang berdasarkan peranannya dapat dibagi sebagai lima subkelompok:
- preposisi (kata depan) (contoh: dari),
- konjungsi (kata sambung) - Konjungsi berkoordinasi (dan), Konjungsi subordinat (karena),
- artikula (kata sandang) (contoh: sang, si) - Umum dalam bahasa Eropa (misalnya the),
- interjeksi (kata seru) (contoh: wow, wah), dan
- partikel.
Penentuan ketentuan yang tidak boleh dilampaui kataDalam pengetahuan linguistik barat aci minimal lima metode dalam menentukan pilihan batas-batas kata: - Pada jeda
- Seorang pembicara disuruh kepada mengulang kalimat yang diberikan secara pelan, diperbolehkan kepada beristirahat dan mengambil jeda. Sang pembicara maka akan cenderung membawa masuk jeda pada batas-batas kata. Tetapi metoda ini tidaklah sempurna: sang pembicara bisa dengan mudah memilah-milah kata-kata yang terdiri dari jumlah suku kata.
- Keutuhan
- Seorang pengguna disuruh kepada mengucapkan sebuah kalimat secara keras dan lewat disuruh kepada mengucapkannya kembali dan ditambah beberapa kata.
- Bentuk bebas sama sekali minimal
- Konsep ini pertama kali diusulkan oleh Leonard Bloomfield. Kata-kata menjadikan leksem, sah satuan terkecil yang bisa berdiri sendiri.
- Ketentuan yang tidak boleh dilampaui fonetis
- Beberapa bahasa mempunyai aturan pelafazan khusus yang membikinnya mudah ditinjau di mana ketentuan yang tidak boleh dilampaui kata sejatinya. Misalnya, di bahasa yang secara teratur menjatuhkan tekanan pada suku-kata paling yang belakang sekali, maka ketentuan yang tidak boleh dilampaui kata mungkin jatuh setelah masing-masing suku-kata yang diberi tekanan. Contoh lain bisa didengarkan pada bahasa yang mempunyai harmoni vokal (seperti bahasa Turki): vokal dalam sebagian kata memiliki "kualitas" sama, oleh karena itu ketentuan yang tidak boleh dilampaui kata mungkin berlangsung setiap kali kualitas huruf hidup bertukar. Tetapi, tidak semua bahasa mempunyai peraturan fonetis seperti itu yang mudah, kalaupun iya, pada bahasa ini aci pula perkecualiannya.
- Satuan semantis
- Seperti pada jumlah bentuk bebas sama sekali yang minimal yang disebut di atas ini, metode ini memilah-milah kalimat ke dalam kesatuan-kesatuan semantiknya yang paling kecil. Tetapi, bahasa sering memuat kata yang mempunyai nilai semantik kecil (dan sering memainkan peran yang lebih gramatikal), atau kesatuan-kesatuan semantik yang menjadikan kata majemuk.
Dalam prakteknya, pandai bahasa mempergunakan campuran semua metode ini kepada menentukan pilihan ketentuan yang tidak boleh dilampaui kata dalam kalimat. Tetapi penggunaan metode ini, definisi persis kata sering masih sangat sukar ditangkap. Catatan kaki- ^ Istilah yang dipergunakan di Malaysia.
- ^ Lema kathā di kamus bahasa Sanskerta-Inggris oleh Monier-Williams (1899)
Rujukan - H. Alwi; Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moeliono (1998). Bangunan Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Edukasi dan Kebudayaan Republik Indonesia.
- Ensiklopedi Nasional Indonesia (ENI) (Jilid 8 ed.). Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. 1990. pp. hlm. 217–218.
- Kamus Akbar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1997.
- Monier-Williams, Monier (1899). Sanskrit-English Dictionary.
Lihat juga Sumber : kategori-antropologi.al-quran.co, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, dan lain-lainnya. |
| |
| Toll-free service 0800 1234 000 |
Special Links EducationPTS Selected & Prominent Bachelor, Diploma (D3) | |
FREE DOWNLOAD | Employee Classes Brochure Combined All Areas of Indonesia ⚑ PDF (11,2 MB)⚑ ZIP (8,8 MB) ⚑ jpg (36,2 MB) | Employee Classes Brochure JABODETABEK ⚑ PDF (5,5 MB)⚑ ZIP (4,4 MB) ⚑ jpg (13,2 MB) | Employee Classes Brochure Java and Bali ⚑ PDF (4,4 MB)⚑ ZIP (3,5 MB) ⚑ jpg (14,5 MB) | Employee Classes Brochure West Java ⚑ PDF (2,8 MB)⚑ ZIP (2,2 MB) ⚑ jpg (7,1 MB) | Employee Classes Brochure SULAWESI ⚑ PDF (1,9 MB)⚑ ZIP (1,5 MB) ⚑ jpg (5,6 MB) | Employee Classes Brochure SUMATERA & BATAM ⚑ PDF (2,2 MB)⚑ ZIP (1,7 MB) ⚑ jpg (6,5 MB) | Regular Program Brochure ⚑ PDF (4,1 Mb)⚑ ZIP (8,4 Mb) | "New Breakthrough" Book Strategies to Increase Revenue PTS, Quality Education & Resources PTS ⚑ PDF(6 Mb)⚑ jpg(16 Mb) |
Catalog Request ( via POS) | Or send name and Your address via SMS to mobile: 08523 1234 000
|
|
|
|