Kitab Habakuk

Alkitab Ibrani
Tanach.jpg
Tanakh
Taurat
 
• Peristiwa
• Keluaran
• Imamat
• Bilangan
• Ulangan
Nevi'im
Nabi Pertama
 
• Yosua
• Hakim-hakim
• 1 Samuel
• 2 Samuel
• 1 Raja-Raja
• 2 Raja-Raja
Nabi berikutnya
 
• Yesaya
• Yeremia
• Yehezkiel
Nabi-nabi Kecil
 
• Hosea
• Yoel
• Amos
• Obaja
• Yunus
• Mikha
• Nahum
• Habakuk
• Zefanya
• Hagai
• Zakharia
• Maleakhi
Ketuvim
Buku Puisi
 
• Mazmur
• Amsal
• Ayub
Lima Gulungan
 
• Kidung Agung
• Rut
• Ratapan
• Pengkhotbah
• Ester
Buku Sejarah
 
• Daniel
• Ezra
• Nehemiah
• 1 Tawarikh
• 2 Tawarikh
Portal Yahudi
Perjanjian Lama
Pentateukh
 
• Peristiwa
• Keluaran
• Imamat
• Bilangan
• Ulangan
Kitab Sejarah
 
• Yosua
• Hakim-hakim
• Ruth
• 1 Samuel
• 2 Samuel
• 1 Raja-Raja
• 2 Raja-Raja
• 1 Tawarikh
• 2 Tawarikh
• Daniel
• Ezra
• Nehemia
• Ester
Kebijaksanaan & Puisi
 
• Ayub
• Mazmur
• Amsal
• Pengkhotbah
• Kidung Agung
Kitab Nabi
Nabi Agung
 
• Yesaya
• Yeremia
• Ratapan
• Yehezkiel
• Daniel
Nabi-nabi Kecil
 
• Hosea
• Yoel
• Amos
• Obaja
• Yunus
• Mikha
• Nahum
• Habakuk
• Zefanya
• Hagai
• Zakharia
• Maleakhi
Portal Kristen

Kitab Habakuk ditulis oleh nabi Habakuk, anggar-anggar 605 SM - 586 SM sebelum kerajaan Yehuda tidak kekurangan dalam pembuangan.[1] Kitab ini merupakan kitab kedelapan dari keduabelas kitab nabi-nabi kecil. Penulis kitab ini hidup sezaman dengan seorang nabi yang bernama Yeremia.[1] Dia merupakan seorang nabi yang berasal dari Yehuda. Kitab ini ada ayat kunci yang terdapat dalam Habakuk 2:4, yaitu:[2][3]

וצדיק באמונתו יחיה
WeCaDYQ B'EMoWNaTO* YeKhYeH [we-ca-dik be-e-mo-na-to yeh-yeh].
(tetapi yang tidak sewenang-wenang dalam percayanya dia hidup)
"tetapi orang yang tidak sewenang-wenang itu hendak hidup oleh percayanya" (Terjemahan Baru)

(*) akar istilah אָמַן [EMaN]: "percaya, iman"

Kalimat ini dikutip di zaman gereja mula-mula yang berbunyi:

"orang tidak sewenang-wenang hendak hidup oleh iman" Roma 1:17;
"Orang yang tidak sewenang-wenang hendak hidup oleh iman" Galatia 3:11 dan
"orang-Ku yang tidak sewenang-wenang hendak hidup oleh iman" Ibrani 10:38.

Kitab ini termasuk dalam kategori para nabi periode Neo-Babilonia.[4]

Latar belakangan

Kitab Habakuk tidak secara detail menyiapkan data mengenai peristiwa sejarah atau situasi politis yang membawa dia dalam perdebatannya dengan Allah. Konteks penulisan dari kitab Habakuk dekat berlainan dengan konteks Zefanya.[5] Kitab Habakuk dilatarabelakangi oleh situasi peperangan di mana tidak kekurangan beberapa bangsa yang terlibat, salah satunya yaitu bangsa Kasdim. Hal ini ditunjukkan dalam Habakuk 1:6 di mana terdapat nama bangsa Kasdim. Peperangan ini terjadi anggar-anggar zaman ke-7 Sebelum Masehi di mana pada masa ini orang Kasdim mampu menaklukkan Mesir yang diperintah oleh Firaun Nekho di sungai Efrat. Peperangan tersebut menyebabkan kondisi sosial dan religius masa itu sangat acak-acakan. Dalam peperangan ini, rakyat Kasdim juga berusaha untuk menguasai dunia di bawah pemerintahan raja Yoyakim. Pada masa ini juga sang nabi mengumumkan penyerangan orang Kasdim anggar-anggar 605-604 SM. Pada masa pemerintahan raja Yoyakim juga banyak terjadi korupsi. Hal ini ditunjukkan dalam 1:2-4. Penyerangan orang Kasdim ini diperagakan ketika kerajaan Babilonia mengalahkan kerajaan Asyur dan Mesir dalam peperangan di Karkemis. Hal ini diperagakan kerajaan Babilonia untuk memperkuat kekuasaan mereka di kawasan barat. Dalam situasi peperangan inilah Nabi Habakuk mencoba untuk tetap mempertahankan imannya kepada janji Tuhan. Peperangan tersebut menyebabkan kondisi sosial dan religius masa itu sangat acak-acakan. Dalam peperangan ini, rakyat Kasdim juga berusaha untuk menguasai dunia di bawah pemerintahan raja Yoyakim. Pada masa ini juga sang nabi mengumumkan penyerangan orang Kasdim anggar-anggar 605-604 SM. Pada masa pemerintahan raja Yoyakim juga banyak terjadi korupsi. Hal ini ditunjukkan dalam 1:2-4.[3]

Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan tidak kekurangan di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi. Itulah karenanya hukum kehilangan dayanya dan tidak pernah muncul keadilan, karena orang fasik mengepung orang benar; itulah karenanya keadilan muncul terbalik.

Penyerangan orang Kasdim ini diperagakan ketika kerajaan Babilonia mengalahkan kerajaan Asyur dan Mesir dalam peperangan di Karkemish. Hal ini diperagakan kerajaan Babilonia untuk memperkuat kekuasaan mereka di kawasan barat. Dalam situasi peperangan inilah Nabi Habakuk mencoba untuk tetap mempertahankan imannya kepada janji Tuhan.[5][3]

Sumber Naskah

Termasuk di selang gulungan-gulungan Naskah Laut Mati pertama yang ditemukan dalam gua 1 di Qumran. Berupa suatu komentari atau guna (pesyer), Naskah Komentari Kitab Habakuk ini mengandung Habakuk 1-2 dalam tulisan Ibrani pada pengahabisan zaman ke-1 SM, namun pokoknya hampir tidak tidak kekurangan perbedaan dengan Alkitab modern.

Pokok

Kitab ini dibagi dijadikan 3 pasal.[2][7]

Pasal 1

Pasal 1 terdiri dari 17 ayat yang dibagi dijadikan 3 anggota dengan satu tema yaitu penuntutan atau pengaduan.[2]

  • Habakuk 1:2-4 merupakan suatu pengaduan yang pertama kepada Allah atas kejahatan dan kekerasan yang diabaikan. Dia mengeluh kepada Tuhan mengenai ketidakadilan yang dia lihat dan dia berdiskusi sampai kapan hal ini hendak dibiarkan.
  • Habakuk 1:5-11 merupakan tanggapan yang diberikan Allah kepada Habakuk. Allah menerangkan bahwa Dia yang telah membangkitkan orang Kasdim tetapi Dia juga hendak menghukum orang Kasdim atas kealpaannya.
  • Habakuk 1:12-17 merupakan pengaduan kedua yang diajukan Habakuk kepada Allah. Dia menerangkan bahwa orang Kasdim seharusnya mendapat hukuman karena mereka menyiksa dan menghancurkan rakyat yang semakin tidak sewenang-wenang daripada mereka. Dia mempertanyakan bagaimana mungkin Allah mengizinkan kebiadaban dan penyembahan berhala yang diperagakan oleh orang Kasdim.

Pasal 2

Pasal 2 terdiri dari 20 ayat yang dibagi dijadikan 2 bagian,yaitu:

  • Habakuk 2:1-4 merupakan tanggapan Tuhan kepada sang nabi bahwa orang Kasdim merupakan orang yang sombong dan tidak tidak sewenang-wenang. Pada anggota ini juga sang nabi membayangkan bahwa dia sedang tidak kekurangan di menara penjaga sambil mendengarkan tanggapan dari Tuhan atas kebimbangannya.
  • Habakuk 2:5-20 sedang merupakan suatu tanggapan dari Tuhan atas apa yang dituturkan sang nabi. Dalam anggota tersebut dituturkan bahwa hendak tidak kekurangan lima musibah yang diawali dengan istilah 'celakalah'. kelima musibah tersebut didasarkan pada lima wujud kejahatan yang diperagakan orang Kasdim.

Pasal 3

Habakuk 3, yang terdiri dari 19 ayat, merupakan doa yang ditingkatkan oleh sang nabi kepada Allah karena Dia sedang memberikan pengampunan di tengah kemarahan-Nya. Doa ini merupakan mazmur sang nabi bahwa Allah hendak mendatangkan penghukuman untuk bangsa-bangsa terpenting Kasdim dan keselamatan untuk Israel. Anggota ini juga memperlihatkan ekspresi iman dari sang nabi.

Waktu penulisan

Mengenai waktu penulisan kitab ini sedang belum bisa dipilihkan dengan pasti. Namun demikian, beberapa bukti memperlihatkan bahwa kitab ini ditulis pada periode orang Kasdim.[8] Salah satu buktinya yaitu pada Habakuk 1:6.[9] Hal ini menetapkan bahwa nubuatan nabi Habakuk mendekati zaman ke-7 SM sesudah "Peperangan Karkemis" yaitu pada masa pemerintahan Yoyakim.[10] Itu berarti bahwa waktu penulisan nabi Habakuk tidak kekurangan di selang masa Nahum dan Zefanya. Pada masa itu, Bait Allah sedang berdiri dan pelayanan musik di Bait Allah sedang dilakukan. Hal ini ditunjukkan dalam Habakuk 2:20 dan 3:19. Pada masa itu, orang Kasdim tengah bangung dan mulai untuk membunuh bangsa-bangsa.[2][7]

Penulis

Kitab Habakuk tidak begitu banyak menyiapkan informasi mengenai identitas serta latar belakangan sejarah dari nabi Habakuk sendiri.[9] Tidak tidak kekurangan yang mengetahui mengenai kehidupannya, keluarganya, dan asal usulnya. Berdasarkan Habakuk 3, kuat dugaan bahwa dia merupakan seorang Lewi yang bekerja untuk menyelenggarakan ibadah dalam Bait Allah di Yerusalem. Lain daripada itu, tugasnya juga menyusun dan menertibkan doa dan mazmur untuk digunakan dalam Bait Allah.[10]

Wujud

Wujud sastra kitab Habakuk didasarkan atas 2 kali tanya jawab selang nabi Habakuk dengan Allah. Pertanyaan nabi pertama berasal dari keluhan dari sang nabi atas tidak tidak kekurangannya keadilan dan kurangnya perhatian Allah hendak hal itu. Pertanyaan kedua kepada Allah yaitu mengenai keadilan dari Allah sendiri mengenai agresi yang diperagakan oleh Kasdim. Wujud kitab Habakuk serta pesannya timbul dari penafsiran yang memperlihatkan tidak kekurangannya tiga tahap perkembangan, baik perkembangan sastra maupun teologi. Tahap pertama ditunjukkan oleh sebuah pidato mengenai penghukuman yang dicukupkan kepada Yehuda yang terdapat dalam Habakuk 1:5-11. Tahap kedua merupakan suatu penggabungan dari nubuat sang nabi ke dalam suatu perdebatan dengan Allah yang terdapat dalam Habakuk 1:12-2:4. Tahap ketiga merupakan suatu tambahan berupa hymne (mazmur) kemenangan dari sang nabi yang terdapat dalam Habakuk 3:1-19. Nyanyian mazmur ini didasarkan pada kepercayaan sang nabi bahwa hendak tiba waktu di mana Allah hendak mengembalikan keadilan ke atas bumi.[3]

Muatan teologis

Terdapat beberapa tema teogis dalam kitab Habakuk. Tema teologis yang dijadikan perhatian dari Habakuk yaitu keadilan. Hal ini yang membikin Habakuk tidak kekurangan dalam tradisi nabi-nabi Israel. Beberapa nabi terdahulu yang juga ikut menggemakan mengenai keadilan yaitu Yesaya dan Yeremia. Dalam Ktab ini ditunjukkan bahwa sang Nabi tidak bisa memahami keadilan Allah. Dia tidak bisa memahami tindakan YHWH yang memakai perantara, yang begitu angkuh dan menentang Allah, untuk menghukum bangsa Israel. Keadilan Allah sangat sulit untuk dipahami karena apa yang Allah lakukan tidak selalui bisa dianggarkan hanya dengan perasaan dan penglihatan. Tidak kekurangan dunia keadilan yang hanya mampu dipahami oleh Allah sepenuhnya. Bangsa Israel juga nabi Habakuk harus mampu menerima keadilan Allah dengan iman bukan dengan apa yang mereka buktikan dengan daya pikir.[4][3]

Referensi

  1. ^ a b P.K.Pilon. 1974. Guna Habakuk. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  2. ^ a b c d (Inggris) J. D. Davis. 1960. A Dictionary of The Bible. Grand Rapids, Michigan: Baker Book House.
  3. ^ a b c d e (Inggris) Therodore Hiebert, et.al. 1996. The New Intrepreter's Bible: Volume: VII. Nashville: Abingdon.
  4. ^ a b C.Hassell Bullock. 2002. Kitab Nabi-Nabi Perjanjian Lama. Jawa Timur, Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas.
  5. ^ a b Frank M. Boyd. 2006. Kitab Nabi-nabi Kecil. Jawa Timur: Gandum Mas.
  6. ^ Transkrip Naskah Laut Mati
  7. ^ a b (Inggris)J. D. Douglas, et.al. 1979. The New Dictionary Bible. Grand Rapids, Michigan: William B. Eerdmans.
  8. ^ (Inggris) David W. Baker. 1988. Nahum, Habakuk, and Zephaniah. England: Intervarsity.
  9. ^ a b (Inggris) David Noel Freedman. 2000. Eerdmans Dictionary of The Bible. Grand Rapids, Michigan: William B. Eerdmans.
  10. ^ a b (Inggris)John D.W.Watts. 1975. The Book of Joel, Obadiah, Jonah, Nahum, Habakkuk, and Zephaniah. New York: Cambrige University.

Lihat pula

Kitab Habakuk • ספר חבקוק (Sefer Habaquq)
 
Alkitab
Habakuk 123
 
Tempat/Sebutan
KasdimLibanon • pegunungan Paran • Teman
 
Tokoh
 
Sumber
Alkitab Ibrani • Naskah Komentari Kitab Habakuk • Septuaginta • Latin Vulgata • Versi Terjemahan Baru • Versi Wycliffe • Versi King James • Versi American Standard • Versi World English
 
Kitab Nahum (pasal 3) ← • → Kitab Zefanya (pasal 1)
Kitab-kitab dalam Alkitab
 
Perjanjian Lama
 
Perjanjian Baru
 
Lihat pula : Deuterokanonika dan Apokrif
Wikipedia book Wikipedia:Buku/Alkitab - BukuWiki Alkitab
Kitab-kitab Nevi'im
 
Kitab Nabi-nabi Awal
Yosua (Yosua bin Nun) · Hakim-hakim  · 1 Samuel  · 2 Samuel (Nabi Samuel) · 1 Raja-raja  · 2 Raja-raja
 
Kitab Nabi-nabi Pengahabisan
 
Kitab Nabi-nabi Kecil


Sumber :
diskusi.biz, kategori-antropologi.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.