Garis Curzon

Garis Curzon adalah garis perbatasan yang diusulkan pada tahun 1919 oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Lord Curzon, sebagai perbatasan di selang Polandia, di sebelah barat, dan Lithuania, Rusia dan Ukraina, di sebelah timur.

Lebih kurang mengikuti perbatasan yang disetujui selang Prusia dan Rusia pada tahun 1797, sehabis Pembagian Polandia yang ketiga, yang adalah perbatasan terakhir yang dikenal oleh Kerajaan Inggris.

Garis dipakai pada 1939 sebagai dasar untuk pembagian zona penguasaan Jerman dan Uni Soviet di Polandia, walaupun tidak kekurangan perbedaan berarti di seluruh Bialystok di sebelah utara dan di daerah selatan Galisia.

Garis Curzon ini juga dipakai pada tahun 1945 sebagai dasar untuk perbatasan permanen di selang Polandia dan Uni Soviet, walaupun lagi dengan perbedaan luhur.

Sering dipercakapkan bahwa konon garis Curzon melambangkan perbatasan etnik di selang orang Polandia yang bertambah banyak tinggal di sebelah barat dan orang Rusia dan orang Ukraina di sebelah timur.

Ini bukanlah maksud Lord Curzon ketika mengusulkan garis ini: gagasannya adalah diplomatik dan sejarah, tidak etnik.

Namun menyusuri garis ini, yang dengan beberapa pengecualian penting, kurang bertambah mengikuti pembagian daerah di sebelah barat yang hampir secara keseluruhan dihuni orang Polandia, dan daerah sebelah timur yang secara etnik penghuninya campuran.

Peta Polandia 1944. Garis Curzon dan perubahan teritorial di Polandia, 1945.

Sejarah Garis Curzon

Pada terakhir Perang Dunia I, Sekutu menyetujui bahwa negeri lepas sama sekali Polandia sebaiknya dapat dibentuk dari mantan wilayah sebagian Kekaisaran Rusia, Kekaisaran Austria-Hongaria dan Jerman.

Akad Versailles pada tahun 1919 menyebutkan bahwa batas Timur Polandia "sesudah itu" akan "ditentukan."

"Negeri yang terletak di selang Polandia dan tetangga timurnya dihuni oleh penghuni campuran: orang Polandia, orang Yahudi, orang Lithuania, orang Ukraina dan orang Belarus, dengan tak tidak kekurangan satu-satunya gugusan yang menjadi suku mayoritas."

Lord Curzon, atas nama Sekutu, menyarankan garis yang terbentang dari Grodno ke Brest-Litovsk, akhir Lwow, walaupun tidak menyebutkan secara eksplisit akan terletak di manakah kota Lwow nantinya.

Versi kemudia garis perbatasan, yang dikenal sebagai Garis Curzon "B", memberikan Lwow kepada Polandia (lihat peta).

Karena Kekaisaran Rusia sudah roboh masuk ke dalam Perang Saudara yang terjadi sehabis Revolusi Rusia, tidak tidak kekurangan pemerintah Rusia yang diakui dan bisa bernegosiasi tentang perbatasan timur Polandia.

Semestinya, salah satu afal pertama pemerintah baru Rusia adalah menentang akad pembagian Polandia.

Hal ini membuat Polandia dalam jabatan hukum yang sah, menuntut lagi wilayahnya sebelum Pembagian Polandia pada tahun 1772.

Rezim Bolshevik di Rusia, di sisi lain, ingin menyerbu Polandia untuk membawa revolusi sosialis ke dalam jantung Eropa, dan teristimewa ke Jerman. Dalam situasi perang, hal ini tak terelakkan dan terakhirnya meletus pada terakhir tahun 1919.

Pada Desember 1919, Sekutu membuat bahwa Polandia berhak mendapat kepastian mengenai perbatasannya. Sehabis serangan pertama Polandia ke dalam Ukraina, yang merebut Kiev pada Mei 1920, kaum Bolshevik mendapatkan keuntungan dan maju masuk ke dalam Polandia, dan pada Juli, orang Polandia memohon kepada Sekutu untuk menghalang mereka.

Sehabis tanggal 11 Juli, Lord Curzon menanti kepada pemerintah Uni Soviet, genjatan senjata sepanjang garis perbatasan yang sudah disarankan tahun sebelumnya. Orang Uni Soviet, yang yakin mereka bertambah kuat, tidak menerima usul mereka, dan pertempuran dilangsungkan.

Tetapi, pada bulan Agustus, orang Uni Soviet dikalahkan tepat di luar Warsawa dan dipaksa untuk mundur. Di Akad Riga pada bulan Maret 1921 orang Uni Soviet mesti menyerahkan daerah yang terletak jauh di sebelah timur Garis Curzon, memberi Polandia baik Lwow maupun Wilno (sekarang bernama Vilnius).

Daerah di lebih kurang Wilno, (yang disebut Lithuania Tengah) menjadi bahan referendum pada tahun 1922. Hasil referendum, adalah integrasi dengan Polandia menurut keinginan 65% dari pemilih.

Batas Uni Soviet-Polandia dikenal oleh Liga Bangsa-Bangsa pada 1923 dan diperkuat oleh berbagai persetujuan Uni Soviet-Polandia. Syarat-syarat Pakta Molotov-Ribbentrop pada bulan Agustus 1939, membagi Polandia sepanjang garis sungai San, Vistula dan Narew.

Pada bulan September, sehabis kekalahan militer Polandia, Uni Soviet mencaplok semua wilayah sebelah timur Garis Curzon, ditambah dengan kota Bialystok dan wilayah Galicia Timur.

Wilayah sebelah timur garis ini dimasukkan ke dalam Republik Sosialis Soviet Belarus dan Ukraina sehabis apa yang disebut referendum, dan ratusan ribu orang Polandia dan kurang bertambah sejumlah orang Yahudi yang sama banyaknya dikembalikan ke timur ke dalam Uni Soviet.

Pada bulan Juli 1941, wilayah ini diduduki tentara Jerman dalam serbuannya di Uni Soviet.

Selama penguasaan Jerman sebagian luhur penghuni Yahudi dibunuh. Pada tahun 1944 tingkatan bersenjata Uni Soviet berhasil menempati lagi sebelah Timur Polandia dari orang Jerman.

Orang Uni Soviet secara sepihak menetapkan batas Jerman-Uni Soviet sebelumnya (kira-kira Garis Curzon) untuk menjadi batas baru di selang Uni Soviet dan Polandia.

Tetapi, kali ini, Bialystok diberikan kepada Polandia. Pemerintah Polandia di pengasingan di London dengan keras menentang tingkah laku yang dibuat ini, dan di konferensi Teheran dan Yalta selang Stalin dan Sekutu Barat, pemimpin sekutu Roosevelt dan Churchill menanti Stalin untuk mempertimbangkan lagi perbatasan baru ini, teristimewa berkomunikasi dengan status Lwow. Tetapi Stalin tidak menerimanya. Garis Curzon dengan begitu menjadi batas permanen Timur Polandia, dan dikenal sebagai ini oleh Sekutu Barat pada bulan Juli 1945.

Demografi Polandia Timur

Daerah yang terletak di selang Garis Curzon dan batas timur Polandia (1921) mempunyai sependuduk sebanyak lebih kurang 12 juta jiwa di wilayah seluas 188.000 kilometer persegi.

Menurut statistika dari sensus Polandia 1931 (yang tak mungkin kurang dalam menaksir jumlah orang Polandia), pembagian penghuni wilayah ini menurut bahasa adalah:

Polandia 4.794.000 39,9%
Ukraina 4.139.000 34,5%
Yahudi 1.045.000 08,5%
Belarus 993.000 08,5%
Rusia 120.000 01,0%
Lithuania 76.000 00,6%
Lain-lain 845.000 06,4%


Menurut Agama:

Katholik Roma 4.016.000 33,4%
Katholik Yunani (Ukraina) 3.050.000 25,4%
Ortodoks 3.529.000 29,3%
Kristen lainnya 180.000 01,5%
Yahudi 1.222.000 10,2%

Akan dilihat dari angka-angka ini bahwa walaupun suku Polandia adalah yang paling luhur secara etnis dan agamis di wilayah ini, mereka jauh dari menjadi mayoritas, dan bahwa orang Ukraina, Rutenia, Belarus dan Rusia secara bersama menjadi lebih jumlah mereka. Mayoritas orang Ukraina tidak kekurangan di anggota selatan, dan orang Belarus di sebelah utara.

Karena lamanya pemerintahan Polandia di wilayah ini dalam beberapa zaman sebelumnya, banyak penghuni Polandia tidak kekurangan di daerah perkotaan, sedangkan sebagian terbesar orang Ukraina dan Belarus tidak kekurangan di daerah pedesaan. Hal ini membuat situasi bertambah kompleks.

Deportasi orang Polandia ke Uni Soviet di selang tahun 1939-1941 dan pembantaian penghuni Yahudi di selang tahun 1941 dan 1945, membuat orang Ukraina yang dijauhkan, bersama orang Belarus menjadi mayoritas penghuni di wilayah ini, meskipun jauh dari sebuah mayoritas mutlak.

Kota Lwow, Wilno, Grodno dan beberapa kota yang bertambah kecil masih mempunyai mayoritas-mayoritas Polandia sampai saat itu.

Sehabis tahun 1945, sebagian luhur penghuni Polandia di sebelah timur perbatasan Polandia-Uni Soviet yang baru, melarikan diri atau dideportasi ke Polandia.

Sekarang di mantan wilayah Polandia Timur, bangunan etnisnya menunjuk suku Belarus menjadikan mayoritas mutlak di sebelah utara dan suku Ukraina di sebelah selatan.

Demografi sebelah barat Garis Curzon

Masalah yang sama tidak kekurangan pula di sebelah barat garis Curzon. Penghuni Polandia secara umum adalah mayoritas daerah perkotaan, tetapi situasi berlawanan, yang berdasarkan pola penuntasan yang bertambah tua, sering di bukti di daerah pedesaan.

Penduduk-penduduk pedesaan berarti (sampai 500.000 jiwa) bangsa Belarus dimasukkan ke dalam Polandia modern di seluruh daerah Bialystok.

Akhir daerah Chelm (Ukr.Kholm), Przemysl (Ukr.Peremyshl) dan sebagian daerah pegunungan Boyko dan daerah pegunungan Lemko yang seluruhnya tidak kekurangan sepanjang perbatasan selatan Polandia, hampir sejauh barat Krakow, berisi lebih kurang satu juta jiwa suku Ukraina di wilayah Polandia pasca perang.

Sebagian luhur penghuni ini secara paksa ditransmigrasikan ke wilayah Polandia baru di Silesia, Pomerania dan Prusia Timur sehabis Perang Dunia II.

---

Lihat pula



Sumber :
kategori-antropologi.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, sepakbola.biz, dsb.