Fruit
Change to impressions  M1, 2 Laptop Mobile
Important Info : Asia   ⛤ Australia   ⛤ Luxembourg   ⛤ Marshall Islands   ⛤ Music   ⛤ Philosophy   ⛤ Sampang   ⛤ Table of Content
Search in Collection of World Encyclopedia   
BTG Pactual  (Before this)(NextCrocodile

Buah

Kios buah di Barcelona, Spanyol.

Buah merupakan organ pada tananam berbunga yang merupakan pembangunan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah pada umumnya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni menjadi pemencar biji tananam.

Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan merupakan lebih lebar daripada pengertian buah di atas dan pada umumnya dikata menjadi buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula bermula dari pembangunan organ lainnya. Karena itu, kepada membedakannya, buah yang pas menurut pengertian botani biasa dikata buah sejati.

Buah seringkali memiliki nilai ekonomi menjadi bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpankan beragam macam produk metabolisme tananam, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Pengetahuan yang mempelajari segala mengenai tentang buah dikata pomologi.

Daftar konten

Pengertian botani dan pengetahuan pangan

Kesenjangan pengertian "buah" secara botani dan pangan (buah-buahan) dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Buah sejatiBukan buah sejati
Buah-buahanPembangunan dari bakal buah dan dikonsumsi menjadi buah-buahan.
Contoh: kelapa, jeruk, mangga
Bukan pembangunan dari bakal buah tetapi dikonsumsi menjadi buah-buahan.
Contoh: apel,cempedak, tin (ara), jambu monyet
Bukan buah-buahanPembangunan dari bakal buah tetapi dianggap bukan buah-buahan.
Contoh: tomat, padi, kacang mede
Bukan pembangunan dari bakal buah dan dianggap bukan buah-buahan.
Contoh: buah nangka muda, bongkol bunga matahari

Arti botani

Buah semu dari tin, Ficus carica. Dinding luar buah semu merupakan dasar bunga majemuk yang menangkup, menutupi 'biji-biji' yang sebetulnya masing-masing merupakan sebutir buah.

Dalam pandangan botani, buah merupakan sebagaimana tercantum pada paragraf pertama di atas. Pada jumlah spesies tananam, yang dikata buah mencakup bakal buah yang telah mengembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Untuk tananam berbunga, buah merupakan alat kepada menyebar luaskan biji-bijinya; acinya biji di dalam dapat mengindikasikan bahwa organ tersebut merupakan buah, meski aci pula biji yang tidak bermula dari buah.[1]

Dalam batasan tersebut, variasi buah dapat sangat akbar, mencakup buah mangga, buah apel, buah tomat, cabai, dan menjadinya. Tetapi juga bulir (kariopsis) padi, 'biji' (juga merupakan bulir!) jagung, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan batasan ini, buah jambu monyet atau buah nangka tidak termasuk menjadi buah sejati.

Arti hortikultura atau pangan

Buah dalam pengertian hortikultura atau pangan merupakan pengertian yang dipakai oleh penduduk lebar. Dalam pengertian ini, batasan buah menjadi longgar. Istilah "buah-buahan" dapat dipakai kepada pengertian demikian. Buah-buahan merupakan setiap anggota tananam di permukaan tanah yang tumbuh membesar dan (biasanya) berdaging atau jumlah mengandung cairan.

Dapat dijumpai, buah sejati (dalam pengertian botani) yang digolongkan menjadi sayur-sayuran, seperti buah tomat, buah cabai, polong kacang panjang, dan buah ketimun. Tetapi demikian, dapat dijumpai pula, buah tidak sejati (buah semu) yang digolongkan menjadi buah-buahan, seperti buah jambu monyet (yang sebetulnya merupakan pembesaran dasar bunga; buah yang sejati merupakan anggota ujung yang berpotongan seperti monyet membungkuk), buah nangka (yakni pembesaran tongkol bunga; buah yang sejati merupakan konten buah nangka yang berwarna putih (Jw. beton), bergetah, sedangkan anggota 'daging buah' yang dimakan orang merupakan tenda bunga), atau buah nanas.

Pembentukan buah

Urutan pembangunan sejenis buah persik, Prunus persica, mulai dari kuncup bunga di awal musim dingin hingga masaknya buah di pertengahan musim panas, lebih dari 7½ bulan selanjutnya.

Buah merupakan pertumbuhan lengkap dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melintasi suatu bagian yang diawali oleh kejadian penyerbukan, yakni berpindahnya abuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah abuk sari melekat di kepala putik, abuk sari berkecambah dan kontennya tumbuh menjadi buluh abuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana berlangsung persatuan selang sperma yang bermula dari abuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tananam berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan isi sel keduanya.[2]

Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang dikata perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan penjaga yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Selagi itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau dapat sah bertahan beberapa hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berjalan hingga biji menjadi masak. Pada beberapa buah berbiji jumlah, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.[3]

Dinding buah, yang bermula dari pembangunan dinding bakal buah pada bunga, dikenal menjadi perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering mengembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di anggota luar dikata dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam dikata dinding dalam atau endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang dikata dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).[4]

Pada beberapa buah, khususnya buah tunggal yang bermula dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga lainnya (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan ikut mengembang membentuk buah. Bila bagian-bagian itu merupakan anggota utama dari buah, maka buah itu lewat dikata buah semu. Itulah maka menjadi penting kepada mempelajari bangunan bunga, dalam kaitannya kepada mengerti bagaimana suatu macam buah terbentuk.[4][5]

Buah kurung bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
Buah geluk sejenis berangan (Castanea sativa), dinding luarnya seperti kayu
Buah kotak durian lai (Durio kutejensis) beruang lima
Buah bumbung Sterculia balanghas, sejenis kepuh; dilihat dari bawah
Buah polong johar (Senna siamea)
Buah pala (Myristica fragrans) yang memecah
Buah buni sebangsa ceplukan (Physalis peruviana), aman oleh kelopak bunga yang ikut mengembang bersama buah
Buah batu embacang (Mangifera foetida), menunjukkan endokarpnya yang liat keras, di selang daging yang berserabut

Tipe-tipe buah

Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya kepada menyusun suatu skema pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum kembali acinya kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: 'biji' jagung, yang sesungguhnya merupakan buah secara botani).

Baik buah sejati (yang merupakan pembangunan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:[4]

  • buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
  • buah ganda, yakni bila buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki jumlah bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, tetapi selesai menjadi kelompok buah yang nampak seperti satu buah. Misalnya merupakan sirsak (Annona).
  • buah majemuk, yakni bila buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini bermula dari jumlah bunga (dan jumlah bakal buah), yang pada selesai seolah-olah menjadi satu buah saja. Misalnya merupakan nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).

Buah kering

Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh kembali dapat dibedakan atas bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang anggota luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging.

Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga kepada memencarkan bijinya buah ini tidak butuh memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini merupakan buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras.[4]

Buah padi (caryopsis)

Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke dalam kelompok ini.

Bulir atau buah padi merupakan buah sekaligus biji. Anggota buah terletak di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Anggota biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.

Buah kurung (achenium)

Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan tetapi tidak berlekatan dengan kulit biji. Misalnya merupakan buah ('biji') bunga pukul empat (Mirabilis). Buah kurung majemuk misalnya merupakan (buah) bunga matahari.

Buah keras (nux)

Buah keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih; bakal biji lebih dari satu, tetapi pada umumnya hanya satu yang menjadi biji lengkap. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Misalnya merupakan buah sarangan (Castanopsis).

Beberapa macam buah keras, kulitnya menemui pelebaran sehingga membentuk semacam sayap yang berharga kepada menerbangkan buah ini—jika masak—menjauh dari pohon induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini misalnya merupakan buah meranti (Shorea) dan kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.

Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya kepada memencarkan biji, supaya tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:

Buah berbelah (schizocarpium)

Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebutir biji di dalamnya. Bila memecah, ruang-ruang itu terpisah tetapi bijinya masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Misalnya merupakan kemangi (Ocimum), beberapa macam anggota Malvaceae, dan menjadinya.

Buah kendaga

Buah kendaga (rhegma) seperti buah belah, tetapi ruang-ruang itu masing-masing memecah, sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing ruang terbentuk dari satu daun buah. Contoh: para (Hevea), jarak (Ricinus).

Buah kotak

Terdiri atas satu atau beberapa daun buah, berbiji jumlah. Buah ini memecah bila masak, tetapi kulit buah yang pecah sampai lama tidak terlepas dari tangkai buah. Aci jumlah macam buah kotak. Buah kotak sejati (capsula) terdiri atas dua daun buah atau lebih; jumlah ruangannya pas dengan jumlah daun buah asalnya. Buah ini membuka dengan bermacam-macam metode. Misalnya merupakan durian (Durio), anggrek (Orchidaceae). 'Daging buah' durian yang dimakan sebetulnya merupakan arilus (salut biji), perbesaran dari selaput penutup biji.

Kecuali itu, masih aci kembali beberapa macam buah kotak seperti berikut ini:

Buah bumbung

Buah bumbung (folliculus) bermula dari bakal buah yang terdiri atas satu daun buah dengan jumlah biji. Bila masak, kotak terbelah menurut salah satu kampuhnya, pada umumnya kampuh perut. Misalnya merupakan widuri (Calotropis), kepuh (Sterculia).

Buah polong

Buah polong (legumen) terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan dan jumlah biji; sering pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Bila masak, ruangan akan membuka menurut kedua kampuhnya yang memanjang. Misalnya merupakan aneka macam polong-polongan (Fabaceae, atau dahulu dikata Leguminosae).

Buah lobak

Buah lobak (siliqua) tersusun dari dua daun buah dengan satu ruangan yang tersekat oleh sekat semu. Buah terpecah menurut kedua kampuhnya ketika masak, tetapi ujungnya masih berlekatan. Biji sebentar masih melekat pada sekat semu, yang sebetulnya merupakan tembuni, semasih belum pada selesai terlepas. Misalnya merupakan jenis-jenis Cruciferae.

Buah berdaging

Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak. Salah satu perkecualiannya merupakan pala (Myristica). Beberapa bentuk buah berdaging, di antaranya:

Buah buni

Buah buni (bacca) mempunyai dinding buah terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar (eksokarp atau epikarp) yang tipis dan lapisan dalam (endokarp) yang tebal, lunak dan berisi air. Biji-biji bebas dalam lapisan dalam tersebut. Misalnya merupakan buni (marga Antidesma), belimbing (Averrhoa), jambu biji (Psidium), serta tomat dan terung (Solanum) .

Buah mentimun

Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, tetapi dengan dinding luar yang lebih tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat ruangan dan daging buahnya bersatu dengan jumlah biji di dalam ruangan tersebut. Misalnya merupakan mentimun (Cucurbita) dan kerabatnya.

Buah jeruk

Buah jeruk (hesperidium) merupakan variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di selang gelembung-gelembung itu. Contoh: buah jeruk (Citrus).

Buah batu

Buah batu (drupa) memiliki tiga lapisan dinding buah. Eksokarp umumnya tipis menjangat (seperti kulit); mesokarp yang berdaging atau berserabut; dan endokarp yang liat, tebal dan keras, bahkan dapat amat keras seperti batu. Misalnya merupakan mangga (Mangifera), dengan mesokarp berdaging; atau kelapa (Cocos), yang mesokarpnya berserabut

Buah delima

Dinding luarnya liat, keras atau kaku, hampir seperti kayu; dinding dalam tipis, liat, bersekat-sekat. Masing-masing ruang dengan jumlah biji. Selaput biji tebal berisi air dan dapat dimakan. Misalnya merupakan delima (Punica).

Buah ganda

Buah berganda merupakan buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki jumlah bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, tetapi selesai menjadi kelompok buah yang nampak seperti satu buah. Pas dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya:

  • buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).
  • buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).
  • buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).
  • buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).

Buah majemuk

Pada beberapa macam tananam, seperti pace, bunga menyembul secara teratur dan terus menerus sepanjang tahun, sehingga kita dapat melihat acinya bunga, pentil (buah muda) dan buah masak pada waktu yang bersamaan di satu pohon

Buah majemuk merupakan buah hasil pembangunan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini bermula dari jumlah bunga (dan jumlah bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada selesai seolah-olah menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:

  • buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
  • buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).
  • buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
  • buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda).

Dapat dilihat; kelihatan; terlihat pada foto di kanan, tahap-tahap pembangunan buah majemuk pada pace. Bunga-bunga pace berhimpun dalam satu perbungaan (bunga majemuk) yang dikata bongkol. Setelah diserbuki dan dibuahi, setiap kuntum bunga mulai tumbuh menjadi buah batu (drupa). Dalam pembangunannya, buah-buah batu ini pada selesai saling luluh menjadi sebutir buah batu majemuk.[6]

Pas dengan rumusan, buah ganda dan buah majemuk sukar dikata buah sejati. Karena pada buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga –selain bakal buah– yang ikut bertumbuh dan mengembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu menjadi anggota utama buah ataupun bukan.[4]

Buah tak berbiji

Jeruk sukun (tak berbiji)

Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial. Kultivar-kultivar pisang dan nanas merupakan misalnya. Demikian pula, buah-buah jeruk, anggur, dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji demikian biasa pula dikata sukun.[7]

Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni bagian pembentukan buah tanpa berlangsungnya pembuahan semasih belumnya. Buah partenokarpi dapat terbentuk dengan atau tanpa kejadian penyerbukan. Banyakan kultivar jeruk sukun membutuhkan penyerbukan kepada bagian pembentukannya; tetapi pisang dan nanas tidak membutuhkannya. Selagi itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya berlangsung karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji) yang dibuat oleh pembuahan, keadaan yang dikenal menjadi stenospermokarpi, yang membutuhkan bagian penyerbukan dan pembuahan secara normal.[8]

Pemencaran biji

Variasi dalam bentuk dan bangunan buah terkait dengan upaya-upaya pemencaran biji. Pemencaran ini dapat berlangsung dengan bantuan hewan, angin, saluran cairan, atau bagian pecahnya buah yang sedemikian rupa sehingga melontarkan biji-bijinya sampai jauh.[9]

Pemencaran oleh binatang (zookori)

Pemencaran oleh binatang biasa berlangsung pada buah-buah yang memiliki bagian-bagian yang jumlah mengandung gula atau bahan makanan lainnya. Musang, misalnya, menyukai buah-buah yang manis atau mengandung tepung dan minyak yang berproduksi energi. Aneka macam buah, termasuk pepaya, kopi dan aren, dimakannya tetapi biji-bijinya tidak tercerna dalam perutnya. Biji-biji itu, setelah terbawa ke mana-mana dalam tubuh musang, selesai dibawa keluar bersama tinja, di tempat yang dapat sah cukup jauh dari pohon asalnya. Demikian pula yang berlangsung pada beberapa macam biji-biji rumput dan semak yang dimakan oleh ruminansia. Pemencaran seperti itu dikata endozoik.[4] Dari golongan burung, telah diketahui sejak lama bahwa burung cabe (Dicaeidae) memiliki keterkaitan yang dekat dengan penyebaran beberapa macam pasilan atau benalu (Loranthaceae); yang buah-buahnya menjadi makanan burung tersebut dan bijinya yang amat lengket terbawa pindah ke pohon-pohon lain.[10][11]

Metode lain merupakan apa yang dikata epizoik, yakni pemencaran dengan metode menempel di anggota luar tubuh binatang. Buah atau biji yang epizoik pada umumnya memiliki kait atau duri, supaya mudah melekat dan terbawa pada rambut, kulit atau anggota badan binatang lainnya. Misalnya pada buah-buah rumput jarum (Andropogon), sangketan (Achyranthes), pulutan (Urena) dan menjadinya.[4]

Pemencaran oleh angin (anemokori)

Di kawasan hutan hujan tropika, pemencaran oleh angin merupakan metode yang efektif kepada menyebarkan buah dan biji, nomor dua setelah pemencaran oleh binatang.[12] Tidak mengherankan bila Dipterocarpaceae, banyakan memiliki bentuk buah samara, menjadi salah satu suku pohon yang mendominasi tegakan hutan di Kalimantan dan Sumatra. Tananam lain yang memanfaatkan angin, yang juga melimpah keberadaannya di hutan hujan ini, merupakan jenis-jenis anggrek (Orchidaceae). Buah anggrek merupakan buah kotak yang memecah dengan celah-celah, kepada melepaskan biji-bijinya yang halus dan mudah diterbangkan angin.[4]

Alih-alih buahnya, pada jenis-jenis tananam tertentu merupakan bijinya yang memiliki sayap atau alat melayang lainnya. Biji-biji bersayap ini misalnya merupakan biji bayur (Pterospermum), mahoni (Swietenia), atau tusam (Pinus). Biji kapas (Gossypium) dan kapok (Ceiba) memiliki serat-serat yang menolongnya melayang bersama angin.

Pemencaran oleh cairan (hidrokori)

Buah-buah yang dipencarkan oleh cairan pada umumnya memiliki jaringan pengapung (seperti gabus) yang terisi udara atau jaringan yang tak basah oleh cairan. Misalnya merupakan jaringan sabut pada buah-buah kelapa (Cocos), ketapang (Terminalia) atau putat (Barringtonia).[4]

Buah bakau (Rhizophora) telah berkecambah semasa masih melekat di batangnya (vivipar). Akar lembaga dan hipokotilnya tumbuh memanjang keluar dari buah dan menggantung di ujung ranting, hingga pada kalanya kecambah terlepas dan jatuh ke lumpur atau cairan di bawahnya.[13] Kecambah yang jatuh ke lumpur mungkin langsung menancap dan selanjutnya tumbuh di situ; tetapi yang jatuh ke cairan akan terapung dan dapat sah terbawa arus cairan sungai atau laut hingga ke tempat yang baru, di mana kecambah itu tersangkut dan tumbuh menjadi pohon.

Buah kotak sejenis pacar cairan (Impatiens walleriana)

Pemencaran sendiri

Beberapa jumlah macam buah, melemparkan sendiri biji-bijinya melintasi beragam mekanisme pecahnya dinding buah, yang beberapa akbar pas pada kejadian higroskopi atau turgesensi.[4] Buah-buah kering yang memecah sendiri (dehiscens), di kala masak kehilangan kadar cairannya, hingga pada lengas tertentu bagian-bagian yang terkait melenting secara tahu-tahu, memecah kampuh, dan melontarkan biji-biji di dalamnya ke kejauhan. Misalnya merupakan buah para (Hevea), yang sering terdengar 'meletus' di kala hari panas. Demikian pula beragam macam polong-polongan (Fabaceae), yang dapat melontarkan biji hingga beberapa puluh meter jauhnya. Buah pacar cairan (Impatiens), karena sifat lentingnya, bahkan sering dipakai anak-anak kepada main.

Lihat juga

Rujukan

  1. ^ Lewis, Robert A. (January 1, 2002). CRC Dictionary of Agricultural Sciences. CRC Press. pp. 375–376. ISBN 0-8493-2327-4. 
  2. ^ Mauseth, James D. (2003). Botany: an introduction to plant biology. Boston: Jones and Bartlett Publishers. p. 258. ISBN 978-0-7637-2134-3. 
  3. ^ Mauseth. Botany. Chapter 9: Flowers and Reproduction. 
  4. ^ a b c d e f g h i j Tjitrosoepomo, Gembong (1989). Taksonomi Tananam (Spermatophyta). Gadjah Mada Univ. Press. pp. 69–75. ISBN 979-420-084-0. 
  5. ^ Mauseth, James D. (April 1, 2003). Botany: An Introduction to Plant Biology. Jones and Bartlett. pp. 271–272. ISBN 0-7637-2134-4. 
  6. ^ Parker, Philip M. (December 1, 2004). Morinda Citrifolia - A Medical Dictionary, Bibliography, and Annotated Research Guide to Internet References. ICON Group. ISBN 0-497-00758-4. 
  7. ^ Pusat Bahasa (2001). Kamus Akbar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka - Jakarta. pp. hal.1099. ISBN 979-407-182-X. 
  8. ^ Spiegel-Roy, P.; E. E. Goldschmidt (August 28, 1996). The Biology of Citrus. Cambridge University Press. pp. 87–88. ISBN 0-521-33321-0. 
  9. ^ Capon, Brian (February 25, 2005). Botany for Gardeners. Timber Press. pp. 198–199. ISBN 0-88192-655-8. 
  10. ^ Docters van Leeuwen, W.M. (1933). Biology of plants and animals occuring in the higher parts of Mount Pangrango-Gedeh in West Java. Verhand. Konink. Akad. van Wetensch. Amsterdam afd. Natuurk. pp. 134–135. 
  11. ^ MacKinnon, J. (1993). Panduan Lapangan Bagian mengenal Burung-burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press. pp. 363–364. ISBN 979-420-150-2. 
  12. ^ Whitmore, T.C. (1984). Tropical Rain Forest of the Far East. Clarendon Press]]. p. 75. ISBN 0-19-854136-8. 
  13. ^ Tjitrosoepomo (1989). Taksonomi Tananam (Spermatophyta). pp. hal. 66. 

Pranala luar

  • Manfaat Buah dan Sayuran (pdf)
  • Foto-foto pembangunan bunga menjadi buah pada bioimages.vanderbilt.edu
  • Foto-foto pemencaran buah dan biji pada bioimages.vanderbilt.edu
  • Fakta mengenai buah dari California Rare Fruit Growers, Inc.
  • Buah dalam Encyclopedia Britannica 1911



Sumber :
kategori-antropologi.al-quran.co, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, dan lain-lainnya.



 Job Opportunities
 Various Forums
 Master School Program
 Download Brochures
eduNitas.com
Toll-free service
0800 1234 000
Sites
Regular Night Course (Online Lectures / Blended)

Profile
Admission
Selection System
Study Program
Prospects Alumnus
Our Services
Important Info
 ⛤ Agriculture
 ⛤ Biography
 ⛤ Geography
 ⛤ Guinea-Bissau
 ⛤ Law
 ⛤ Military
 ⛤ New Caledonia
 ⛤ Pidie
 ⛤ Puncak Jaya
 ⛤ Religion
 ⛤ Sports
 Prayer Times
 Alquran Online
 User book
 Psychotest Tips & Tricks
 Referral Center
 Various Kinds Adsense
 Online Registration
 Waivers Tuition Submission
 Online College in the Best 168 PTS
 Free Tuition Fees Program
 Non Regular Class Program
 Regular Day Tuition Program
 Regular Night Lecture
 Free Online Try Out



Special Links
Education
PTS Selected & Prominent
Bachelor, Diploma (D3)

FREE DOWNLOAD
Employee Classes Brochure
Combined All Areas of Indonesia

PDF (11,2 MB)ZIP (8,8 MB)
jpg (36,2 MB)
Employee Classes Brochure
JABODETABEK

PDF (5,5 MB)ZIP (4,4 MB)
jpg (13,2 MB)
Employee Classes Brochure
Java and Bali

PDF (4,4 MB)ZIP (3,5 MB)
jpg (14,5 MB)
Employee Classes Brochure
West Java

PDF (2,8 MB)ZIP (2,2 MB)
jpg (7,1 MB)
Employee Classes Brochure
SULAWESI

PDF (1,9 MB)ZIP (1,5 MB)
jpg (5,6 MB)
Employee Classes Brochure
SUMATERA & BATAM

PDF (2,2 MB)ZIP (1,7 MB)
jpg (6,5 MB)
Regular Program Brochure
PDF (4,1 Mb)ZIP (8,4 Mb)
"New Breakthrough" Book
Strategies to Increase Revenue
PTS, Quality Education
& Resources PTS

PDF(6 Mb)jpg(16 Mb)

Catalog Request
(FREE via POS)
Full name

Recipient Address

City & Province

Postal Code

Email (not required)

☆ must be filled in correctly
Or send name and
Your address via SMS to mobile:
08523 1234 000