Standar hidup menunjuk ke kualitas dan kuantitas barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia bagi penduduk. Biasanya diukur oleh pemasukan nyata per penduduk, meskipun beberapa pengukuran beda mampu digunakan; misalnya yaitu ketersediaan benda/barang (seperti jumlah kulkas per 1000 orang), atau pengukuran kesehatan seperti harapan hidup.
Konsep standar ini mampu berlawanan dengan kualitas hidup, yang memperhitungkan tanpa hanya standar hidup material, tetapi juga faktor subyektif bedanya yang menyumbang bagi kehidupan seseorang, seperti hiburan, keselamatan, sumber kebiasaan, kehidupan sosial, kesehatan mental, dll. Cara yang bertambah berbelit untuk membilang kesejahteraan harus dipakai untuk membuat keputusan semacam itu, dan seringkali hal ini bersangkutan dengan politik, dan oleh karenanya kontroversial.
Namun, masih tetap mempunyai masalah meskipun hanya dengan memakai jumlah rata-rata untuk membandingkan standar hidup material, berlawanan dengan, misal, indeks Pareto. Standar hidup mungkin juga hal yang subyektif. Sebagai contoh, negara dengan kelas atas yang sangat kecil yang sangat kaya dan kelas rendah yang sangat besar dan sangat miskin mampu mempunyai rata-rata pemasukan yang tinggi, meskipun biasanya masyarakat mempunyai "standar hidup yang rendah". Ini mencerminkan masalah pengukuran kemiskinan, yang juga cenderung relatif.
Lihat juga
- GNP
- Indeks kualitas hidup fisik
- Standar hidup di Amerika Serikat
- Indeks Perkembangan Manusia PBB
Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, kategori-antropologi.nomor.net, dan sebagainya.