Pakaian (baju) yaitu kebutuhan pokok manusia lain daripada makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan peningkatan kehidupan manusia, pakaian juga dipergunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun angkatan seseorang yang memakainya. Peningkatan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang ada ciri khas setiap. Pakaian juga meningkatkan keselamatan sementara kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan penghalang selang kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan penghalang higienis, mengawal toksin dari badan dan membatasi penularan kuman.
Fungsi pakaian
Salah satu tujuan utama dari pakaian yaitu untuk mengawal pemakainya merasa nyaman. Dalam iklim panas busana menyiapkan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau bermacam dampak lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih penting.
Pakaian melindungi anggota tubuh yang tidak kelihatan. Pakaian beraksi sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga menjadikan menjadi kurang tingkat risiko sementara kegiatan, seperti bekerja atau gerak badan. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimia berbahaya, senjata, dan kontak dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian bisa melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai masker.
Aspek Budaya
Perbedaan Jenis Kelamin
Dalam kebanyakan budaya, perbedaan pakaian selang kedua jenis kelamin diasumsikan pantas untuk laki-laki dan perempuan. Perbedaan dalam gaya, warna, dan kain.
Dalam warga Barat, rok, gaun, dan sepatu hak tinggi biasanya diamati sebagai pakaian perempuan, sementara dasi biasanya diamati sebagai pakaian pria. Celana pernah diamati sebagai pakaian khusus laki-laki, tetapi masa ini dikenakan oleh kedua jenis kelamin. Pakaian pria kadang-kadang lebih praktis daripada pakaian perempuan (yaitu, mereka bisa berfungsi dengan adil dalam bermacam jenis situasi), tetapi pakaian wanita kadang-kadang lebih luas dalam hal model daripada pakaian pria. Pria biasanya diperbolehkan untuk bertelanjang dada dalam bermacam tempat umum, seperti di kolam berenang. Biasanya wanita diperbolehkan memakai pakaian pria. Namun sebaliknya, pria yang memakai pakaian wanita seringkali diasumsikan aneh.
Dalam beberapa budaya, hukum menertibkan apa yang pria dan wanita diharuskan memakai. Agama Islam membutuhkan perempuan untuk memakai bentuk-bentuk yang lebih sederhana dari pakaian, biasanya jilbab. Apa yang memenuhi syarat sebagai sederhana bervariasi dalam warga yang berlainan, namun, wanita biasanya diperlukan untuk menutup tubuh mereka lebih banyak dari laki-laki. Perhitungan pakaian dikenakan oleh wanita muslim untuk tujuan dari jangkauan kesederhanaan dari jilbab untuk burqa.
Jubah Alim Khan mengirimkan pesan sosial tentang kekayaan, status, dan kekuasaannya
Pria kadang-kadang bisa menentukan untuk memakai rok pria seperti togas atau kilt, terpenting pada acara-acara seremonial. pakaian seperti itu (di masa sebelumnya) kerap dipakai sebagai pakaian sehari-hari normal dengan laki-laki. Dibandingkan dengan pakaian pria, pakaian wanita cenderung menarik, kerap dimaksudkan untuk memperlihatkan untuk laki-laki. Di negara-negara industri modern, perempuan lebih cenderung memakai rias wajah, perhiasan, dan pakaian berwarna-warni, sedangkan di sangat tradisional budaya perempuan dilindungi dari tatapan pria dengan pakaian sederhana.
Status Sosial
Di beberapa warga, pakaian bisa dipergunakan untuk memperlihatkan peringkat atau status. Di Roma lawas, misalnya, hanya para senator yang diizinkan untuk memakai pakaian yang dicelup dengan warna ungu Tyrian. Di Cina, sebelum pembentukan republik, hanya kaisar dapat memakai pakaian berwarna kuning. Dalam warga tanpa hukum ini, yang meliputi beberapa agung warga modern, status sosial bukan ditandai dengan pembelian barang langka atau mewah yang dibatasi oleh biaya untuk mereka dengan kekayaan atau status.
Agama
Pakaian Agama mungkin diasumsikan sebagai pakaian spesial. Pakaian agama terkadang dipakai hanya sementara kinerja upacara keagamaan. Namun, juga bisa dipakai sehari-hari sebagai penanda status agama khusus.
Bahan pakaian
Pada awal mulanya, manusia memanfaatkan kulit pepohonan dan kulit hewan sebagai bahan pakaian, kemudian memanfaatkan benang yang dipintal dari kapas, bulu domba serta sutera yang kemudian dijadikan kain sebagai bahan landasan pakaian. Sekarang dikenal bermacam jenis jenis kain, di antaranya:
- Katun
- Katun mori, bahan yang ditenun dengan sistem tenunan sederhana, biasanya dipergunakan dalam pembuatan kain batik dan sebagainya,
- Katun karded, serat yang dirajut kurang halus dan penampilan bahan kurang rata,
- Katun tetoron, perpaduan katun 35% dan polyester 65%,
- Katun viskose, perpaduan katun 55% dan 45% viskose,
- Bulu binatang
- Kulit samak
- Linen
- Nilon
- Polyester (Tetoron)
- Rayon
- Sutera
- Spandeks
- Wol
Perpaduan selang nilon, polyester dan spandeks berproduksi bahan yang adil untuk olahragawan atau seseorang yang ada aktivitas tinggi, karena dibuat untuk menguapkan keringat supaya tetap kering, sehingga bisa mengoptimalkan temperatur tubuh masa mengerjakan aktivitasnya. Karenanya penggunanya bisa beraktivitas secara lebih efisien dan lebih adil. Bahan seperti ini kerap dijumpai pada merek-merek tersohor seperti Nike dengan sebutan Dri-fit, material yang dipergunakan oleh Nike ada 62% katun, 34% polyester dan 4% spandeks.[1]
Jenis-jenis pakaian
Pakaian keagamaan
- Jilbab
- Sirwal (Celana muslim yang longgar dan lebar)
Gerak badan dan aktivitas
Etnis dan warisan budaya
Referensi
- ^ What Is Nike Dri-Fit? di Ehow.com
Pranala luar
- Jual Baju Wanita
- (Inggris) The Internet Public Library - Clothing resources
- (Inggris) German Hosiery Museum
- (Inggris) International Clothes Sizes
Sumber :
diskusi.biz, kategori-antropologi.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.
