sun
Change to impressions  M1, 2 Laptop Mobile
Collection of World Encyclopedia         Title A B C E F G 
Astronomy   ⛤ Bireuen   ⛤ Deiyai   ⛤ Georgia   ⛤ Northern Ireland   ⛤ South America   ⛤ Table of Content   ⛤ Technology
Search in Collection of World Encyclopedia   
currency  (Previous)(After thismathematics

Matahari

Gambar Matahari yang berhasil ditangkap Soft X-Ray Telescope (SXT) yang dibawa satelit Yohkoh ketika sedang mengorbit.

Matahari yaitu bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.[1] Matahari termasuk bintang berwarna putih yang mempunyai peran menjadi pusat atur surya.[2][3][4] Seluruh komponen atur surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan abu angkasa berputar mengitari Matahari. [5] Di samping menjadi pusat peredaran, Matahari juga adalah sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan.[6] Panas Matahari menghangatkan bumi dan membuat iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk babak fotosintesis.[6] Tidak Matahari, tidak akan sah kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.[6]

Nicolaus Copernicus yaitu orang pertama yang mengetengahkan teori bahwa Matahari yaitu pusat peredaran atur surya pada masa ratus tahun 16.[7] Teori ini seterusnya dibuktikan oleh Galileo Galilei dan orang yang meneliti angkasa yang lain.[7] Teori yang seterusnya diketahui dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi menjadi pusat atur surya) yang dinyatakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak masa ratus tahun ke dua sebelum masehi.[8] Ide fusi nuklir yang dinyatakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhir-akhirnya dapat menerangkan apa itu Matahari secara tepat.[7]

Daftar konten

Karakteristik umum Matahari

Ilustrasi perbandingan ukuran Matahari dengan planet-planet dalam sistem atur surya. Diameter Matahari yaitu 11 kali diameter planet terbesar, Jupiter. Gambar ini tidak memuat informasi perbandingan jarak.

Matahari berbentuk bola yang berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas hidrogen (74%) dan helium (25%) terionisasi.[4] [9][5] Senyawa penyusun yang lain terdiri dari besi, nikel, silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium.[10] Cahaya Matahari bersumber dari hasil reaksi fusi hidrogen terjadi helium.[11]

Berdasarkan penghitungan memanfaatkan Hukum Newton dengan melibatkan nilai kecepatan orbit Bumi, jarak Matahari, dan gaya gravitasi, diperoleh massa Matahari sebesar 1,989x1030 kilogram.[12][9] Angka tersebut sama dengan 333.000 kali massa Bumi. [9] Sementara itu, diameter Matahari yaitu 1.392.000 kilometer atau 865.000 mil, sama dengan 109 kali diameter Bumi.[5] Menjadi perbandingan, sebanyak 1,3 juta planet seukuran Bumi dapat memasuki Matahari.[5] Oleh maka, Matahari terjadi obyek terbesar di atur surya dengan massa hingga 99,85% dari total massa atur surya.[13]

Matahari adalah bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil).[4][14] Jarak Matahari ke Bumi ini diketahui menjadi satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) terjadi 150 juta kilometer. [4][13]

Berdasarkan penghitungan dengan metode analisis radioaktif, diketahui bahwa batuan bulan, meteorit dan batuan Bumi tertua yang pernah ditemukan berusia sekitar 4,6 miliar tahun.[15] Sementara itu, sampel batuan Matahari belum pernah didapatkan sehingga penghitungan dilaksanakan secara matematika memanfaatkan model interior Matahari.[16] Berdasarkan hasil penghitungan matematika yaitu Matahari diperkirakan berusia 5 ± 1,5 miliar tahun.[16] Namun, oleh karena atur surya diketahui terbentuk menjadi satu kesatuan dalam waktu yang berdekatan maka sekarang secara umum Matahari dianggap berusia 4,6 miliar tahun.[15][16] Matahari tergolong bintang tipe G V, dengan ciri mempunyai suhu permukaan sekitar 6.000 K dan umumnya bertahan semasa 10 miliar tahun.[11] Matahari diperkirakan berusia sekitar 7 miliar tahun lagi, sebelum hidrogen di intinya selesai.[5] Jika perihal tersebut terjadi, Matahari akan berekspansi terjadi bintang raksasa berwarna merah yang dingin dan 'memakan' planet-planet kecil di sekitarnya (mungkin termasuk Bumi) sebelum akhir-akhirnya kembali terjadi bintang kerdil berwarna putih kembali.[5]

Gaya gravitasi di Matahari sebanding dengan 28 kali gravitasi di Bumi.[17] Secara teori perihal tersebut berarti jika seseorang mempunyai berat 100 kg di Bumi maka jika berlaku di permukaan Matahari beratnya akan berasa seperti 2.800 kg.[17] Gravitasi Matahari memungkinkannya menarik semua komponen-komponen penyusunnya membuat suatu bentuk bola lengkap.[17] Gravitasi Matahari jugalah yang menahan planet-planet yang mengitarinya tidak berubah sah pada orbit masing-masing.[17] Pengaruh dari gravitasi Matahari masih dapat berasa hingga jarak 2 tahun cahaya.[17]

Radiasi Matahari, lebih diketahui menjadi cahaya Matahari, yaitu campuran gelombang elektromagnetik yang terdiri dari gelombang inframerah, cahaya tampak, sinar ultraviolet.[18] Semua gelombang elektromagnetik ini mengadakan kampanye dengan kecepatan sekitar 3,0 x 108 m/s.[18] Oleh maka radiasi atau cahaya membutuhkan waktu 8 menit untuk hingga ke Bumi.[18] Matahari juga berproduksi sinar gamma, namun frekuensinya kian kecil seiring dengan jaraknya membelakangi inti.[18]

Struktur Matahari

Ilustrasi bagian-bagian Matahari. (1) Inti (2) Zona radiatif (3) Zona konvektif (4) Fotosfer (5) Kromosfer (6) Korona (7) Bintik Matahari (8) Granula (9) Prominensa.

Matahari mempunyai enam lapisan yang masing-masing mempunyai karakteristik tertentu.[4] Keenam lapisan tersebut meliputi inti Matahari, zona radiatif, dan zona konvektif yang membuat lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona menjadi daerah terluar dari Matahari.[4]

Inti Matahari

Inti yaitu lahan terdalam dari Matahari yang mempunyai suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit).[4][19] Berdasarkan perbandingan radius/diameter, anggota inti mempunyai ukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total volume Matahari.[20] Kepadatannya yaitu sekitar 150 g/cm3. Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan demikianlah keadaanya pemecahan atom-atom terjadi elektron, proton, dan neutron.[19][20] Neutron yang tidak bermuatan akan membelakangi inti menuju anggota Matahari yang lebih luar.[19] Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan kebangkitan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga dinamakan termonuklir).[4][19] Inti Matahari yaitu tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium terjadi hidrogen.[20] Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat akbar sekaligus berproduksi seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi.[4][19][21] Energi tersebut dibawa keluar dari Matahari melewati radiasi.[4]

Zona radiatif

Zona radiatif yaitu daerah yang menyelubungi inti Matahari.[22] Energi dari inti dalam bentuk radiasi berhimpun di daerah ini sebelum dilangsungkan ke anggota Matahari yang lebih luar.[22] Kepadatan zona radiatif yaitu sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari anggota dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius.[23] Suhu dan densitas zona radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.[23]

Zona konvektif

Zona konvektif yaitu lapisan di mana suhu mulai menurun.[4] Suhu zona konvektif yaitu sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit).[4] Sehabis keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti Matahari akan mengadakan kampanye menuju lapisan lebih luar yang mempunyai suhu lebih rendah.[24] Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan kebangkitan atom sehingga kebangkitan secara radiasi terjadi kurang efisien lagi.[21] Energi dari inti Matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk hingga zona konvektif.[4] Saat sah di zona konvektif, kebangkitan atom akan terjadi secara konveksi di lahan sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas raksasa yang terus bersirkulasi.[21] Atom-atom bersuhu tinggi yang baru keluar dari zona radiatif akan mengadakan kampanye dengan lambat hingga lapisan terluar zona konvektif yang lebih dingin menyebabakan atom-atom tersebut "jatuh" kembali ke lapisan teratas zona radiatif yang panas yang seterusnya kembali naik lagi.[24] Kejadian ini terus berulang menyebabkan demikianlah keadaanya kebangkitan bolak-balik yang menyebabakan transfer energi seperti yang terjadi saat memanaskan cairan dalam panci.[24] Oleh karena itu, zona konvektif diketahui juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone).[24] Materi energi akan hingga anggota atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.[24]

Fotosfer

Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit).[4] Sebagian akbar radiasi Matahari yang dijauhi keluar bersumber dari fotosfer. [4]Energi tersebut diobservasi menjadi sinar Matahari di Bumi, 8 menit sehabis membelakangi Matahari. [4]

Kromosfer

Kromosfer yaitu lapisan di atas fotosfer.[4] Warna dari kromosfer biasanya tidak dapat dilihat; kelihatan; tampak karena tertutup cahaya yang begitu terang yang diproduksi fotosfer.[4] Namun saat terjadi gerhana Matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, anggota kromosfer akan dapat dilihat; kelihatan; tampak menjadi bingkai berwarna merah di sekeliling Matahari.[4][21] Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan helium di sana.[21]

Korona

Korona adalah lapisan terluar dari Matahari.[21] Lapisan ini berwarna putih, namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat anggota Matahari yang lebih dalam.[21] Saat gerhana total terjadi, korona dapat dilihat; kelihatan; tampak membuat mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling Matahari.[4] Lapisan korona mempunyai suhu yang lebih tinggi dari anggota dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat Fahrenheit, namun di beberapa anggota dapat hingga suhu 5 juta derajat Fahrenheit.[21]

Kebangkitan Matahari

Ilustrasi rotasi Matahari. Terdapat perubahan jabatan bintik Matahari semasa terjadi kebangkitan

Matahari mempunyai dua macam kebangkitan, yaitu menjadi berikut :

  • Matahari berotasi pada sumbunya dengan semasa sekitar 27 hari untuk hingga satu kali putaran.[25] Kebangkitan rotasi ini pertama kali diketahui melewati pengawasan terhadap perubahan jabatan bintik Matahari.[25] Sumbu rotasi Matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara Matahari akan lebih dapat dilihat; kelihatan; tampak di bulan September sementara kutub selatan Matahari lebih dapat dilihat; kelihatan; tampak di bulan Maret.[25] Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam.[25] Pakar astronomi mengetengahkan bahwa rotasi anggota interior Matahari selisih dengan anggota permukaannya.[26] Anggota inti dan zona radiatif berotasi bersamaan, sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama namun dengan kecepatan yang selisih.[26] Anggota ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari sedangkan anggota kutubnya berotasi semasa sekitar 31 hari.[25][27] Sumber perbedaan waktu rotasi Matahari tersebut masih diamati.[25]
  • Matahari dan keseluruhan konten atur surya mengadakan kampanye di orbitnya mengitari galaksi Bimasakti.[27] Matahari terletak sejauh 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti.[27] Kecepatan rata-rata kebangkitan ini yaitu 828.000 km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk hingga satu putaran lengkap mengitari galaksi.[27]

Jarak Matahari ke bintang terdekat

Sistem bintang yang terdekat dengan Matahari yaitu Alpha Centauri.[28] Bintang yang dalam kompleks tersebut yang memilkiki jabatan terdekat dengan Matahari yaitu Proxima Centauri, sebuah bintang berwarna merah redup yang terdapat dalam rasi bintang Centaurus.[28] Jarak Matahari ke Proxima Centauri yaitu sejauh 4,3 tahun cahaya (39.900 juta kilometer atau 270 ribu unit astronomi), kurang lebih 270 ribu kali jarak matahai ke Bumi.[28] Para pakar astronomi mengetahui bahwa benda-benda angkasa senantiasa mengadakan kampanye dalam orbit masing-masing.[29] Oleh maka, penghitungan jarak dilaksanakan berdasarkan pada perubahan jabatan suatu bintang dalam kurun waktu tertentu dengan berpatokan pada jabatannya terhadap bintang-bintang sekitar.[29] Metode pengukuran ini dinamakan parallaks (parallax).[29]

Ciri khas Matahari

Berikut ini yaitu beberapa ciri khas yang dipunyai oleh Matahari:

Prominensa (lidah api Matahari)

Menu
0:00
Erupsi prominensa yang terjadi pada 30 Maret 2010

Prominensa yaitu salah satu ciri khas Matahari, berupa anggota Matahari menyerupai lidah api yang sangat akbar dan terang yang mencuat keluar dari anggota permukaan serta seringkali berbentuk loop (putaran).[30][31]Prominensa dinamakan juga menjadi filamen Matahari karena meskipun julurannya sangat terang jika dilihat di angkasa yang gelap, namun tidak lebih terang dari keseluruhan Matahari itu sendiri.[30] Prominensa hanya dapat dilihat dari Bumi dengan pertolongan teleskop dan filter.[30] Prominensa terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) diestimasi mempunyai ukuran panjang 350 ribu kilometer.[30]

Sama seperti korona, prominensa terbentuk dari plasma namun mempunyai suhu yang lebih dingin.[30] Prominensa berisi materi dengan massa hingga 100 miliar kg.[30] Prominensa terjadi di lapisan fotosfer Matahari dan mengadakan kampanye keluar menuju korona Matahari.[30] Plasma prominensa mengadakan kampanye di sepanjang ajang magnet Matahari.[32] Erupsi dapat terjadi ketika struktur prominesa terjadi tidak stabil sehingga akan pecah dan mengeluarkan plasmanya.[32] Ketika terjadi erupsi, material yang dibawa keluar terjadi anggota dari struktur magnetik yang sangat akbar dinamakan semburan massa korona (coronnal mass ejection/ CME).[30][32] Kebangkitan semburan korona tersebut terjadi pada kecepatan yang sangat tinggi, yaitu antara 20 ribu m/s hingga 3,2 juta km/s.[30] Kebangkitan tersebut juga menyebabkan babak meningkatkan suhu hingga puluhan juta derajat dalam waktu singkat.[30] Jika erupsi semburan massa korona mengarah ke Bumi, akan terjadi interaksi dengan ajang magnet Bumi dan mengakibatkan terjadinya badai geomagnetik yang berpotensi mengganggu jaringan komunikasi dan listrik.[32]

Suatu prominensa yang stabil dapat bertahan di korona hingga berbulan-bulan lamanya dan ukurannya terus membesar setiap hari.[32] Para pakar masih terus meneliti bagaimana dan mengapa prominensa dapat terjadi.[32]

Bintik Matahari

Bintik Matahari dapat dilihat; kelihatan; tampak seperti noda kehitaman di permukaan Matahari

Bintik Matahari adalaah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di anggota fotosfer Matahari dengan jumlah yang tak terbilang.[33] Bintik Matahari tercipta saat garis ajang magnet Matahari menembus anggota fotosfer.[34] Ukuran bintik Matahari dapat lebih akbar daripada Bumi.[31] Bintik Matahari mempunyai daerah yang gelap bernama umbra, yang dikitari oleh daerah yang lebih terang dinamakan penumbra.[33] Warna bintik Matahari dapat dilihat; kelihatan; tampak lebih gelap karena suhunya yang jauh lebih rendah dari fotosfer.[33] Suhu di daerah umbra yaitu sekitar 2.200 °C sedangkan di daerah penumbra yaitu 3.500 °C.[33] Oleh karena emisi cahaya juga dipengaruhi oleh suhu maka anggota bintik Matahari umbra hanya mengemisikan 1/6 kali cahaya jika dibandingkan permukaan Matahari pada ukuran yang sama.[33]

Angin Matahari

Angin Matahari terbentuk aliran konstan dari partikel-partikel yang dibawa keluar oleh anggota atas atomosfer Matahari, yang mengadakan kampanye ke seluruh atur surya.[35] Partikel-partikel tersebut mempunyai energi yang tinggi, namun babak kebangkitannya keluar ajang gravitasi Matahari pada kecepatan yang begitu tinggi belum difahami secara lengkap.[35] Kecepatan angin surya terbagi dua, yaitu angin cepat yang hingga 400 km/s dan angin cepat yang hingga lebih dari 500 km/s.[36] Kecepatan ini juga bertambah secara eksponensial seiring jaraknya dari Matahari.[36] Angin Matahari yang umum terjadi mempunyai kecepatan 750 km/s dan bersumber dari lubang korona di atmosfer Matahari.[36]

Beberapa bukti demikianlah keadaanya angin surya yang dapat dirasakan atau dilihat dari Bumi yaitu badai geomagnetik berenergi tinggi yang merusak satelit dan sistem listrik, aurora di Kutub Utara atau Kutub Selatan, dan partikel menyerupai ekor panjang pada komet yang selalu menjauhi Matahari kesudahan suatu peristiwa hembusan angin surya.[35] Angin Matahari dapat membahayakan kehidupan di Bumi jika tidak terdapat ajang magnet Bumi yang melindungi dari radiasi.[35] Pada kenyataannya, ukuran dan bentuk ajang magnet Bumi juga dipastikan oleh kemampuan dan kecepatan angin surya yang melintas.[35]

Badai Matahari

Badai Matahari terjadi ketika sah pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer Matahari.[37] Plasma Matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin beserta partikel-partikel yang lain berakselerasi mendekati kecepatan cahaya.[38] Total energi yang dijauhi setara dengan jutaan bom hidrogen mempunyai ukuran 100 megaton.[37] Jumlah dan kemampuan badai Matahari bervariasi.[38] Ketika Matahari aktif dan mempunyai banyak bintik, badai Matahari lebih acap terjadi. Badai Matahari seringkali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona.[38] Badai Matahari memberikan risiko radiasi yang sangat akbar terhadap satelit, pesawat ulang alik, astronot, dan paling penting sistem telekomunikasi Bumi.[38][39] Badai Matahari yang pertama kali tercatat dalam pustaka astronomi yaitu pada tanggal 1 September 1859.[37] Dua peneliti, Richard C. Carrington dan Richard Hodgson yang sedang mengobservasi bintik Matahari melewati teleskop di tempat terpisah, mengamati badai Matahari yang dapat dilihat; kelihatan; tampak menjadi cahaya putih akbar di sekeliling Matahari.[37] Kejadian ini dinamakan Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya jaringan telegraf transatlantik antara Amerika dan Eropa.[39]

Eksplorasi Matahari

Solar Maximum Mission, salah satu satelit yang diluncurkan Amerika Serikat untuk mempelajari Matahari.

Pesawat ulang-alik yang pertama kali berhasil datang ke orbit Matahari yaitu Pioneer 4.[40] Pioneer 4, yang diluncurkan tanggal 3 Maret 1959 oleh Amerika Serikat, terjadi pionir dalam sejarah eksplorasi Matahari.[40][41] Keberhasilan tersebut diiringi oleh peluncuran Pioneer 5 - Pioneer 9 semasa 1959-1968 yang memang berhaluan untuk mempelajari tentang Matahari.[41] Pada 26 Mei 1973, stasiun luar angkasa Amerikas Serikat bernama Skylab diluncurkan dengan membawa 3 awak.[41] Skylab membawa Apollo Telescope Mount (ATM) yang dipergunakan untuk mengambil lebih dari 150.000 gambar Matahari.[41]

Pesawat ulang-alik yang lain, Helios I berhasil mengorbit hingga hingga jarak 47 juta kilometer dari Matahari (memasuki orbit Merkuri).[41][42]Helios I terus berputar untuk memilihkan seluruh anggota pesawat mendapat jumlah panas yang sama dari Matahari.[42] Helios I bertugas mengumpulkan data-data perihal Matahari.[42] Pesawat ulang-alik hasil kerjasama Amerika Serikat dan Jerman ini beroperasi sejak 10 Desember 1974 hingga kesudahan 1982.[41][42] Helios II diluncurkan pada 16 Januari 1976 dan berhasil hingga jarak 43 juta kilometer dari Matahari.[41] Misi Helios II beres pada April 1976 namun dibiarkan tidak berubah sah di orbit.[42]

Solar Maximum Mission didesain untuk melaksanakan observasi keaktifan Matahari paling penting bintik dan api Matahari saat Matahari sah pada periode keaktifan maksimum.[41][42] SMM diluncurkan oleh Amerika Serikat pada 14 Februari 1980.[41] Semasa perjalanannya, SMM pernah mengalami kerusakan namun berhasil diperbaiki oleh awak pesawat ulang alik Challenger.[42] SMM terus sah di orbit Bumi semasa melaksanakan observasi.[41][42] SMM mengumpulkan data hingga 24 November 1989 dan terbakar saat datang kembali ke atmosfer Bumi pada 2 Desember 1989.[41][42]

Pesawat ulang alik Ulysses yaitu hasil proyek internasional untuk mempelajari kutub-kutub Matahari, diluncurkan pada 6 Oktober 1990.[41] Sedangkan Yohkoh yaitu pesawat ulang alik yang diluncurkan untuk mempelajari radiasi energi tinggi dari Matahari.[41] Yohkoh adalah hasil kerjasama Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris yang diluncurkan pada 31 Agustus 1991.[41]

Misi eksplorasi Matahari yang paling terkenal yaitu Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) yang dikembangkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bertugas sama dengan Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA) dan diluncurkan pada 12 Desember 1995.[43] SOHO bertugas mengumpulkan data struktur internal, babak fisik yang terjadi, serta pengambilan gambar dan diagnosis spektroskopis Matahari.[41] SOHO didudukkan pada jarak 1,5 juta kilometer dari Bumi dan masih beroperasi hingga sekarang.[41]

Misi eksplorasi terbaru dari NASA yaitu pesawat ulang alik kembar bernama STEREO yang diluncurkan pada 26 Oktober 2006.[43][42] STEREO bertugas untuk menganalisis dan mengambil gambar Matahari dalam bentuk 3 dimensi.[42] Solar Dynamics Observatory Mission yaitu misi eksplorasi NASA yang sedang dalam peningkatan dan telah dipasarkan pada April 2008.[42] Solar Dynamics Observatory Mission diperkirakan akan mengorbit untuk mempelajari dinamika Matahari yang meliputi keaktifan Matahari, evolusi atmosfer Matahari, dan pengaruh radiasi Matahari terhadap planet-planet lain.[42]

Matahari menjadi simbol kepercayaan dan kebudayaan

Matahari telah terjadi simbol penting di banyak kebudayaan sepanjang peradaban manusia.[44] Dalam mitologi dipunyai oleh beragam bangsa di dunia, Matahari mempunyai peranan yang sangat penting di dalam kehidupan warganya.[44] Matahari diketahui dengan nama yang berbeda-beda pada setiap kebudayaan dan seringkali disembah menjadi dewa.[4][44]

Relief Helios di Kuil Athena, Troja.

Peran Matahari di beragam kebudayaan dan kepercayaan

  • Ra (atau Re) yaitu dipuja menjadi Dewa Matahari sekaligus pencipta di kebudayaan Mesir Kuno.[44][45] Pada hieroglif, Matahari digambarkan menjadi sebuah cakram.[44] Ra menyimbolkan mata langit sehingga acap digambarkan menjadi cakram yang sah pada kepala burung falkon atau cakram bersayap.[44] Dewa Ra dipercaya mengendarai kereta pertempuran melewati langit di siang hari.[46] Dewa Ra juga digambarkan menjadi penjaga pharaoh atau Raja Mesir.[46] Lain daripada itu, Ra digambarkan menjadi dewa yang sudah tua dan tinggal di langit untuk melindungi dunia.[46]
  • Dalam mitologi India, Matahari dinamakan dengan nama Surya.[44] Lain daripada menjadi Matahari itu sendiri, Surya juga diketahui menjadi dewa Matahari.[47] Ucap surya bersumber dari bahasa Sanskerta sur atau svar yang akhir-akhirnya bersinar.[47] Surya digambarkan menjadi dewa yang memegang keseimbangan di muka Bumi.[47] Penyembahan Matahari telah dilaksanakan oleh pengikut kepercayaan Hindu semasa ribuan tahun.[44] Sekarang perayaan Matahari terbit masih dilaksanakan di pinggiran Sungai Gangga yang terletak di kota tersuci di India, kota Benares.[15] Surya Namaskar atau penghormatan untuk Matahari yaitu sebuah kebangkitan penting dalam yoga.[44]
  • Helios yaitu dewa Matahari dalam mitologi Yunani.[44] Helios dinamakan juga menjadi Sol Invictus di kebudayaan Romawi.[48] Lain daripada itu, Helios juga adalah sisi lain dari Apollo.[44] Dikisahkan Helios yaitu dewa yang bermahkotakan halo Matahari dan mengendarai kereta pertempuran menuju ke angkasa.[49] Helios yaitu dewa yang bertanggung jawab memberikan cahaya ke surga dan Bumi dengan cara menambat Matahari di kereta yang dikendarainya.[48]
  • Bangsa Inca menyembah dewa Matahari yang bernama Inti, menjadi dewa tertinggi.[50] Dewa Inti dipercaya menganugerahkan peradaban Inca untuk anaknya, Manco Capac, yang juga adalah raja bangsa Inca yang pertama.[50] Bangsa Inca mengata diri mereka menjadi anak-anak Matahari.[50] Setiap tahun mereka memberikan persembahan hasil panen dalam jumlah akbar untuk upacara-upacara yang berkomunikasi dengan penyembahan Matahari.[50]
  • Dewa Matahari yang disembah oleh bangsa Maya yaitu Kinich-ahau.[51] Kinich-ahau yaitu pemimpin anggota utara.[51]
  • Suku Aztec menyembah Huitzilopochtli, yang adalah dewa pertempuran dan simbol Matahari.[52] Setiap hari Huitzilopochtli dikisahkan memanfaatkan sinar Matahari untuk mengusir kegelapan dari langit, namun setiap malam dewa ini mati dan kegelapan datang kembali.[52] Untuk memberi kemampuan pada dewa mereka, bangsa Aztec mempersembahkan jantung manusia setiap hari.[15]
  • Shintoisme adalah agama yang berinti pada penyembahan Dewi Matahari yang bernama Amaterasu masih terus bertahan di Jepang.[15] Jepang mempunyai julukan "Negara Matahari Terbit".[15]
Intihuatana, propertti yang berfungsi menjadi penanda waktu di saat peradaban Inca.

Propertti dan benda yang berkomunikasi dengan Matahari

  • Jam Matahari yaitu seperangkat alat yang dipakai menjadi penunjuk waktu berdasarkan bayangan gnomon (batang atau lempengan penanda)yang berganti-ganti letaknya seiring dengan kebangkitan Bumi terhadap Matahari.[53] Jam Matahari berkembang di antara kebudayaan kuno Babylonia, Yunani, Mesir, Romawi, Cina, dan Jepang. Jam Matahari tertua yang pernah ditemukan oleh Chaldean Berosis, yang hidup sekitar 340 SM. Beberapa artefak jam Matahari lain ditemukan di Tivoli, Italia tahun 1746, di Castel Nuovo tahun 1751, di Rigano tahun 1751, dan di Pompeii tahun 1762.
  • Stonehenge yang terletak di Wiltshire, Inggris, mempunyai pilar batu terbesar yang dinamakan Heelstone menandai jabatan terbitnya Matahari tanggal 21 Juni (posisi Matahari tepat di utara Bumi).[54]
  • Observatorium kuno yang dibangun bagi Dewa Ra masih dapat ditemui di Luxor, sebuah kota di dekat Sungai Nil di Mesir.[15] Sedangkan El Karmak yaitu kuil yang juga didirikan untuk Dewa Ra dan terletak di timur laut Luxor.[55] Ratusan obelisk Mesir yang berfungsi menjadi jam Matahari pada saatnya juga dapat ditemukan di Luxor dan Heliopolis (kota Matahari).[15]
  • Salah satu propertti terkenal yang didedikasikan untuk Surya didirikan pada masa ratus tahun ke 13 bernama Surya Deula (Candi Matahari) yang terletak Konarak, India.[47]
  • Pilar Intihuatana yang terletak di kawasan Machu Picchu yaitu bangung yang dibangun oleh bangsa Inca.[50] Pada tengah hari setiap tanggal 21 Maret dan 21 September, jabatan Matahari akan sah hampir tepat di atas pilar sehingga tidak akan sah bayangan pilar mentah-mentah.[50][56] Pada saat inilah, warga Inca akan menyiapkan upacara di tempat tersebut karena mereka percaya bahwa Matahari sedang diikat di langit.[50][56] Intihuatana dipakai untuk memilihkan hari di mana terjadi equinox (lama siang hari sama dengan malam hari) dan periode-periode astronomis yang lain[56]
  • Bangsa Maya terkenal dengan kalender berisikan 365 hari dan 260 hari yang dibuat berdasarkan pengawasan astronomis, termasuk terhadap Matahari.[57] Kalendar 365 hari ini dinamakan Haab, sedangkan kalender 260 hari dinamakan Tzolkin.[57]
  • Kalender Aztec dipahat di atas sebuah baru berbentuk lingkaran. Kontennya yaitu 365 siklus kalender berdasarkan Matahari dan 260 siklus ritual.[58] Kalender batu Aztec ini sekarang disimpan di National Museum of Anthropology and History di Chapultepec Park, Mexico City.[58]
  • Matahari juga telah terjadi obyek yang menarik bagi pelukis dan penulis terkenal dunia.[15] Claude Monet, Joan Miro, Caspar David Friedrich (judul lukisan: Woman in Morning Sun - Wanita dalam Matahari Pagi , dan Vincent van Gogh (judul lukisan: Another Light, A Stronger Sun - Cahaya Lain, Matahari yang Lebih Kuat) yaitu beberapa pelukis yang pernah menciptakan menjadi Matahari menjadi objek lukisannya.[15] Sedangkan Ralph Waldo Emerson dan Friedrich Nietzsche yaitu penulis dan filsuf yang pernah menciptakan tuturan, puisi, maupun kata-kata mutiara dengan subjek Matahari.[15]

Arti dan peran Matahari

Matahari yaitu sumber energi bagi kehidupan.[15] Matahari mempunyai banyak arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan seperti:

  • Panas Matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup organisme di Bumi.[15] Bumi juga menerima energi Matahari dalam jumlah yang pas untuk menciptakan cairan tidak berubah berbentuk cair, yang mana adalah salah satu penyokong kehidupan.[15] Lain daripada itu panas Matahari memungkinkan demikianlah keadaanya angin, siklus hujan, cuaca, dan iklim.[15]
  • Cahaya Matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan berklorofil untuk melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat tumbuh serta berproduksi oksigen dan mempunyai peran menjadi sumber pangan bagi hewan dan manusia.[15] Mahluk hidup yang sudah mati akan terjadi fosil yang berproduksi minyak Bumi dan batu bara menjadi sumber energi.[15] Perihal ini adalah peran dari energi Matahari secara tidak langsung [15]
Panel surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar Matahari dan mengubahnya terjadi energi listrik.
  • Pembangkit listrik tenaga Matahari yaitu moda baru pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan.[59] Pembangkit listrik ini terdiri dari kaca-kaca akbar atau panel yang akan menangkap cahaya Matahari dan mengkonsentrasikannya ke satu titik.[59] Panas yang ditangkap seterusnya dipergunakan untuk berproduksi uap panas bertekanan, yang akan dipakai untuk melakukan turbin sehingga energi listrik dapat diproduksi.[59] Prinsip panel surya yaitu penggunaan sel surya atau sel photovoltaic yang dibuat dari dari silikon untuk menangkap sinar Matahari.[59] Sel surya sudah banyak dipakai untuk kalkulator tenaga surya. Panel surya sudah banyak dipasang di atap propertti dan rumah di daerah perkotaan untuk mendapatkan listrik dengan gratis.[59]
  • Kebangkitan rotasi Bumi menyebabkan sah anggota yang menerima sinar Matahari dan sah yang tidak.[60] Perihal inilah yang menciptakan demikianlah keadaanya hari siang dan malam di Bumi.[60] Sedangkan pergerak Bumi mengitari Matahari menyebabkan terjadinya musim.[60]
  • Matahari terjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem atur surya yang mengadakan kampanye atau berotasi mengelilinya.[1] Keseluruhan sistem dapat berputar di luar angkasa karena ditahan oleh gaya gravitasi Matahari yang sangat akbar.[1]

Referensi

  1. ^ a b c (Inggris) Braham, I (2009), Ruang angkasa Seri intisari pengetahuan, Erlangga For Kids, hlm. 120, ISBN 9789797419233 (bola raksasa lihat di Penelusuran Buku Google)
  2. ^ (Inggris) Cappacio, G (2009), The Sun, Tarrytown, New York: Marshall Cavendish, hlm. 13, ISBN 9780761442424 (berukuran sedang lihat di Penelusuran Buku Google)
  3. ^ (Inggris) Cain, F (26) "Color of The Sun" Universe Today http://www.universetoday.com/18689/color-of-the-sun/. Diakses pada 29-05-2011
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u (Inggris) Harvey, S; Phil Davis "Solar System Explanation Planet Sun" NASA http://solarsystem.nasa.gov/planets/profile.cfm?Object=Sun&Display=OverviewLong. Diakses pada 25-05-2011
  5. ^ a b c d e f (Inggris) Cain, F (2009) "About the Sun" Universe Today http://www.universetoday.com/47725/about-the-sun/. Diakses pada 20-06-2011
  6. ^ a b c (Inggris) Lang, KR (2006), Sun, Earth, and Sky (edisi ke-2), Canada: Springer, hlm. 284, ISBN 9780387304564 (sumber energi lihat di Penelusuran Buku Google)
  7. ^ a b c (Inggris) Cain, F (2008) "History of The Sun" Universe Today http://www.universetoday.com/18383/history-of-the-sun/. Diakses pada 20-06-2011
  8. ^ (Inggris) Coffey, J (2010) "Heliocentric" Universe Today http://www.universetoday.com/75594/heliocentric/. Diakses pada 23-06-2011
  9. ^ a b c (Inggris) "Sun Facts" NASA Marshall Space Flight Center http://solarscience.msfc.nasa.gov/. Diakses pada 31-05-2011
  10. ^ (Inggris) Cain, F (2008) "What is the Sun Made Of?" Universe Today http://www.universetoday.com/18088/what-is-the-sun-made-of/. Diakses pada 20-06-2011
  11. ^ a b (Inggris) Coffey, J (2008) "The Sun" Universe Today http://www.universetoday.com/16338/the-sun/. Diakses pada 20-06-2011
  12. ^ (Inggris) "Measuring the Weight of Stars" NASA Goddard Space Flight Center 1997-06-09 http://imagine.gsfc.nasa.gov/docs/ask_astro/answers/970609f.html. Diakses pada 31-05-2011
  13. ^ a b (Inggris) Doody, D "Basic of Space Flight Section 1 Chapter 1. The Solar System" California, USA: Jet Propulsion Laboratory, California Institute of Technology http://www2.jpl.nasa.gov/basics/bsf1-1.php. Diakses pada 31-05-2011
  14. ^ (Inggris) Green, SF; Jones, MH; Burnell, SJ (2009), An Introduction to The Sun and Stars, Cambridge, United Kingdom: Cambridge University Press, hlm. 13, ISBN 9780521546225 (terdekat dengan Bumi lihat di Penelusuran Buku Google)
  15. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r (Inggris) Lang, KR (2003), The Cambridge Guid to The Solar System, Cambridge: Cambridge University Press, hlm. 183, ISBN 9780521813068 (miliar tahun lihat di Penelusuran Buku Google)
  16. ^ a b c (Inggris) Seeds, MA (2008), The Solar System (edisi ke-6), Canada: Thompson Learning Inc., hlm. 426, ISBN 9780495387879 (dilakukan secara matematika lihat di Penelusuran Buku Google)
  17. ^ a b c d e (Inggris) Cain, F (2008) "Gravity of The Sun" Universe Today http://www.universetoday.com/18373/gravity-of-the-sun//. Diakses pada 20-06-2011
  18. ^ a b c d (Inggris) Villanueva, JC (2010) "Color of The Sun" Universe Today http://www.universetoday.com/60065/radiation-from-the-sun/. Diakses pada 23-06-2011
  19. ^ a b c d e (Inggris)"The Sun's Energy Source" Yohkoh Public Outreach Program http://solar.physics.montana.edu/ypop/Spotlight/SunInfo/Core.html. Diakses pada 05-06-2011
  20. ^ a b c (Inggris) Pugh, P (2007), Observing the Sun with Coronado Telescopes Patrick Moore's Practical Astronomy Series, シュプリンガー・ジャパン株式会社, hlm. 320, ISBN 9780387681269 (inti, fusi helium terjadi hidrogen lihat di Penelusuran Buku Google)
  21. ^ a b c d e f g h (Inggris) Cohen, H "From Core to Corona Layers of the Sun" FusEdWeb Fusion Energy Education http://fusedweb.pppl.gov/cpep/chart_pages/5.plasmas/sunlayers.html. Diakses pada 05-06-2011
  22. ^ a b (Inggris)"A Slow Means of Energy Transport" Yohkoh Public Outreach Program http://solar.physics.montana.edu/ypop/Spotlight/SunInfo/Radzone.html. Diakses pada 05-06-2011
  23. ^ a b (Inggris) Pugh, P (2007), Observing the Sun with Coronado Telescopes Patrick Moore's Practical Astronomy Series, シュプリンガー・ジャパン株式会社, hlm. 320, ISBN 9780387681269 (zona radioaktif lihat di Penelusuran Buku Google)
  24. ^ a b c d e (Inggris)"The Boiling Zone" Yohkoh Public Outreach Program http://solar.physics.montana.edu/ypop/Spotlight/SunInfo/Conzone.html. Diakses pada 12-06-2011
  25. ^ a b c d e f (Inggris) Hathaway, DH (2003) "Solar Rotation" NASA/Marshall Space Flight Center http://solarscience.msfc.nasa.gov/sunturn.shtml. Diakses pada 16-06-2011
  26. ^ a b (Inggris) Cain, F (2008) "Rotation of the Sun" Universe Today http://www.universetoday.com/18565/rotation-of-the-sun/. Diakses pada 16-06-2011
  27. ^ a b c d (Inggris) Coffey, J (2010) "Does The Sun Rotate?" Universe Today http://www.universetoday.com/60192/does-the-sun-rotate/. Diakses pada 16-06-2011
  28. ^ a b c (Inggris) Tam, K (1996) "Distance to The Nearest Star" The Physics Factbook™ http://hypertextbook.com/facts/KathrynTam.shtml. Diakses pada 17-06-2011
  29. ^ a b c (Inggris) Gib, M "The Nearest Star" NASA'S HEASARC High Energy Astrophysics Science Archive Research Center http://heasarc.nasa.gov/docs/cosmic/nearest_star_info.html. Diakses pada 17-06-2011
  30. ^ a b c d e f g h i j (Inggris) Villanueva, JC (2010) "Solar Prominence" Universe Today http://www.universetoday.com/55646/solar-prominence/. Diakses pada 17-06-2011
  31. ^ a b (Inggris) Braham, I (2009), Ruang angkasa Seri intisari pengetahuan, Erlangga For Kids, hlm. 120, ISBN 9789797419233 (lidah api lihat di Penelusuran Buku Google)
  32. ^ a b c d e f (Inggris) Zell, H (2011) "Monster Prominence Erupts from the Sun" NASA http://www.nasa.gov/mission_pages/sunearth/news/News022411-monsterprom.html. Diakses pada 17-06-2011
  33. ^ a b c d e (Inggris) Cline, T "Issue #52: Sunspots From A To B - Solar Magnetism" NASA http://sunearthday.nasa.gov/2007/locations/ttt_atob.php. Diakses pada 17-06-2011
  34. ^ (Inggris) Cain, F (2009) "What Are Sunspots?" Universe Today http://www.universetoday.com/47728/what-are-sunspots/. Diakses pada 17-06-2011
  35. ^ a b c d e (Inggris) Cain, F (2008) "Solar Wind" Universe Today http://www.universetoday.com/18269/solar-wind/. Diakses pada 23-06-2011
  36. ^ a b c (Inggris) Radiman I, Soegiatini E, Sungging E. Soegianto E. 2007. The motion of solar wind charged particle in a sinusoidal vibrating magnetic field. J Mat Sains 12:127:133.
  37. ^ a b c d (Inggris) Holman, G (2007) "Solar Flares" NASA's Goddard Space Flight Center http://hesperia.gsfc.nasa.gov/sftheory/flare.htm. Diakses pada 23-06-2011
  38. ^ a b c d (Inggris) Cain, F (2008) "Solar Flares" Universe Today http://www.universetoday.com/18273/solar-flares/. Diakses pada 23-06-2011
  39. ^ a b (Indonesia) Sudibyo, M (2011) "Mengetahui Badai Matahari" Kompasiana http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/21/mengenal-badai-matahari/. Diakses pada 23-06-2011
  40. ^ a b (Inggris) "The Space Exploration Timeline That Reflects The History Of Space Exploration" http://www.space-exploration.org/?page_id=8. Diakses pada 17-06-2011
  41. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris) Hamilton, CJ (2000) "Chronology of Space Exploration" http://www.solarviews.com/span/craft2.htm#sun. Diakses pada 17-06-2011
  42. ^ a b c d e f g h i j k l m (Inggris) "Timeline of Space Exploration" 2009 http://www.bobthealien.co.uk/spacevisitsdest.htm. Diakses pada 17-06-2011
  43. ^ a b (Inggris) Cain, F (2008) "NASA and The Sun" Universe Today http://www.universetoday.com/18114/nasa-and-the-sun/. Diakses pada 20-06-2011
  44. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Deepak, S (2003) "Ra, Surya, Rangi, Atea Myths of Sun God" Kalpana http://www.kalpana.it/eng/writer/sunil_deepak/sun_myths.htm. Diakses pada 16-06-2011
  45. ^ (Inggris) "Re" NESTA 2011 http://www.windows2universe.org/mythology/ra_sun.html. Diakses pada 16-06-2011
  46. ^ a b c (Inggris) "The Goddess of Ancient Egypt" Tour Egypt 2011 http://www.touregypt.net/godsofegypt/ra.htm. Diakses pada 20-06-2011
  47. ^ a b c d (Inggris) Prophet, ML; Prophet, EC; Booth, A (2003), Booth, A, ed., The Masters and Their Retreats Climb the highest mountain series, USA: Summit University Press, hlm. 560, ISBN 9780972040242 (berasal dari bahasa Sansekekerta lihat di Penelusuran Buku Google)
  48. ^ a b (Inggris) Littleton, CS; Marshall Cavendish Corporation (2005), Gods, goddesses, and mythology, Volume 1, Marshall Cavendish, hlm. 709, ISBN 9780761475590 (lihat di Penelusuran Buku Google)
  49. ^ (Inggris) Vita-Finzi, C (2008), The Sun: A User's Manual, Springer, hlm. 156, ISBN 9781402068805 (halo lihat di Penelusuran Buku Google)
  50. ^ a b c d e f g (Inggris) Roza, G (2007), Incan Mythology and Other Myths of the Andes Mythology around the world, The Rosen Publishing Group, hlm. 64, ISBN 9781404207394 (lihat di Penelusuran Buku Google)
  51. ^ a b (Inggris) James Lewis Thomas Chalmbers Spence (2009), The Myths of Mexico and Peru: Aztec, Maya and Inca, Forgotten Books, hlm. 123, ISBN 9781605068329 (lihat di Penelusuran Buku Google)
  52. ^ a b Histrory World. http://www.historyworld.net/wrldhis/PlainTextHistories.asp?gtrack=pthc&ParagraphID=ezq#ezq diakses 24 Juni 2011
  53. ^ (Indonesia) PUSPA IPTEK (2006) "Apa Jam Matahari itu?" Yayasan Parahyangan Satya http://www.thebiggestsundial.com/php/thebiggestsundial/main_exhibits.php?id=13. Diakses pada 24-06-2011
  54. ^ (Inggris) Phillips, KJH (1995), Guide to the Sun, Cambridge: Cambridge University Press, hlm. 1, ISBN 9780521397889 (berukuran sedang lihat di Penelusuran Buku Google)
  55. ^ (Inggris) Cline, T "El Karmak" NASA http://sunearthday.nasa.gov/2005/locations/elkarnak.htm. Diakses pada 20-06-2011
  56. ^ a b c Sacred Place. 2010. Macchu Pichu [terhubung berkala]. http://www.sacredsites.com/americas/peru/machu_picchu.html [diakses 22 Juni 2011]
  57. ^ a b (Inggris) Clow, BH; Calleman, CJ (2007), The Mayan Code: Time Acceleration and Awakening the World Mind, Inner Traditions / Bear & Co., hlm. 282, ISBN 9781591430704 (lihat di Penelusuran Buku Google)
  58. ^ a b c d e (Indonesia) Greenpeace. 2011. Energi Matahari [terhubung berkala]. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_matahari/ [diakses 23 Juni 2011]
  59. ^ a b c (Inggris) Wilson, TV (2011) "How the Earth Works" HowStuffWorks http://science.howstuffworks.com/environmental/earth/geophysics/earth2.htm. Diakses pada 23-06-2011

Pranala Luar

  • (Inggris) Situs web NASA tentang Matahari
  • (Indonesia) Situs web Greenpeace tentang Energi Matahari
  • (Indonesia) Situs web Kompasiana tentang badai Matahari
 
MatahariMerkuriusVenusBumiBulanMarsPhobos dan DeimosCeresSabuk asteroidCeresYupiterSatelit YupiterCincin YupiterSaturnusSatelit SaturnusCincin SaturnusUranusSatelit UranusCincin UranusNeptunusSatelit NeptunusCincin NeptunusSatelit PlutoPlutoHaumeaSatelit HaumeaMakemakeErisDysnomiaSabuk KuiperPiringan tersebarAwan HillsAwan OortSolar System Template Final.png
 
Sun symbol.svgMatahari · Mercury symbol.svgMerkurius · Venus symbol.svgVenus · Earth symbol.svgBumi · Mars symbol.svgMars · Ceres symbol.svgCeres · Jupiter symbol.svgYupiter · Saturn symbol.svgSaturnus · Uranus symbol.svgUranus · Neptune symbol.svgNeptunus · Pluto symbol.svgPluto · Haumea · Makemake · Eris
 
Satelit alami (Bulan · Mars · Yupiter · Saturnus · Uranus · Neptunus · Pluto · Haumea · Eris · Dysnomia) · Cincin planet (Yupiter · Saturnus · Uranus · Neptunus)
 
 

Artikel terkait: Benda-benda langit, objek astronomi, bintang, planet, planet katai, sistem atur surya kecil, dan sistem keplanetan

Lihat pula: daftar objek atur surya yang ditata berdasarkan radiusnya maupun massanya, atau kunjungi Portal Atur Surya



Sumber :
kategori-antropologi.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, dsb.



 Entrepreneur Class Program
 Psychological Test Questions
 Tuition free of charge Program
 Guide book
 Download Brochures
 Job Fairs
 Encyclopedia
Online Register
Scholarship Info
eduNitas.com
Being Successful is Easy
Sites
Executive Tuition Program (Online Lectures)

Profile PTS-PTS
New Student Admission
Department each PTS
Study Program + Career
Our Services
Got Career Baru
Important Info
 ⛤ Animals
 ⛤ Bau-Bau
 ⛤ Bitung
 ⛤ Economics
 ⛤ Europe
 ⛤ Formula1
 ⛤ History
 ⛤ Politics
Collection of Sites Main
Collection of Sites Regular Morning Tuition
Collection of Sites Graduate Class
Collection of Sites Entrepreneur Class
Collection of Sites Night Lecture
 Graduate Class
 Online College in the Best 168 PTS
 Online Try Out Platform
 Online Registration
 Relief Money Study Request
 Sundry Forums
 Sundry Sponsorship
 Prayer Schedule
 Qur'an Online
 Night Lecture
 Regular Morning Tuition Program




sun