Suku Madura

Penari dari Madura (1890-1917)

Suku Madura adalah etnis dengan populasi agung di Indonesia, jumlahnya sekitar 7 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya

Sejarah

, seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Kecuali itu, orang Madura tinggal di anggota timur Jawa Timur biasa dinamakan wilayah Tapal Kuda, dari Pasuruan hingga utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo, Jember, jumlahnya paling jumlah dan jarang yang dapat bercakap Jawa, juga termasuk Surabaya Utara, serta sebagian Malang. berada jugak yang meneap di Bawean, di negeri jiran Malaysia misalnya juga berada, bahkan mereka berada yang dibuat bentuk sebagai penduduk tanpa berubah (sudah dapat AiC/ surat tinggal selalu.

Sebaran Tinggal

Di samping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga jumlah yang melakukan transmigrasi ke wilayah lain paling utama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, serta ke Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi, dan sekitarnya, juga Negara Timur Tengah khususnya Saudi Arabia. Sebagian kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas, pernah dibuat bentuk menjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura diakibatkan oleh kesenjangan sosial, tapi kini kesenjangan itu sudah mereda dan etnis Madura dan penduduk setempat sudah rukun kembali. Orang Madura pada landasannya yaitu orang yang memiliki etos kerja yang tinggi, suka merantau karena kondisi wilayahnya yang tanpa berpihak kepada yang aci kepada bercocok tanam. Orang perantauan asal Madura umumnya berprofesi sebagai pedagang, misalnya: berjual-beli besi tua, pedagang asongan, dan pedagang pasar. Namun, tanpa sedikit pula di selang mereka yang dibuat bentuk sebagai pemuka nasional seperti ketua MK Mahfud Md, Wardiman Djojonegoro (mantan Menteri Edukasi dan Kebudayaan 1993-1998 di bawah pemerintahan Presiden Soeharto), R. Hartono yaitu seorang mantan jenderal dengan pangkat tertinggi di TNI Tingkatan Darat yaitu jenderal bintang empat dengan jabatan tertinggi pula sebagai Kepala Staf TNI Tingkatan Darat. Beliau adalah satu-satunya perwira tinggi dari korps Kavaleri yang mendapatkan pangkat jenderal penuh (bintang empat). Kecuali itu jumlah juga terdapat pemuka pejuang kemerdekaan yang layak dibuat bentuk sebagai Pahlawan nasional Indonesia Seperti: Trunojoyo yang telah memberikan perlawanan terhadap Kolonial Belanda (VOC tahun 1677). Kiyai Taman yaitu seorang pejuang Islam yang gigih menentang Belanda pada tahun 1919. Kiai Djauhari membuka cabang Hizbullah di Prenduan. Didirikan pada tahun 1944, Hizbullah yaitu organisasi militer pemuda Majelis Muslimin Indonesia (Masjumi), organisasi yang berpengaruh secara nasional saat itu (Huub de Jonge 1989: 256).

Agama dan Kepercayaan

Mayoritas masyarakat suku Madura yaitu pengikut Islam.

Bahasa

Suku Madura terkenal karena gaya cakapnya yang blak-blakan serta sifatnya yang temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga diketahui hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Kepada meningkat haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya kepada simpanan meningkat haji. Kecuali itu orang Madura diketahui memiliki tradisi Islam yang kuat, sekalipun adakalanya menjalankan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).

Karakter Sosial Daya upaya budi

Harga diri, juga terpenting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih berpihak kepada yang aci mati (putih tulang) daripada keliru (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.

Lihat juga

• Madura

Acuan