Kognisi yaitu kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari ronde berpikir tentang seseorang atau sesuatu [1].
Ronde yang dilanjutkan yaitu memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melewati aktivitas mengingat, menganalisis, segala sesuatu yang diajarkan, menilai, menalar, membayangkan dan bercakap. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa didefinisikan menjadi kecerdasan atau inteligensi. Aspek pengetahuan yang mempelajari kognisi beragam, di selangnya yaitu psikologi, filsafat, komunikasi, neurosains, serta kecerdasan buatan.
Kepercayaan/ pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat memengaruhi sikap mereka dan pada akhir-akhirnya memengaruhi perilaku/ tindakan mereka terhadap sesuatu. mengubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku mereka.
Sejarah
Sebutan kognisi bersumber dari bahasa Latin cognoscere yang berarti mengetahui. Kognisi dapat pula didefinisikan menjadi pengertian terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan [2].Sebutan ini dipergunakan oleh filsuf untuk berusaha mendapatkan pengertian terhadap cara manusia berpikir [3]. Karya Plato dan Aristotle telah memuat topik tentang kognisi karena salah satu tujuan tujuan filsafat yaitu segala sesuatu yang diajarkan segala gejala dunia melewati pengertian dari manusia itu sendiri.
Kognisi dipahami menjadi ronde mental karena kognisi mencermikan konsep dan tidak dapat diamati secara langsung. Oleh karenanya kognisi tidak dapat diukur secara langsung, namun melewati perilaku yang ditampilkan dan dapat diamati. Contohnya kemampuan anak untuk mengingat angka dari 1-20, atau kemampuan untuk menuntaskan teka-teki, kemampuan menilai perilaku yang patut dan tidak untuk diimitasi[4].
Untuk mengetahui lebih lanjut perihal kognisi maka berkembanglah psikologi kognitif yang menyelidiki tentang ronde berpikir manusia. Ronde berpikir tentunya melibatkan otak dan saraf-sarafnya menjadi alat berpikir manusia oleh karenanya untuk menyelidiki fungsi otak dalam berpikir maka berkembanglah neurosains kognitif. Hasil-hasil penelitian yang dilanjutkan oleh kedua aspek pengetahuan tersebut jumlah dimanfaatkan oleh pengetahuan robot dalam membentangkan kecerdasan buatan.
Ronde kognitif menggabungkan selang informasi yang diterima melewati indera tubuh manusia dengan informasi yang telah disimpan di ingatan jangka panjang. Kedua informasi tersebut diolah di ingatan kerja yang berfungsi menjadi tempat pemrosesan informasi. Kapabilitas pengolahan ini dibatasi oleh kapasitas ingatan kerja dan faktor waktu. Ronde seterusnya yaitu pelaksanaan tindakan yang telah terpilih. Tindakan dilanjutkan meliputi ronde kognitif dan ronde fisik dengan anggota tubuh manusia (jari, tangan, kaki, dan suara). Tindakan dapat juga berupa tindakan pasif, yaitu melanjutkan pekerjaan yang telah dilanjutkan sebelumnya.
Faktor yang memengaruhi kesulitan dan kecepatan ronde pilihan dan pelaksanaan respon yaitu kompleksitas keputusan, perkiraan terhadap respon, trade-off kecepatan dan akurasi, dan feedback yang diperoleh (Groover, 2007). Kompleksitas keputusan dipengaruhi oleh jumlah tindakan yang mungkin terpilih, yang juga berpengaruh terhadap lamanya waktu pengambilan keputusan. Perkiraan terhadap respon dipengaruhi oleh informasi yang diterima. Jika informasi yang diterima telah diperkirakan sebelumnya, pemrosesan informasi akan lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak diperkirakan. Trade-off selang kecepatan dan akurasi merupakan korelasi negative selang keduanya pada ronde pilihan dan pelaksanaan respon. Dalam beberapa situasi, kian cepat seseorang memilihkan pilihan respon, kemungkinan kealpaan terjadi meningkat. Feedback merupakan efek yang diketahui oleh seseorang menjadi verifikasi atas tindakan yang dilanjutkannya. Rentang waktu selang tindakan dengan feedback harus diminimasi.
Fungsi-fungsi kognisi
Atensi dan kesadaran
Atensi yaitu pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah akbar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan ronde kognitif yang lain. Atensi terbagi terjadi atensi terpilih (selective attention)dan atensi terbagi (divided attention). Kesadaran meliputi perasaan sadar maupun perihal yang disadari yang mungkin merupakan fokus dari atensi.
Persepsi
Persepsi yaitu rangkaian ronde pada saat mengenali, membenahi dan segala sesuatu yang diajarkan sensasi dari panca indera yang diterima dari rangsang lingkungan. Dalam kognisi rangsang visual memegang peranan penting dalam membuat persepsi. Ronde kognif biasanya dimulai dari persepsi yang menyiapkan data untuk diolah oleh kognisi.
Ingatan
Ingatan yaitu saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman saat lalunya dan memanfaatkan perihal tersebut menjadi sumber informasi saat ini. Ronde dari mengingat yaitu menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua terjadi ingatan implisit dan eksplisit. Ronde tradisional dari mengingat melewati pendataan penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.
Bahasa
Bahasa yaitu memanfaatkan pengertian terhadap kombinasi ucap dengan tujuan untuk mengadakan komunikasi. Demikianlah keadaanya bahasa membantu manusia untuk mengadakan komunikasi dan memanfaatkan simbol untuk berpikir hal-hal yang niskala dan tidak diperoleh melewati penginderaan. Dalam mempelajari interaksi konsep manusia dan bahasa dikembangkanlah cabang pengetahuan psikolinguistik
Pemecahan persoalan dan kreativitas
Pemecahan persoalan yaitu upaya untuk mengatasi hambatan yang menghalangi terselesaikannya suatu persoalan atau tugas. Upaya ini melibatkan ronde kreativitas yang berproduksi suatu perlintasan penyelesaian persoalan yang orisinil dan berharga.
Lihat juga
Pengambilan keputusan dan penalaran
Dalam melaksanakan pengambilan keputusan manusia selalu mempertimbangkan pemberian nilai yang dimilikinya. Contohnya seseorang membeli motor berwarna merah karena kepentingan mobilitasnya, dan kesukaannya terhadap warna merah. Ronde dari pengambilan keputusan ini melibatkan jumlah yang dipilih. Untuk itu manusia memanfaatkan penalaran untuk mengambil keputusan. penalaran yaitu ronde evaluasi dengan memanfaatkan pembayangan dari prinsip-prinsip yang benar dan fakta-fakta yang tersedia. Penalaran dibagi terjadi dua macam yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif
Footnote
- ^ (Inggris) Bruce Berger Ph.D. Persuasive Communication Part I. U.S. Pharmacist a Jobson Publication
- ^ Encarta Dictionary Tools Version 14.0.0.0603 (1993-2004). Redmon, WA : Microsoft Encarta Program
- ^ Sternberg, R.J. (2006) Cognitive Psychology. Belmont, CA: Thomson Wadsworth
- ^ Bjorklund, D.F (2000). Children's thinking:developmental function and individual differences. Belmont, CA : Wadsworth
Sumber :
kategori-antropologi.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, dsb.