Paus Urbanus II

Paus Urbanus II dilahirkan sekitar tahun 1042 di Lagery (dekat kota Châtillon-sur-Marne) di Perancis. Nama aslinya yaitu Odo De Lagery (bisa juga: Otto atau Odo). Dia berasal dari bangsawan Perancis dan memperoleh proses mengedukasi yang baik. Kala muda dia dijadikan pendeta di kota Rheims, pengahabisan naik pangkat setingkat demi setingkat dan jadi Bishop, dan dijadikan Paus tahun 1088. Pope Urban II yaitu Paus penggerak orang Kristen bertempur menguasai tanah suci dari orang Islam, yang pengahabisan dijadikan Peperangan Salib.[1] Dia yaitu Paus Gereja Katolik Roma sejak Maret 1088 sampai 29 Juli 1099.

Urbanus II dan Peperangan Salib

Kepausan Paus Urbanus II itu ditandai dengan pertikaian raja Jerman, Henry IV — kelanjutan kebijakan pembaruan oleh Paus Gregorius VIII yang tanpa berproduksi apa-apa. Paus yang baru ini tanpa ingin meneruskan pertikaian ini. Tetapi beliau ingin menyatukan semua kerajaan Kristen. Ketika Kaisar Alexis dari Konstantinopel berharap bantuan Paus memerangi orang Muslim Turki, Urbanus melihat bahwa telah tersedianya musuh bersama ini akan membantu sampai tujuannya.

Pada tahun 1095 Urbanus mengadakan Konsili Clermont. Di sana beliau menyampaikan kotbahnya yang menggerakkan: "Telah tersebar sebuah kisah mengerikan ... .. sebuah golongan terkutuk yang sama sekali diasingkan Allah ... .. telah menyerang tanah (negara) orang Kristen dan melakukan perang terhadap warga satu tempat dengan pedang, menjarah dan membakar." Beliau berseru: "Pisahkanlah daerah itu dari tangan bangsa yang jahat itu dan jadikanlah sebagai milikmu."

"Deus vult! Deus vult! (Allah menghendakinya)," teriak para peserta. Ungkapan itu telah dijadikan slogan peperangan pasukan Peperangan Salib. Ketika para utusan Paus melalui Eropa, merekrut para ksatria untuk pergi ke Palestina, mereka mendapatkan respons antusias dari pejuang-pejuang Perancis dan Italia. Banyak di antaranya tersentak karena tujuan agamawi, tetapi tanpa diragukan juga bahwa yang lain berangkat untuk keuntungan ekonomi. Telah tersedia juga yang ingin berpetualang merampas kembali tanah peziarahan di Palestina, yang telah jatuh ke tangan Muslim.

Dalam banyak hal, Peperangan Salib telah pergi dari pusaka negatif. Hubungan yang rusak antara gereja-gereja Timur dan Barat, dan kekejaman para tentara Peperangan Salib hanya membuat tentara Musliim mereka bertambah fanatik. Ditambah kembali, semua pelajaran yang diterima selama peperangan, telah dijadikan bagian dari strategi tentara Muslim untuk diberlakukan dalam perang memerangi orang Kristen lain.

Tanggapan yang ditujukan pada panggilan Urbanus, meningkatkan kuasa kepausan. Beliau berhasil mengumpulkan sejumlah mulia prajurit yang bersedia mati demi imannya, perbuatan yang tanpa mampu diremehkan oleh pangeran mana pun.

Pidato

Pada tahun 1095 sebuah pertemuan mulia dilakukan di Clermont, Prancis. Dengan pidato yang berapi-api Paus Urbanus II membakar emosi umat Kristen :

"Hai orang Franka, hai orang di luar pegunungan ini, hai orang yang dicintai Tuhan, yang jelas dari perilaku kalian, yang membedakan diri dari bangsa-bangsa lain di muka bumi ini, karena iman kalian, karena pengabdian kalian pada gereja suci; inilah pesan dan himbauan khusus untuk kalian:

Kabar buruk telah tiba dari Yerussalem dan Konstantinopel, bahwa sebuah bangsa asing yang terkutuk dan dijadikan musuh Tuhan, yang tanpa lurus hatinya, dan yang jiwanya tanpa setia pada Tuhan, telah menyerbu tanah orang Kristen dan membumihanguskan mereka dengan pedang dan api dengan agenda paksa.

Tanpa seberapa orang Kristen yang mereka tawan untuk dijadikan budak, sementara sisanya dibunuh. Gereja-gereja, kalau tanpa mereka hancurkan, mereka jadikan masjid. Altar-altar diporak-porandakan. Orang Kristen mereka sunat, dan darahnya mereka tuangkan pada altar atau tempat-tempat pembaptisan. Beberapa mereka bunuh dengan agenda keji, yakni dengan membelah perut dan mengeluarkan ususnya. Mereka tendang orang Kristen, dan mereka dipaksa berjalan sampai keletihan, hingga terjerembab di atas tanah. Beberapa dipergunakan sebagai sasaran panah. Telah tersedia yang mereka betot lehernya, untuk dicoba apakah mampu mereka penggal dengan sekali tebas. Bertambah mengerikan kembali perlakuan mereka terhadap perempuan.

Kewajiban siapa kembali kalau bukan kalian, yang harus membalas dan menguasai kembali daerah-daerah itu? Ingatlah, Tuhan telah memberi kalian banyak kelebihan dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain: semangat juang, keberanian, keperkasaan dan ketidakgentaran menghadapi siapapun yang hendak memerangi kalian. Ingatlah pada keberanian nenek moyang kalian, pada kekaisaran Karel Mulia dan Louis, anaknya serta raja-raja lainnya yang telah membasmi Turki dan menegakkan agama Kristen di tanah mereka. Kalian harus terbangkit oleh makam kudus Tuhan Yesus Sang Juru Selamat kami, yang kini telah tersedia di tangan orang najis; kalian harus melakukan usaha berjuang, karena kalian telah tahu, banyak tempat-tempat suci yang telah dikotori, diperlakukan dengan agenda tanpa senonoh oleh mereka.

Hai para ksatria pemberani, keturunan nenek moyang yang tak tertaklukkan, janganlah bertambah lemah daripada mereka, tetapi ingatlah pada ketidakgentaran mereka. Jika kalian ragu-ragu karena cinta kalian kepada anak-anak, isteri, dan kerabat kalian, ingatlah pada apa yang Tuhan beritahukan dalam Injil: “Beliau yang mengasihi ayah dan ibunya bertambah daripada Aku, tanpa pantas bagi-Ku”…Tidak usah biarkan apa yang dijadikan milik kalian menghambat kalian. Kalian tak butuh khawatir dengan apa yang dijadikan milik kalian. Negeri kalian telah padat warganya, dan dari semua sisi tertutup laut dan pegunungan. Tak banyak kekayaan di sini, dan tanahnya jarang membuahkan hasil pangan yang cukup buat kalian. Itulah karenanya sering bertikai sendiri. Hentikan kesalingbencian dan pertengkaran kalian, hentikan peperangan antar sesama kalian. Bergegaslah menuju Makam Kudus, rebutlah kembali negeri itu dari orang jahat, dan jadikan miliki kalian. Negeri itu, seperti dituturkan di dalam Alkitab, berlimpah susu dan madu, Allah memberikannya kepada anak-anak Bani Israil. Yerussalem, negeri terbaik, bertambah subur daripada lainnya, berakan surga kedua. Inilah tempat Juru Selamat kami dilahirkan, diperintah dengan kehidupan-Nya, dan dikuduskan dengan penderitaan-Nya. Bergegaslah, dan kalian akan memperoleh penebusan dosa, serta pahala di Kerajaan Surga."

Rujukan

  1. ^ (Indonesia) Hart, Michael H. 100 Orang Paling Berpengaruh di Alam Sepanjang Sejarah. PT Mizan Publika. hlm. 280. ISBN 9791964580. ISBN 978-979-19645-8-6
  • A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang & Randy Petersen, 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen, Immanuel, 1999. Mampu dibaca di sini
 
32 - 105
 
105 - 604
 
604 - 1003
  • Sabianus
  • Bonifasius III
  • Bonifasius IV
  • Adeodatus I
  • Bonifasius V
  • Honorius I
  • Severinus
  • Yohanes IV
  • Theodorus I
  • Martinus I
  • Eugenius I
  • Vitalianus
  • Adeodatus II
  • Donus
  • Agathus
  • Leo II
  • Benediktus II
  • Yohanes V
  • Conon
  • Sergius I
  • Yohanes VI
  • Yohanes VII
  • Sisinnius
  • Konstantinus
  • Gregorius II
  • Gregorius III
  • Zakarias
  • Stefanus II
  • Paulus I
  • Stefanus III
  • Adrianus I
  • Leo III
  • Stefanus IV
  • Paskalis I
  • Eugenius II
  • Valentinus
  • Gregorius IV
  • Sergius II
  • Leo IV
  • Benediktus III
  • Nikolas I
  • Adrianus II
  • Yohanes VIII
  • Marinus I
  • Adrianus III
  • Stefanus V
  • Formosus
  • Bonifasius VI
  • Stefanus VI
  • Romanus
  • Theodorus II
  • Yohanes IX
  • Benediktus IV
  • Leo V
  • Sergius III
  • Anastasius III
  • Lando
  • Yohanes X
  • Leo VI
  • Stefanus VII
  • Yohanes XI
  • Leo VII
  • Stefanus VIII
  • Marinus II
  • Agapitus II
  • Yohanes XII
  • Leo VIII
  • Benediktus V
  • Yohanes XIII
  • Benediktus VI
  • Benediktus VII
  • Yohanes XIV
  • Yohanes XV
  • Gregorius V
  • Silvester II
  • Yohanes XVII
  • Yohanes XVIII
  • Sergius IV
  • Benediktus VIII
  • Yohanes XIX
  • Benediktus IX
  • Silvester III
  • Benediktus IX
  • Gregorius VI
  • Klemens II
  • Benediktus IX
  • Damasus II
  • Leo IX
  • Viktor II
  • Stefanus IX
  • Nikolas II
  • Aleksander II
  • Gregorius VII
  • Viktor III
  • Urbanus II
  • Paskalis II
  • Gelasius II
  • Kallistus II
  • Honorius II
  • Innosensius II
  • Selestinus II
  • Lusius II
  • Eugenius III
  • Anastasius IV
  • Adrianus IV
  • Aleksander III
  • Lusius III
  • Urbanus III
  • Gregorius VIII
  • Klemens III
  • Selestinus III
  • Innosensius III
  • Honorius III
  • Gregorius IX
  • Selestinus IV
  • Innosensius IV
  • Aleksander IV
  • Urbanus IV
  • Klemens IV
  • Gregorius X
  • Innosensius V
  • Adrianus V
  • Yohanes XXI
  • Nikolas III
  • Martinus IV
  • Honorius IV
  • Nikolas IV
  • Selestinus V
  • Bonifasius VIII
  • Benediktus XI
  • Klemens V
  • Yohanes XXII
  • Benediktus XII
  • Klemens VI
  • Innosensius VI
  • Urbanus V
  • Gregorius XI
  • Urbanus VI
  • Bonifasius IX
  • Innosensius VII
  • Gregorius XII
  • Martinus V
  • Eugenius IV
  • Nikolas V
  • Kallistus III
  • Pius II
  • Paulus II
  • Siktus IV
  • Innosensius VIII
  • Aleksander VI
 
1003 - 2005
 
2005 - sekarang
 


Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, kategori-antropologi.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya.