Nico Rosberg

Nicolas Erik Rosberg (alias Nico Rosberg, lahir di Wiesbaden, Jerman, 27 Juni 1985) yaitu seorang pembalap Formula 1 yang kini memperkuat tim Mercedes GP. Aslinya dia merupakan produk asli binaan tim Williams. Dia turun di medan Formula 1 dengan membawa bendera negara Jerman. Sebelumnya di karier juniornya, Rosberg turun dengan bendera negara Finlandia. Ayahnya, Keke Rosberg, juga merupakan juara dunia F1 tahun 1980 bersama tim Williams.

Nico memulai karier F1 di GP Bahrain 2006, dan langsung mencatatkan fastest lap di balapan debutnya tersebut. Nico bahkan harus menunggu selagi 111 balapan sejak awal karier F1-nya tersebut untuk bisa memenangi lomba pertamanya di GP Cina 2012. Dia menjadi pembalap Mercedes GP pertama sejak Juan Manuel Fangio di GP Italia 1955 yang mampu memenangi balapan.

Profil

Rosberg merupakan putra dari pembalap legendaris Finlandia, Keke Rosberg dan istrinya yang berdarah Jerman, Sina. Dia sebenarnya masih berdarah Finlandia, namun karena dia lahir di Wiesbaden, Jerman, maka Nico memutuskan untuk menjadi penduduk Jerman. Saat ini Nico mempunyai dua kewarganegaraan (Jerman dan Finlandia), namun ayahnya belakang menyarankan supaya Nico turun dengan bendera Jerman di medan F1.^[1] Masalah ini belakang sempat menjadi bahan kontroversi karena di medan junior sebelum F1, Nico turun dengan bendera Finlandia.^[2] Nico Rosberg juga ternyata tidak bisa cakap dalam bahasa Finlandia (Suomi), dia fasih berbahasa Jerman, Prancis, Italia, dan Inggris.

Karier junior

Nico Rosberg sebagai juara Formula BMW 2002.

Nico Rosberg memulai karier juniornya pada tahun 1996 di medan karting saat usianya baru 11 tahun. Dia lantas pindah ke Formula BMW pada 2002, dimana dia langsung memenangi medan tersebut. Belakang ayahnya mengajaknya masuk ke tim milik pribadi yang turun di medan Formula Three Euroseries dan F3 lokal Eropa. Di musim debutnya di F3 Euroseries 2003, Rosberg hanya mampu memenangi satu lomba saja yaitu di Sirkuit Le Mans serta tiga kali podium di seri Hockenheimring, Nurburgring, dan A1-Ring. Nico lantas berhasil finish di P8 klasemen dengan 45 poin. Selanjutnya di musim 2004, dengan masih bertahan di tim yang sama, Nico sempat memenangi balapan seri perdana di Hockenheimring sebanyak dua kali (sprint race dan feature race). Namun pulang masalah reliabilitas menghinggapi Rosberg. Dia hanya mencatat satu kemenangan tambahan di Nurburgring dan belakang finish P4 dalam klasemen dengan 70 poin.

Pada 2005 Rosberg pindah ke Seri GP2. Sebelumnya dia sempat ditawari beasiswa untuk kuliah di Imperial College London untuk jurusan ilmu aerodinamika karena nilai matematika dan fisikanya selagi masih duduk di bangku sekolah bagus.^[3] Tetapi Nico tidak menerima beasiswa tersebut, dan lebih memilih untuk turun berkarier sebagai pembalap. Dalam perjalanannya di musim GP2 2005, Rosberg sukses meraih lima kemenangan balapan dan enam kali kedudukan podium. Saingan beratnya di musim tersebut yaitu Heikki Kovalainen. Di penghabisan musim Nico belakang berhasil menjadi juara umum GP2 musim 2005.

Karier Formula Satu

2006-2009: Williams F1

Nico Rosberg di GP Kanada 2006.

Nico Rosberg menyalip Nick Heidfeld di GP Brasil 2007.

Pada usia 17 tahun pada tahun 2002, dia mengetes mobil F1 tim Williams sebagai hadiah atas prestasinya sebagai juara Formula BMW. Dan dari sinilah aroma Nico Rosberg sebagai calon pembalap agung tercium oleh Frank Williams.^[4] Frank lantas menjanjikannya kursi di masa mendatang jika Nico tetap tampil bagus di medan junior.

Akad Frank belakang dia penuhi pada September 2005. Sesuai adat tim Williams, Frank selalu mengadakan sebuah ritual kuis pada setiap calon karyawannya, termasuk kepada Nico. Nico lantas mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan Frank dengan baik dan meraih skor tertinggi dalam sejarah kuis yang diadakan Frank tersebut.^[5] Nico belakang diumumkan akan turun balapan untuk tim Williams mulai musim 2006, mendampingi rekan setimnya Mark Webber asal Australia.

Rosberg mengawali debutnya dengan menawan di Bahrain 2006. Start dari belakang dia mampu finish P6 setelah menyalip David Coulthard dan rekan setimnya sendiri, Mark Webber. Dia juga mencatat fastest lap di balapan tersebut. Dengan hasil ini dia mencetak sejarah sebagai pembalap termuda yang fastest lap. Namun performa mobil Williams pada tahun 2006 yang kurang mumpuni ikut menyebabkan prestasinya jeblok. Rosberg hanya mampu mencatat poin tambahan di Eropa saat dia finish ketujuh. Di klasemen penghabisan, Rosberg hanya benar di P17 dengan raihan 4 poin.

Williams belakang mengganti mesin Cosworth dengan mesin Toyota untuk musim 2007 beserta dengan pembalap senior Alex Wurz.^[6] Rosberg langsung meraih poin pertama Williams-Toyota di Australia dengan finish P7. Selain itu dia juga berhasil meraih poin di Spanyol, Hongaria, Turki, Italia, Belgia, dan Brasil. Dia belakang finish di P9 dengan 20 angka. Unggul jauh atas rekan setimnya Alex Wurz yang sebenarnya berhasil meraih satu kali podium di Kanada.

Pada tahun 2008 Rosberg pulang memukau. Dia finish P3 di GP Australia 2008, walaupun memang sedikit berbau keberuntungan karena lawannya berguguran. Pada tahun 2008 ini dia mendapat rekan setim baru, Kazuki Nakajima. Sepanjang musim 2008 dia tampil luar biasa, setelah podium di Australia, dia sempat beberapa kali masuk kedudukan 8 agung, namun gagal meraih poin belakang suatu peristiwa reliabilitas mobil Williams yang pulang menurun saat balapan memasuki pertengahan musim. Di Kanada dia berhasil lolos dari keteledoran Lewis Hamilton yang tidak melihat lampu merah di pintu keluar pitlane, sebagai hasilnya, Lewis belakang menyeruduk Kimi Raikkonen dari Scuderia Ferrari. Rosberg belakang pulang meraih poin di Eropa saat finish ke-8. Memasuki seri balapan malam di Singapura, Rosberg sebenarnya tidak terlalu yakin bahwa dirinya akan meraih podium, namun berkat kecelakaan yang dialami oleh Nelson Angelo Piquet, secara mengejutkan Rosberg mampu finish kedua di balapan tersebut. Bahkan seandainya saja dia tidak terkena penalti refueling saat safety car masuk ke trek, mungkin dia bisa saja meraih kemenangan perdananya di F1. Rosberg menghabisi musim 2008 dengan raihan 17 poin dan benar di P13 klasemen penghabisan.

Nico memulai musim 2009 dengan baik saat dia berhasil finish di P6 di Australia. Sepanjang musim berjalan, Nico termasuk salah satu pembalap yang konsisten, dengan meraih poin dari Spanyol sampai Belgia. Di Singapura, Rosberg berhasil start P3 dan berhasil menyalip Sebastian Vettel saat start. Ironisnya, kali ini dia malah melewati garis pembatas putih di pintu keluar pitlane yang disusul pemberian penalti, dan penghabisannya dia harus turun ke P3 sekaligus memupus harapannya meraih kemenangan. Musim 2009 ditutup Rosberg dengan benar di P7 klasemen dengan 34,5 poin.

2010-kini: Mercedes GP

Tanggal 29 Oktober 2009, Nico Rosberg memutuskan untuk keluar sebagai pembalap Williams. Dia lantas sempat dihubung-hubungkan dengan beberapa tim, diantaranya McLaren. Namun setelah Mercedes-Benz membeli 75% saham tim Brawn GP dan mengubah namanya menjadi Mercedes GP, Rosberg penghabisannya diumumkan sebagai pembalap di tim tersebut. Dia belakang sepasang dengan legenda F1 juara dunia 7 kali, Michael Schumacher. Di balapan pertamanya di Bahrain, Rosberg mampu finish kelima, dan kedudukan yang sama belakang dia ulangi dua hari pertama sesudahnya di Australia. Rosberg belakang mencatat dua kali podium berulang-ulang di Malaysia dan China. Podium lain juga berhasil dia raih di Silverstone. Disusul belakang dengan dua kali finish P6 di Belgia dan Brasil serta dua kali finish P5 di Monza dan Singapura. Setelah finish P4 di Sisa dari pembakaran Dhabi, Rosberg memastikan diri finish di P7 klasemen pembalap dengan 142 poin, unggul dua peringkat atas Schumi yang hanya benar di P9 klasemen.

Nico Rosberg di Malaysia 2011.

Musim 2011 Rosberg menanti jumlah pada mobil Mercedes MGP W02 yang sempat mencatat waktu bagus saat tes musim dingin. Usai dua kali finish buruk di dua balapan awal musim, Rosberg mulai bangkit dan berhasil mencetak poin di Cina dan Turki dengan finish P5. Di Cina sendiri dia sebenarnya nyaris memenangi lomba namun terhambat oleh konsumsi bensin di mobilnya yang sedikit lebih boros. Hasil yang mirip juga dia pertunjukan di Belgia saat berhasil melesat dan memimpin lomba selepas start, tetapi lagi-lagi dia gagal mempertahankan kedudukannya karena kalah kekuatan aerodinamika melawan mobil-mobil rivalnya yang lebih bagus. Pertengahan Oktober 2011 diumumkan secara resmi bahwa Nico Rosberg akan tetap membalap untuk tim Mercedes GP sampai penghabisan musim 2013 dengan opsi perpanjangan untuk musim 2014 dan sesudahnya.

Awal musim 2012 Nico Rosberg harus pulang dengan tangan hampa saat dirinya finis di kedudukan 12 dan 13 di Australia dan Malaysia. Peruntungannya mulai berubah di Cina saat berhasil meraih pole position dan mampu memaksimalkannya saat lomba berjalan melalui strategi pitstop dan manajemen pemakaian ban yang bagus sehingga penghabisannya dia bisa meraih kemenangan pertamanya dengan mengalahkan Jenson Button dengan selisih waktu 20 detik lebih. Podium kedua Rosberg di musim 2012 diraih di Monako saat finis di kedudukan kedua.

Rosberg bertahan di Mercedes GP untuk musim 2013 bersama rekan setimnya yang baru yaitu Lewis Hamilton.

Statistik

Musim ke musim

Rekor pribadi

• Pembalap termuda yang meraih fastest lap dalam usia 20 tahun dan 258 hari di GP Bahrain 2006 bersama tim Williams.
• Pembalap Jerman pertama yang mempersembahkan podium untuk tim Mercedes GP di era modern pada GP Malaysia 2010.
• Pembalap Mercedes-Benz pertama sejak Juan Manuel Fangio di Italia 1955 yang mampu mempersembahkan kemenangan untuk The Silver Arrows di era modern.

Penghargaan

• Peraih tropi tahunan Lorenzo Bandini Awards tahun 2011.

Catatan kaki

Pranala luar

• Situs resmi
• Situs resmi Williams F1
• Statistik dan profil Nico Rosberg
• Sejarah karier balap Nico Rosberg