Bosnia dan Herzegovina, juga diketahui sebagai Republik Bosnia dan Herzegovina, yaitu sebuah negara di semenanjung Balkan di selatan Eropa seluas 51.129 km² (19.741 mil2) dengan jumlah sekitar empat juta masyarakat. Negara Bosnia diketahui dalam bahasa resminya sebagai Bosna i Hercegovina dalam huruf Latin dan Босна и Хер�еговина dalam huruf Sirilik; tapi biasanya, dipendekkan sebagai Bosnia, BiH atau БиХ .
Negara ini didiami oleh tiga kelompok etnik yang utama: Bosnia, Serbia dan Kroasia. Warga Bosnia secara umum dikenali sebagai Bosnians dalam bahasa Inggris tanpa memandang bangsa mereka. Pemerintahan negara ini dilaksanakan secara terpencar dan negara Bosnia sebenarnya terdiri dari persekutuan dua buah wilayah yang utama, yaitu, Federasi Bosnia dan Herzegovina dan Republika Srpska.
Dibatasi oleh Kroasia di utara, barat dan selatan, Serbia di timur, dan Montenegro di selatan, Bosnia dan Herzegovina yaitu sebuah negara yang dibeliti oleh daratan kecuali pesisir pantai Laut Adriatik yang sepanjang 20 kilometer yang berpusat di kota Neum. Pedalaman negara ini penuh dengan pegunungan dan juga sungai yang banyakan tanpa mampu ditempuh. Ibukota yang sekaligus kota terbesar ialah Sarajevo.
Pembagian administratif
Bosnia dan Herzegovina dibagi sebagai Federasi Bosnia dan Herzegovina dan Republika Srpska. Distrik Brčko bukan bidang kedua entitas politik ini, tapi diperintah secara supranasional dan diamankan oleh tentara internasional.
Federasi Bosnia dan Herzegovina dibagi sebagai 10 kanton:
Sejarah
Sejarah awal
Bosnia dan Herzegovina merupakan sebuah wilayah batas selang Kebudayaan Barat dan Timur. Pada Zaman Pertengahan, wilayah tersebut sebagai area pertikaian dan perebutan pengaruh selang Romawi Barat yang Katolik dan Romawi Timur yang Ortodoks. Di tengah-tengah pergulatan tersebut, turut pula sebuah kelompok bid'ah Kristen yang dinamakan Bogomil. Sekte ini paling utama mempunyai anggota masyarakat kelas atas Bosnia.
Daya ketiga yang berpengaruh dalam sejarah negeri itu muncul pada yang belakang sekali zaman ke-13, ketika wilayah tersebut ditaklukkan oleh Turki Usmani yang beragama Islam. Pengikut Bogomil berbondong-bondong pindah ke agama Islam sehingga agama tersebut lenyap. Perpindahan agama tersebut banyakan berlangsung persamaan derajat yang ditawarkan oleh Islam. Bila mereka datang Islam maka mereka akan mendapatkan kedudukan yang sama tingginya dengan orang Islam lainnya, akan tapi bila mereka tetap pada agama agama leluhurnya maka mereka akan berstatus sebagai orang -orang yang kalah dalam peperangan tunduk dalam aturan Islam.
Hal itu bukan omong kosong belaka. Dalam perkembangannya, kaum Muslim Bosnia mendapatkan status sama dengan orang Turki asli. Mereka sebagai tangan kanan orang Turki kepada memerintah masyarakat Bosnia yang tetap memeluk agama leluhurnya.
Datangnya pemikiran nasionalisme membawa perubahan besar dan tajam di Bosnia. Apabila sebelumnya secara umum masyarakat wilayah itu dinamakan orang Bosnia dan hanya dibedakan menurut agamanya, sekarang mereka mengidentifikasikan diri dengan tetangganya. Orang Bosnia yang menganut Kristen Ortodoks mengidentifikasikan dirinya sebagai orang Serbia sementara penganut Katolik sebagai orang Kroasia.
Ketika Turki melemah, negara-negara jajahannya di Balkan membebaskan diri. Salah satu di selangnya yaitu Serbia. Negara yang baru merdeka ini berusaha menggabungkan Bosnia tapi ambisinya digagalkan oleh Kekaisaran Austria-Hongaria, yang mencaplok wilayah tersebut pada tahun 1908. Hal tersebut lalu mendorong kaum nasionalis Serbia membunuh putera mahkota kekaisaran tersebut di Sarajevo pada tahun 1914, yang lalu menyebabkan pecahnya Perang Dunia I.
Setelah PD I usai, Bosnia dan Herzegovina, bersama-sama dengan Kroasia, Slovenia, dan Vojvodina, diserahkan oleh Austria kepada Kerajaan Serbia-Montenegro. Dari penggabungan ini muncullah Kerajaan Yugoslavia (Slavia Selatan).
Akan tapi perpecahan segera melanda negeri itu dampak pertentangan dua etnis utamanya. Orang Serbia berusaha membangun negara kesatuan sementara orang Kroasia menginginkan federasi yang longgar. Kaum Muslim Bosnia terjebak dalam pertikaian tersebut karena kedua pihak memperebutkan wilayah tersebut. Sebagian kaum Muslim mendukung klaim Serbia dan menyebut dirinya sebagai Muslim Serbia. Tapi lebih banyak lagi yang pro -Kroasia dan menyebut dirinya sebagai orang Muslim Kroasia. Pertentangan tersebut lalu meledak sebagai kekerasan setelah Jerman Nazi menguasai Yugoslavia tahun 1941.
Negeri yang terkoyak
Setelah menaklukkan Yugoslavia, Hitler menggabungkan bekas propinsi Kroasia, Bosnia, dan Herzegovina ke dalam negara boneka yang dinamakan sebagai Negara Kroasia Merdeka (lebih diketahui dengan inisial Kroasianya, NDH). Negara tersebut diberi petuah oleh Ante Pavelic, pemimpin organisasi nasionalis ekstrem Kroasia, Ustasa (pemberontak). Rezim NDH ini berusaha membersihkan wilayahnya dari orang Serbia, Yahudi, dan Gipsi.
Oleh karena besarnya jumlah masyarakat Serbia di NDH, kaum Ustasa bersekutu dengan kaum Muslim guna mengimbanginya. Banyak orang Muslim yang bergabung dengan rezim tersebut, di mana bahkan wakil presiden dan menlu NDH yaitu tokoh-tokoh Muslim.
Kaum Muslim juga bergabung dengan Jerman dalam memerangi gerilyawan, baik Chetnik maupun Partisan. Dua divisi SS (Schutzstaffel, pengawal elit Hitler yang ditakuti) diwujudkan dari kalangan kaum Muslim Bosnia, yaitu Divisi 'Handzar' dan 'Kama'.
Banyak orang Serbia yang selamat bergabung dengan gerilyawan Chetnik yang pro-raja dan lalu melancarkan pembantaian reaksi terhadap orang Kroasia dan Muslim. Konflik etnis berdarah ini memberikan keuntungan untuk kelompok Partisan pimpinan Tito. Oleh karena berhaluan komunis yang tanpa membeda-bedakan latar belakangan etnis dan agama, kelompok ini menarik pendukung dari berbagai latar belakangan yang tanpa menyukai pertumpahan darah di selang sesama warga Yugoslavia. Dengan demikian, kaum Partisan berhasil merebut kekuasaan di seluruh Yugoslavia setelah usainya perang.
Zaman Tito
Setelah meraih kekuasaan atas Yugoslavia, Josip Broz Tito berusaha membangun lagi persaudaran negeri itu di bawah bendera komunisme. Dalam upayanya kepada mengatasi perselisihan antar kelompok etnis dan agama, ia membentuk negeri itu menurut sistem federal yang ditarik sama etnisitas.
Bosnia, yang karena memiliki masyarakat yang plural, merupakan ujian berat untuk Tito. Orang Serbia menuntut penggabungan wilayah tersebut karena masyarakat Serbia yang hampir mencapai setengah dari total masyarakat di sana pada masa itu. Akan tapi Tito menolaknya. Ia tanpa ingin menghasilkan Serbia sebagai kuat seperti sebelumnya. Oleh karena itu, ia mengambil keputusan kepada memecah belah orang Serbia. Wilayah Serbia diperkecil dengan membentuk dua republik federal (yaitu Montenegro dan Makedonia) serta dua provinsi otonom (Vojvodina dan Kosovo). Tito, sebagai seorang Kroasia-Bosnia, mengambil keputusan bahwa wilayah Bosnia dan Herzegovina harus sebagai sebuah republik federal. Dengan demikian, orang Serbia mampu diimbangi oleh gabungan Muslim-Kroasia di wilayah tersebut.
Dalam menghadapi ketidakpuasan atas keputusan tersebut, rezim Tito memakai tangan besi kepada menghadapinya. Metode tersebut memang efektif tapi hanya kepada sementara waktu. Ketika Tito meninggal, pertikaian antar etnik dan agama lagi meletus di Yugoslavia, yang lalu meruntuhkan negara tersebut.
Kemerdekaan Bosnia dan Herzegovina
![](https://kategori-antropologi.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=240px-Map_Bih_entities.jpg)
Peta pembagian entitas politik di Bosnia dan Herzegovina
Yugoslavia terpecah-belah pada tahun 1991 setelah runtuhnya rezim-rezim Komunis di Eropa Timur. Mengikuti contoh Kroasia dan Slovenia, pada bulan Maret 1992 Bosnia dan Herzegovina mengatakan kemerdekaannya menempuh referendum yang didatangi oleh masyarakat Muslim dan Kroasia Bosnia. Hal tersebut ditentang oleh masyarakat Serbia yang ingin menguasai seluruh wilayah eks Yugoslavia.
Di bawah pimpinan Radovan Karadzic, orang Serbia Bosnia memproklamasikan Republik Srpska. Dengan bantuan pasukan federal pimpinan Jenderal Ratko Mladic, orang Serbia Bosnia berhasil menguasai 70 persen wilayah negeri itu. Dalam konflik ini, etnis Serbia yang mayoritas berusaha melenyapkan etnis Muslim dan Kroasia. Terjadilah pembantaian terbesar dalam sejarah yang jumlah korbannya hanya kalah oleh Perang Dunia. Pembunuhan, penyiksaan dan pemerkosaan olah Kaum Serbia lalu menyebabkan pemimpin-pemimpin Serbia ditentukan sebagai penjahat perang oleh PBB. Dalam perkembangan terakhirpun mereka mengatakan tanpa senang karena tanpa berhasil membersihkan etnik Muslim-Bosnia.
Akhirnya, setelah perang berdarah yang berlarut-larut, perdamaian di selang ketiga kelompok tersebut berhasil dipaksakan oleh NATO. Sama dengan Kesepakatan Dayton tahun 1995, keutuhan wilayah Bosnia dan Herzegovina ditegakkan tapi negara tersebut dibagi dalam dua bagian: 51% wilayah gabungan Muslim-Kroasia (Federasi Bosnia dan Herzegovina) dan 49% Serbia (Republik Srpska).
Sekarang negeri tersebut mulai menghirup perdamaian dan ketiga belah pihak berusaha membangun saling percaya. Akan tapi memang butuh waktu lama kepada menghapuskan permusuhan beratus-ratus tahun itu. Salah satu hal yang diusahakan kepada membangun saling percaya tersebut yaitu mengadili para penjahat perang. Mantan Presiden Republik Srpska Radovan Karadžić berhasil ditangkap pada 21 Juli 2008, sementara mantan Panglima Tentara Federal Jenderal Ratko Mladic tertangkap pada bulan Mei 2011[1], dan baru saja menjalani pengolahan pengadilan di Mahkamah Internasional.
Galeri
Sebuah jembatan di Višegrad juga diketahui sebagai "jembatan di atas drina" (sekitar 1890)
Sebuah lapangan di kota Bosanska Dubica
Masjid "Gradska Džamija" di Bosanska Dubica
Lihat juga
Referensi
- Ronald H. Bailey, Partisans and Guerillas. Time Life: 1978
- Noel Malcolm, Bosnia: A Short History. New York University Press: 1996
- Robert Lee Wolff, The Balkans in Our Time. Norton: 1978.
Pranala luar
Referensi
![Gnome-globe.svg](https://kategori-antropologi.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=20px-Gnome-globe.png) Lokal geografis |
---|
| |
|
Organisasi internasional |
---|
| |
---|
| Anggota | |
---|
| Yang akan menjadi | |
---|
| Yang akan menjadi potensial | |
---|
|
|
---|
| Anggota | | |
---|
| Orang yang meneliti | |
---|
|
|
|
Sumber :
id.wikipedia.org, buku.us, kategori-antropologi.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.