Bhutan

འབྲུག་ཡུལ
Druk Yul
Kerajaan Bhutan
BenderaSimbol
Motto
Lagu kebangsaanDruk tsendhen
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Thimphu
Bahasa resmiDzongkha, Inggris
PemerintahanMonarki konstitusional, demokrasi
 - RajaJigme Khesar Namgyel Wangchuck
 - Perdana MenteriTshering Tobgay
Kemerdekaan
 -  - DiakuiDari India
8 Agustus 1949 
Lebar
 - Total38,394 km2 (135)
 - Perairan (%)1,1
Penghuni
 - Perkiraan 2012742.737 (165)
 - Sensus 2005634.982 
 - Kepadatan18/km2 (196)
PDB (KKB)Perkiraan 2011
 - TotalUS$4,287 miliar 
 - Per kapitaUS$6.188 
Mata uangNgultrum (BTN)
Zona waktu(UTC+6)
 - Musim panas (DST) (UTC+6)
Ranah Internet.bt
Kode telepon975

Bhutan yaitu sebuah negara kecil di Asia Selatan yang mempunyai bentuk Kerajaan dan dikenal dengan Negeri Naga Guntur. Wilayahnya terhimpit selang India dan Republik Penghuni Cina. Nama lokal negara ini yaitu Druk Yul, faedahnya "Negara Naga". Gambar nagapun didapati di benderanya.

Pemerintahan yang dijalankan dengan kekuasaan monarki absolut bubar ketika konstitusi baru dan babak pilihan perdana menteri dilaksanakan. Raja Jigme Singye Wangchuck yang memimpin sejak tahun 1972 mengumumkan menggelar pemilu tahun 2008, sekaligus turun tahta. Pengumuman diberikan dihadapan 8.000 penggembala binatang yak, biksu, petani, dan siswa pedesaan pada 18 Desember 2005. Pengumuman dilakukan kampanye menempuh harian Kuensel. Sebelumnya, raja memperkenalkan rancangan konstitusi dan mengetengahkan pensiun pada usia 65 tahun. Atas ide ini, sebagian penghuni tanpa sependapat karena kuatir berlangsungnya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), namun pada tahun 2006 sang raja mengundurkan diri dan ditukarkan oleh puterandanya.

Nama

'Bhutan' mungkin diturunkan dari ujar Sanskerta 'Bhu-Uttan भू-उत्थान)' yang faedahnya 'Tanah Tinggi'. Dalam teori lain Sanskertanisasi, 'Bhots-ant भोट-अन्त' faedahnya 'ujung Tibet' atau 'selatan Tibet'. Namun sebagian orang Bhutan menyebut negeri mereka 'Druk Yul' dan penghuninya 'Drukpa'. Nama Dzongkha (dan Tibet) kepada negeri ini ialah 'Druk Yul' (Tanah Naga Guntur). Karena tenang dan perawannya negeri dan pemandangannya ini, sekarang Bhutan kadang-kadang dinamakan Shangri-La terakhir.

Secara historis, Bhutan dikenal dengan jumlah nama, seperti 'Lho Mon' (Negeri Kegelapan dari Selatan), 'Lho Tsendenjong' (Negeri Cendana dari Selatan), 'Lhomen Khazhi' (Negeri Empat Tujuan dari Selatan), dan 'Lho Men Jong' (Negeri Obat Tumbuhan dari Selatan).

Sejarah

Peralatan, senjata, dan sisa dari batu membuktikan bahwa Bhutan telah dihuni sejak awal 2000 SM. Para sejarawan telah berteori bahwa negara Lhomon (harfiah, "kegelapan dari selatan"), atau Monyul ("Tanah Gelap", rujukan pada Monpa, penghuni asli Bhutan) sudah mempunyai selang 500 SM dan 600 M. Nama Lhomon Tsendenjong (Negeri Cendana), dan Lhomon Khashi, atau Mon Selatan (negeri 4 tujuan) telah ditemukan dalam kronik Bhutan dan Tibet kuno.

Kejadian tertulis paling awal di Bhutan yaitu lewatnya tokoh suci Buddha Padmasambhava (juga dinamakan Guru Rinpoche) pada zaman ke-8. Sejarah awal Bhutan tanpa jelas, karena sebagian akbar catatan telah musnah setelah kebakaran di Punakha, ibukota kuno pada 1827. Dari zaman ke-10, perkembangan politik Bhutan amat dipengaruhi oleh sejarah religiusnya. Beragam anak sekte Buddha muncul yang dilindungi oleh beragam maharaja Mongol dan Tibet. Setelah runtuhnya bangsa Mongol pada zaman ke-14, anak-anak sekte itu berkompetisi satu sama lain demi supremasi dalam bentang politik dan agama, bubar menimbulkan naiknya anak sekte Drukpa di yang belakang sekali zaman ke-16.

Hingga zaman ke-17, Bhutan mempunyai sebagai fiefdom yang saling berperang hingga dipersatukan oleh lama Tibet dan pemimpin militer Shabdrung Ngawang Namgyal. Kepada mempertahankan negerinya dari penggarongan yang sebentar-sebentar dilaksanakan bangsa Tibet, Namgyal membangun sebuah jaringan dzong (benteng) tak terkalahkan, dan mengumumkan kode hukum yang menolong membawa raja-raja satu tempat di bawah kendali terpusat. Jumlah dari dzong itu yang masih mempunyai. Setelah kematian Namgyal pada 1651, Bhutan jatuh dalam suasana anarkis. Mengambil keuntungan dari kekacauan itu, orang Tibet menyerang Bhutan pada 1710, dan lagi pada 1730 dengan bantuan orang Mongol. Kedua serang itu berhasil digagalkan, dan gencatan senjata ditandatangani pada 1759.

Peta Bhutan

Pada zaman ke-18, Bhutan menyerang dan merebut Kerajaan Cooch Behar di selatan. Pada 1772, Cooch Behar menginginkan British East India Company yang menolong mereka dalam mengusir orang Bhutan, dan belakang dalam menyerang Bhutan sendiri pada 1774. Sebuah kontrak damai ditandatangani di mana Bhutan setuju mundur dari batasnya sebelum 1730. Namun, perdamaian itu renggang, dan pertempuran batas dengan Inggris berlanjut hingga ratusan tahun berikutnya. Bubar pertempuran itu menimbulkan Perang Duar (1864–1865), konfrontasi atas mereka yang akan mengelola orang Duar dari Benggala. Setelah Bhutan kalah perang, Kontrak Sinchula ditandatangani selang India Britania dan Bhutan. Sebagai anggota pemulihan perang, bangsa Duar diserahkan kepada Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia dalam pertukaran sewa Rs. 50,000. Kontrak itu mengakhiri semua permusuhan selang India Britania dan Bhutan.

Selama 1870-an, perjuangan daya selang lembah saingan Paro dan Trongsa menimbulkan perang saudara di Bhutan, bubar menimbulkan naik tahtanya Ugyen Wangchuck, ponlop (gubernur) Tongsa. Dari basis kekuataanya di Bhutan tengah, Ugyen Wangchuck mengalahkan para musuh politiknya dan mempersatukan negeri ini menyusul sebagian perang saudara dan pemberontakan selang 1882–1885.

Pada 1907, tahun penting di negri ini, Ugyen Wangchuck dipilih dengan suara bulat sebagai raja pusaka negeri ini oleh majelis rahib Buddha, pejabat pemerintahan, dan kepala keluarga penting yang menonjol. Pemerintah Britania menyetujui dengan cepat monarki baru ini, dan pada 1910 Bhutan menandatangani kontrak yang membentuk Britania Raya ‘memandu’ urusan luar negeri Bhutan.

Setelah India mendapatkan kemerdekaan dari Britania Raya pada 15 Agustus 1947, Bhutan sebagai salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan India.

Setelah Britania membiarkan bebas kawasan ini, sebuah kontrak yang mirip dengan yang pada tahun 1910 diandatangani pada 8 Agustus 1949 dengan India yang baru bebas sama sekali.

Dzong Trongsa

Setelah Pasukan Pembebasan Penghuni RRC memasuki Tibet pada 1951, Bhutan menyekat batas utaranya dan menjadi berkembang hubungan bilateral dengan India. Kepada menjadikan berkurang risiko gangguan RRC, Bhutan memulai program modernisasi yang didukung sepenuhnya oleh India. Pada 1953, Raja Jigme Dorji Wangchuck mendirikan badan pembuat UU di negeri itu– Majelis Nasional mempunyai anggota 130 orang– kepada meningkatkan bentuk pemerintahan yang bertambah demokratis. Pada 1965, ia mendirikan Dewan Penasihat Kerajaan, dan pada 1968 ia membentuk kabinet. Pada 1971, Bhutan memasuki PBB, setelah memegang kedudukan orang yang meneliti selama 3 tahun. Pada Juli 1972, Jigme Singye Wangchuck naik tahta pada usia 16 setelah kematian ayahandanya Dorji Wangchuck.

Sejak 1988, para imigran Nepal begitupun imigran gelap telah mendakwa Bhutan melanggar HAM. Mereka mengatakan bahwa pemerintah Bhutan bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap penghuni minoritas penutur bahasa Nepalnya. Dugaan itu tetap tak terbukti dan dengan suara keras disangkal pihak Bhutan. Sebagian akbar para pengungsi itu tinggal di kamp pengungsian yang dibuat PBB di Nepal tenggara di mana mereka tetap di sana selama 15 tahun.

Pada 1998, Raja Jigme Singye Wangchuck memperkenalkan reformasi politik signifikan, memindakan sebagian akbar kekuasaannya kepada PM dan mengizinkan panggilan pertanggungjawaban pada raja oleh dua pertiga mayoritas Majelis Nasional. Di yang belakang sekali 2003, tentara Bhutan berhasil meluncurkan operasi skal akbar kepada meredam para pengacau anti-India yang menjalankan kamp pelatihan di Bhutan selatan.

Pada 1999, sang Raja juga mencabut larangan TV dan Internet, membentuk Bhutan salah satu dari negara terakhir yang memperkenalkan TV. Dalam pidatonya, ia bercakap bahwa TV yaitu langkah penting buat modernisasi Bhutan seperti sumbangan utama pada Kebahagiaan Nasional Bruto negeri ini (Bhutan ialah satu-satunya negara yang mengukur kebahagiaan) namun memperingatkan penyalahgunaan TV yang mampu menggerus nilai-nilai tradisional Bhutan.

Sebuah konstitusi baru telah dikenalkan pada awal 2005[1] yang akan diratifikasi oleh referendum sebelum dilaksanakan. Pada Desember 2005, Raja Jigme Singye Wangchuck mengumumkan bahwa ia akan turun tahta pada 2008. Sang Raja akan ditukarkan puterandanya, putra mahkota Jigme Khesar Namgyel Wangchuck. Namun sebelum tahun itu tiba (2006), ia telah turun tahta.

Geografi

Peta topografis Bhutan

Kawasan utara terdiri atas busur puncak pegunungan yang terglasialkan dengan iklim yang amat dingin pada ketinggian tertinggi. Sebagian akbar puncak di utara bertambah dari 23.000 kaki (7.000 m) dpl; titik tertinggi dinyatakan sebagai Kula Kangri, pada 24.780 kaki (7.553 m), namun studi topografi terperinci mengetengahkan bahwa keseluruhan Kula Kangri mempunyai di Tibet dan pengukuran RRC modern mengetengahkan bahwa Gangkhar Puensum, yang istimewa sebagai pegunungan tertinggi yang tak terdaki di dunia, bertambah tinggi dari 24.835 kaki (7.570 m). Dialiri oleh sungai bersalju, lembah pegunungan tinggi di kawasan ini menyiapkan padang rumput kepada ternak, dihidupi oleh populasi penggembala migrator yang kurang.

Pegunungan Hitam di Bhutan tengah membentuk badan cairan selang 2 sistem cairan utama: Mo Chhu dan Drangme Chhu. Puncak-puncak di Pegunungan Hitam berkisar selang 4.900 hingga 8.900 kaki (1.500  dan 2.700 m) dpl, dan sungai beraliran cepat telah membentuk jurang yang dalam di jajaran pegunungan yang bertambah rendah. Hutan di kawasan tengah menyiapkan sebagian akbar produksi hutan di Bhutan. Torsa, Raidak, Sankosh, dan Manas ialah sungai-sungai utama di Bhutan, menyalur menempuh kawasan ini. Sebagian akbar penghuni tinggal di dataran tinggi tengah.

Pertanian bertingkat di Lembah Punakha.

Di selatan, Perbukitan Shiwalik ditutupi dengan hutan yang lebat dan selalu beralih daun, lembah-lembah sungai dataran rendah aluvial, dan pegunungan setinggi 4.900 kaki (1.500 m) dpl. Kaki bukit menurun ke dataran Duar yang bersifat subtropis. Sebagian akbar Duar terletak di India, meski garisnya meluas 6–9 mil (10–15 km) ke Bhutan. Duar yang mempunyai di Bhutan terbagi atas 2 bagian: Duar utara dan selatan. Duar utara, yang bersamaan batasnya dengan kaki bukit Himalaya, memiliki dataran yang kasar dan miring serta tanah yang kering dan keropos dengan vegetasi yang jarang dan margasatwa yang jumlah. Duar selatan memiliki tanah yang persangkaan subur, rumput sabana yang lebat, hutan yang lebat dan bercampur serta sumber cairan panas. Sungai pegunungan, yang diperoleh dari salju membeku atau hujan monsun, menyalur ke sungai Brahmaputra di India. Data yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa negeri ini memiliki hutan lebih kurang 64% per Oktober 2005.

Iklim di Bhutan bervariasi menurut ketinggian, dari subtropis di selatan hingga sedang di dataran tinggi dan iklim tipe kutub, dengan salju sepanjang tahun, di utara. Bhutan menemui 5 musim yang berbeda: panas, monsun, gugur, dingin, dan semi. Hujan monsun di Bhutan barat bertambah lebat; musim panas di Bhutan selatan kering dan panas serta musim salju yang dingin; Bhutan tengah dan timur beriklim sedang dan bertambah kering daripada di barat dengan musim panas yang hangat dan musim salju yang dingin.

Ekonomi

Meski sebagai salah satu yang terkecil di dunia, ekonomi Bhutan telah menjadi bertambah sempurna pesat lebih kurang 8% pada 2005 dan 14% pada 2006. Per Maret 2006, pendapatan per kapita Bhutan yaitu US$1.321 yang membentuknya tertinggi di Asia Selatan. Standar hidup Bhutan menjadi bertambah sempurna dan merupakan salah satu yang terbaik di Asia Selatan.

Ekonomi Bhutan yaitu salah satu yang terkecil dan kurang menjadi bertambah sempurna di dunia, yang berbasis pertanian, kehutanan, dan penjualan PLTA ke India. Pertanian menyiapkan mata pencaharian buat bertambah dari 80% penghuni. Praktek agraria sebagian akbar terdiri atas pertanian subsisten dan peternakan binatang. Kerajinan tangan, khususnya menjahit dan produksi seni keagamaan kepada altar rumah merupakan industri kecil kepunyaan penghuni dan sumber sekian pendapatan. Pemandangan yang tanpa sama dari pegunungan berbukit yang kasar membentuk pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya susah dan mahal. Ini, dan tak keadaan akses ke laut, menyebabkan Bhutan tanpa sempat mampu bisa untung dari perdagangan yang signifikan dari produknya. Sekarang Bhutan currently tak memiliki jalur kereta api, meski Indian Railways mengonsep menghubungan Bhutan selatan dengan jaringannya yang lebar di bawah persetujuan yang ditandatangani pada Januari 2005.[2] Jalur perdagangan saat lalu selang peguunungan Himalaya, yang menghubungkan India ke Tibet, telah ditutup sejak pengambilalihan militer atas Tibet pada 1959 (meski cara penyelundupan tetap membawa barang-barang RRC ke Bhutan).

Sektor industri amat minim, produksinya termasuk macam industri penghuni. Sebagian akbar proyek pembangunan, seperti konstruksi jalan, brsandar pada buruh kontrak India. Produk pertanian diantaranya beras, lombok, produk dari dairy (yak), soba, gerst, panenan akar, apel, dan pohon jeruk di ketinggian rendah. Industri lain seperti semen, produksi kayu, buah-buahan yang diproses, MiRas, dan kalsium karbida.

Mata uang Bhutan, ngultrum, ditautkan ke Rupee India. Rupee juga diterima sebagai penawaran resmi di negeri itu. Pendapatan bertambah dari Nu 100,000 per tahun dikenakan pajak, namun penerima upah dan gaji yang amat sedikit memenuhi syarat. Tingkat inflasi Bhutan diperkirakan lebih kurang 3% pada 2003. Bhutan memiliki Produk Domestik Bruto lebih kurang USD 2.913 miliar (diatur ke keseimbangan daya beli), menjadikan ekonominya terbesar ke-162 di dunia. Pendapatan per kapita lebih kurang US$1.400 (€1.170), urutan ke-124. Jumlah penerimaan pemerintah €122 miliar (US$146 miliar), meski jumlah ekspenditur €127 miliar (US$152 miliar). Namun, 60%Templat:Inote ekspeditur lebih kurang belanja, dibiayai oleh Kementerian Luar Negeri India.[3] Ekspor Bhutan, khususnya listrik, kapulaga, gips, kayu, kerajinan tangan, semen, buah, batu luhur dan rempah-rempah, total €128 miliar (US$154 miliar) (perkiraan tahun 2000). Namun, impor berjumlah lebih kurang €164 miliar (US$196 miliar), menimbulkan defisit perdagangan. Barang utama yang diimpor termasuk bahan bakar dan minyak pelumas, gabah, mesin, yang dikendarai, pabrik, dan nasi. Mitra ekspor utama Bhutan yaitu India, terhitung lebih kurang 87,9% barang ekspornya. Bangladesh (4,6%) dan Philipina (2%) ialah mitra ekspor terpentingnya setelah India. Karena batasnya dengan Tibet ditutup, perdagangan selang Bhutan dan RRC hampir tak mempunyai. Mitra impor Bhutan yaitu India (71,3%), Jepang (7,8%) dan Austria (3%).

Dalam menanggapai tudingan pada 1987 oleh seorang wartawan dari Financial Times (Britania Raya) bahwa perkembangan di Bhutan lambat, sang Raja bercakap bahwa "Kebahagiaan Nasional Bruto bertambah penting daripada Produk Domestik Bruto." [4] Pernyataan ini memberi pertanda penemuan terkini oleh para psikolog ekonomi Barat, termasuk penerima Nobel 2002 Daniel Kahneman, yang mempertanyakan hubungan selang tingkat pendapatan dan kebahagiaan. Itu menandai komitmennya kepada membangun ekonomi yang cocok buat tipu daya budi Bhutan yang unik, sama pada nilai-nilai spiritual agama Buddha, dan telah berjalan sebagai visi persatuan kepada ekonomi. Di samping itu, nampaknya kebijakan itu mendapat hasil yang disandarkan seperti dalam survei terkini yang diatur oleh Universitas Leicester [1] di Britania Raya, Bhutan diurutkan sebagai tempat paling bahagia ke-8 di bumi [2].

Pemerintahan dan politik

Biara Takstang. Buddha yaitu agama negara dan mempunyai peran penting dalam politik bangsa.

Sepanjang 10 tahun terakhir, politik Bhutan berlangsung dalam kerangka monarki absolut yang menjadi bertambah sempurna sebagai monarki konstitusional. Pada 1999, raja ke-4 Bhutan membentuk badan 10 anggota yang dinamakan Lhengye Zhungtshog (Dewan Menteri). Raja Bhutan yaitu kepala negara. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh Lhengye Zhungtshog, dewan menteri. Kekuasaan legislatif dipegang oleh pemerintah dan Majelis Nasional.

Pada tahun 2008, Bhutan membentuk sejarah dengan memperkenalkan demokrasi parlementer, sehingga kerja-kerja berubah dan partai politik sekarang resmi. Dalam sistem baru ini terdapat parlemen yang terdiri dari majelis tinggi dan majelis rendah — anggota majelis rendah terafiliasi dengan partai-partai politik. Babak pilihan anggota majelis tinggi dilaksanakan kepada pertama kalinya pada Desember 2007 sementara babak pilihan anggota majelis rendah dilaksanakan pada Maret 2008. Partai Perdamaian dan Kesejahteraan Bhutan memenangi babak pilihan majelis rendah dengan meraih 44 dari 47 kursi.

Kekuasaan peradilan dilaksanakan di semua pengadilan Bhutan. Jaksa Luhur ialah kepala administratif peradilan.

Distrik

Kepada tujuan administratif, Bhutan terbagi atas 4 dzongdey (zona administratif). Tiap dzongdey dibagi lagi sebagai dzongkhag (distrik). Mempunyai 20 dzongkhag di Bhutan. Dzongkhag yang akbar dibagi lagi sebagai disktrik yang dikenal sebagai dungkhag. Di tingkat landasan, sekelompok desa membentuk konstituante yang dinamakan gewog dan diatur oleh gup, yang dipilih penghuni.

Dzongkhag di Bhutan.
  1. Bumthang
  2. Chukha (ejaan lama: Chhukha)
  3. Dagana
  4. Gasa
  5. Haa
  6. Luentse
  7. Mongar
  8. Paro
  9. Pemagatshel (Pemagatsel)
  10. Punaka
  11. Samdrup Jongkhar
  12. Samtse (Samchi)
  13. Sarpang
  14. Thimphu
  15. Trashigang (Tashigang)
  16. Trashiyangse
  17. Trongsa (Tongsa)
  18. Tsirang (Chirang)
  19. Wangdue Phodrang (Wangdi Phodrang)
  20. Zhemang (Shemgang)

Kota

  • Jakar - pusat administratif Distrik Bumthang dan basis di mana agama Buddha masuk Bhutan.
  • Mongar
  • Paro - tempat bandara internasional
  • Punakha - Ibukota lama
  • Phuentsholing - pusat perdagangan Bhutan.
  • Samdrup Jongkhar
  • Thimphu - kota terbesar dan ibukota Bhutan
  • Trashigang
  • Trongsa

Militer dan kebijakan asing

Artikel utama: Militer Bhutan, Hubungan luar negeri Bhutan

Tentara Kerajaan Bhutan yaitu dinas militer Bhutan. Termasuk pengawal kerajaan dan Polisi Kerajaan Bhutan. Keanggotaannya sukarela, dan usia minimum kepada perekrutan yaitu 18. Jumlah tentara yang mempunyai lebih kurang 6.000 dan dilatih oleh Tentara India.[5] Memiliki lebih kurang tahunan lebih kurang US$13,7 juta—1,8% PDB.

Meski Persetujuan 1949 dengan India kadang-kadang masih disalahtafsirkan bahwa India mengelola urusan luar negerinya, sekarang Bhutan memegang semua urusan luar negerinya sendiri termasuk isu garis batas dengan RRC yang sensitif (bagi India). Templat:Inote Bhutan memiliki hubungan diplomatik dengan 22 negara, termasuk Uni Eropa, dengan misi di India, Bangladesh, Thailand dan Kuwait. Memiliki 2 misi PBB, 1 di New York dan 1 di Jenewa. Hanya India dan Bangladesh yang mempunyai kantor kedutaan di Bhutan, sedangkan Thailand punya kantor konsulat di Bhutan.

Dengan kontrak yang lama dibuat, warganegara India dan Bhutan mampu berjalan ke kedua negara satu sama lain tanpa paspor atau visa dan sebagai gantinya memakai kartu identitas nasionalnya. Warganegara Bhutan mampu melakukan mata pencaharian di India tanpa babak membatasi resmi. Bhutan tak memiliki ikatan diplomasi resmi dengan negara tetangga utaranya, RRC, meski pertukaran kunjungan pada beragam tingkat di selang kedua negeri itu telah bertambah pada tahun-tahun terkini. Persetujuan bilateral pertama selang RRC dan Bhutan ditandatangani pada 1998, dan Bhutan juga tela membangun konsulat di Makau dan Hong Kong. Batas Bhutan dengan RRC sebagian akbar tak dibatasi dan dipertentangkan di sebagian tempat. [6]

Pada 13 November 2005, pasukan RRC menerobos Bhutan dengan dalih kondisi lingkungan telah memaksa mereka mundur ke selatan dari Himalaya. Pemerintah Bhutan mengizinkan penerobosan itu (atas kenyataan) gagasan kemanusiaan. Segera setelah itu, RRC mulai membangun jalan dan jembatan di wilayah Bhutan. MenLu Bhutan Khandu Wangchuk membahas masalah itu dengan pemerintah RRC karena isu itu merebak di parlemen Bhutan. Sebagai tanggapannya, JuBir Kementerian Luar Negeri Qin Gang dari RRT telah bercakap bahwa batas itu tetap dalam persengketaan (benar-benar mengabaikan dalih resmi yang asli atas penerobosan itu) dan bahwa kedua belah pihak tetap berlanjut melakukan mata pencaharian demi resolusi perdamaian atas pertentangan itu [7]. Baik pemerintah RRC maupun India (India masih mengelola sebagian urusan luar negeri Bhutan) tanpa melaporkan babak apapun mengenai masalah ini (kedamaian, keramahan atau apapun), dan hingga sekarang RRC tetap berlanjut membangun prasarana dan menambah garnisun militernya di Bhutan. Seorang perwira intelijen Bhutan telah bercakap bahwa delegasi RRC di Bhutan memberi tau Bhutan bahwa mereka "kelewat batas." Surat kabar Bhutan Kuensel telah bercakap bahwa RRC mampu memakai jalanan itu kepada melanjutkan klaimnya sepanjang batas itu. [8]

Demografi

Gugusan etnis dominan ialah keturunan Tibet / Tibet-Burma; imigran etnis Nepal membentuk mayoritas penghuni selatan negeri ini.

Penghuni Bhutan, sempat diperkirakan sebagian juta, telah dikurangi oleh pemerintah Bhutan hingga 750,000, setelah sebuah sensus di awal 1990-an. Sebuah sesnsus lanjutan yang dilaksanakan pada Juni 2005 menjadikan berkurang jumlah penghuni bertambah lanjut dari 672.425 [3]. Pemerintah belum sempat meluncurkan rincian demografis jumlah penghuni sekarang. Banyakan orang percaya bahwa penghuninya sengaja terbumbung pada 1990-an karena persepsi bertambah awal bahwa bangsa dengan berpenduduk kurang dari sejuta takkan diakui oleh PBB. Karena itu jumlah penghuni PBB bertambah tinggi daripada jumlah yang dipersiapkan oleh pemerintah. CIA World Factbook memberikan jumlah penghuni 2.279.723 (dari Juli 2006) yang juga mencatat bahwa sebagian lebih kurang kurang dari 810.000.

Kepadatan penghuni, 45 kilometer persegi (117/mil. persegi), membentuk Bhutan negeri paling jarang pendudunya di Asia. Lebih kurang 20% penghuninya tinggal di wilayah perkotaan yang terdiri atas kota-kota kecil sepanjang lembah tengah dan batas selatan. Persentase ini menjadi bertambah sempurna pesat karena langkah kepada migrasi perkotaan telah diambil. Kota terbesar ialah Thimphu, ibukota, yang berpenduduk 50.000. Daerah perkotaan lain berpenduduk padat yaitu Paro dan Phuentsholing.

Di selang orang Bhurtan, sebagian gugusan etnis penting diistimewakan. Gugusan dominan yaitu Ngalop, sekelompok penganut Buddha yang tinggal di anggota barat negeri ini. Tipu daya budi mereka berkaitan dekat dengan tipu daya budi Tibet. Begitupun Sharchop ("Orang Timur"), yang dikaitkan dengan anggota timur Bhutan (namun secara tradisional mengikuti Nyingmapa daripada bentuk Drukpa Kagyu yang resmi dari Agama Buddha Tibet). Kedua gugusan itu dinamakan orang Bhutan. 15% sisanya adalh etnis Nepal, sebagian akbar Hindu.

Bahasa nasional yaitu Dzongkha, salah satu dari 53 bahasa dalam keluarga bahasa Tibet. Tulisannya, dinamakan Chhokey ("Bahasa Dharma"), identik dengan tulisan Tibet. Pemerintah mengelompokkan 19 bahasa-bahasa terkait di sana sebagai dialek bahasa Dzongkha. Lepcha diucapkan di barat Bhutan; Tshangla, kerabat dekat Dzongkha, diucapkan meluas di anggota timur. Khengkha diucapkan di tengah Bhutan. bahasa Nepal diucapkan meluas di selatan. Di sekolah bahasa Inggris ialah media instruksi dan Dzongkha diajarkan sebagai bahasa resmi. Ethnologue mendaftarkan 24 bahasa yang sekarang diucapkan di Bhutan, semuanya dari keluarga Tibet-Burma, kecuali Nepal, sebuah bahasa Indo-Arya. Bahasa-bahasa di Bhutan tetap tak terciri dengan baik, dan sebagian buah belum tercatat dalam tatabahasa akademis. Bahasa Inggris juga punya kedudukan resmi sekarang.

Tingkat melek huruf hanya 42,2% (56,2% pria dan 28,1% wanita). Orang berusia 14 dan yang bertambah muda menyusun 39,1%, sedangkan orang berusia 15 dan 59 menyusun 56,9%, dan yang di atas 60 hanya 4%. Negeri ini memiliki usia rata-rata 20,4 tahun. Bhutan memiliki harapan hidup 62,2 tahun (61 kepada pria dan wanita 64,5) menurut data terakhir dari Bank Dunia. Mempunyai 1.070 pria dari setiap 1.000 wanita di negeri ini.

Tipu daya budi

Saat warganya dipandang bebas sama sekali bepergian keluar negeri, Bhutan kerap tak terjangkau orang asing. Kealpaan cerminan meluas bahwa Bhutan telah membatasi visa turis, tarif yang tinggi, dan permintaan berkunjung dengan tur paket nampaknya membentuk kesan ini.

Pakaian tradisional buat lelaki Ngalong and Sharchop yaitu gho, jubah sepanjang lutut yang ditambatkan di pinggang dengan sabuk pakaian yang dikenal sebagai kera. Wanita mengenakan gaun sepanjang pergelangan kaki, kira, yang dijepit di bahu dan ditambatkan di pinggang. Kira dipadukan dengan blus lengan panjang, toego, yang dikenakan di bawah tingkatan luar. Kedudukan dan kelas sosial meresmikan tekstur, warna, dan dekorasi yang menghiasi pakaian. Selendang dan syal juga penanda kedudukan sosial, karena secara tradisional Bhutan yaitu penghuni feodal. Anting-anting dikenakan oleh wanita. Yang sebagai perdebatan, sekarang hukum Bhutan mengizinkan pakaian ini buat semua warganya.

Nasi, dan bertambah jumlah lagi jagung, yaitu makanan isi negeri itu. Makanan di perbukitan kaya akan protein karena kebutuhan hidup daging, khususnya unggas, yak and daging sapi. Sup daging, nasi, dan sayuran yang dikeringkan yang dibumbui dengan cabai dan keju yaitu makanan favorit selama musim dingin. Makanan susu, khususnya mentega dan keju dari yak dan sapi, juga terkenal, dan memang hampir semua susu diubah sebagai mentega dan keju. Minuman terkenal termasuk teh mentega, teh, anggur nasi yang dimasak dan bir. Bhutan yaitu satu-satunya negara di dunia yang telah melarang rokoq dan penjualan tembakau.

Memanah ialah olahraga nasional Bhutan dan perkara yang diadukan dilaksanakan secara teratur.

Olaraga nasional Bhutan yaitu memanah, dan kompetisi diselenggarakan secara teratur di sebagian desa, yang tanpa sama dengan standar Olimpiade yang tak hanya dalam rincian teknis seperti penempatan sasaran dan suasana. Mempunyai 2 sasaran yang ditempatkan bertambah dari 100 meter jauhnya dan tem menembak dari satu ujung ke ujung lain. Setiap anggota tim menembak 2 panah per putaran. Olahraga memanah tradisional Bhutan yaitu kejadian sosial dan kompetisi diatur selang desa, kota, dan tim amatir. Biasanya jumlah makanan dan minuman komplit dengan cheerleader menyanyi dan menari yang terdiri atas para pendukung tim yang turut serta dengan istri-istrinya. Percobaan kepada mengganggu lawan termasuk berdiri di lebih kurang sasaran dan melucui kecakapan penembak. Anak panah (khuru) yaitu olahraga tim yang sama populer, di mana anak panah dari kayu yang berat yang ditunjuk dengan paku 10 cm dilemparkan ke sasaran seukuran kertas 10-12 m jauhnya.

Olahraga tradisional lainnya yaitu digor, yang mampu disebutkan sebagai lempar peluru yang digabungkan dengan pelemparan ladam. Sepak bola yaitu olahraga yang lagi populer. Pada 2002, tim nas ionalBhutan main dengan Montserrat - diumumkan sebagai 'Final Lainnya', perkara yang diadukan berlangsung saat Brasil melawan Jerman dalam Final Piala Dunia, namun saat itu Bhutan dan Montserrat yaitu 2 tim berperingkat rendah dunia. Perkara yang diadukan itu diselenggarakan di Stadion Nasional Changlimithang Timphu, dan Bhutan menang 4-0. Sebuah dokumenter perkara yang diadukan dibuat oleh pembuat film Belanda Johan Kramer. Rigsar yaitu gaya musik populer yang sekarang marak, dimainkan dengan campuran instrumen tradisional dan papan tuts elektronik yang bersumber dari awal 1990-an; menunjukkan pengaruh musik pop India, bentuk campuran pengaruh pop tradisional dan Barat. Macam tradisional termasuk zhungdra dan boedra.

Karakteristik kawasan ini yaitu macam benteng yang dikenal sebagai arsitektur dzong.

Chaam atau tari topeng ialah tarian mistik yang diperllihatkan selama festival Buddha.

Bhutan memiliki sejumlah hari libur umum, sebagian berpusar pada festival musiman, sekuler, dan keagamaan, yang termasuk Dongzhi (sekitar 1 Januari, menurut sistem penanggalan sama peredaran Bulan), Tahun Baru menurut peredaran Bulan (Februari atau Maret), hari UlTah Raja dan perayaan penobatannya, awal musim monsun resmi (22 September), Hari Nasional (17 Desember), dan sejumlah perayaan Buddha dan Hindu. malahan hari libur sekuler memiliki nada tambahan keagamaan, termasuk tari keagamaan dan doa keselamatan hari.

Tari topeng dan sendratari yaitu segi tradisional umum pada festival, biasanya disertai dengan musik tradisional. Tarian yang penuh semangat, mengenakan topeng kayu berwarna dan kostum luwes, menampilkan pahlawan, setan, kepala mati, binatang, dewa, dan karikatur orang awam. Para penari menikmati perlindungan kerajaan, dan melestarikan norma budaya penghuni dan keagamaan kuno dan mengabadikan pengetahuan dan seni kuno pembuatan topeng.

Bhutan hanya memiliki 1 surat kabar pemerintahan (Kuensel) dan 2 surat kabar swasta yang sekarang diluncurkan, 1 televisi kepunyaan pemerintah dan sebagian stasiun radio FM.

Referensi

  1. ^ "Constitution". Diakses 10 October 2006. 
  2. ^ The Tribune
  3. ^ India's Ministry of External Affairs provides financial aid to neighbouring countries under "technical and economic cooperation with other countries and advances to foreign governments." The Tribune, Chandigarh
  4. ^ Yoga Journal
  5. ^ Asian Times
  6. ^ Bhutan News Online
  7. ^ China.com
  8. ^ HindustanTimes.com

Lihat juga

Pranala luar

 
Bangladesh • Bhutan • India • Maladewa • Nepal • Pakistan • Sri Lanka
Asia Selatan




Sumber :
id.wikipedia.org, buku.us, kategori-antropologi.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.