Perdukunan adalah istilah penghinaan yang dipakai untuk menggambarkan praktik non medis ujungnya penipuan. Perdukunan merupakan kepura-puraan keterampilan non medis atau orang yang berpura-pura sebagai seorang pandai profesional, memiliki pengetahuan atau kualifikasi pada beberapa bidang keahlian, padahal beliau tidak memiliki dan merupakan Seorang penipu.
Orang yang melakukan perdukunan biasanya tidak sendiri, mereka biasanya terdiri dari beberapa orang merupakan satu TIM yang modus operasinya adalah penipuan. Untuk mencari mangsa tidak kekurangan orang-orang yang bertingkah laku yang dibuat sebagai orang yang mempromosikan bidang keahlian si dukun itu, padahal promosinya omong kosong dan penipu. Jika tidak kekurangan mangsa yang sudah masuk perangkap maka mulai diadakan akad untuk pergi ke rumah sang Dukun. Dengan trik perdukunan si Mbah Dukun dapat menebak isi hati dan kemauan pasien, inilah salah satu penipuan yang dapat menjatuhkan martabat Dukun yang asli.
Pada mulanya Dukun adalah orang-orang penolong tanpa pamrih. Dengan tidak kekurangannya Penipu yang menyamar sebagai Dukun ini maka dikenalah istilah Perdukunan yang nilainya negatif di penghuni lebar adalah diasosiakan sebagai Seorang penipu.
Untuk menipu mangsanya biasanya menawarkan azimat maupun benda-benda bertuah yang harganya mahal, padahal ini merupakan atur cara penipuan yang halus jalannya. Tidak kekurangan juga penipu yang menyamar sebagai orang yang taat beribadat dan dengan TIM-nya itu sebenarnya merupakan Penipu-penipu yang menyamar sebagai orang-orang taat beribadat, ini juga sebenarnya Perdukunan yang tidak kekurangan pada jalur agama. Cara menipunya dengan minyak wangi yang harganya jutaan rupiah dan bahkan tidak kekurangan yang sampai tidak kekurangan minyak wangi yang harganya sampai diatas sepuluh juta rupiah padahal isinya cuman sedikit dengan botol khusus ukurannya kecil.
Sumber acuan
Sumber :
id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), kategori-antropologi.kpt.co.id, wiki.edunitas.com, dsb.