Kwame Nkrumah

Kwame Nkrumah
Kwame Nkrumah
Presiden Ghana Pertama
Republik Pertama
Saat jabatan
1 Juli 1960 – 24 Februari 1966
Didahului olehRatu Elizabeth II
Ditukarkan olehLt. Gen. J. A. Ankrah
(coup d'état Militer)
Informasi pribadi
Lahir21 September 1909
Nkroful, Pantai Emas
(sekarang Ghana)
Meninggal27 April 1972
Bucharest, Rumania
Partai politikPartai Penduduk Konvensi
Suami/istriFathia Rizk
AnakFrancis, Gamal, Samia, Sekou
ProfesiDosen
AgamaKatolik Roma

Kwame Nkrumah PC (lahir di Nkroful, Pantai Emas (kini Ghana), 21 September 1909 – meninggal di Bukares, Rumania, 27 September 1972 pada umur 63 tahun)[1] yaitu seorang pejuang kemerdekaan, tokoh Pan-Afrikanis masa seratus tahun ke-20, pendiri, dan Presiden Ghana yang pertama.

Pejuang kemerdekaan

Ayah Kwame Nkrumah ialah berbakat emas. Sebagai pendidik, pada tahun 1935 melanjutkan anggota mendidik di Amerika Serikat. 4 tahun selanjutnya lulus dengan 2 gelar magister. Selagi kuliah, lelaki berpaham sosialis ini sudah aktif dalam bermacam organisasi seperti Kongres Pan-Afrika.

Saat belakang ke negaranya pada tahun 1937, dia diminta menjadi SekJen Konvensi Persatuan Pantai Emas (UGCC). Partai kaum cendekia ini bermisi memperjuangkan perpindahan bertahap untuk mencapai pemerintahan sendiri dan mendapat kemerdekaan.

Namun, Nkrumah yang beraliran revolusioner tak tahan dengan gaya konservatif UGCC, lalu memisahkan diri membuat bentuk Convention People's Party (CPP) yang mencanangkan bentuk pemerintahan mandiri. Sejak itu sering bergesekan dengan penguasa kolonial. Namun dengan tetap berpegang pada prinsip antikekerasan meraih simpati penduduk. Namun penghabisannya, dia tersandung juga saat menganjurkan pemogokan nasional pada tahun 1950, sampai ditahan dan dijebloskan ke bui oleh penguasa kolonial.

Peristiwa ini tak menciutkan nyali pendukungnya. Pada tahun 1951, CPP memenangkan PemilU legislatif. Terpaksalah Gubernur Pantai Emas saat itu Sir Charles Arden-Clarke mengalah. Dia membebaskan Nkrumah dan mengundangnya menyusun pemerintahan baru. Begitulah sampai setahun selanjutnya Nkrumah menjadi PM asal Afrika pertama dalam Persemakmuran.

Saat Pemilu digelar, menang pada tahun 1954 dan 1956. Saat itu CPP masih kooperatif dengan Inggris. Namun, pada tanggal 3 Agustus 1956, dengan suara bulat Sidang Dewan Legislatif memutuskan untuk merdeka penuh. Pada tanggal 6 Maret 1957 Pantai Emaspun merdeka dan mengambil bentuk republik. Nama Pantai Emaspun diwakili berlaku Ghana, yang diambil dari nama sebuah kerajaan di masa seratus tahun ke-8 di hulu Sungai Niger. Secara aklamasi Kwame Nkrumah dipilih sebagai presiden pertama Ghana.

Gaya kepemimpinan

Kemerdekaan Ghana mengilhami negara Afrika lain untuk merdeka. Jangan-jangan ini tak lolos dari benarnya KAA Bandung 1955 yang menciptakan penduduk Asia-Afrika membebaskan diri.

Nkrumah berkembang menjadi pemimpin agung tak hanya bagi Ghana namun juga seluruh Afrika. Pendiriannya teguh untuk mengentaskan negara lain di Afrika. Berperan dalam perwujudan Organisasi Persatuan Afrika pada tahun 1963. Dia juga menyokong Pergerakan Non-Blok dalam menghadapi hegemoni Barat.

Presiden Nkrumah pun berusaha memodernisasi negaranya, dengan membangun kota pelabuhan Tema, dengan proyek industri seperti peleburan emas. Secara bersamaan dibangunlah proyek ambisius Bendungan Akosombo sebagai PLTA. Ditambah dengan modernisasi tingkatan bersenjata. Proyek-proyek ini jumlah dipengaruhi oleh kenaikan harga biji coklat di pasaran dunia pada tahun 1954, dari £150 ke £450 per ton, yang juga mempengaruhi perekonomian Ghana yang mengandalkan ekspor biji coklat sebagai sumber devisa negara.

Tidak populer

Sayangnya, strategi ekonomi Nkrumah tak membumi karena kemahalan. Pemerintahnya membangun jumlah proyek mercusuar yang prestisius, yang secara ekonomis sebenarnya tak menguntungkan. Seperti Gedung Pusat Konferensi yang megah, lapangan Bintang Hitam yang monumental, juga Wisma Negara. Apalagi pada tahun 1960 harga biji coklat di pasaran jatuh. Ghana terbelit utang ratusan juta dolar AS.

Situasi ekonomi Ghana memburuk, ketidakpuasan mencuat menjadi masalah politik. Namun Nkrumah bergeming, bahkan menepuk dada buat meraih reputasi internasional. Penduduk yang sebelumnya mendukung, berbalik menggerogoti pemerintahannya.

Pada tahun 1963 Ghana menjurus ke arah kediktatoran dengan partai tunggal dan mengangkat Nkrumah menjadi presiden seumur hidup. Dia mulai menekan oposisi, memenjarakan sejumlah lawan politiknya. Belum puas, dia juga menghapus kebebasan pers dan membuat bentuk pasukan pengawal sendiri. Itu semua dimainkan atas nama UU darurat negara.

Sejak itu, negara-negara Barat yang dulu mendukungnya mulai mengkritik soal maraknya praktek korupsi. Nkrumahpun membawa Ghana di bawah pengaruh Uni Soviet. Ini menciptakan Ghana makin terpuruk.

Kejatuhan, pengasingan dan kematian

Pada tanggal 24 Februari 1966, saat Nkrumah bertandang ke Vietnam Utara dan RRT, militer memberontak dan menggulingkan pemerintahan tidak pertumpahan darah. Bekas orang kuat itu melintasi tahun-tahun sisa hidupnya di pengasingan di Guinea, menjadi tamu presiden Sekou Touré di Guinea. Di Guinea, dia tetap dihormati sebagai seorang pemimpin agung Afrika pada saatnya dan bahkan dijadikan salah satu wakil presiden kehormatan. Pada bulan Agustus 1971, dia berangkat ke Bukares, Rumania untuk menjalani pengobatan. Dia meninggal di sana pada 27 tanggal April 1972 karena kanker kulit.

Rujukan

  1. ^ E. Jessup, John. An Encyclopedic Dictionary of Conflict and Conflict Resolution, 1945-1996. Page 533.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Jabatan baru
Perdana Menteri Ghana
1957-1960
Diteruskan oleh:
Jabatan ditiadakan
Didahului oleh:
Jabatan baru
Presiden Ghana
1965-1966
Diteruskan oleh:
Joseph Arthur Ankrah
Pimpinan Militer
Didahului oleh:
Jabatan baru
Menteri Luar Negeri Ghana
1957-1958
Diteruskan oleh:
Kojo Botsio
Didahului oleh:
Ebenezer Ako-Adjei
Menteri Luar Negeri Ghana
1962-1963
Diteruskan oleh:
Kojo Botsio
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Gamal Abdel Nasser
Ketua Uni Afrika
1960-1966
Diteruskan oleh:
Joseph Arthur Ankrah
Ketua Organisasi Kesatuan Afrika dan Uni Afrika
 
OKA
 
UA
Tokoh ternama dalam Perang Dingin
 
Uni Soviet
 
Amerika Serikat
 
Tiongkok
 
Jepang
 
Jerman Barat
 
Britania Raya
 
Italia
  • Alcide De Gasperi
  • Palmiro Togliatti
  • Giulio Andreotti
  • Aldo Moro
  • Enrico Berlinguer
  • Francesco Cossiga
  • Bettino Craxi
 
Perancis
 
Finlandia
  • Urho Kekkonen
 
Spanyol
 
Portugal
  • António de Oliveira Salazar
  • Marcelo Caetano
  • Álvaro Cunhal
  • Salgueiro Maia
  • Otelo Saraiva de Carvalho
  • António de Spínola
  • Vasco Gonçalves
  • António Ramalho Eanes
  • Mário Soares
  • Francisco de Sá Carneiro
  • Aníbal Cavaco Silva
 
Republik Penduduk Polandia
 
Kanada
  • William Lyon Mackenzie King
  • Louis St. Laurent
  • John Diefenbaker
  • Lester Pearson
  • Pierre Trudeau
  • Joe Clark
  • John Turner
  • Brian Mulroney
  • Kim Campbell
 
Filipina
 
Afrika
 
Blok Timur
 
Amerika Latin
 
Timur Tengah
 
Asia Selatan dan Timur
 


Sumber :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, kategori-antropologi.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb.