eduNitas.com
Read too :  Online College Programs in the Best 168 PTS    Waivers Cost of Education Submission    Job Opportunities   . . . . see more
Toll-free service = 0800 1234 000
INDUSTRY
COLLECTION OF WORLD ENCYCLOPEDIA
Indonesia Raya
(Beforehand)
inertia
(Next)

Industri

Industri adalah bidang matahati membuka telingah yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai landasannya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai kesudahan dari usaha-usaha mencukupi keperluan (ekonomi) yang mengadakan komunikasi dengan bumi, adalah sehabis pertanian, perkebunan dan pertambangan yang mengadakan komunikasi akrab dengan tanah. Jabatan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, daya upaya budi, dan politik.

Daftar isi

Sejarah

Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru. Sehabis mata pencaharian hidup berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi, pemburu dan nelayan di zaman purba, manusia tinggal menetap, membangun rumah dan mengolah tanah dengan bercocok tanam dan berkebun serta beternak. Keperluan mereka berkembang misalnya kepada memperoleh alat pemetik hasil bumi, alat berburu, alat menangkap ikan, alat bercocok tanam, berkebun, alat kepada menambang sesuatu, bahkan alat kepada berperang serta alat-alat rumah tangga. Para tukang dan juru muncul sebagai sumber alat-alat dan barang-barang yang diperlukan itu. Dari situ mulailah berkembang kerajinan dan pertukangan pemroduksi barang-barang keperluan. Kepada dijadikan pengrajin dan tukang yang baik diadakan pola ronde mendidik magang, dan kepada mengawal mutu hasil kerajinan dan pertukangan di Eropa diwujudkan berbagai gilda (perhimpunan tukang dan juru sebagai cikal bakal berbagai asosiasi sekarang).

Pertambangan besi dan baja mengalami kemajuan pesat pada masa zaman pertengahan. Kesudahan pertambangan bahan bakar seperti batubara, minyak bumi dan gas maju pesat pula. Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan, dimulai dengan penemuan mesin uap yang kesudahan membuka jalan pada pembuatan dan perdagangan barang dengan cara besar-besaran dan massal pada kesudahan masa zaman 18 dan awal masa zaman 19. Mulanya muncul pabrik-pabrik tekstil (Lille dan Manchester) dan kereta api, lalu industri baja (Essen) dan galangan kapal, pabrik mobil (Detroit), pabrik alumunium. Dari keperluan akan pewarnaan dalam pabrik-pabrik tekstil berkembang industri kimia dan farmasi. Terjadilah Revolusi Industri.

Sejak itu gelombang industrialisasi berupa pendirian pabrik-pabrik produksi barang dengan cara massal, pemanfaatan tenaga buruh, dengan cepat melanda seluruh dunia, berbenturan dengan upaya tradisional di bidang pertanian (agrikultur). Sejak itu muncul berbagai penggolongan ragam industri.

Cabang-cabang industri

Berikut adalah berbagai industri yang tidak kekurangan di Indonesia:

  • Makanan dan minuman
  • Tembakau
  • Tekstil
  • Pakaian aci
  • Kulit dan barang dari kulit
  • Kayu, barang dari kayu, dan anyaman
  • Kertas dan barang dari kertas
  • Penerbitan, percetakan, dan reproduksi
  • Batu bara, minyak dan gas bumi, dan bahan bakar dari nuklir
  • Kimia dan barang-barang dari bahan kimia
  • Karet dan barang-barang dari plastik
  • Barang galian bukan logam
  • Logam landasan
  • Barang-barang dari logam dan perlengkapannya
  • Mesin dan perlengkapannya
  • Perlengkapan kantor, akuntansi, dan pengolahan data
  • Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya
  • Radio, televisi, dan perlengkapan komunikasi
  • Perlengkapan kedokteran, alat ukur, navigasi, optik, dan jam
  • Kendaraan bermotor
  • Alat angkutan lainnya
  • Furniture dan industri pengolahan lainnya

Klasifikasi

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Indonesia No.19/M/I/1986, industri dibedakan menjadi:

  1. Industri kimia dasar: misalnya industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dll-nya
  2. Industri mesin dan logam dasar: misalnya industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dllnya
  3. Industri kecil: industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dllnya
  4. Aneka industri: industri pakaian, industri makanan dan minuman, dll.

Sumber referensi

  1. Alvin Toffler, 1971, Future Shock. Bantam Books.
  2. Alvin Toffler, 1980, The Third Wave. William Morrow and Companies.
  3. BPS, Nilai Tambah Menurut Sub Sektor 2001-2008 (Statistik Industri)

Lihat juga



Sumber :
id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), kategori-antropologi.kpt.co.id, wiki.edunitas.com, dll-nya.



   Tuition Scholarships    Online College Programs in the Best 168 PTS    Online Registration    Download Brochures / Catalogs    Waivers Cost of Education Submission    Literature    Job Opportunities    Computer Reference    Al Qur'an Online    Psychological Test Practice    Various Discussion    Various Adverts    Sholat Times    Try Out Sample Questions    Regular Night Lecture Program    Executive Class


industry
  ⍃   Collection of World Encyclopedia