Thomas More
Thomas More yaitu tokoh dari Inggris yang mengritik kondisi rakyat yang makmur namun semu atau Utopis.[1] Dia membela kebebasan hati nuraninya terhadap paksaan mengakui raja sebagai kepala gereja.[1] Ia dihukum mati dan dijadikan martir pada tahun 1535.[1]
Thomas More lahir di London pada tahun 1478 dan meninggal alam pada tahun 1535.[2] Dia belajar di Oxford dan Inn of Court. Berteman dengan Erasmus dan bisa dijelaskan dijadikan wakil dari pandangan ratus tahun Renaissance tentang nilai-nilai kemuanusiaan (humanisme).[2] Dia mengajar di kota di mana Agustinus menjuluki kota itu sebagai Kota Tuhan, yang pada 1516 menerbitkan karya berjudul Utopia, yang menerangkan dua hal; sebuah deskripsi tentang kemakmuran dan sindiran terhadap rakyat yang makmur waktu itu.[2] Utopia membela subordinasi kehendak dari setiap individu untuk menuju kemakmuran, komunitas yang memiliki kebaikan, pendidikan nasional dan pekerjaan bagi semua rakyat.[2] Hakim-hakim dipilih dan peperangan sudah dibiarkan tidak terikat.[2] Namun hal ini sekali lagi hanya sindiran.[2] Gaya hidupnya yang saleh sebagai seorang Katolik yang saleh, penghabisannya dia mendorong untuk mengakui Henry VIII sebagai kepala Gereja di Inggris.[2] Sebagai akibat dari afalnya, dia dikurung dan dipenggal kepalanya.[2] Hal ini dibukukan pada 1935.[2]
referensi
indonesia-info.net, kategori-antropologi.ptkpt.net, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.