Bahasa Semit merupakan sebuah himpunan bahasa yang dipertuturkan oleh semakin dari 200 juta jiwa, terpenting di Timur Tengah, Afrika Utara dan Afrika Timur. Rumpun ini merupakan cabang dari rumpun timur laut bahasa Afro-Asia dan merupakan satu-satunya cabang yang juga dipertuturkan di Asia.
Bahasa Semit yang paling luas dan paling banyak dipertuturkan yaitu bahasa Arab (206 juta), bahasa Amhar (27 juta), bahasa Ibrani (7 juta), dan bahasa Tigrinya (6,8 juta). Bahasa-bahasa Semit termasuk bahasa-bahasa yang sudah awal dituliskan dengan bahasa Akkadia pada awal millennium ketiga SM.
Istilah semit berasal dari bahasa Latin semita atau shem, yang berarti Sam/Sem/Syam . Sam yaitu salah satu dari 3 anak nabi Nuh. istilah semit (Latin: semiticus, Inggris: semitic) digunakan menjadi nama rumpun bahasa sejak tahun 1813.[1] Sebutan ini sebenarnya secara etimologis salah dari beberapa segi. Biar bagaimanapun nama ini sudah diterima menjadi nama baku.
Asal Usul
Semit yaitu satu-satunya subrumpun bahasa Afro-Asia yang berasal dari luar Afrika. Beberapa penutur bahasa Semit menyeberang dari Arab Selatan ke Ethiopia, sehingga beberapa bahasa di Ethopia (seperti bahasa Amhar) merupakan bahasa dari rumpun Semit. (Minoritas akademisi, seperti A. Murtonen (1967), menentang pandangan ini, mengusulkan bahwa bahasa Semit mungkin berasal dari Ethiopia.)
Referensi
- ^ Online Etimologi Dictionary. Semitic. Diakses tanggal 2 Maret 2013]
Pranala Luar
- "Semitic" in SIL's Ethnologue
Sumber :
diskusi.biz, kategori-antropologi.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.