![](https://kategori-antropologi.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=5&kodegb=300px-Pantura_001.jpg)
Suasana Jalur Pantura, 167 Kilometer lagi mengarah Cirebon
![](https://kategori-antropologi.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=5&kodegb=300px-Java_Northcoast_Road.jpg)
Jalur Pantura, membentang dari
Merak ke Banyuwangi.
Jalur Pantura (Jalur Pantai Utara) yaitu sebutan yang dipergunakan untuk menyebut jalan nasional
sepanjang 1.316 kilometer selang Merak sampai Ketapang, Banyuwangi di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa, khususnya selang Jakarta dan Surabaya. Jalur ini beberapa agung pertama kali dibuat oleh Daendels yang membangun Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) dari Anyer ke Panarukan pada tahun 1808-an. Tujuan upaya meningkatkan mutu Jalan Raya Pos yaitu untuk mempertahankan pulau Jawa dari serbuan Inggris. Pada era peperangan Napoleon, Belanda ditaklukkan oleh Perancis dan dalam kondisi peperangan dengan Inggris.
Jalur Pantura melalui 5 provinsi: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ujung paling barat terdapat Pelabuhan Merak, yang menghubungkannya dengan Pelabuhan Bakauheni di Pulau Sumatra, ujung paling selatan dari Jalan Trans Sumatra. Ujung paling timur terdapat Pelabuhan Ketapang yang menghubungkannya dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali. Jalur Pantura adalah jalan yang menghubungkan anggota barat Pulau Jawa dan anggota timurnya.
Jalur Pantura melalui sejumlah kota-kota agung dan sedang di Jawa, lain daripada Jakarta, diantaranya Cilegon, Tangerang, Bekasi, Karawang, Cikampek, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi. Lain daripada jalan arteri, terdapat jalan tol yang melalui Pantura, yaitu:
Jalur ini ada signifikansi yang sangat tinggi dan dijadikan urat nadi utama transportasi darat, karena setiap hari dilintasi 20.000-70.000 kendaraan. Jalur Pantura dijadikan perhatian utama masa menjelang Lebaran, di mana arus mudik melimpah dari barat ke timur. Arus paling padat tedapat di ruas Jakarta-Cikampek-Cirebon-Tegal-Semarang. Di Cikampek, terdapat percabangan mengarah ke Bandung (dan kota-kota di Jawa Barat anggota selatan). Di Tegal, terdapat percabangan mengarah ke Purwokerto (dan kota-kota di Jawa Tengah anggota selatan). Di Semarang, terdapat percabangan mengarah ke timur (Surabaya-Banyuwangi) dan mengarah ke selatan (Solo-Madiun).
Referensi
- (Indonesia) Proyek Pantura di Situs Departemen Mata pencaharian Umum RI
Sumber :
diskusi.biz, kategori-antropologi.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.