Pante Makasar

Subdistrik Pante Makasar

Pante Makasar (juga dikenal dengan nama Pante Macassar) yaitu sebuah kota di pantai utara Timor Leste, 281 kilometer di sebelah barat Dili, ibu kota negara itu. Penduduknya 4.730 orang (tahun 2006). Kota ini yaitu ibu kota eksklave Oecussi-Ambeno.

Nama "Pante Makasar," menuding kepada perdagangan pada saat lampau yang terjadi dengan Makassar di Sulawesi. Di kalangan penduduk setempat, Pante Makasar juga dikenal sebagai "Oecussi," yang secara harfiah gunanya "meriam air". Nama ini dulunya yaitu nama salah satu dari dua kerajaan. Yang yang lain yaitu Ambeno. Pada saat kolonial Portugis, kota ini juga dikenal dengan nama Vila Taveiro.

Lifau, di pinggiran kota yang sekarang, dulunya yaitu tempat penduduk Portugis pertama kali mendarat di Timor dan merupakan ibu kota pertama Timor Portugis. Kota ini tetap menjadi ibu kota hingga 1767, dan sehabis itu dipindahkan ke Dili karena sambung-menyambung mendapat serangan Belanda.

Karena jaraknya jauh dari daerah-daerah lain di Timor Leste, Oecussi-Ambeno, dan khususnya Pante Makasar, menjadi wilayah pertama yang diduduki oleh Indonesia pada 29 November 1975.

Pada 1999, dalam kerusuhan yang terjadi sehabis referendum kemerdekaan, Pante Makasar merasakan kehancuran dahsyat dari para milisi pro-integrasi, yang didukung oleh tentara Indonesia. Sejumlah 65 orang pendukung kemerdekaan digantung, dan 90% propertti di sana dibakar berakhir.

Kini, kota itu hanya mempunyai sebagian puluh rumah di tepi pantai yang jernih cairannya dan dibeliti pohon-pohon kelapa. Televisi ataupun bank tidak benar, dan kejahatan praktis tidak dikenal. Satu-satunya stasiun radio yang benar di sana hanya sesekali mengadakan siaran karena pemancarnya sudah tua dan listrik dibatasi hanya lima jam setiap malamnya. Dua kali seminggu isolasi kota ini dipecahkan ketika sebuah feri dari Dili tiba, sehabis menempuh perjalanan selagi 12 jam.