Kabupaten Konawe Selatan merupakan salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Andoolo. Kabupaten ini berasal dari hasil pemekaran Kabupaten Kendari yang diresmikan dengan UU Nomor 4 tahun 2003, tanggal 25 Februari 2003.
PDRB tahun 2004 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 881.073.86,- juta atau naik sebesar 19,42% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp. 737.798,75,- juta. Atas dasar harga konstan 2000, PDRB tahun 2004 merupakan sebesar Rp. 632.029,93,- juta atau naik sekeliling 11,25% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 568.115,87,-
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku meingkat dari Rp. 3.282.490,17,- pada tahun 2003 dijadikan Rp. 3.520.394.84,- pada tahun 2004 atau meningkat sebesar 7,25%, sementara atas dasar harga konstan naik dari Rp. 2.525.321.68,- pada tahun 2004 dijadikan Rp. 2.525.321,68,- pada tahun 2003 atau menurun 0,09%.
Kondisi Wilayah
Letak Geografis
Kabupaten Konawe Selatan secara geografis terletak di anggota selatan khatulistiwa, melintang dari utara ke selatan antara 3.58° dan 4.31° Lintang Selatan, membujur dari barat ke timur antara 121°58’ dan 123°16 Bujur Timur, berbatasan dengan:
Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Konawe Selatan merupakan 451.421 ha atau 11.83% dari luas wilayah daratan Sulawesi Tenggara, sedangkan luas wilayah perairan (laut) bertambah dari 9.268 km2.
Pemerintahan
Bupati Kabupaten Konawe Selatan masa ini merupakan Drs. H. Imran, M.Si.
Wilayah Administrasi
Kabupaten Konawe Selatan terdiri dari 22 kecamatan dengan 286 gampong dan 10 kelurahan. Kecamatan yang benar di Konawe Selatan adalah:
Pemerintahan Gampong
Dari 296 gampong/kelurahan yang terdapat di Konawe Selatan sejumlah 211 (71,28%) datang klasifikasi gampong swadaya mula dan 85 sisanya (28,72%) gampong swadaya madya. Menurut kategori perkembangan LPM, 164 (55,41%) masuk ke kategori I, 1,84 (28,38%) masuk ke kategori II dan 48 (16,21%) masuk ke kategori III.
Pemilihan Umum
Pada Pemilu tahun 2009 Kabupaten Konawe Selatan memproduksi wakil-wakil rakyat sebanyak 30 orang dengan komposisi sebagai berikut: fraksi Demokrat mendapatkan 7 kursi atau 23,33 persen, fraksi Golkar mendapatkan 5 kursi atau 16,67 persen dan sisanya PKS serta PAN meraih empat kursi, sementara PKB, PPP dan Partai Hanura mendapatkan dua kursi, selain itu PNBKI, PDI-P, PPI dan PBB masing-masing meraih satu kursi.
Dari 30 kursi yang disediakan, 3 kursi (10,00 persen) diantaranya merupakan perempuan yang keseluruhannya berasal dari partai Demokrat.
Orang dan Tenaga Kerja
Jumlah dan Laju Pertumbuhan
Berdasarkan hasil registrasi orang tahun 2005 orang berjumlah 231.534 jiwa. Laju pertumbuhan orang sebesar 2,71 persen per tahun atau lebih kurang bertambah rendah dari pertumbuhan orang dalam 10 tahunan 1980-1990, adalah sekeliling 4,37 persen, juga bertambah rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan orang Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu yang sama, adalah sebesar 2,86 persen.
Kepadatan dan Rasio Orang
Secara umum kepadatan orang mengalami penurunan dari 51,7 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2004 dijadikan 51,3 jiwa pada tahun 2005.
Dari 231.534 jiwa orang kabupaten Konawe Selatan, 51,44 persen atau 119.111 jiwa merupakan laki-laki dan 48,56 persen atau 112.423 jiwa merupakan perempuan. Gunanya rasio jenis kelamin (sex ratio) orang merupakan sebesar 106 yang gunanya dalam setiap 206 orang terdapat 100 orang perempuan dan 106 orang laki-laki.
Ketenagakerjaan
Berdasarkan hasil sensus tahun 2005, orang yang berusia dasawarsa keatas sekeliling 75,09 persen atau 173.742 jiwa, terdiri dari tingkatan kerja yang meliputi melakukan pekerjaan sebesar 59,85 persen dan mencari kerja sebesar 40,15 persen atau 69.759 jiwa. Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada dinas tenaga kerja dan transmigrasi tahun 2005 sebanyak 2.764 jiwa. Dari 2.764 jiwa pencari kerja, 1.326 jiwa atau sekeliling 47,97 persen berpendidikan SLTA, 954 jiwa atau sekeliling 34,52 persen berpendidikan sarjana ke atas, 467 jiwa atau sekeliling 16,90 persen berpendidikan DIII/sarjana muda dan untuk tingkat babak mendidik yang yang lain masing-masing dibawah 10 persen.
Sosial
Babak mendidik
Pada tahun nasihat 2004/2005 tercatat sebanyak 74 buah TK dengan 116 orang guru dan 2.122 orang siswa. Gunanya rasio guru per sekolah sebesar 1,6 (dalam 10 buah TK terdapat 16 orang guru), rasio siswa per guru sebesar 18,3 (satu guru 18 orang murid).
Pada tahun nasihat 2004/2005 tercatat sebanyak 310 buah SD dengan 1.492 orang guru dan 35.815 orang siswa. Rasio guru per sekolah sebesar 4,8 (sekitar dua belas orang guru per sekolah) dan rasio siswa perguru 24,0 (rata-rata satu guru untuk 24 murid).
Pada tingkat SLTP tercatat 50 buah sekolah dengan 660 orang guru dan 10.891 orang siswa. Rasio guru per sekolah sebesar 13,2 dan rasio siswa per guru sebesar 16,5.
Pada tahun aturan 2004/2005 terdapat 25 buah SLTA dengan 304 orang guru dan 4.944 orang siswa. Dengan demikian rasio guru per sekolah 12,2 (rata rata 12 guru per sekolah) dan rasio siswa per guru 16,3 (satu guru untuk 16 murid).
Kesehatan dan Keluarga Berencana
Pada tahun 2005, selain tersedia 17 Puskesmas yang tersebar di 11 kecamatan, supaya pelayanan bisa seluruh lapisan msyarakat juga telah didirikan 59 Puskesmas Pembantu serta 342 Posyandu. Pada tahun 2005 terdapat 18 orang dokter umum atau rata-rata 5 dokter untuk tiga kecamatan, 3 orang dokter gigi atau rata-rata 1 dokter untuk tiga hingga empat kecamatan, 66 orang bidan atau rata-rata enam orang per kecamatan dan 61 perawat atau rata-rata sebelas orang untuk dua kecamatan. Pada tahun 2005, klinik KB berjumlah 29 buah untuk melayani 44.405 orang pasangan usia subur (PUS). Jumlah akseptor mencapai 29.818 pasang.
Agama
Pada tahun 2005, dari 231.534 jiwa orang kabupaten Konawe Selatan 212.535 (91,79 persen) beribadat Islam, 3,377 (1,46 persen) beribadat Kristen Protestan, 4.166 (1,78 persen) beribadat Kristen Katolik, 11.236 (4,85 persen) beribadat Hindu dan 240 (0,10 persen) agama Budha. Telah dibagun 323 buah masjid, 42 buah mushollah, 28 buah langgar, 11 buah gereja katolik, 34 buah gereja protestan, 23 pura dan 3 buah wihara. Jumlah jemaah haji dari dalam tahun 2005 tercatat 34 orang, terdiri dari 7 orang laki laki dan 27 orang perempuan.
Sosial Yang lain
Pada tahun 2005 terdapat panti didikan dengan kapasitas tampung 542 orang, sementara anak asuh yang tercatat sebanyak 246 orang. Peristiwa bencana dunia yang terjadi selama tahun 2005 sebanyak 56 peristiwa yang terdiri dari banjir 3 kali, kebakaran 1 kali dan angin topan 52 kali.
Ekonomi
Pertanian dan Perkebunan
Produksi padi tercatat sebanyak 66,610 ton atau naik 19,26 persen, ubi kayu 12.437 ton atau naik 5,41 persen, kacang hijau 160 ton atau naik 21,21 persen, kacang kedelai 1.669 ton atau naik 21,03 persen dan ubi jalar 2.022 ton atau naik 55,18 persen, jagung 3.919 ton atau turun 4,26 persen dan kacang tanah 312 ton atau naik 6,49 persen.
Produksi buah-buahan pada tahun 2005, tercatat sebagai berikut: mangga sebanyak 6.158 kuintal, langsat 3.654 kuintal, pisang 25.746 kuintal, nenas 1.141 kuintal, rambutan 2.648 kuintal, pepaya 1.168 kuintal, langsat 20.367 kuintal, durian 4.138 kuintal, nangka 10.451 kuintal dan jambu cairan 1.984 kuintal.
Produksi kacang panjang 5.131 kuintal, terung 2.748 kuintal, tomat 2,103 kuintal, kangkung 10.577 kuintal, cabe rawit 3.766 kuintal, ketimun 8.076 kuintal, sawi 9.135 kuintal dan bawang daun 838.
Produksi jenis tanaman perkebunan terbesar merupakan kakao 69.987 ton, dan jambu mete 5.161 ton. Lada dan kelapa masing-masing 1.022 ton dan 2.590 ton. jenis tanaman yang lain mempunyai produksi dibawah 1000 ton.
Peternakan
Populasi ternak luhur dan kecil seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba dan babi pada tahun 2005 terus-menerus tercatat sebanyak 63.036 ekor, 393 ekor, 16 ekor, 5.556 ekor, 33 ekor dan 8.016 ekor. Dibanding dengan tahun 2004 terus-menerus tercatat sebesar 54.120 ekor, 595 ekor, 13 ekor, 10,702 ekor, 0 ekor dan 7.404 ekor.
Populasi unggas selama tahun 2005 tercatat ayam gampong 1.269.917 ekor, ayam ras 24.200 ekor, dan itik manila 56.570 ekor. Dibanding tahun sebelumnya ayam buras meningkat 214.942 ekor (20.37 persen), ayam ras meningkat 6.700 ekor atau (38,29 persen) dan itik manila turun 25.312 ekor (30,85 persen).
Perikanan
Jumlah armada perahu/kapal yang dipergunakan untuk penangkapan ikan tahun 2005 tercatat sebanyak 2.702 unit. Sebagai luhur berupa perahu tidak bermotor 71,95 persen atau 1.944 unit, motor tempel sebesar 26,02 persen (703 unit) dan kapal motor sebesar 2,04 persen atau 55 unit.
Produksi perikanan selama tahun 2005 sebesar 19.607 ton dengan nilai 165.292,05 juta rupiah terdiri atas hasil budidaya 11.383,1 ton dengan nilai 45.752 juta rupiah serta hasil penangkapan di laut dan perairan umum sebanyak 8.224 ton dengan nilai 24.371 juta rupiah, dibanding dengan tahun 2004 yang berjumlah 20.994 ton dengan nilai 165.292,05 juta rupiah, terdiri atas hasil budidaya 1.474,2 ton dengan nilai 31.707,05 juta rupiah serta hasil pengkapan di laut dan perairan umum sebayak 19.519,8 ton dengan nilai 133.585 juta rupiah.potensi perairan yang dipunyai daerah secara garis luhur belum dikelola secara maksimal...
Industri
Pada tahun 2005 jumlah usaha industri kecil/kerajinan rumah tangga sebanyak 961 unit yang menyerap 5.966 orang tenaga kerja, terdiri dari 814 unit industri kecil formal dengan 5.054 orang tenaga kerja dan 147 unit industri kecil non formal dengan 912 orang tenaga kerja. Dari 961 unit industri kecil tersebut memproduksi produksi sebesar Rp. 52.916 juta, masing-masing Rp. 44.820 juta dan Rp. 8.096 juta dari industri kecil formal dan non formal.
Perdagangan
Volume ekspor tahun 2004 mencapai US$ 18.858.214. Sekeliling 52,89% atau sebesar US$ 9.974.613 merupakan hasil pertanian, 46,90% atau US$ 8.845.567 merupakan hasil kayu dan 0,20% atau US$ 38.034 merupakan hasil rotan.
Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama yang nilainya mencapai US$ 9.694.965, belakang diikuti oleh Malaysia yang mencapai US$ 2.240.683, Thailand US$ 2.012, lain-lain 1 mencapai US$ 135.632 dan lain-lain 2 sebesar US$ 3.122.576.
Nilai perdagangan antar pulau selama 2002 mencapai Rp. 84.279,69 juta atau naik sekeliling 43,9% dari tahun 2001 yang mencapai Rp. 58.871,4 juta beberapa luhur (88,27%) merupakan komoditas perkebunan. Tingginya kontribusi sub sektor ini utamanya ditunjang oleh perdagangan biji kakao sebesar 73,96% dari total nilai perdagangan. Kontribusi sektor industri baru sebesar 10,45% dan sub sektor kehutanan 1,27%.
Transportasi dan Komunikasi
Panjang Jalan
Panjang jalan tahun 2005 tercatat sebesar 992,5 km yang terdiri dari jalan negara setahu 111,6 km atau 11,24%, jalan provinsi 262,4 km atau 26,44% dan jalan kabupaten 618,5 km atau 62,32%.
Menurut jenis permukaan, jalan beraspal 396,8 km atau 39,5%, jalan kerikil setahu 483,4 km atau 48,71% permukaan tanah 62,5 km atau 6,30% dan tidak dirinci 49,8 km atau 5,02%.
Angkutan Udara
Bandar udara Haluoleo Kendari benar di wilayah Kabupaten Konawe Selatan. Sarana ini bisa dipergunakan untuk bertambah meningkatkan sumber PAD. Selama tahun 2005 jumlah pesawat yang tiba dan beranjak sebanyak 1.205 kali, sedangkan penumpang yang tiba sebanyak 125.886 orang dan beranjak sebanyak 125.184 orang. Untuk belakang lintas barang/kargo yang dibongkar 1.034.809 kg dan dimuat sebanyak 975.382 kg, bagasi yang dibongkar 1.274.319 kg dan dimuat 936.904 kg, sedangkan pos paket yang dibongkar sebanyak 3.092 kg dan dimuat tidak benar.
Pos dan Telekomunikasi
Sarana fisik Pos dan Giro tersebut meliputi Kantor Pos dan Giro, Kantor Pos Pembantu, Pos Keliling Desa, Rumah Pos dan Bis Surat. Pada tahun 2005 tercatat 7 kantor pos dan giro pembantu, 9 unit pos keliling gampong, 6 rumah pos dan 11 unit bis surat.
Acuan
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15.
Pranala luar
- Situs web resmi Bappeda Kabupaten Konawe Selatan
- Situs web resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara
Sumber :
kategori-antropologi.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, dan lain sebagainya.
