Hibiscus syriacus

Hibiscus syriacus
Hibiscus syriacus 2.jpg
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Malvales
Famili:Malvaceae
Genus:Hibiscus
Spesies:H. syriacus
Nama binomial
Hibiscus syriacus
L.

Hibiscus syriacus (syn. Althaea frutex Hort. ex Mill.), yaitu tanaman berbunga dari jenis Hibiscus. Nama lain bunga ini yaitu Bunga Sharon.[1] Banyak tumbuh di Asia dan berasal dari famili Malvaceae. Susunan bunga seperti vas dan cabang-cabangnya mampu sampai tinggi 2-4 m.[1] Berkembang baik di wilayah dengan musim panas yang hangat. Bunga berwarna putih, merah jambu, merah, dan ungu.[1]

Bunga nasional Korea Selatan

Dalam bahasa Korea, Hibiscus syriacus dinamakan mugunghwa (무궁화; 無窮花). Bunga ini adalah bunga nasional Republik Korea. Kembangnya tanpa mempunyai tampilan meriah atau berbau wangi cukup kuat, sehingga tampak biasa saja.[2] Walau begitu, bunga ini diasumsikan mencerminkan watak nasional penghuni Korea.[2] Bagi orang Korea, mugunghwa menyimbolkan ketekunan, kelembutan dan keteguhan.[2] Walaupun disukai sejak lama, mugunghwa sempat diabaikan karena penguasa Korea bertambah memilih bunga pir (i-hwa) sebagai simbol.[3] Mugunghwa dipilih sebagai bunga nasional oleh penghuni Korea pada masa Penindasan Jepang (1910-1945) dan ditanam dengan agenda luas sebagai simbol perlawanan untuk menyuarakan kemerdekaan.[2] Bunga mugunghwa mekar selama 100 hari, dari Juli sampai Oktober, bertambah lama daripada bunga manapun. Bunga tanaman lain layu dalam sehari, tetapi mugunghwa segar berhari-hari.[3] Sifat ini menginspirasi penghuni Korea di kala mengalami penderitaan akibat penindasan.[3]

Mugunghwa telah dikenal bangsa Korea sejak zaman kuno.[2] Pada catatan sejarah tentang kerajaan Gojoseon (2333 SM-108 SM), Handan-gogi, bunga ini dinamakan hwanhwa, mokkeun atau geunhwa.[2] Sebuah dokumen diplomatik Silla (57 SM-935) yang dikirim untuk Dinasti Tang berisi referensi yang menuliskan bahwa Silla yaitu negeri yang penuh wangi geunhwa.[2] Selain itu koleksi geografis Cina, Shanhaijing (Gunung dan Lautan Klasik) dan Gujinzhu ("Ensiklopedia") yang disusun pada zaman Dinasti Qin (221 SM-206 SM) menuliskan referensi tentang Korea sebagai negeri dimana mugunghwa tumbuh subur.[2]

Sebutan mugunghwa dipakai sejak zaman Goryeo (918-1392) dalam Dongguk isanggukjip (Koleksi Karya Menteri Yi) yang ditulis Yi Gyu-bo (1168-1241).[2] Pada masa Goryeo dan Joseon, raja menghadiahkan sarjana yang lulus (gwageo) dengan mugunghwa kertas.[2]

Lagu Aegukga yang dikomposisikan tahun 1907, salah satu syairnya berbunyi mugunghwa samcheolli hwaryeo gangsan atau pesona 3000-li seluruh negeri yang diselimuti mugunghwa.[3] Para pemimpin Korea sering menyertakan keteguhan bunga mugunghwa dalam pidato untuk menggerakkan kesadaran nasional.[3]

Referensi

  1. ^ a b c Hibiscus syriacus, hort.uconn. Diakses pada 17 Mei 2010.
  2. ^ a b c d e f g h i j Yoo, Myeong-jong; Lee, Ji-hye year=2008. 100 Cultura l Symbols of Korea chapter 02 - Nature, Science and technology. Seoul: Korea Foundation. hlm. 10. 
  3. ^ a b c d e An Illustrated Guide to Korean Culture - 233 traditional key words. Seoul: Hakgojae Publishing Co. 2002. hlm. Pp462–463. ISBN 89-8546-98-1 Check |isbn= value (help). 

Pranala luar

Galeri



Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, kategori-antropologi.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya.