Fusi dingin

Sel fusi dingin di Space and Naval Warfare Systems Center San Diego (2005)

Fusi dingin (bahasa Inggris: Cold fusion; kadang-kadang dinamakan reaksi nuklir energi rendah) yaitu reaksi nuklir yang terjadi pada suhu kamar (di bawah 30° celcius). Umumnya, reaksi nuklir terjadi pada suhu yang sangat tinggi (sekitar jutaan derajat celcius). Namun, pada tahun 1990-an, sekelompok ilmuwan mengklaim berhasil melakukan reaksi nuklir pada suhu kamar. Sampai sekarang, eksperimen mereka tidak berhasil direka ulang kembali, sehingga beberapa akbar ilmuwan dijadikan skeptis/tidak percaya bahwa mereka telah berhasil melakukan reaksi nuklir pada suhu kamar.

Pada tahun 1989, Martin Fleischmann dan Stanley Pons melaporkan reaksi nuklir yang terjadi di Unveristas Utah. Mereka melaporkan pada konferensi pers bahwa terjadi pemanasan ajaib pada sel elektrolitik selama babak elektrolisis air menggunakan elektrode palladium (Pd). Karena tidak terdapat penjelasan mengenai sumber, maka mereka membuat hipotesis bahwa panas berasal dari reaksi nuklir deuterium. Laporan hasil mereka meningkatkan harapan benarnya sumber energi murah.

Fusi dingin mendapat reputasi sebagai sains patologi karena ilmuwan beda gagal untuk menirunya. Panel penilaian dari Departemen Energi Amerika Serikat tahun 1989 tidak menemukan buktinya. Sejak kala itu, banyak laporan tentang timbulnya pemanasan pada helium-4 yang telah dilaporkan dan didiskusikan di konferensi pers. Banyak ilmuwan yang masih skeptis. Pada tahun 2004, Departemen Energi Amerika Serikat merekomendasikan pendanaan terhadap program energi rendah pada reaksi nuklir. Pada tahun 2004, panel mengidentifikasikan wilayah penelitian yang dapat membantu memecahkan masalah tersebut. Hal tersebut mungkin menguntungkan.

Daftar pustaka



Sumber :
indonesia-info.net, kategori-antropologi.ptkpt.net, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.