Dalam kimia, ortofosfat (bahasa Inggris: orthophosphate, inorganic phosphate, Pi) atau sering dinamakan gugus fosfat yaitu sebuah ion poliatomik atau radikal terdiri dari satu atom fosforus dan empat oksigen. Dama bentuk ionik, dia membawa sebuah -3 muatan formal, dan dinotasikan PO43-.
Fosfat yaitu unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5. Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terwujud selama ronde pembekuan magma. Adakalanya adakalanya, endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, paling utama karbonit kompleks dan sienit.
Fosfat komersil dari mineral apatit yaitu kalsium fluo-fosfat dan kloro-fosfat dan sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros). Asal lain dalam jumlah sedikit berasal dari macam slag, guano, crandallite [CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan millisite (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat yang dipunyai yaitu warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat macam 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H.
Fosfat yaitu asal utama unsur kalium dan nitrogen yang tanpa larut dalam cairan, tetapi mampu diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan menambahkan asam .
Fosfat dipromosikan dengan bermacam kandungan P2O5, selang 4-42 %. Sementara itu, tingkat tes pupuk fosfat diambil keputusan oleh jumlah kandungan N (nitrogen), P (fosfat atau P2O5), dan K (potas cair atau K2O). Fosfat sebagai pupuk alam tanpa selaras untuk tanaman pangan, karena tanpa larut dalam cairan sehingga sulit diresap oleh akar tanaman pangan. Fosfat untuk pupuk tanaman pangan butuh diolah menjadi pupuk buatan.
Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki yaitu 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya di Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya yaitu Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian Jaya.
Di Indonesia, eksplorasi fosfat dimulai sejak tahun 1919. Umumnya, kondisi endapan fosfat guano yang tidak kekurangan ber-bentuk lensa-lensa, sehingga untuk penentuan jumlah cadangan, diciptakan sumur tes pada kedalaman 2 -5 meter. Selanjutnya, pengambilan conto untuk analisis kandungan fosfat. Eksplorasi rinci juga mampu diperllihatkan dengan pemboran apabila kondisi bentuk geologi total diketahui.
Fosfor adalah salah satu bahan kimia yang sangat penting bagi mahluk hidup. Fosfor terdapat di alam dalam dua bentuk yaitu senyawa fosfat organik dan senyawa fosfat anorganik. Senyawa fosfat organik terdapat pada tumbuhan dan hewan, sedangkan senyawa fosfat anorganik terdapat pada cairan dan tanah dimana fosfat ini terlarut dia cairan tanah maupun cairan laut yang terkikis dan mengendap di sedimen. Fosfor juga adalah faktor pembatas. Perbandingan fosfor dengan unsur lain dalam ekosistem cairan bertambah kecil daripada dalam tubuh organisme hidup. Diduga bahwa fosfor adalah nutrien pembatas dalam eutrofikasi; artinya cairan mampu mempunyai misalnya konsentrasi nitrat yang tinggi tanpa percepatan eutrofikasi asalkan fosfat sangat rendah ( Sastrawijaya, 1991). Fosfat terdapat dalam cairan alam atau cairan limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme cairan. Di daerah pertanian ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai atau danau melewati drainase dan aliran cairan hujan. Polifosfat mampu memasuki sungai melewati cairan buangan penghuni dan industri yang memakai bahan detergen yang berisi fosfat, seperti industri logam dan sebagainya. Fosfat organis terdapat dalam cairan buangan penghuni (tinja) dan sisa konsumsi. Fosfat organis mampu pula dibuat bentuk menjadi dari ortofosfat yang terlarut melewati ronde biologis karena berpihak kepada yang aci bakteri maupun tanaman menyerap fosfat bagi pertumbuhannya ( Alaerts, 1984). Keberadaan senyawa fosfat dalam cairan sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem perairan. Jika kadar fosfat dalam cairan rendah (< 0,01 mg P/L), pertumbuhan ganggang akan terhalang, kedaan ini dinamakan oligotrop. Sebaliknya jika kadar fosfat dalam cairan tinggi, pertumbuhan tanaman dan ganggang tanpa tertentu kembali (kedaaan eutrop), sehingga mampu mengurangi jumlah oksigen terlarut cairan. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kelestrian ekosistem perairan.
Kegunaan Fosfor/Fosfat Kegunaan fosfor yang penting yaitu dalam ronde, cara, perjalanan memproduksi pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, pestisida, odol dan deterjen. Kecuali itu juga dibutuhkan untuk memperkuat tulang dan gigi. 2.6 Ronde Fosfor / Fosfat Dalam Sekeliling yang terkait Hidup Perputaran unsur fosfor dalam sekeliling yang terkait hidup relatif sederhana jika dibandingkan dengan perputaran bahan kimia lainnya, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pembawa energi dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat). Perputaran unsur fosfor yaitu perputaran bahan kimia pemroduksi endapan seperti halnya perputaran kalsium. Dalam sekeliling yang terkait hidup ini tanpa diketemukan senyawa fosfor dalam bentuk gas, unsur fosfor yang terdapat dalam atmosfir yaitu partikel-partikel fosfor padat. Batu karang fosfat dalam tanah terkikis karena pengaruh iklim menjadi senyawa-senyawa fosfat yang terlarut dalam cairan tanah dan mampu digunakan/diambil oleh tananam untuk kebutuhan hidupnya /pertumbuhannnya. Penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati serta detergen limbah rumah tangga ) memproduksi senyawa-senyawa fosfat yang mampu menyuburkan tanah untuk pertanian. Sebagai senyawa fosfat yang terlarut dalam cairan tanah akan terbawa oleh aliran cairan sungai menuju ke laut atau ke danau, belakang mengendap pada landasan laut atau landasan danau.
Asal :
id.wikipedia.org, discussion.web.id, kategori-antropologi.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dll.