Ekosistem pertanian

Ekosistem pertanian yaitu bermacam unit landasan kegiatan pertanian yang terkait dengan cara ruang dan fungsi, yang mencakup komponen biotik dan abiotik dan interaksinya. [1]

Sebuah ekosistem pertanian mampu dipandang sebagai anggota dari ekosistem kovensional. Ekosistem pertanian telah tersedia di tengah-tengah kegiatan pertanian manusia. Namun ekosistem pertanian tanpa tertentu pada lokasi tempat kegiatan pertanian telah tersedia (area usaha tani), namun juga wilayah yang terpengaruh oleh kegiatan pertanian karena siklus kimiawi maupun rantai makanan. Biasanya ekosistem pertanian, khususnya yang dikelola dengan cara intensif, dicirikan dengan mempunyai komposisi spesies yang tanpa beragam, rantai energi dan aliran nutrisi yang lebih sederhana dibandingkan yang terjaid di ekosistem alami.[2] Sehingga ekosistem pertanian seringkali dikaitkan dengan peningkatan penggunaan nutrisi yang mengakibatkan eutrofikasi pada ekosistem terkait yang tanpa terlibat langsung dalam kegiatan pertanian.[3]

Lihat juga

Sumber acuan

  1. ^ Agro-ecosystem Health Project. 1996. Agroecosystem health. University of Guelph, Guelph, Canada.
  2. ^ Elske van de Fliert and Ann R. Braun. 1999. Farmer Field School for Integrated Crop Management of Sweetpotato. Field guides and Technical Manual. Bogor, Indonesia: International Potato Center. ISBN 92-9060-216-3. http://www.eseap.cipotato.org/MF-ESEAP/Abstract/FFS-ICM-SP-Ind.htm
  3. ^ Agroecosystem Management for Improved Human Health: Applying principles of integrated pest management to people. D. G. Peden. Published in New Directions in Animal Production Systems. Proceedings of the Annual Meeting of the Canadian Society of Animal Science, July 5–8, 1998, Vancouver, British Columbia, Canada. Edited by R. Blair, R. Rajamahendran, L.S. Stephens, M.Y. Yang. http://www.idrc.ca/en/ev-3443-201-1-DO_TOPIC.html

Bahan bacaan terkait

Pranala luar



Sumber :
m.andrafarm.com, kategori-antropologi.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dll.