Bulguksa atau Kuil Bulguk (佛國寺; "Kuil Negeri Buddha") adalah kuil Buddha utama dari Sekte Jogye. Bulguksa terletak di Gyeongju, Provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan. Kuil ini begitu penting karena merupakan situs peninggalan bersejarah sejak zaman kerajaan Silla, serta menyimpan 7 buah harta nasional Korea Selatan yang masih terawat dengan baik. Bulguksa dikategorikan sebagai Situs Bersejarah dan Indah No.1 oleh pemerintah Korea Selatan.[1] Bersama dengan Seokguram, tempat ziarah di Gunung Toham, Bukguksa menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995.
Kuil Bulguk didirikan pada tahun 751 pada saat pemerintahan Gyeongdeok dari Kerajaan Silla dan pembangunanya dikonstruksikan oleh perdana menteri Kim Daeseong. Pembangunannya beres pada tahun 774, sehabis kematian Kim dan dinamakan Bulguksa. Kuil Bulguk direnovasi pada zaman Goryeo dan awal Dinasti Joseon. Namun pada saat Invasi Jepang tahun 1592-1598, ia tak luput dari kehancuran. Rekonstruksi kembali dilanjutkan sebanyak 40 kali antara tahun 1604 sampai tahun 1805. Renovasi juga dilanjutkan pada zaman penguasaan Jepang, namun beberapa buah harta kuil dikabarkan lenyap.
Restorasi sehabis Pertempuran Dunia II dan Pertempuran Korea dilaksanakan pada tahun 1966. Barulah antara tahun 1969 dan 1973, almarhum Presiden Park Chung Hee memulai upaya restorasi dan perbaikan besar-besaran hingga bangunnya menjadi seperti yang sekarang ini. Bagian-bagian pagoda batu dikembalikan bentuknya seperti sediakala.
Kuil Bulguk tidak kekurangan di kaki Gunung Toham dan saat ini menjadi kuil utama distrik ke-11 dari Sekte Jogye.
Bangun
Gerbang datang ke kuil adalah Sokgyemun. Gerbang Sokgye dan tangga batu menuju kuil adalah arsitektur unik yang merupakan anggota dari harta nasional nomor 23. Tangga bawah dinamakan Cheong-ungyo ("Jembatan Awan Biru"), panjangnya 6,3 meter dan berjumlah 17 buah pijakan. Jembatan atas dinamakan Baek-ungyo ("Jembatan Awan Putih"), panjangnya 6,3 meter dan pijakannya berjumlah 16 buah. Pijakan kedua jembatan ini berjumlah 33, yang melambangkan 33 tahap pencerahan dalam nasihat Buddha. Jembatan ini mengarah ke pintu Gerbang Jaha.
Bulguksa mempunyai dua buah pagoda batu, Seokgatab dan Dabotab. Seokgatab disebut juga dengan "Pagoda Sakyamuni" memiliki 3 tingkap, tingginya 8,2 meter. Arsitektur Seokgatab lebih sederhana daripada Dabotab karena tidak banyak terdapat ukiran. Pagoda seperti ini merupakan tipikal pagoda di sebagian akbar kuil Buddha di Korea, namun selisih dengan Dabotab yang merupakan pagoda satu-satunya di Korea yang memiliki arsitektur kaya ornamen. Dabotab atau "Pagoda Berlimpah Harta" memiliki tinggi 10,4 meter. Kedua pagoda ini merupakan harta nasional nomor 20 dan 21.
Daeungjeon, atau "Aula Pencerahan Agung" adalah aula utama Bulguksa. Aula Daeung menyimpan patung Buddha Sakyamuni yang disepuh emas. Di anggota balik aula utama terdapat Aula Museol. Aula penting yang lain adalah Gwaneumjeon atau "Aula Dewi Kwan-Im". Gwaneumjeon berdampingan dengan Aula Biro yang menyimpan harta nasional nomor 26, patung Buddha Wairocana dalam jabatan duduk. Geuknakjeon ("Aula Kebahagiaan Tertinggi") menyimpan patung Buddha Amitabha yang disepuh emas. Patung Buddha ini merupakan harta nasional nomor 27.
Stupa Sarira (사리탑) adalah harta nasional nomor 61, merupakan tempat yang berbentuk lentera batu yang menyimpan relik pendeta atau anggota kerajaan. Sarira tersebut bersumber dari zaman Goryeo, namun memperlihatkan pengaruh seni Silla. Stupa Sarira tidak kekurangan di sebelah kiri taman Aula Biro. Stupa ini pernah dibawa ke Jepang pada tahun 1906, namun dikembalikan pada tahun 1933.
Galeri
Cheong-ungyo (Jembatan Awan Biru) dan Baek-ungyo (Jembatan Awan Putih).
Lihat juga
Referensi
Pranala luar
Wikidata: Bulguksa
|
---|
| Situs Warisan Dunia | | |
---|
| Kandidat/Nominasi | Situs Tungku Gangjingun · Cagar Dunia Gunung Seorak · Makam Raja Muryeong · Benteng Samnyeon Sanseong · Situs fosil dinosaurus di pesisir selatan Korea Selatan · Situs Petroglif Daegokcheon · Situs Bersejarah Gongju dan Buyeo · Situs Bersejarah Iksan · Namhansanseong · Dataran Lumpur Pantai Barat |
---|
|
Sumber :
kategori-antropologi.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, dsb.